Kasino sedang asik duduk di sofa sambil nonton Tv acara pertandingan bola. Dono baru pulang dari main tempat Wulan dan segera duduk bersama Kasino. Tiba-tiba terjadi serangan hebat sekali. Bola pun masuk ke dalam gawang.
"Gollll," teriakan Kasino.
"Astafirohulazimmmmmm... antusias amat..nontonnya terbawa suasana...," saut Dono yang terkejut.
Kasino terus saja berteriak kegirangan sekali tim kebanggaan yang di sukainya berhasil menyetak gol di babak pertama. Dono terpengaruh suasana kegirangan Kasino sambil berteriak dengan penuh kegembiraan seperti para seporter di lapangan hijau yang membangkitkan semangat para pemain bola.
"Udah...dulu capek........ tahu dan juga saya laper...," kata Dono di iringi suara perut yang berbunyi.
"Dono...........cepat amat capeknya. Kaya sudah tua aja. Yang semangat dong kaya anak muda....kaya saya...," kata Kasino.
"Ahhhh..bisa aja. Sebenarnya saya mau nemenin kamu santai nonton bola. Tapi saya capek nemenin pacar saya seharian," penjelasan Dono.
"Mau..cewek di ikutin......ya..capek sendiri...," saut Kasino.
"Capek gak ada masalah yang penting saya ...cinta mati sama Wulan," tegas Dono.
"Cinta mati....kalau mati beneran gimana?," tanya Kasino.
"Wah..itu...gak bisa omongin......pamali...... Kalau Alloh SWT berkehendak orang saya sayangin bersama saya...... aminin. Kalau Alloh SWT berkendak lain saya ...ikhlaskan," kata Dono sedikit murung dan menundukkan kepala.
"Entar dulu...kalau urusan masalah kematian..sih seperti pengalaman si penulis saja," kata Kasino.
"Jangan masukin masalah si penulis.......... Dia orang setia pada satu cinta. Padahal cinta yang telah hilang karena Alloh SWT hanya mempertemukan dengan yang di cintai singkat banget," kata Dono sedikit menjelaskan.
Indro pun dateng di saat Kasino dan Dono asik bicara.
"Woy.........heboh amat," sapa Indro.
"Indro..kamu ngagetin aja...," saut Dono.
"Iya..........bocak gak diajarkan pendidikan....jantungan tahu..," ujar Kasino.
"Gitu aja di ambil hati..... Ya udahlah jangan di bahas yang aneh-aneh...yang penting makan. Saya bawa nasi goreng tiga bungkus," kata Indro.
"Cihuyyyyyyyy......asik banget...kebetulan perut saya laper.....," kata Dono.
"Saya juga sama.....," saut Kasino.
"Ya udah ambil piring di dapur...!" perintah Indro.
"Beres bos.....," saut Dono yang antusias.
Dono segera ke dapur mengambil piring setelah dapet di berikan pada Indro. Dengan cepat Indro membagi jatah masing-masing pada sahabat karibnya.
"Kaya......bagi-bagi sembako...di kelurahan...," celoteh Kasino.
"Kan...kita orang miskin...yang butuh uluran tangan dermawan seperti Indro. Semoga Alloh SWT memudahkan segala rezekinya pada orang baik hatinya," kata Dono dengan tutur kata yang baik.
"Amin...," jawab Indro dan Kasino.
Dono tanpa pikir panjang langsung membuka bungkusan nasi goreng. Dengan lahap Dono menikmati makan malamnya.
"Pelan-pelan Dono makannya..nanti keselek," kata Kasino.
"Iya.......," jawab Dono.
Baru di bilangin itu tiba-tiba Dono tersedak. Batuk-batuklah Dono.
"Air.....air...," kata Dono dengan keadaan menahan sakit di tengorokannya.
Dengan cepat Indro dan Kasino memberikan minuman gelas di hadapan Dono. Disambutlah dengan ke dua tangan minuman yang di berikan padanya. Dengan cepat Dono meminum gelas sampai habis ke duanya.
"Alhamdulillahhhh..lega.....," kata Dono.
"Makanya kalau makan jangan seperti di kejar setoran saja....," nasehat Indro.
"Iya..... ," saut Kasino.
"Iya...deh..saya...yang salah. Tapi kan perut saya laper banget di tambah nasi goreng enak. Beli di mana sih Indro?" kata Dono.
"Mau tahu aja apa mau tahu baget?" saut Indro.
"Kan...itu sih sama aja Indro....," ujar Kasino.
"Iya..itu sih..sama..aja...Indro...cepetan kasih tahu...," kata Dono.
"Biasa...........saya sendiri yang masak....," kata Indro.
"Jadi...sisa jualan kamu Indro.... ngesel saya bertanya," kata Dono.
"Udah tahu Indro pedagang pandailah bersilat lidahnya....," saut Kasino.
Dono kembali menikmati nasi goreng sambil menikmati asiknya pertandingan bola. Kasino pun kembali terpengaruh suasana pertandingan bola.
"Kasino yang menang siapa dalam pertandingan bola malam ini?" tanya Indro.
"Indonesia............2 kosong menjatuh kan Brazil..," kata Kasino nyeleneh.
"Haaaaa.. Indonesia...apa gak salah denger?" kata Indro.
"Gak salah Indro..........Itu gara-gara ada tendangan garuda...ya...otomatis menanglah...," saut Dono ikutan nyeleneh.
"Maksudnya?" tanya Indro.
"Kalau di dunia khayalan Indonesia bisa menang melawan Brazil.....kalau kenyataan sih..........bisa gigit jari. Hidup lebih banyak hayalan aja....biar gak prustasi.....dengan realita kenyataan...... kaya sinetron kisah nyata," kata Kasino.
"Bener sekali..lebih baik khayalan dari kenyataan..pait...banget. Penulisnya juga merasakan kenyataan kalau cinta kandas di telan waktu karena orang di cintainya meninggal dunia di usia muda," saut Dono.
"Ya..udah..kalian yang menang deh.....saya ikutan.....nyeleneh kalian berdua," kata Indro.
"Gitu...dong.........yang muda ngalah sama yang tua. Kan kenyataan sih yang panjang umur kamu Indro," kata Kasino.
"Yang muda panjang........yang muda panjang........ umurnya....," saut Dono.
"Amin....," jawab Indro.
Dono, Kasino dan Indro kembali asik menonton pertandingan bola sampai larut malam.
No comments:
Post a Comment