Tikus berlari dengan cepat di sebuh kerumunan orang. Telihat Putri di atas panggung yang megah. Memanjat pangung dengan cepat. Lalu sebuah mulut menerkam Tikus. Dengan cepat Tikus menghindari terkaman dari mulut Kucing.
"Hampir saja," kata Tikus.
"Dasar....sial....... Kamu bisa menghindari serangan saya," kata Kucing.
Kucing menyerang Tikus dengan penuh agresipnya. Cakar yang tajam terus diarahkan oleh Kucing ke Tikus. Menghindar cepatlah Tikus serangan mematikan Kucing. Tikus pun berusaha menjauh dari Kucing. Berlari sekuat tenaga. Lagi-lagi Tikus di serang Kucing Hitam dengan cakar yang mematikan. Dengan tanggap Tikus menghindari serangan Kucing Hitam.
"Sial...saya di buru dua Kucing sekaligus," kata Tikus sambil berlari.
Tikus pun masuk sebuah lubang kecil di balik dinding.
"Akhirnya saya selamat," kata Tikus.
Dua Kucing terus mencoba mengorek-ngorek lubang dengan cakarnya. Tapi Tikus tidak bisa terjangkau oleh dua Kucing. Lalu dua Kucing mencari cara untuk mencari Tikus. Kucing berlari dengan cepat ke area yang lain. Tikus yang tahu dua Kucing pergi melihat dari balik lubang dinding.
"Saya aman........dari makluk buas...," kata Tikus.
Tikus dengan cepat berlari menuju tuannya. Terlihat Putri sedang duduk di pangung yang megah menunggu giliran menyanyi. Tapi tiba-tiba Kucing Hitam tepat di hadapan Tikus.
"Mau ke mana lagi?," kata Kucing Hitam.
Tikus berusaha untuk mundur. Tetapi di belakangnya ada Kucing lagi.
"Mau lari ke mana lagi?" kata Kucing.
"Sial...saya tidak bisa lari.....," kata Tikus.
Putri pun melihat Tikus kesayangannya. Dengan cepat mengambil Tikus dengan tangannya.
"Hay binatang lucu......," kata Putri.
Tikus merasa senang selamat dari dua Kucing. Tikus pun mulai merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Terus mengeliat-geliat. Putri melihat binatang piaraannya yang lucu terlihat sakit. Putri sangat khawatir sekali.
"Saya...harus pergi...dari tuan saya....kayanya kutukan saya mulai berakhir," kata Tikus.
Tikus pun melompat dari tangan Putri jatuh ke lantai pangung yang megah. Tiba-tiba berubahlah Tikus menjadi sosok seorang pangeran yang gagah perkasa. Dua Kucing pun terbengong. Putri pun menjadi sok. Apalagi semua orang di pangung yang besar dan megah. Tikus pun mulai mendekati Putri.
"Saya berterima kasih kamu telah banyak menolong saya.......selama ini," kata Tikus.
"Jadi...kamu...ini....siapa sebenarnya?" tanya Putri.
"Saya adalah seorang pangeran dari kerajaan sihir yang di kutuk oleh penyihir jahat yang ingin mengambil kekuasaan di kerajaan saya," cerita Tikus.
"Bukan kamu ini Ridho kan........," kata Putri.
"Bukan saya bukan Ridho atau Risky," kata Tikus.
"Tapi tampang kamu...sama dengan Ridho dan Risky," kata Putri.
"Saya bernama Richat.....dari Dunia Cermin," katanya.
"Richat.....bukannya Tikus," kata Putri yang masih bingung.
"Saya akan membuktikannya," kata Richat.
Richat mengunakan kemampuan sihirnya membuat orang tidur dalam keadaan berdiri. Lalu Richat menghapus semua ingatan tentang Richat adalah seekor Tikus. Putri melihat kebolehan Richat dengan sihir hebatnya. Putri pun yakin dengan kehebatan Richat. Karena Putri sudah percaya kehebatan sihir Richat. Dengan cepat Richat membangun semua orang.
"Kita lanjutkan nanti pembicaraan kita," kata Putri.
"Tapi saya ingin berterima kasih karena kamu adalah orang yang paling baik," kata pujian Richat.
"Saya...mau bernyanyi... Masalahnya saya masih kerja," kata Putri.
"Oh...begitu... saya duet dengan kamu...wahai Putri yang cantik," kata Richat.
"Terserah...kamu............," kata Putri.
Putri dan Richat bernyayi berdua di pangung yang megah diiringi dengan arasemen musik yang heboh. Dengan sedikit sihir semua di bikin lebih heboh oleh Richat. Semua orang terkagum-kagum dengan kehebatan sulap Richat. Putri pun senang dengan hubungan baik dengan pangeran. Richat bahagia karena berhasil kembali menjadi manusia dan terbebas dari kutukan penyihir jahat.
No comments:
Post a Comment