Ustajah Mama Dede sedang menyirami pohon yang berusia 2 bulan yang di tanamnya di pot dengan penuh keceriaan. Dateng seorang gadis kecil bernama Bunga mendatengi Ustajah Mama Dede.
"Asalamualaikum wr.wb," salam Bunga dengan sopan banget.
Ustajah Mama Dede menjawabnya "Waalaikum salam wr. wb."
Lalu Bunga langsung bersaliman dengan Ustajah Mama Dede, tapi sebelumnya menaruh alat menyiram tanaman.
"Apa gerangan nak Bunga...main ke rumah Mama?" tanya Ustajah Mama Dede.
"Cuma main. Sekaligus ingin nasehat Mama Dede. Tentang mengapai masa depan yang lebih baik dari hari ini," kata Bunga yang lugu.
"Masa depan lebih baik dari hari ini. Saya akan membuat perumpaan agar nak bunga lebih mengerti dan memahaminya. Yaitu dari biji kopi yang saya pegang ini," kata Ustajah Mama Dede.
"Biji kopi," saut Bunga.
"Iya biji kopi. Benih ini dipilih dengan baik oleh saya. Sama halnya nak Bunga. Mama berpikir positif nak Bunga anak yang baik juga Mama umpamakan saja benih kopi ini. Lalu Mama menanamnya di dalam pot yang sudah di beri pupuk. Mama merawatnya dengan baik benih kopi ini yang di tanam dalam pot. Lalu benih kopi tumbuh setiap hari dan Mama Dede memindahkannya dan di tanam di halaman belakang. Terus di rawat sampai akhirnya berbunga dan berbuah kembali menjadi benih kopi lagi. Inti maksutnya perumpaan ini belum selesai. Biji kopi ini awal satu jadi banyak biji kopi dan akhirnya di jual ke pasar untuk semua orang merasakan manfaat dari rasa biji kopi ini. Nak Bunga sama dengan biji kopi ini maksudnya kamu di jaga orang tua untuk didik di tempat pendidikan dan kelak menjadi orang yang berguna diri sendiri dan orang lain. Masa depan terukir dengan baik yaitu masa depan lebih baik lagi dari hari ini," cerita panjang lebar Ustajah Mama Dede.
"Jadi maksudnya saya harus belajar sampai pinter dan pada akhirnya ilmu saya bermanfaat untuk diri saya dan semua orang. Sama seperti Mama Dede. Jadi saya harus jadi Ustajah juga. Agar masa depan saya terukir lebih baik," saut Bunga.
"Ya..seperti itulah. Tapi tidak harus jadi Ustajah seperti Mama Dede. Gapai mimpi apapun dan kamu pertanggung jawabkan dengan baik!?," kata Ustajah Mama Dede.
"Mimpi saya ingin menjadi penyanyi," kata Bunga yang antusias.
"Mimpi yang baik. Tapi ingat harus tekun belajar dan bertanggung jawab apa yang telah kamu putuskan untuk masa depan kamu. Dan juga harus bermanfaat juga ilmu kamu untuk orang lain," kata Ustajah Mama Dede.
"Iya saya mengerti," kata Bunga.
Bunga puas dapet nasehat dari Ustajah Mama Dede demi masa depannya. Sedangkan Ustajah Mama Dede senang dengan keterbukaan Bunga yang ingin mencari tahu jalan masa depannya. Bunga pun berpamitan pulang ke Ustajah Mama Dede. Setelah itu Ustajah Mama Dede melanjutkan pekerjaannya merawat tanaman.
Ustajah Mama Dede menghentikan pekerjaannya sejenak.
"Jangan-jangan hanya mimpi Bunga jadi penyanyi. Malah jadi Ustajah seperti saya.... kan Bunga di didik di pesantren. Dasar anak pinter.....generasi baru muncul lagi. Masa depan lebih baik dari hari ini. Tapi jalan hidupnya sebenarnya sudah di tunjukkan orang tuanya menjadi Ustajah. Orang tua Bunga adalah Orang tua yang bijak dalam mendidik anak," kata Ustajah Mama Dede.
Ustajah Mama Dede melanjutkan pekerjaannya dan berhenti saat azan di kumandangkan sholat dzuhur. Segera Ustajah Mama Dede melaksanakan kewajibannya sebagai muslim yang baik.
Karya: No
No comments:
Post a Comment