CAMPUR ADUK

Thursday, November 7, 2024

DEEWAANAPAN

Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acaranya sepak bola, ya seperti biasa sih...Budi duduk di depan rumahnya sedang membaca cerpen, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Suraj Saxena tinggal di daerah perbukitan terpencil di India bersama ayahnya, Prakash, ibunya, dan adik perempuannya, Asha. Suatu hari, ia bertemu dengan Kiran Choudhary, yang datang berlibur bersama sekelompok gadis. Ia menawarkan diri untuk mengajaknya berkeliling, dan mereka pun saling jatuh cinta. Suraj tidak dapat mengantarnya pulang dengan kereta karena Prakash mengalami nyeri dada dan harus dilarikan ke rumah sakit. Namun, Suraj tidak dapat melupakan Kiran.

Sebelum Asha menikah, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Mumbai, tempat Suraj mendaftar kuliah dan mendapatkan beberapa teman baru, serta menjadi pemain basket yang populer. Ia akhirnya bertemu dengan Kiran, dan keduanya kembali menjalin asmara. Ranveer Choudhary tidak menghargai perhatian pria miskin seperti Suraj terhadap Kiran dan menyuruh Suraj dibawa ke hadapannya dan diperkenalkan kepada banyak temannya, yang meliputi pengacara terkemuka, politisi, pegawai negeri dan kotamadya berpangkat tinggi, komisaris polisi, serta menteri utama negara bagian. Suraj diperingatkan akan konsekuensi yang mengerikan jika ia dan keluarganya tidak segera meninggalkan kota. 

Suraj tidak meninggalkan kota, dan neraka menimpa keluarganya dan dirinya sendiri. Ibunya tidak mampu membeli makanan dan dipermalukan di depan umum; Prakash diikuti oleh anak buah Ranveer, dilecehkan, dan dirampok, dan kemudian menghadapi penghinaan terbesar dengan ditangkap di depan umum, diborgol, dan dipenjara atas tuduhan berkonspirasi melawan negara dan kehilangan pekerjaannya; dan beberapa teman Suraj mengasingkannya.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

"Nyanyi saja!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Aku yang terlelap sendiriTerlelap sampai tak sadar diriKulihat sang Pujaan HatiDatang melangkah, t'rus menghampiri
Namun, sungguh sayangItu hanyalah sebuah mimpiTerbangunkan pagiBersama matahari
Aku bergetar disentuh diaMataku terbang sampai ke langitTubuhnya pun indah kupandangiPutih, mulus, dan seksi
Tak jauh seperti sang Bidadari'Kan kupeluk dia sampai matiRambutnya pun indah bagai putriMirip iklan di TV
Ho-oh, aku bergetar disentuh diaMataku terbang sampai ke langitTubuhnya pun indah kupandangiPutih, mulus, dan seksi
Tak jauh seperti sang Bidadari'Kan kupeluk dia sampai matiRambutnya pun indah bagai putriMirip iklan di TV
Aku bergetar disentuh diaMataku terbang sampai ke langitTubuhnya pun indah kupandangiPutih, mulus, dan seksi
Tak jauh seperti sang Bidadari'Kan kupeluk dia sampai matiRambutnya pun indah bagai putriMirip iklan di TV"

***

Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada topeng di atas buku gambar gitu. Eko mengambil topeng dengan baik gitu. 

"Budi buat topeng dari kardus, ya topeng Kamen Rider Geats," kata Eko. 

"Ya aku memang buat topeng Kamen Rider Geats, ya karena aku suka saja dengan serial Tv Kamen Rider Geats," kata Budi. 

"Nilai kreatifitas Budi.....buat topeng dari kardus!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Topeng yang di buat Budi...bagus!" kata Eko. 

"Terima kasih Eko....pujiannya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko menaruh topeng di meja dan buku gambar di ambil gitu. 

"Buku gambar. Apa yang di gambar Budi di buku gambar?" kata Eko.

"Tasya!!!" kata Budi. 

"Tasya cewek yang di sukai Budi....apa Tasya artis?" kata Eko. 

"Becandaan...Eko!!!" kata Budi. 

"Aku paham becandaan Budi!" kata Eko. 

