Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1976, lima tahun setelah film asli East Is East, sedikit yang diketahui tentang sebagian besar anak-anak Khan, kecuali bahwa mereka jarang berkomunikasi dengan orang tua mereka. Tariq sekarang menjadi seorang hippie (mirip George Harrison) yang mengelola toko new age dengan kakak laki-lakinya Nazir, dan pacarnya yang orang Inggris tidak menyadari etnis aslinya. Maneer tinggal bersama keluarga besarnya di Pakistan di mana ia mencari istri yang cocok, tetapi tidak berhasil. Sajid, anak bungsu Khan, tidak lagi mengenakan parka, dan membolos, terus-menerus diganggu karena latar belakangnya sebagai orang Pakistan, tetapi kepala sekolah—mantan tentara Inggris yang bertugas di Punjab —bersimpati, mendorongnya untuk menerima warisannya. Setelah Sajid tertangkap mencuri, ayahnya George, yang masih memiliki sifat suka menindas, menyerangnya di rumah. Ketika Sajid membalas, memanggilnya " bajingan Pakistan yang kotor ", George yang hancur menyatakan semua anaknya yang lain di Inggris telah menjadi orang Inggris dan ia tidak bisa kehilangan Sajid juga. Dia membawanya ke Pakistan untuk bertemu keluarga besar mereka dengan tujuan menunjukkan kepadanya bahwa kehidupan di tanah kelahiran mereka lebih baik, meskipun istrinya Ella secara terbuka tidak menyetujuinya.
Saat tiba di Pakistan, George dan Sajid disambut oleh para kerabat termasuk Tanvir, seorang pria malas yang sering mencoba menipu George—dan merupakan menantunya melalui pernikahannya dengan salah satu putri George dengan istri pertamanya Basheera. Di pertanian keluarga, George dipertemukan kembali dengan Basheera dan putri-putri mereka yang telah ditinggalkannya tiga puluh tahun sebelumnya, dan membagikan hadiah kepada semua orang, memberi tahu mereka bahwa dia akan tinggal selama sebulan untuk mencarikan Maneer seorang istri, tetapi segera menemukan tidak ada keluarga yang akan memberikan putri mereka karena mereka takut Maneer akan meninggalkan istrinya untuk seorang wanita Inggris seperti yang dilakukan ayahnya George ketika dia meninggalkan Basheera untuk Ella. Marah, George menyalahkan keluarganya di Inggris, tetapi Maneer mengingatkannya bahwa dia sendiri yang salah. Basheera juga marah dengan George karena meninggalkannya ketika dia membutuhkannya.
Ketika Tanvir menjelaskan kepada Sajid bahwa ia tidak akan menoleransi masalah apa pun, ia tiba-tiba disuruh untuk "pergi". Sajid dibawa ke sekolah setempat untuk mendaftar di mana ia bertemu dengan guru spiritual Pir Naseem dan anak laki-laki setempat Zaid yang awalnya dibenci Sajid, dan menolak untuk mendaftar. Zaid, yang dapat berbicara bahasa Inggris dasar, yaaa menasihatinya, dan keduanya menjadi teman dekat. Zaid mengajarinya budaya Pakistan, dan Pir Naseem berjanji kepada George bahwa ia akan mendisiplinkan putranya ketika ia berperilaku buruk. Sajid secara bertahap menghargai budayanya dan lingkungan baru yang menyenangkan George, kecuali ia sedikit cemburu dengan ikatan antara putranya dan Pir Naseem. Akhirnya Sajid menemukan Neelam, seorang wanita Pakistan yang lahir di Rochdale, dekat dengan rumah keluarga Maneer di Salford dan yang sangat mirip dengan penyanyi favorit Maneer, Nana Moukouri. Seperti Maneer, ia juga mencari pasangan di Pakistan dan, dengan persetujuannya, Sajid merencanakan pertemuan antara keduanya.
Sementara itu, setelah mengetahui George telah menarik tabungan keluarga, Ella melakukan perjalanan ke Pakistan dengan sahabatnya Annie. Dia sangat marah mengetahui suaminya sedang membangun rumah untuk keluarganya di sana, dan berencana untuk membawa Sajid kembali ke Inggris bersamanya, tetapi dia menolak untuk pergi. Selama dia tinggal di sana, Ella bertengkar dengan Basheera dan putri-putrinya, dan menolak memberi mereka akses ke rumah baru, tetapi setelah menyadari betapa miripnya mereka, kedua wanita itu mengesampingkan perbedaan mereka. Maneer dan Neelam segera menikah, dan George untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun mulai menghargai Ella sebagai seorang istri yang berdiri di sampingnya selama masa-masa sulit. Film berakhir dengan George dan keluarganya yang berbasis di Inggris kembali ke rumah dan Sajid akhirnya bangga dengan latar belakang Asia-nya, sementara restoran George sekarang menyajikan kebab ala Pakistan.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu.
"Emmm," Eko.
"Hidup ini....tetap sama Eko?" kata Budi.
"Hidup ini...tetap sama aja sih!" kata Eko.
"Generasi....didik dengan baik di rumah dan tempat pendidikan dengan tujuan...masa depan baik untuk generasi..," kata Budi.
"Realita memang begitu. Generasi di didik dengan baik di rumah dan tempat pendidikan demi masa depan yang baik untuk generasi," kata Eko.
"Kompetisi kepintaran tetap terjadi dengan baik!" kata Budi.
"Memang sih...terjadi kompetisi kepintaran!" kata Eko.
"Yang pintar mendapatkan apa yang diinginkan?" kata Budi.
"Memang sih yang pintar mendapatkan apa yang diinginkan?. Contohnya, yaaa banyak tentang orang-orang pintar mendapatkan apa yang diinginkan?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA...kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita. Yaaa silakan...Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cerita SMA, yaaa cerita menarik sih menurut Azzam....kisah cinta Dilan dan Milea gitu, yaaa karena Azzam satu sekolah dengan Dilan dan Milea gitu. Ya tapi Azzam tidak peduli urusan kisah cinta Dilan dan Milea gitu, yaaa Azzam seperti biasa saja menjalankan urusannya sekolah dengan baik dan hobynya baca buku gitu. Yaaa Eca Aura memang kaya karena orang tuanya gitu. Surya dan Jegel teman Ayahnya Eca Aura gitu. Surya dan Jegel sayang dengan Eca Aura seperti anak sendiri karena saat bayi Eca Aura sering di gendong Surya dan Jegel gitu. Eca Aura berteman baik....Vior, dan Chateez, yaaa ketiganya menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Di sekolah ada cowok yang keren bernama Danias. Yaaa Danias hoby olahraga basket dan berteman baik dengan satu tim basket sekolah gitu. Eca Aura, Vior, dan Chateez...mengidolakan Danias karena pinter, ganteng, keren, dan kaya gitu. Yaaa Danias senang saja diidolakan sama cewek-cewek cantik gitu. Eca Aura, Vior, dan Chateez.....membuat kesepakatan dengan baik untuk bersaing dengan sehat untuk jadian sama Danias gitu. Yaaa Danias ingin fokusnya latihan basket dengan teman-teman, ya tim basket sekolah karena ada pertandingan basket antar sekolah SMA gitu. Danias jadinya sering banget bolos latihan basket karena kencan bergantian dengan Eca Aura, Vior, dan Chateez gitu. Awalnya Danias senang kencan bergantian dengan tiga cewek. Pada akhirnya Danias capek gitu karena membagi waktu dengan latihan basket gitu. Urusan kencan di hentikan Danias, ya jadi fokus latihan basket karena ada pertandingan basket antar sekolah SMA gitu. Eca Aura, Vior, dan Chateez...sepakat untuk menghentikan persaingan untuk jadian sama Danias karena Danias lebih fokus basket gitu. Jadi Eca Aura, Vior, dan Chateez...lebih fokus sekolah dan juga bersenang-senang main ke mall gitu. Azzam sebenarnya menyukai cewek yang cantik bernama Nikita, yaaa beda sekolah SMA dengan Azzam gitu. Yaaa Nikita tetangga depan rumah Azzam gitu. Hubungan Azzam dengan Nikita baik gitu, yaaa ternyata Nikita jadian dengan Arya karena Arya kaya gitu. Memang sih sadar sih, yaaa Azzam dari keluarga biasa-biasa gitu....jadi tak pantas bersama dengan Nikita yang kaya gitu. Suatu hari, yaaa Azzam membeli buku di toko buku bertemu dengan Eca Aura yang sedang beli buku juga. Azzam dan Eca Aura, ya jadinya ngobrol di warung kopi yang bayar makan dan minum adalah Eca Aura gitu. Sebenarnya Azzam masih mampu sih, ya membayar makan dan minuman, yaaa traktir Eca Aura gitu. Kebiasaan Eca Aura kalau ngumpul dengan geng ceweknya, ya biasa traktir gitu. Hubungan Azzam dan Eca Aura sebatas teman saja, ya tidak ada rasa ini dan itu. Azzam tahu lah ulah Eca Aura dengan geng ceweknya, yaaa masih bersaing sehat jadian sama Danias gitu. Persaingan Eca Aura dengan geng cewek....beneran atau permainan, yaaa Azzam tidak peduli gitu. Setelah urusan di warung kopi, yaaa sekedar ngobrol Eca Aura dan Azzam pulang ke rumah masing-masing gitu. Sampai pada waktunya, yaaa pertandingan basket antar sekolah SMA di jalankan dengan baik sama Danias dan tim basket. Pertandingan basket seru banget, yaaa seperti cerita pertandingan olahraga yang di tayangkan di Tv gitu....seru banget cerita pertandingannya gitu. Yaaa pada akhirnya Danias dan tim basket, yaaa jadi juara dua gitu. Urusan pertandingan basket telah selesai gitu, yaaa Eca Aura, Vior, dan Chateez bersaing dengan baik untuk jadian dengan Danias gitu. Memang Danias menjalankan kencan bergantian sama Eca Aura, Vior, dan Chateez. Yaaa sampai pada akhirnya...Danias memutuskan jadian sama Vior saja gitu. Eca Aura dan Chateez tidak jadian dengan Danias, yaaa jadinya Eca Aura milih dekat dengan Azzam gitu. Sedangkan Chateez dekat dengan Rumi, ya tetangga sebelah rumah dan juga beda sekolah SMA gitu. Azzam senang saja dekat sama Eca Aura gitu. Ya Eca Aura tidak ada perasaan sama Azzam begitu juga Azzam tidak ada perasaan sama Eca Aura. Yaaa Azzam dan Eca Aura teman yang nyaman untuk di ajak ngobrol untuk membahas buku-buku yang di baca dengan baik keduanya gitu. Sampai Eca Aura bertemu dengan Kevin, ya keduanya jadian gitu. Yaaa Kevin kaya, yaaa punya grub band dan beda sekolah SMA sama Eca Aura gitu. Azzam senang saja sih teman baiknya Eca Aura jadian dengan Kevin gitu. Seperti biasa Azzam fokus sekolah dan tetap hoby baca buku gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta....tokoh Eca Aura!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kera sakti dan siluman...saja Budi!" kata Eko.
"Okey....main permainan kera sakti dan siluman...!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan kera sakti dan siluman.....dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment