Malam hari, ya keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel TVRI Sport, yaaa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Perdagangan obat terlarang yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, sedang marak. Sebuah tim yang dipimpin oleh DCP D' Silva menargetkan operasi pemimpin kartel Singhania untuk menangkap manajernya, Don. Singhania adalah salah satu dari dua letnan gembong yang telah meninggal, yang dikenal sebagai Boris; yang lainnya adalah Vardhaan, yang keberadaannya tidak diketahui.
Don membunuh Ramesh, salah satu rekan dekatnya, setelah ia mencoba meninggalkan geng tersebut tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Tunangan Ramesh, Kamini, menggunakan dirinya sebagai umpan dalam upaya menjebaknya untuk polisi, tetapi Don juga membunuhnya dalam kebuntuan. Roma, saudara perempuan Ramesh, berencana untuk membalas kematian saudara laki-laki dan saudara iparnya dan menyusup ke geng Don. Don terluka dan jatuh koma saat mencoba melarikan diri dari polisi. D'Silva menemukan orang yang mirip dengannya bernama Vijay dan memintanya untuk bergabung dalam misinya. Vijay setuju ketika De Silva berjanji untuk menerima Deepu, seorang anak laki-laki yang diasuh Vijay, di sekolah.
Sementara itu, Jasjit, seorang konsultan IT dan ayah Deepu, dibebaskan dari penjara. Ia berencana membunuh D'Silva untuk membalas kematian istrinya. Beberapa tahun lalu, Jasjit ditangkap oleh penyerang tak dikenal yang menyuruhnya mencuri berlian dari majikannya untuk menyelamatkan istrinya yang diculik. Namun, D'Silva menangkapnya dan menolak mempercayai Jasjit, menembak kakinya dan membuatnya pincang permanen. Istri Jasjit meninggal setelahnya.
Di rumah sakit, seorang dokter memberi Vijay bekas luka yang identik dengan Don. Ketika Don meninggal setelah kejang jantung, penyamaran dimulai. Vijay, yang menyamar sebagai Don yang amnesia, bergabung dengan geng tersebut. De Silva meminta Vijay untuk menemukan cakram komputer yang berisi rincian tentang kartel narkoba. Ketika Vijay menemukannya, Roma mencoba membunuhnya, tetapi D'Silva memberitahunya tentang identitas asli Don. Vijay menyerahkan cakram itu kepada D'Silva, yang membunuh Singhania selama penggerebekan di sebuah klub. Polisi menangkap Vijay. D'Silva terbunuh dalam baku tembak, yaaa menghancurkan Vijay, karena dialah satu-satunya orang yang dapat membuktikan bahwa Vijay bukanlah Don yang sebenarnya. Setelah menemukan identitas aslinya, rekan-rekan Don berbalik melawannya. Vijay lolos dari penerbangan transportasi tahanan ke Malaysia dan bertemu dengan Roma untuk mengambil kembali cakram itu dan membuktikan ketidakbersalahannya.
Jasjit menemukan cakram itu di apartemen D'Silva. Ia menerima panggilan untuk membawa cakram itu ke orang-orang yang menyandera Deepu. Ia mengetahui bahwa D'Silva masih hidup selama ini dan sebenarnya adalah Vardhaan (yang juga tersirat sebagai orang yang memeras Jasjit) dan memanfaatkan Vijay untuk mencapai Singhania. Jasjit melarikan diri bersama Deepu dan bekerja sama dengan Vijay dan Roma sebelum ketiganya memberi tahu Interpol.
Dalam pertempuran, Vijay mengalahkan Vardhaan, yang kemudian ditangkap oleh Inspektur Interpol Malik. Vijay yang terluka dibebaskan, dan Roma menyatakan cintanya padanya. Namun, sebelum Vijay dibawa ke rumah sakit, dia mengucapkan kalimat yang Don katakan padanya saat mereka pertama kali bertemu. Dalam akhir yang mengejutkan, yaaa Roma menyadari bahwa dia sedang dipermainkan: Don masih hidup dan berpura-pura menjadi Vijay selama ini. Di rumah sakit, Don, yang telah pulih dari komanya, mendengar rencana Vardhaan dan Vijay. Setelah operasi Vijay, Don bertukar tempat dengannya dan menyuntikkan diazepam ke aliran glukosa Vijay, membunuhnya dan membuat para dokter percaya bahwa Don yang telah meninggal. Cakram yang Don serahkan ke polisi adalah palsu. Sekarang, dengan Vardhaan dan Singhania disingkirkan, Don menjadi penguasa kartel narkoba Asia.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Yaaa Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Langsung saja Budi....main kartu remi saja!" kata Eko.
"Okey main kartu remi gitu!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu, ya main cangkulan gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Mohan anaknya Wendy dan Kiky gitu. Wendy yang menguasai ilmu bela diri silat, ya mengajarkan dengan baik ilmu bela diri silat pada Mohan. Yaaa dari kecil sampai dewasa, ya Mohan mempelajari ilmu bela diri dengan baik, ya berlatih dengan baik dan di kuasai dengan baik ilmu bela diri silat gitu. Wendy dan Kiky memang menjalankan usaha bakso dan mie ayam gitu. Mohan memang membantu dengan baik kerjaan kedua orang tua gitu, ya dan Mohan menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Aqeela anaknya Romeo dan Yasmin. Yasmin telah lama meninggal gitu ketika Aqeela masih menjalankan sekolah SD gitu. Romeo mendidik Aqeela dengan baik gitu. Ya Romeo juara bela diri karate gitu, yaaa Romeo mengajarkan ilmu bela diri karate pada Aqeela gitu. Murid-murid Romeo kalah bertanding sama Aqeela gitu. Ya Aqeela menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Suatu hari, ya Aqeela bertemu dengan empat cowok berandalan gitu. Perkiraan empat cowok berandalan bahwa cewek yang di ganggu, ya cewek lemah dan tidak berdaya gitu. Aqeela menggunakan dengan baik ilmu bela diri karatenya, ya Aqeela berkelahi dengan baik sama empat cowok berandalan gitu. Empat cowok berandalan di buat terkapar di jalanan sama Aqeela gitu. Mohan di sekolah SMA, ya semua teman-temannya tahu tentang Mohan yang baik dan hoby baca buku gitu. Ya Mohan suka dengan teman sekelas yang bernama Raisa. Yaaa Raisa yang cantik dan pinter gitu. Andre dan Ayu orang tua Raisa gitu. Ya Andre kerjaannya sopir Bus gitu. Boy anaknya Mirza dan Jennifer gitu. Ya Mizra kerjaannya menjalankan usaha bengkel mobil gitu. Ya Boy suka dengan Raisa gitu. Ketika Mohan mau menyatakan cinta sama Raisa, ya ternyata oh ternyata gitu....Raisa telah jadian sama Boy gitu. Mohan yang telat menyatakan cinta sama Raisa, ya jadi Mohan nyimpan dengan baik rasa suka di dalam hati saja gitu. Boy menjalankan dengan baik kisah cinta sama Raisa, ya keduanya sering jalan-jalan ke tempat yang baik yang ada di Jakarta tujuannya happy-happy gitu. Suatu hari teman Mohan bernama Fattah bersama pacarnya bersama Zara gitu, ya Fattah dan Zara bertemu dengan preman dua orang gitu. Ya Fattah memang sih bertarung dengan dua preman tapi kalah gitu, ya karena dua preman memang punya ilmu bela diri karate gitu. Mohan menolong Fattah dan Zara yang di gangu dua preman