"Seperti biasa sih yang aku gambar di buku gambar, ya apa yang aku suka gitu?" kata Budi. 

"Seperti biasanya. Apa yang di sukai Budi, ya di gambar dengan baik?. Aku buka saja buku gambar dengan baik! Ya untuk memastikan apa yang di gambar Budi?" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko membuka buku gambar dengan baik gitu, ya ada gambar-gambar yang di buat Budi di buku gambar gitu. 

"Budi membuat gambar di buku gambar, ya tokoh-tokoh dari serial Tv Tendangan Si Madun," kata Eko. 

"Yaaa karena aku suka dengan serial Tv Tendangan Si Madun, ya jadi aku gambar dengan baik tokoh-tokohnya," kata Budi. 

"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Gambar yang di buat Budi...bagus!!!" kata Eko.

"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Eko....mau menggambar?" kata Budi. 

"Aku mau menggambar sih. Jadi aku butuh pensil!" kata Eko.

"Baiklah....aku ambilin pensilnya!" kata Budi. 

Budi mengambil pensil di bawah meja, ya pensil di berikan pada Eko gitu. Yaaa Eko mengambil pensil dari tangan Budi gitu. 

"Aku gambar ini saja!" kata Eko. 

Eko menggambar sesuatu dengan baik gitu. Budi menunggu dengan baik, ya Eko menyelesaikan menggambarnya jadi Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Cukup lama Eko menggambar di buku gambar dan akhirnya selesai juga gitu. 

"Aku selesai menggambar!" kata Eko. 

Eko menaruh buku gambar di meja dan juga pensil. Yaaa Budi penasaran apa yang di gambar Eko? Yaaa Budi mengambil buku gambar dan pensil, ya pensil di taruh di bawah meja gitu. 

"Eko menggambar di buku gambar...tokoh Renji Abarai, ya dari serial Tv Bleach," kata Budi. 

"Aku suka dengan tokoh Renji Abarai, ya jadi aku gambar dengan baik di buku gambar gitu," kata Eko.

"Gambar yang di buat Eko...bagus!!!" kata Budi. 

"Terima kasih Budi....pujiannya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menutup buku gambar dan buku di taruh di meja. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Andre dan Ayu saling mencintai dan rumah tangga di jalankan bahagia sampai buah cinta terlahir dengan baik, ya anak cewek yang di berinama Adisty gitu. Ya Adisty didik dengan baik sama Andre dan Ayu, ya sampai Adisty dewasa gitu. Ayu memang punya penyakit yang ia derita dengan baik, ya akhirnya meninggal gitu. Adisty dan Andre memang bersedih sih karena Ayu meninggal gitu, ya Adisty dan Andre menerima dengan baik Ayu meninggal gitu. Ya Ayu di makankan dengan baik gitu. Andre dan Adisty menjankan kehidupan sehari-hari seperti biasa gitu. Memang Andre kaya raya gitu, ya jadi ada cewek yang menyukai Andre gitu. Cewek itu bernama Hani gitu. Ya Hani memang seorang janda dengan anak satu cewek bernama Aura gitu. Mantan suami Hani, ya yang bernama Rangga memilih meninggalkan Hani demi bersama cewek yang bernama Amanda gitu. Andre yang menyukai Hani, ya jadi Andre menikahi Hani gitu. Adisty menerima Hani sebagai Ibu dan Aura jadi adik Adisty gitu. Niat Hani menikah sama Andre untuk mengambil harta Andre dengan rencana menyingkirkan Andre dan Adisty gitu. Ya Andre baik dan juga Adisty baik, ya sama Hani dan Aura jadi Hani memutuskan tidak menyingkirkan Andre dan Adisty demi harta gitu. Rumah tangga di jalankan Andre dan Hani berjalan dengan baik gitu. Suatu hari, ya Adisty bertemu cowok yang baik gitu. Cowok itu bernama Pasha gitu. Pasha suka dengan baik sama Adisty jadi berteman baik gitu. Kerjaan Pasha pedagang pakaian di pasar gitu. Hubungan pertemanan Pasha dan Adisty berjalan dengan baik, ya jadinya keduanya jadian gitu. Suatu hari, ya ketika di jalan Adisty bertemu dua penjahat. Ya Adisty berusaha melarikan diri dari penjahat sambil berteriak meminta tolong gitu. Penjahat menangkap Adisty gitu. Ya Adisty berontak gitu. Ya penjahat memukul Adisty, ya tujuan di buat pingsan gitu. Pasha memang ingin menemui Adisty, ya memang mendengar sih teriakan Adisty minta tolong gitu. Pasha akhirnya bertemu dengan dua penjahat yang membawa Adisty gitu. Pasha bertarung dengan dua penjahat gitu. Ya memang sih, ya Pasha belajar silat dari Jaka Sembung gitu. Dua penjahat di kalahkan Pasha gitu, ya dua penjahat meninggalkan tempat tersebut gitu. Adisty yang pingsan, ya di sadarkan sama Pasha gitu. Ya Adisty yang sadar dari pingsannya, ya senang sekali dirinya di tolong sama Pasha gitu. Hubungan kisah cinta Pasha dan Adisty berjalan dengan baik gitu. Niat Pasha sih, ya menikahi Adisty gitu. Pasha rencanakan melamar Adisty gitu. Andre sebenarnya menerima Pasha karena baik dan Adisty suka sama Pasha gitu. Hani tidak suka dengan Pasha karena berasal dari keadaan miskin, ya jadi Hani ngomong dengan baik sama Andre untuk menolak Pasha gitu. Ya Andre menolak lamaran Pasha gitu. Adisty kecewa sih, ya lamaran Pasha di tolak Andre gitu. Pasha tetap tegar di tolak Andre gitu. Pasha meninggalkan keadaan dirinya yang miskin, ya kembali pulang ke rumahnya yang sebenarnya. Surya dan Dita, ya orang tua Pasha gitu. Surya memang kaya raya gitu. Eca Aura adik Pasha, ya Eca Aura senang Pasha kembali ke rumah gitu. Andhika dan Hesti, ya punya anak gadis yang cantik bernama Mely gitu. Andhika berteman baik sama Surya, ya jadi ingin menjodohkan Pasha sama Mely gitu. Pasha tidak suka sama Mely, ya jadi menolak perjodohan gitu. Yaaa jadinya Mely menikah dengan cowok yang di cintai...Owan gitu. Pasha yang menjadi dirinya yang kaya, ya jadi melamar lagi Adisty untuk jadi istrinya. Hani terkejut dengan melihat Pasha yang menunjukkan dirinya yang kaya gitu. Andre pun setuju Pasha menikahi Adisty gitu. Adisty senang menikah sama Pasha. Karena Pasha kaya begitu juga Adisty, ya jadi konsep pernikahan Pasha dan Adisty seperti cerita dongeng Cinderella gitu. Pasha dan Adisty bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Lika liku kisah cinta tokoh Pasha!" kata Eko. 

"Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.

"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

"Hidup ini tetap sama saja kan Budi?" kata Eko. 

"Hidup ini tetap sama aja sih....Eko!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ngomongin...pertandingan sepak bola yang di tayangkan di Tv....memang bagus sih," kata Budi. 

"Realitanya memang begitu," kata Eko. 

"Sepak bola masih berkaitan dengan ekonomi," kata Budi. 

"Di sekolah saja, ya di ajarkan pendidikan olahraga, ya guru yang mengajarkan olahraga di gaji, ya sampai menteri yang ngurusin tentang olahraga juga di gaji. Pengusaha memproduksi barang-barang yang berkaitan olahraga, ya di jual dengan baik sampai ke konsumen tuh barang-barang olahraga di beli. Jadi memang berkaitan banget olahraga sepak bola dengan ekonomi," kata Eko. 

"Manusia menggerakkan ekonomi dengan baik demi kebaikan bersama. Hasilnya sih...rezeki masing-masing," kata Budi. 

"Bagi yang memahami ilmu agama, ya mengerti rezeki masing-masing!" kata Eko. 

"Hidup ini....antara baik dan buruk perilaku manusia, ya antara paham agama dan tidak," kata Budi. 

"Realitanya memang begitu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK