CAMPUR ADUK

Thursday, June 13, 2019

LANGKAH KAKI KECIL KU

Teriknya matahari di hadapi Lia untuk menjajakan koranya di pegangnya kepada mobil yang berhenti lampu merah di kota Batam. Tak ada rasa sedih di rat wajahnya hanya keoptimisan melalukan koran yang di pegangnya. Perut kosong di tahan sampai bener-bener laku koran yang di jajakan pada setiap orang yang ingin membaca berita hari ini. Dono melihat gadis kecil yang menjajakan koran tersebut. Rasa iba Dono muncul di dalam dirinya teringat masa kecil yang tidak jauh beda untuk mencari rezeki yang halal membantu orang tua.

Dono mendekati gadis kecil penjajak koran tersebut dan membeli koran. Lia senang barang dagangan laku. Terdengar suara perut kosong Lia "Keriuk" di telinga Dono.

Lia malu banget karena menunda-menunda makan demi jualan korannya laku. Dono berkenalan dengan gadis kecil penjual koran. 

Dono pun baru tahu nama gadis kecil tersebut "Lia" setelah berkenalan. Dono memberikan uang cukup besar kepada Lia "Untuk beli makan dan minuman".

"Beneran ini Om?"

"Iya."

Lia senang banget dapet rezeki dari "HambaAlloh yang berhati baik". Lia langsung membeli makan dan minuman di warung dekat untuk menghilangkan rasa hausnya dan laparnya.

Dono pun melangkahkan kakinya ke Mesjid Raya Batam untuk menunggu sholat dhuzur dan sekalian membaca koran yang di belinya.

Dono langsung membuka lembaran koran tentang Politik di Indonesia. Dengan seksama Dono membacanya koran yang di belinya.

"Konflik pemilu 2019 masuk ranah MK. Ternyata kaya iya kaya enggak saja...rahasia dari teka teki Pemilu 2019. Padahal realita kenyataan lingkungan saya adem-adem saja."

Dono terus membaca koran sampai tentang masalah konflik ini dan itu di dalam negeri sampai di luar negeri. 

"Masih..saja...urusan manusia hidup di muka bumi...kaya iya kaya enggak aja."

Dono terus membaca korannya sampai selesai. Rasa haus dan lapernya dateng langsung bergeraklah dari duduknya di teras depan Mesjid Raya Batam.

Dono mencari kantin makan yang menjual makan dan minum dekat mesjid. Lansung biasa mesen makan dan minuman sama Ibu Fatimah penjual makan dan minuman.

Dengan santai menikmati makan dan minumnya Dono. Baru setengah piring...azan dhuzur di kumandangkan. Segera Dono menghabiskan makan dan minumnya segera tak lupa membayar apa yang di pesannya sama Ibu Fatimah.

Sampai di mesjid. Dono melihat Lia di dalam mesjid untuk menjalan sholat dhuzur berjamaah.

Imam dateng segera menjalankan sholat dhuzur berjamaah dengan khusuk. Selesai sholat dhuzur Lia kembali untuk menjual koran di pinggir jalan lampu merah kota Batam.

Dono tersenyum melihat kegigihan anak gadis kecil bekerja di teriknya matahari demi membantu dirinya dan keluarganya.

Dono pun berkata "Apakah yang berseteruan di pemerintahan yang makan enak dan minum enak tidak malu. Bahwa ada hal yang tidak terjamah....urusan masalah menanggulangi...anak gadis kecil yang belum cukup umur bekerja demi hidup."

Dono pun beranjak dari mesjid pulang ke rumahnya karena urusan kerjaannya udah selesai.


Karya : No

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK