Eko duduk di depan rumahnya, ya sedang baca cerpen yang menarik ceritanya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Di era Victoria Kota Gotham, Batman menyelamatkan pasangan kaya dari perampokan oleh tiga anak yatim piatu (Dickie, Jason, dan Timmy) dan mengalahkan penangan kasar mereka, Big Bill Dust. Pada saat yang sama, Ivy, ya seorang yatim piatu yang berubah menjadi penari dan pelacur eksotis, ya menjadi korban terbaru dari pembunuh berantai bernama Jack the Ripper, ya yang memangsa wanita Gotham yang miskin dan melarat. Warga Gotham percaya bahwa Batman dan Jack adalah orang yang sama. Aktris panggung Selina Kyle memarahi Komisaris Polisi Gotham James Gordon dan Kepala Polisi Harley "Bulldog" Bullock atas kegagalan mereka menghentikan pembunuhan Ripper.
Di Teater Monarch bersama temannya Harvey Dent, Bruce bertemu Selina dan dua ikatan di Klub Dionysus eksklusif. Bruce menyadari bahwa mereka berdua tidak hanya diasuh oleh Suster Leslie, ya tetapi beberapa gadis yang terbunuh adalah anak yatim piatu yang sebelumnya diasuh Leslie. Bruce menyadari bahwa Ripper akan menargetkan Leslie dan bergegas menyelamatkannya, tetapi terlambat. Di TKP, Bruce menemukan pin Dionysus Club yang berdarah, yang berarti Ripper pasti salah satu orang kaya Gotham. Di pemakaman Sister Leslie, Bruce bertemu dengan Hugo Strange, ya mengklaim bahwa dia mengenal pembunuhnya dan ingin bertemu dengan Batman. Bruce juga bertemu dengan Marlene, seorang wanita tua mabuk yang mengaku melihatnya menyelinap ketika Suster Leslie dibunuh.
Di Arkham Asylum, Ripper menyerang Strange dan melemparkannya ke pasiennya sendiri, yang mencabik-cabiknya. Saat mengejar Ripper, Batman sendiri dikejar oleh polisi, hanya untuk diselamatkan oleh Selina. Setelah melihat Batman adalah Bruce, dia membawanya ke rumahnya, tempat mereka bermalam.
Setelah kematian Marlene ditemukan, Bruce ditangkap, dan Dent, yang cemburu dengan kasih sayang Selina, menuntutnya sebagai Ripper. Dihukum ke Penjara Blackgate setelah persidangan, Bruce bertemu dengan Selina, yang mendesaknya untuk mengungkapkan bahwa dia adalah Batman untuk membersihkan namanya dan membantu menyelamatkan gadis-gadis itu dari Jack. Ketika dia menolak, dia memutuskan untuk memberi tahu Gordon sendiri. Menyuap seorang penjaga untuk menyampaikan pesan berkode ke rumahnya, Bruce kabur setelah melakukan perkelahian di penjara.
Selina bertemu dengan Gordon di Pameran Dunia Kota Gotham dan mengetahui dengan ngeri bahwa dia adalah Ripper. Saat mencari Selina di rumah Gordon, Batman juga mempelajarinya. Gordon menyuntik Selina dengan obat tidur, tetapi dia berhasil menggunakan darahnya dan lampu sorot Fair untuk memberi sinyal pada Batman. Batman datang dan melawan Gordon menjadi bianglala (disebut Fox Wheel) di mana Gordon, yang secara mental gila pada waktunya di Perang Saudara, mengungkapkan "pekerjaan suci" -nya adalah untuk membersihkan Gotham dari apa yang dia lihat sebagai kotoran manusia. Ferris wheel menyala dalam perjuangan dan mulai runtuh: Batman mengalahkan Gordon, dan Gordon masuk ke dalam api untuk menghindari keadilan. Batman dan Selina diselamatkan oleh Alfred dan anak yatim piatu, yang sekarang menjadi bangsal Bruce Wayne.
***
Eko selesai baca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja dengan baik. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Abdul dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motonya dengan baik di depan rumah Eko. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Eko. Budi main ke sini?" kata Abdul.
"Budi. Tidak main ke sini. Main ke tempat Daniel!" kata Eko.
"Main ke tempat Daniel, ya tinggal di jalan Samratulangi, gang pisang, ya kelurahan Gedong Air, ya kota Bandar Lampung," kata Abdul.
"Emmmm," kata Eko.
"Paling Budi ngobrol sama Daniel, ya sambil main PS, ya yang di obrolin tentang lingkungan di tempat tinggal Daniel. Kelaluan warga sekitar situ, ya antara baik dan buruk, ya antara kaya dan miskin," kata Abdul.
"Hidup di lingkungan Lampung, ya pastinya ngomongin warga Lampung dengan perilakunya antara baik dan buruk. Terkadang jika ada yang ngobrol di depan rumah seperti aku dan Abdul gitu. Ada tetangga tidak suka mendengarnya. Jika membahas tentang apa yang ada di berita di Tv tentang urusan pemerintah sampai politik gitu, ya sama halnya ngobrol di tempat Daniel gitu," kata Eko.
"Ya nama juga manusia. Hati manusia siapa yang tahu? Ya hanya Tuhan tahu hati manusia tersebut!. Pastinya, ya ada yang tidak suka obrolan kaum muda seperti kita, ya ngobrol di depan rumah. Biasa tetangga yang sakit jiwa. Apa lagi jika obrolan tentang orang Lampung yang begini dan begitu, ya padahal realita kehidupan ini, ya kalau acara Tv.....cuma gimmick saja," kata Abdul.
"Kalau di cari orang-orang tidak suka dengan obrolan kita, ya biasanya sih.....benar sih omongan Abdul, ya sakit jiwa. Biasa stres menjalankan hidup di kota Lampung ini. Hidup di kota Lampung ini, ya jangan mengikuti arus dari kebiasaan Lampung asli yang ingin nunjukin keberhasilan ini dan itu, ya seperti aturan adat Lampung...raja di raja gitu. Maka itu, ya kalau dasar rakyat jelata seperti kita, ya biasa aja jalan hidup ini!" kata Eko.
"Hidup ini di jalanin biasa aja, ya rakyat jelata. Kalau rezeki sudah nyampe, ya di jalanin dengan baik!" kata Abdul.
"Rezeki itu, ya harus di usahakan dengan jalan baik. Kalau sudah nyampe, ya di jalanin dengan baik. Menikmati hidup, ya seperti biasa saja, ya sederhana!" kata Eko.
"Sederhana itu lebih baik. Dari pada menunjukkan ini dan itu, ya kebiasaan orang kaya di Lampung asli. Kalau kata berita di Tv, ya berita populer gitu tentang pamer harta," kata Abdul.
"Pamer harta. Bagi yang paham ilmu agama Islam, ya harta tidak bawa mati. Bagi ajaran agama lain, ya menjalankan pertapaan, ya harta dan kedudukan di tinggalkan dengan baik," kata Eko.
"Ya nama manusia hidup di dunia ini, ya di butakan harta dan kedudukan, ya jadi sombong gitu," kata Abdul.
"Ujian hidup ini. Harta dan tahta," kata Eko.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Abdul.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA. Ya kalau kata Budi, ya ada lebih baik obrolan dari pada kita. Ya obrolan acara Tv lebih baik!" kata Eko.
"Memang acara Tv, ya obrolannya lebih baik dari kita!" kata Abdul.
"Emmm," kata Eko.
"Acara Tv, ya Pestaria. Artis Rara mengisi acara tersebut. Ingin di puji siapa artis Rara yang dalam penampilannya mengisi acara tersebut, ya antara penonton di rumah atau orang terdekat Rara gitu?" kata Abdul.
"Ya lebih baik di puji sama orang terdekat dengan artis Rara. Ya artis Gunawan yang mengisi acara. Kalau kita yang memuji, ya sekedar penonton di rumah, ya kalau ingin di puji dengan baik, ya bisa pake perwakilan saja sama artis Andika Mahesa yang terkenal Babang Tampan gitu, ya berasal dari Lampung sama dengan kita gitu, ya pujian pinter dan cantik!" kata Eko.
"Memang lebih baik artis Gunawan muji penampilan artis Rara dalam mengisi acara di Tv!" kata Abdul.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Main kartu remi saja Eko!" kata Abdul.
"Ya oke. Main kartu remi!" kata Eko.
Eko mengambil kartu remi yang di taruh bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Abdul main kartu remi dengan baik, ya permainan kartu reminya, ya permainan cangkulan gitu.
No comments:
Post a Comment