CAMPUR ADUK

Saturday, May 25, 2024

HAUTE TENSION

Setelah nonton acara Tv yang acaranya musik dangdut, ya Budi duduk santai di depan rumah sambil menikmati minum teh dan singkong rebus. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik. 

Isi cerpen di baca Budi :

Cerita dimulai dengan seorang wanita yang bersenandung yang memakai baju rumah sakit, terlihatlah banyak jahitan di punggungnya. Kemudian adegan berpindah dimana wanita yang sama berlari menyeberangi hutan seperti dikejar sesuatu. Ia menyetop sebuah mobil di jalan yang berada di antara hutan. Sang pengendara mobil menyaksikan wanita itu berteriak sambil menempelkan tangan ke jendela untuk meminta pertolongan. Tangannya ternoda darahnya sendiri yang keluar dari perutnya.

Ternyata itu adalah mimpi dari Marie. Marie dan temannya Alex, kini pergi menuju rumah Alex yang berada di tengah ladang pertanian untuk liburan. Setelah sampai, Marie diperkenalkan kepada keluarga Alex, mendapat tur rumah, dan siap untuk tidur setelah makan malam.

Pada malamnya, Alex mendengarkan musik sambil masturbasi membayangkan Alex. Disana ia mendengar suara aneh dilantai bawah. Ternyata suara itu bersumber dari truk yang dikendarai seorang pembunuh. Ayah Alex yang membukakan pintu, diserang dan setelah itu kepalanya dipenggal oloeh sang pembunuh dengan menggunakan lemari buku. Kegaduhan itu didengar oleh ibu Alex yang akhirnya dilihat oleh sang pembunuh dan dikejar. Sementara Marie, mendengar semua hal itu merapikan kamarnya membuat seakan kamar itu tidak ditempati. Pembunuh kemudian menuju kamarnya dan tidak menemukan Marie yang bersembunyi dibalik tempat tidur. Setelah sang pembunuh pergi, Marie pergi kebawah dan mencari telepon dikamar orang tua Alex. Karena mendengar suara, ia bersembunyi di lemari baju dan lewat celahnya, ia menyaksikan pembunuhan ibu Alex dengan pisau cukur. 

Setelah itu, Marie menyaksikan adik Alex dikejar oleh sang pembunuh. Marie berlari keatas untuk memeriksa Alex di kamar yang ternyata dalam keadaan terikat. Lewat jendela, Marie mnyaksikan pembunuhan adik Alex di ladang jagung. Sebelum sempat melepaskan Alex, sang pembunuh kembali dan Marie berjanji akan menyelamatkan Alex. Marie melewati tangga belakang hingga sampai ke dapur. Disana ia mengambil pisau dan masuk ke dalam truk sang pembunuh yang berisi Alex. Marie sudah bersiap untuk menusuk pembunuh itu dengan pisau, tetapi sang pembunuh malah menutup truk dan pergi menuju pom bensin. 

Sementara sang pembunuh di luar untuk mengisi bensin, Marie berhasil keluar lewat celah di truk dan mengendap ke toko disebelah pom bensin. Pegawai pom bensin, Jimmy, dimintai tolong oleh Marie untuk memanggil polisi. Tapi sebelum ditelepon, sang pembunuh berjalan ke toko dan Marie bersembunyi di belakang rak toko. Ternyata disana sang pembunuh membunuh Jimmy dan kembali ke truk untuk berjalan. Marie mencari kunci mobil Jimmy dan mengendarainya setelah berhasil memanggil polisi, tetapi tidak tahu lokasi Marie berada.

Marie dan sang pembunuh terlibat kejar-kejaran dan membuat mobil Marie terguling, membuat dirinya terluka cukup parah. Ia keluar dari mobil dan bersembunyi sambil menyiapkan senjata berupa tongkat kayu yang dililit kawat berduri. Lalu ia bertemu sang pembunuh, setelah sebuah perkelahian, Marie memukul kepala sang pembunuh dengan senjatanya hingga ia terbaring berdarah. Lalu Marie mencari truk si pembunuh untuk menyelamatkan Alex.

Di pom bensin, para polisi menemukan mayat Jimmy dan rekaman video pengawas yang memperlihatkan bahwa pembunuh Jimmy adalah...Marie. Pada poin ini, kita tahu bahwa Marie mencintai Alex, untuk itu ia membuat sebuah "motto" untuk dirinya sendiri yakni tidak akan membiarkan seorangpun di antara mereka. Untuk itu Marie membunuh semua orang yang dianggap sebagai penghalang antara dirinya dan Alex. Jiwa Marie sendiri yang mempunyai dua alter ini tidak mengetahui adanya alter pembunuh.

Pagi hari sudah tiba. Marie membuka truk dan membebaskan Alex. Alex menodongkan pisau Marie yang tertinggal di truk dan menyabetkannya ke pipi Marie, lalu menusuk perutnya. Alex berlari sementara Marie mengambil gergaji mesin yang kemudian saat itu, alter Marie dan pembunuh muncul bergantian untuk mengejar Alex. Sementara Alex berlari menyeberangi hutan dan menyetop sebuah mobil di jalan yang berada di antara hutan. Sang pengendara mobil berhenti dan Marie masuk. Karena perhentian tadi, mobilnya tak bisa berjalan dan saat itu Marie berhasil sampai di mobil itu, kemudian menghancurkan tubuh sang pengendara mobil dengan gergaji mesin tadi. Sementara itu, Alex kabur sambil membawa sebuah linggis yang disembunyikannya. Saat Marie mengejar Alex yang berjalan terseret karena kakinya tertusuk pecahan kaca, Marie melepas gergaji mesin lalu mencium Alex. Alex, menangis kemudian menusuk dada Marie dan saat itu, Marie mengucapkan klaim bahwa ia tidak akan pernah membiarkan seorangpun di antara mereka.

Cerita berakhir dengan Alex yang mengunjungi bangsal dimana Marie berada, masih mengucapkan mottonya. Alex menatap dari cermin satu arah dan melihat Marie menyeringai dan berusaha memegang Alex, mengetahui Alex ada dibalik cermin itu.

***

Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Eko mengambil gelas bambu dan tekok yang berisi teh. Ya tekok di tuangkan dengan baik, ya air teh masuk ke dalam gelas bambu. Terisi dengan baik, ya gelas bambu air teh, ya cukup gitu. Tekok di taruh dengan baik. Eko segera minum teh gitu. 

"Tehnya enak," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko menaruh gelas bambu berisi teh di meja. 

"Budi. Ngomong-ngomong. Apa Budi ngumpulkan data ini dan itu?" kata Eko. 

"Ya masih sih. Aku mengumpulkan data ini dan itu. Penelitian aku," kata Budi. 

"Masih sih toh. Budi mengumpulkan data ini dan itu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Manusia itu, ya ada di dalam kelompok atau tidak. Yang mau aku omongin adalah manusia yang ada di dalam kelompok atau organisasi agama atau organisasi apa pun, ya tujuannya seperti biasa hidup ini....kepentingan ini dan itu. Dalam kelompok atau organisasi, ya pasti ada permasalahan gitu. Pasti ada orang-orang yang kecewa gitu, ya jadi keluar dari kelompok atau organisasi. Pertanyaanku, ya Budi. Karena Budi mengumpulkan data ini dan itu. Apakah ada orang-orang yang tidak suka karena ada orang yang keluar dari kelompok atau organisasi, ya keluarnya alasannya kecewa ini dan itu?" kata Eko. 

"Urusan kelompok atau organisasi toh. Ya ada sih Eko, ya orang-orang yang tidak suka dengan orang yang keluar dari kelompok atau organisasi," kata Budi. 

"Ada toh," kata Eko. 

"Orang-orang tidak suka itu, ya ngomongnya ini dan itu," kata Budi. 

"Manusia," kata Eko. 

"Ya memang manusia, ya ulahnya ini dan itu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Orang yang di omongin. Ya lebih baik, ya bersabar dengan baik. Karena hidup ini, ya memang ujian hidup ini," kata Eko. 

"Memang hidup ini ujian segala bentuk ujian. Salah bisa jadi bener. Yang bener bisa jadi salah," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu. Main catur saja," kata Eko. 

"Oke!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus.

"Hidup ini tetap.....citra ini dan itu dengan tujuannya ini dan itu," kata Eko.

"Realitanya begitu hidup ini," kata Budi.

"Yang buruk tetap berselimut dengan citra yang baik dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.

"Realitanya memang begitu," kata Budi.

"Manusia," kata Eko.

"Perilaku," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik main catur. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK