Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....DA7 Kemenangan di chenel Indosiar gitu, ya seperti biasa sih Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Cerita ini dimulai dengan peta yang dinarasikan yang menunjukkan Tentara Konfederasi Virginia Utara, yang dipimpin oleh Robert E. Lee menyeberangi Sungai Potomac untuk menyerbu Utara pada bulan Juni 1863, berbaris melintasi Maryland dan ke Pennsylvania. Pada tanggal 30 Juni, mata-mata Konfederasi Henry Thomas Harrison melaporkan kepada Letnan Jenderal James Longstreet, komandan Korps Pertama, bahwa Tentara Union Potomac bergerak ke arah mereka, dan bahwa komandan Union Joseph Hooker telah digantikan oleh George Meade. Longstreet melaporkan informasi tersebut kepada Jenderal Lee, yang khawatir bahwa tentara tersebut bergerak "berdasarkan perkataan seorang aktor", bukan dari kepala kavalerinya, JEB Stuart. Meskipun demikian, Lee memerintahkan tentara untuk berkonsentrasi di dekat kota Gettysburg. Di perkemahan Union dekat Union Mills, Maryland, Kolonel Joshua Lawrence Chamberlain dari Maine ke-20 diperintahkan untuk menerima 120 orang dari Maine ke-2 yang dibubarkan yang telah mengundurkan diri sebagai protes, dengan izin untuk menembak siapa pun yang menolak untuk berperang. Chamberlain berbicara kepada orang-orang itu, dan berhasil membujuk semuanya kecuali enam orang untuk mengangkat senjata.
Di Gettysburg, Brigjen Jhon Buford dan divisi kavalerinya melihat elemen divisi Henry Heth dari Korps Ketiga AP Hill mendekati kota dan menyadari bahwa pasukan utama Konfederasi sedang mendekat. Buford menyadari bahwa, dengan preseden dari pertempuran sebelumnya, Konfederasi akan tiba di Gettysburg terlebih dahulu dan membuat pertahanan di posisi yang kuat, memaksa Union untuk menyerang mereka dan menderita banyak korban. Untuk mencegah hal ini, ia memilih untuk berdiri dan bertempur di tempatnya, menilai medan itu sebagai "tanah yang indah" untuk memperlambat gerak maju Konfederasi. Buford mengirim pesan kepada komandan Korps I Mayjen John F. Reynods untuk membawa bala bantuan. Pasukan Heth menyerang kavaleri Buford keesokan paginya, 1 Juli, dengan Korps Kedua Richard S. Ewell bergerak untuk mengapit mereka. Reynolds membawa korpsnya maju, tetapi dibunuh oleh penembak jitu Konfederasi. Pasukan Union didorong keluar dari Gettysburg ke Cemetery Ridge, dan Lee—menolak saran Longstreet untuk mengerahkan kembali pasukannya ke selatan Gettysburg dan bertahan—memerintahkan Ewell untuk mengambil posisi Union "jika memungkinkan". Namun, Ewell ragu-ragu dan tidak menyerang. Pasukan berkonsentrasi pada posisi yang mereka pilih selama sisa hari pertama. Di markas besar Konfederasi di Seminary Ridge, Mayjen Isaac R. Trimble dengan marah mencela kelambanan Ewell kepada Lee, dan meminta penugasan lain.
Pada hari kedua, 2 Juli, brigade Kolonel Strong Vincent dari Union V Corps dikerahkan ke Little Round Top, dan Vincent menempatkan Maine ke-20 di ujung garis, memperingatkan Chamberlain bahwa ia dan resimennya adalah sayap, dan bahwa jika mereka mundur, tentara Konfederasi dapat berputar di belakang mereka dan mengalahkan pasukan Union. Chamberlain berbicara kepada enam orang yang tersisa dari Maine ke-2, dan tiga dari mereka memutuskan untuk bertarung. Lee memerintahkan Longstreet untuk mengerahkan dua divisinya yang tersedia untuk mengambil Little Round Top dan Big Round Top yang berdekatan. Ketika korps Longstreet dikerahkan, Mayjen Jhon Bell Hood , yang memimpin salah satu divisi, memprotes ke Longstreet; dengan Union memegang dataran tinggi, ia akan kehilangan setengah pasukannya jika ia menyerang seperti yang diperintahkan. Longstreet, meskipun protesnya sendiri kepada Lee, memerintahkan Hood untuk menyerang; Hood kemudian terluka saat bertempur di Devil's Den. Di puncak Little Round Top, Chamberlain dan Maine ke-20 melawan gelombang demi gelombang pasukan Konfederasi yang maju, dan mulai kehabisan amunisi. Kolonel Vincent terluka parah, dan tidak ada dari tiga resimen lain di brigadenya yang mampu memberikan dukungan. Chamberlain memerintahkan anak buahnya untuk memasang bayonet, dan menyerang dengan roda kanan menuruni lereng melawan pasukan Konfederasi yang menyerang, yang digambarkan Chamberlain sebagai "kami akan mengayunkannya ke bawah; kami mengayunkannya seperti pintu." Serangan itu berhasil memukul mundur serangan Konfederasi, dan sisi Union bertahan. Malam itu, Stuart akhirnya tiba, dan Lee menegurnya karena tidak dapat dihubungi. Pada saat yang sama, divisi Longstreet yang tersisa, di bawah Mayor Jenderal George Pickett, tiba di lapangan.
Untuk hari ketiga, 3 Juli, Lee memutuskan untuk mengirim tiga divisi—Pickett, Trimble, dan J. Johnston Pettigrew —untuk menyerang pusat garis Union di Cemetery Ridge. Longstreet menyatakan keyakinannya kepada Lee bahwa serangan itu akan gagal, karena pergerakannya satu mil di atas tanah terbuka, dan bahwa Korps Union II di bawah Mayor Jenderal Winfield Scott Hancock dikerahkan di balik tembok batu, sama seperti pasukan Longstreet di Frederickburg. Lee tetap memerintahkan serangan untuk dilanjutkan. Longstreet kemudian bertemu dengan tiga komandan divisi dan merinci rencananya, dimulai dengan artileri Kolonel Edward Porter Alexander membersihkan senjata Union dari punggung bukit, sebelum mengerahkan pasukan ke depan. Meskipun ada tembakan Konfederasi yang gencar, Alexander tidak dapat membuat dampak pada senjata Union. Ketika Pickett meminta untuk bergerak maju, Longstreet hanya mengangguk. Divisi Konfederasi berbaris melintasi lapangan terbuka, dan Hancock terluka saat ia memimpin dari garis depan. Salah satu brigade Pickett, yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Lewis Armistead, berhasil melewati tembok batu, tetapi Armistead terluka dan ditangkap oleh pasukan Union. Pasukan Konfederasi mundur karena banyaknya korban. Melihat Jenderal Pickett yang putus asa, Jenderal Lee memohon padanya untuk "melihat ke divisi Anda," yang dijawab Pickett "Jenderal Lee, saya tidak punya divisi." Serangan Pickett akhirnya gagal. Bertemu dengan Longstreet malam itu, Lee akhirnya memutuskan bahwa mereka akan mundur. Cerita berakhir dengan nasib tokoh-tokoh utama pertempuran tersebut.
***
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Valen dan Robi memang bersaudara gitu. Valen adalah kakak dan Robi adalah adik gitu. Orang tua Valen dan Robi adalah Epy dan Wulan gitu. Wulan memang telah lama meninggal dunia gitu. Epy yang menjalankan usaha rumah kontrakan 20 pintu, ya terisi semuanya gitu. Memang sih Valen, Robi, dan Epy tinggal dengan baik sih di Jakarta gitu. Epy sekarang ini dekat dengan baik sih dengan cewek yang bernama Jihan gitu. Ya Jihan seorang janda gitu dengan anak satu yang bernama Mawar gitu. Ya suami Jihan yang bernama Ardian, ya ceritanya berdasarkan Jihan sih…meninggalnya Ardian sih karena serangan jantung gitu. Valen dan Robi sebenarnya tidak suka sih kedekatan Epy dengan Jihan gitu. Mawar suka dengan Valen gitu. Ya Valen tidak suka dengan Mawar, ya jadi Valen menjauh sih dari Mawar gitu. Ya memang Valen kerjaannya cuma kerja di bengkel motornya Tono dan Toto gitu. Tono dan Toto teman baiknya Valen dari masa kecil sampai sekarang gitu. Epy memang tidak suka dengan kerjaannya Valen yang cuma kerja di bengkel motor gitu, ya pada hal Valen lulusan Universitas gitu. Robi kerjaannya melukis gitu. Memang sih lukisan yang di buat Robi di jual dengan baik sih. Mila yang kedua orang tuanya meninggal gitu, ya jadi Mila tidak punya siapa-siapa lagi gitu…sebatang kara tidak enak gitu. Mila memang mengenal dengan baik sih teman baik Ayahnya yang bernama Epy gitu, ya jadi Mila ke rumah Epy saja gitu. Ceritanya Epy senang bertemu dengan Mila gitu. Ya Epy mengerti dengan baik sih Mila sudah tidak punya orang tua gitu. Memang hubungan pertemanan Epy dengan Ayahnya Mila yang bernama Fattah…..baik sih. Mila tinggal dengan baik sih di rumahnya Epy gitu. Valen dan Robi sepakat dengan baik sih ngerjain Mila dengan cara Valen dan Robi jadi hantu gitu. Mila awalnya takut sih dengan hantu gitu. Usaha Valen dan Robi ngerjain Mila dengan di takutin dengan hantu, ya berhasil gitu. Mila memberanikan diri sih untuk melawan ketakutannya dan menghadapi hantu gitu. Mila mengetahui kalau hantu bohongan gitu. Mila di kerjai sama Valen dan Robi gitu, ya jadi Mila menghajar hantu dengan pukulan dengan tendangan gitu. Valen dan Robi yang jadi hantu kesakitan karena di hajar Mila gitu. Valen dan Robi kapok nakutin Mila gitu. Memang sih Valen dan Robi meminta maaf sih sama Mila karena sudah menakutin dengan hantu bohongan gitu. Mila memaafkan Valen dan Robi, ya ketiganya berteman baik gitu. Robi memang punya pacar sih yang bernama April gitu. Memang sih hubungan pacaran Robi dan April baik sih. Ya Robi yang kerjaannya membuat melukis berusaha dengan baik membuat lukisan dengan baik gitu. Mila yang tertarik dengan melukis, ya jadi belajar melukis sama Robi. Mila dan Robi dekat sih, ya keduanya sering bersama sih dan jalan bareng gitu. April yang memergokin Robi dan Mila bersama di sebuah kafe gitu. April marah sih karena Robi dekat sama Mila gitu. Kesalahpahaman terjadi dengan baik sih…April dengan Robi dan Mila gitu. Ya April berkata putus sama Robi gitu. Ya Robi membiarkan saja April gitu yang berkata putus dan meninggalkan Robi dan Mila gitu. Mila jadi tidak enak dengan hubungan Robi dan April buruk gitu. Robi dan Mila masih urusan melukis sih. Robi berhasil sih membuat lukisan yang mau di jual gitu. Mila membuat lukisan yang bagus, ya karena di ajarkan dengan baik sama Robi gitu. Epy tetap tidak suka dengan kerjaannya Valen yang cuma kerja di bengkel motor Toto dan Tono gitu. Mila yang berteman dengan baik sama Valen, ya Mila memberikan masukkan baik sih pada Valen untuk tidak kerja di bengkel motor Toto dan Tono gitu. Masukkan dari Mila di terima dengan baik sama Valen gitu, ya Valen tidak kerja lagi di bengkel motor Toto dan Tono gitu. Valen berusaha dengan baik kerja di perusahaan dengan melamar kerjaan gitu, ya memang di bantuin Mila gitu. Hubungan kedekatan Valen dan Mila, ya ada rasa cinta gitu. Valen berhasil sih kerja dengan baik di perusahaan PT. MAJU gitu. Mila senang sih Valen kerja di perusahaan. Epy senang sih Valen kerja di perusahaan gitu. Valen kerja dengan baik di perusahaan gitu. Memang di perusahaan ada teman masa kuliah yang bernama Tasya gitu. Tasya senang Valen kerja di perusahaan gitu. Hubungan pertemanan Tasya dan Valen baik sih. Valen suka dengan Mila sih, ya Mila suka dengan baik sama Valen gitu. Robi memang sering bersama Mila gitu, ya urusan melukis gitu. Valen mengerti dengan baik sih kedekatan Robi dan Mila gitu. Valen menganggap sih…Robi punya rasa sama Mila dan Mila punya rasa sama Robi gitu. Lukisan yang di buat Robi dan di jual dengan baik, ya lakunya mahal banget gitu. Lukisan yang di buat Mila hasilnya bagus di simpan dengan baik gitu. Robi masih cinta sama April, ya Robi berusaha dengan baik untuk hubungan kisah cintanya dengan April kembali baik seperti biasanya gitu dengan bantuan Mila gitu. Usaha Robi dan Mila berhasil sih membuat April mengerti hubungan Robi dan Mila hanya teman saja gitu. Robi dan April balikan, ya jadi kisah cinta di jalankan dengan baik keduanya gitu. Mila senang sih dengan kisah cinta Robi dan April gitu. Tasya suka dengan Valen, ya Tasya inginnya jadian sama Valen gitu. Hubungan pertemanan Valen dan Tasya baik sih. Memang sih Valen menganggap kedekatan Robi dan Mila, ya urusan cinta gitu. Valen memang lebih baik temanan saja sama Mila, ya jadi Valen memutuskan dengan baik sih untuk jadian saja sama Tasya gitu. Ketika Valen tahu bahwa hubungan Robi dan April kembali baik sih, ya jadi Robi tidak ada hubungan kisah cinta sama Mila gitu. Ya Valen tidak jadi jadian sama Tasya, ya Valen berusaha dengan baik sih jadian sama Mila gitu. Usaha Valen berhasil sih jadian sama Mila gitu. Tasya mengerti dengan baik sih bahwa Valen jadian sama Mila gitu. Tasya tidak berharap lagi sama Valen gitu. Budi yang kerja dengan baik di perusahaan PT. SEJAHTERA gitu, ya Budi memang berteman baik sama Tasya gitu. Ya memang Budi suka dengan Tasya gitu, ya jadi Budi berusaha dengan baik sih jadian sama Tasya gitu. Usaha Budi berhasil sih jadian dengan Tasya gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik sih Budi dan Tasya gitu. Valen yang mengetahui dengan baik Tasya menjalin kisah cinta sama Budi, ya Valen senang gitu. Hubungan kisah cinta Valen dan Mila baik sih. Robi dan April hubungan kisah cintanya baik gitu. Mila yang menekunin dengan baik melukis gitu, ya lukisan Mila di jual dengan baik dan laku gitu. Robi senang sih mengajarkan melukis sama Mila dan hasilnya lukisan Mila bagus, ya laku di pasaran gitu. Epy yang dekat dengan Jihan, ya Epy kecewa sih dengan kelakukan Jihan yang ternyata membunuh suaminya Ardian dengan cara di racun demi harta gitu. Jihan di tangkap polisi kepolisian Lapor Pak! gitu. Polisi memasukkan Jihan ke penjara gitu. Mawar menikah dengan Tony Lee dan keduanya meninggalkan Jakarta, ya Indonesia dan tinggal dengan baik di Singapura gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
No comments:
Post a Comment