Malam yang tenang. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya.
"Nyanyi saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Depresi karena punya Ibu yang kekanak-kanakan dan Ayah yang di penjara karena penggelapan pajak, ya remaja kaya bernama Charlie Bartlett dikeluarkan dari Sekolah Khusus Swasta karena melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah itu seperti menjual dan membuatkan SIM palsu untuk anak SMA disana lalu masuk ke sekolah umum yang di Kepalai oleh KepSek Nathan Gardner yang kesulitan menerima kenakalan para muridnya, Charlie membentuk aliansi siswa bersama Murphy Biven dan menawarkannya separuh keuntungan dari penjualan obat-obatan yang di dapatnya dari Psikiater/psikolog.
Tak lama kemudian bisnisnya menyebar dan sukses membuat banyak siswa tertarik, lama kelamaan Charlie menjadi tempat konsultasi bagi anak-anak SMA di sekolahnya, dan mendirikan pusat konsultasi di dalam toilet. Kehidupan Sosial Charlie menjadi sangat berubah, karena selama ini ia susah menerima dan membuat teman, akan tetapi sekarang dia menjadi anak yang populer dan di butuhkan, dia memberontak peraturan sekolah. Seorang gadis bernama Susan putri KepSek menyukai Charlie dan sebaliknya, akan tetapi Ayahnya yang tahu Charlie adalah anak nakal yang memimpin pemberontakan terhadap kebijakan sekolah berusaha melarang dan menjauhkan putrinya darinya. Susan pun bersikeras dan membantah Ayahnya.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada buku gambar gitu, ya Eko mengambil buku gambar.
"Budi menggambar apa di buku gambar?" kata Eko.
"Yaaa biasa sih....Eko. Aku menggambar apa yang aku suka gitu?" kata Budi.
"Budi menggambar apa yang di sukai Budi?. Yaaa kalau begitu aku buka saja buku gambar!, ya untuk memastiin apa yang di gambar Budi di buku gambar?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambar dengan baik gitu, ya melihat dengan baik gambar-gambar yang di buat Budi gitu.
"Budi gambar di buku gambar, ya tokoh-tokoh Teen Titans," kata Eko.
"Karena aku suka dengan tokoh-tokoh Teen Titans, ya jadi aku gambar dengan baik di buku gambar gitu!" kata Budi.
"Gambar yang di buat Budi....bagus!" Kat Eko.
"Terima kasih...Eko pujiannya!" kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai di buku gambar!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Eko mau menggambar?" kata Budi.
"Aku mau menggambar sih. Jadi aku butuh pensil....Budi!" kata Eko.
"Okey. Aku ambilin pensilnya!" kata Budi.
Budi mengambil pensil di bawah meja, ya pensil di berikan pada Eko. Yaaa Eko mengambil pensil dari tangan Budi gitu.
"Gambar ini saja!" kata Eko.
Eko menggambar dengan baik di buku gambar gitu. Yaaa Budi menunggu Eko selesai menggambar di buku gambar sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Cukup lama sih, ya Eko menggambar di buku gambar dan akhirnya selesai juga gitu.
"Aku selesai menggambar!" kata Eko.
Eko menaruh buku gambar di meja dan pensil gitu. Budi yang penasaran dengan gambar yang di buat Eko, ya jadi Budi mengambil buku gambar dan juga pensil. Yaaa pensil di taruh Budi di bawah meja gitu.
"Eko menggambar di buku gambar...tokoh Minato Namikaze, ya hokage ke 4 yang di julukin si kilat kuning dari Konoha," kata Budi.
"Aku suka dengan tokoh Minato Namikaze, ya jadi aku gambar dengan baik di buku gambar!" kata Eko.
"Gambar yang di buat Eko...bagus!" kata Budi.
"Terima kasih Budi...pujiannya!" kata Eko
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Pasha anak Andre dan Ayu gitu. Pasha menjalankan perusahaan PT. JAYA dengan baik gitu. Adisty adalah mantan pacarnya Pasha gitu. Kerjaan Adisty model gitu. Ya Pasha masih mencintai Adisty, ya jadi tidak bisa melupakan gitu. Suatu hari, ya Pasha bertemu dengan cewek cantik yang ingin bunuh diri dari atas gedung gitu. Ya Pasha menolong cewek itu dengan baik gitu. Cewek itu nama Hani gitu. Ya Hani ingin bunuh diri karena pacarnya yang bernama Rangga tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan gitu. Pasha jadinya teman baik Hani gitu. Hani dan Pasha sering jalan bareng gitu. Ya Hani ada rasa sama Pasha, ya karena Pasha orangnya baik gitu. Rangga menyadari kesalahannya dengan baik, ya jadi menemui Hani untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas kehamilan Hani gitu. Ya Hani yang sudah nyaman bersama Pasha, ya harus menerima Rangga demi anak yang di kandung Hani, ya butuh Ayah kandungnya gitu. Hubungan Rangga dan Hani berjalan dengan baik gitu. Pasha senang sekali, ya melihat hubungan Hani dan Rangga baik gitu. Ya Pasha masih berharap bersama Adisty gitu karena cinta gitu. Sedangkan Adisty sedang dekat dengan dokter Jhon gitu. Memang sih Jhon suka dengan Adisty dan Jhon ingin menikahi Adisty gitu. Hubungan Jhon dan Adisty terus baik gitu, ya jadian gitu. Sampai suatu hari, ya Adisty yang telah lama tidak bertemu Pasha jadi bertemu juga di sebuah kafe gitu. Pasha yang masih suka sama Adisty, ya jadi bicara dengan baik gitu. Kenapa Adisty putus dari Pasha karena Pasha di jodohkan sama cewek bernama Adara gitu?. Perjodohan itu, ya gagal sih. Adara menikah dengan Owan yang kerjaannya tentara gitu. Pasha memohon dengan baik sama Adisty bisa menjalin kisah cinta lagi gitu. Yaaa Adisty memikirkan dengan baik sih, ya menjalin kisah cinta sama Pasha gitu. Jhon yang mantap dengan keinginannya untuk menikahi Adisty gitu. Ya Adisty yang masih cinta Pasha, ya tidak bisa menerima lamaran Jhon, ya hubungan Adisty dan Jhon putus gitu. Adisty pun menjalin hubungan kembali sama Pasha, ya karena cinta dan keduanya merencanakan menikah gitu. Jhon yang gagal menikah sama Adisty, ya jadi Jhon memutuskan bersama cewek bernama Neetii. Ya Neetii kerjaannya perawat gitu. Neetii memang menyukai Jhon dengan baik gitu. Hubungan Jhon dan Neetii berjalan dengan baik, ya jadi keduanya ada rencana menikah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Adisty!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu sih....main catur saja Budi!" kata Eko.
"Okey....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur dengan baik dan keduanya main catur dengan baik gitu.
"Ngomongin acara Tv....sepak bola. Gimana pendapat Eko...tentang pertandingan sepak bola yang di tayangkan Tv, ya mungkin ada di jagoin...Eko gitu?" kata Budi.
"Pendapat aku...tentang pertandingan sepak bola yang di tayangkan di Tv. Penilaian seperti biasa saja, ya penonton yang baik...bagus," kata Eko.
"Penilaian Eko seperti biasa saja...tentang pertandingan sepak bola yang di tayangkan Tv..bagus. Ada hal yang lain....Eko?" kata Budi.
"Hal yang lain. Di umpakan permainan catur saja pertandingan sepak bola yang di tayangkan di Tv," kata Eko.
"Di umpakan permainan catur," kata Budi.
Budi melihat catur dan berpikir dengan baik gitu.
"Bagi yang memahami permainan catur, ya iya juga sih....menilai pertandingan sepak bola yang di tayangkan di Tv...di umpakan permainan catur," kata Budi.
"Ada ini dan itu kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa menang sih....ada ini dan itu. Kalah dan menang pasti adalah!" kata Budi.
"Kalah dan menang pasti ada!" kata Eko.
"Demi menggapai apa yang diinginkan? Ya berjuang dengan baik!" kata Budi.
"Pantang menyerah!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sedangkan penilaian Budi....dengan pertandingan sepak bola yang di tayangkan Tv?" kata Eko.
"Penilaian aku, ya sama aja dengan penilaian Eko. Ya pertandingan sepak bola yang di tayangkan di Tv...bagus!" kata Budi.
"Penilaian Budi, ya sama dengan aku!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main catur gitu.
No comments:
Post a Comment