gitu. Ya Mohan bertarung dengan dua preman gitu. Pertarungan sengit banget. Mohan mengalahkan dua preman dan dua preman meninggalkan tempat tersebut. Fattah dan Zara berterima kasih di tolong Mohan gitu. Zara yang cinta sama Fattah, ya Zara mengobati luka Fattah karena berkelahi dengan dua preman gitu. Mohan, Fattah, dan Zara menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Suatu hari, ya Mohan bertemu dengan cewek cantik yang ngasih pelajaran sama dua preman tempo hari, ya bertarung sama Mohan gitu. Ya Mohan tertarik pada cewek cantik tersebut dan jadi berkenalan dengan baik, ya Mohan jadi tahu deh nama cewek itu adalah Aqeela gitu. Aqeela beda sekolah SMA sama Mohan gitu. Ya Mohan bertanya pada Aqeela tentang dua preman yang di berikan pelajaran sama Aqeela. Yaaa Aqeela menjelaskan dengan baik siapa dua preman? Yaaa mantan murid bela diri karate, ya dua preman belajar bela diri sama Ayahnya Aqeela gitu. Dua preman memang bikin ulah sana dan sini, ya jadi Aqeela di beri pelajaran gitu. Semenjak di beri pelajaran sama Aqeela dua preman tobat, ya bisa di bilang sih...preman pensiun sih tidak mau berbuat kejahatan ini dan itu. Aqeela dan Mohan berteman baik gitu. Pertemanan yang baik antara Mohan dan Aqeela, ya keduanya yang bisa bela diri jadi bertarung persabatan gitu. Serangan Aqeela memang hebat gitu. Mohan lebih memilih menghindari serangan Aqeela, ya niat Mohan untuk mengalah pada Aqeela gitu. Aqeela tidak mau di remehkan Mohan karena niat mengalah sama Aqeela gitu. Aqeela mengeluarkan seluruh kemampuannya bertarung dengan Mohan gitu. Ya Mohan terpaksa mengikuti maunya Aqeela gitu. Pertarungan sengit banget antara Aqeela dan Mohan gitu. Pada akhirnya Mohan bisa saja menang melawan Aqeela, ya Mohan memilih mengalah sama Aqeela gitu. Ya Aqeela kesal dengan Mohan yang mengalah gitu. Hubungan pertemanan Aqeela dan Mohan berjalan dengan baik, ya keduanya ada rasa gitu. Tentang perasaan Mohan yang di pendam dalam hati karena menyukai Raisa jadi karena Mohan suka dengan Aqeela, ya Mohan memilih lembaran baru yang baik dan menghapuskan rasa suka pada Raisa gitu. Mohan yang suka sama Aqeela, ya jadi Mohan ingin menyatakan cinta pada Aqeela. Sebenarnya ada cowok yang suka dengan Aqeela, ya cowok itu bernama Williams. Ya Williams teman sekelasnya Aqeela gitu. Williams memang kaya sih karena kedua orang tuanya gitu. Andika dan Amanda orang tua Williams gitu. Ya Andika pemilik perusahaan PT. CITRA gitu. Mohan dan Williams bersaing sih untuk jadian sama Aqeela gitu. Ya Aqeela tidak menyukai Williams, ya yang di sukai Aqeela adalah Mohan gitu. Williams menyatakan cinta dengan baik sama Aqeela, ya Aqeela menolak Williams gitu. Memang sih Williams menyatakan cinta berkali-kali sama Aqeela dan tetap Aqeela menolak Williams gitu. Mohan menyatakan cinta sama Aqeela, ya karena Aqeela suka Mohan jadi Aqeela menerima cinta Mohan gitu. Williams yang tahu sih tentang Aqeela yang jadian sama Mohan, ya Williams kesal sama Mohan gitu. Williams membayar preman berjumlah empat orang, ya preman di suruh Williams untuk membuat Mohan putus dan menjauh dari Aqeela gitu. Mohan bertarung dengan empat preman bayaran Williams gitu. Pertarungan sengit banget antara Mohan dan empat preman gitu. Mohan mengalahkan empat preman, ya empat preman terkapar di jalan gitu. Ya Mohan bertanya siapa bos yang menyuruh preman? Ya preman memberitahukan pada Mohan siapa yang menyuruh preman? Ya Williams gitu. Mohan mencari Williams dan akhirnya Mohan bertemu Williams di jalan gitu. Mohan yang kesal sama Williams karena urusannya Williams menyuruh preman gitu. Ya Mohan ingin menghajar Williams tapi Mohan cuma ngancam omongan saja pada Williams dan Williams mengerti omongan Mohan gitu. Williams menjauh dari Mohan dan Aqeela gitu. Hubungan kisah cinta Mohan dan Aqeela berjalan dengan baik, ya keduanya sering berjalan-jalan dengan baik ke tempat-tempat yang baik yang ada di Jakarta tujuan happy-happy gitu. Suatu hari, ya ada berita di Tv tentang berita banjir di daerah Bekasi. Wendy masih punya saudara yang tinggal di Bekasi, ya nama saudara Wendy adalah Surya gitu. Setelah di telpon dengan baik sama Wendy tentang kabar Surya gitu, ya Surya memberitahukan keadaan dirinya terkena banjir dan keadaan Surya, istri, dan anak baik gitu. Berdasarkan berita Tv dan cerita dari Surya gitu Wendy memahami dengan baik bahwa pemerintah menolong orang-orang yang mengalami musibah banjir gitu. Wendy senang saja bahwa Surya beserta istri dan anak selamat gitu. Ya Surya punya keinginan pindah gitu, ya pada akhirnya karena keadaan juga tetap di daerah Bekasi gitu. Sampai urusan banjir di Bekasi selesai, ya Surya seperti biasa dengan warga masyarakat Bekasi menjalankan kehidupan ini dengan baik dengan kerjaan yang di jalankan dengan baik, ya jadi roda ekonomi berjalan dengan baik banget gitu. Mohan yang menjalankan sekolah SMA dengan baik, ya Mohan menjalin kisah cinta dengan Aqeela gitu. Sampai suatu hari, ya Mohan bertemu dengan Ayahnya Aqeela gitu. Ya Ayahnya Aqeela bisa saja merestui hubungan Mohan dengan Aqeela dengan syarat sih, ya Mohan bisa mengalahkan Ayahnya Aqeela dalam pertarungan gitu. Demi cinta, ya Mohan menjawab tantangan dari Ayahnya Aqeela gitu. Mohan dan Ayahnya Aqeela bertarung dengan baik. Memang Ayahnya Aqeela juara bela diri karate serangan luar bisa membuat Mohan kewalahan gitu. Mohan yang tidak mau kalah, ya menyerang juga ke pada Ayahnya Aqeela gitu. Ya Ayahnya Aqeela memang mengakui dengan baik serangan Mohan memang mantap gitu. Pertarungan Mohan dan Ayahnya Aqeela sengit banget gitu. Ayah Aqeela memang belajar ilmu tenaga dalam, ya begitu juga Mohan belajar ilmu tenaga dalam. Mohan dan Ayahnya Aqeela mengeluarkan ilmu tenaga dalam gitu. Pertarungan sengit banget gitu. Adu ilmu tenaga dalam terjadi keduanya. Pada akhirnya sih, ya Ayahnya Aqeela kalah sama Mohan gitu. Ya Mohan yang menang dari Ayahnya Aqeela...., yaaa Mohan senang banget karena dapat restu untuk bersama Aqeela gitu. Ya Aqeela senang bersama Mohan gitu. Mohan dan Aqeela menjalankan kisah cinta dengan baik, ya bahagia deh!. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Mohan!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, yaaa asik main kartu remi, yaaa main cangkulan gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa hidup ini tetap sama sih...Budi," kata Eko.
"Keragaman ini dan itu," kata Budi.
"Realitanya memang begitu," kata Eko.
"Saling menghormati satu dengan lain karena perbedaan dengan tujuan menjauhkan dari perkara konflik," kata Budi.
"Omongan Budi benar sekali!" kata Eko.
"Yaaa hidup ini tetap antara paham agama dan tidak," kata Budi.
"Realitanya menang begitu," kata Eko.
"Bagi yang belum paham agama, ya masih di berikan bimbingan pemahaman agama sama para Ustad, ya contohnya : acara Tv berkaitan dengan agama yang di yakini manusia gitu," kata Budi.
"Realita memang begitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main kartu remi, yaaa main cangkulan gitu.
No comments:
Post a Comment