Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku komik di bawah meja, ya buku komik di baca dengan baik dan di lihat dengan baik, ya teknik gambar tiap karakter yang di tonjolkan pada cerita.
Isi cerita yang di baca Budi :
Siswa sekolah menengah pertama, ya Shoyo Hinata, ya menjadi terobsesi dengan bola voli setelah melihat sekilas SMA Karasuno bermain di Nationals di TV. Dari perawakan pendeknya sendiri, Hinata terinspirasi oleh seorang pemain yang dijuluki komentator 'Raksasa Kecil', pemain sayap sayap Karasuno yang pendek tapi berbakat. Meski tidak berpengalaman, ya Hinata atletis dan memiliki lompatan vertikal yang mengesankan. Dia bergabung dengan klub bola voli sekolahnya - hanya untuk mengetahui bahwa dia adalah satu-satunya anggotanya, ya memaksanya untuk menghabiskan dua tahun berikutnya mencoba meyakinkan siswa lain untuk membantunya berlatih.
Di tahun ketiga dan terakhir SMP, ya beberapa teman Hinata setuju untuk bergabung dengan klub agar dia bisa bertanding di sebuah turnamen. Dalam pertandingan resmi pertamanya, ya mereka mengalami kekalahan telak dari tim yang difavoritkan untuk memenangkan turnamen – termasuk Tobio Kageyama tahun ketiga, ya seorang setter ajaib yang dijuluki 'The King of the Court' karena keterampilan dan gaya permainannya yang brutal. Keduanya memicu persaingan singkat, dan setelah pertandingan, Hinata bersumpah untuk mengalahkan Kageyama di SMA.
Hinata belajar dan diterima di Karasuno, sekolah menengah yang sama tempat "Raksasa Kecil" bermain, tetapi terkejut saat mengetahui bahwa Kageyama juga memilih untuk bersekolah di Karasuno. Karasuno terungkap telah kehilangan reputasinya sebagai sekolah pembangkit tenaga listrik setelah era Raksasa Kecil, sering disebut sebagai 'The Wingless Crows' oleh tim lokal lainnya. Namun, dengan menggabungkan keterampilan pengaturan jenius Kageyama dengan atletis Hinata yang luar biasa, keduanya menciptakan taktik bola voli baru yang eksplosif dan mengembangkan kemitraan setter-spiker yang tak terduga namun kuat.
Sepanjang jalan, ya Hinata dan Kageyama mendorong satu sama lain untuk mencapai potensi penuh mereka, ya dan Hinata mengembangkan hubungan dengan tim nyata pertamanya, ya sehingga memulai perjalanan penebusan Karasuno untuk memulihkan reputasi mereka dan mencapai Nationals.
Baik Hinata dan Kageyama bercita-cita menjadi pemain bola voli profesional, ya dan berjanji satu sama lain setelah mereka lulus SMA bahwa bagaimanapun juga, ya mereka berdua akan bermain di lapangan yang sama lagi. Mereka memiliki ikatan yang luar biasa dan mengabdikan hidup mereka untuk satu sama lain dan olahraga bola voli.
***
Budi selesai baca buku, ya buku komik di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorenganlah. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Hidup ini terkadang urusan cinta, ya bisa saja mencintai Kakak dan Adik," kata Budi.
"Maksudnya Budi, ya cowok yang mencintai ceweknya ikatan saudari, ya Kakak dan Adik?" kata Eko.
"Iya!!!" kata Budi.
"Kaya cerita film atau sinetron," kata Eko.
"Cerita film dan sinetron, ya penuh intrik ini dan itu, ya jadi menarik cerita tersebut," kata Budi.
"Pokok masalah ini dan itu. Harus di selesaikan masalah ini dan itu, ya agar dampak tidak membuat kehancuran ini dan itu," kata Eko.
"Kalau aku main permainan seandainya," kata Budi.
"Permainan Budi. Permainan seandainya," kata Eko.
"Nama tokoh cowoknya siapa ya?" Erwin saja!. Nama tokoh ceweknya siapa ya? Ya Yesa saja!" kata Budi.
"Yesa itu siapa Budi?" kata Eko.
"Yesa. Penyanyi dangdut!" kata Budi.
"Ooooo Yesa. Penyanyi dangdut toh!!!" kata Eko.
"Ceritanya. Erwin pemuda yang baik, ya setelah lulus kuliah, ya Sarjana. Erwin kerja di sebuah perusahaan gitu. Erwin berteman dengan baik dengan teman-temannya dari SMA sampai kerja. Suatu ketika Erwin bertemu cewek cantik, ya nama Yeni. Ya Yeni kerjaannya, ya sebuah perusahaan gitu. Erwin dan Yeni tidak sengaja bertemu, ya jadinya beneran di sengaja bertemu. Rasa itu muncul diri Erwin, ya jadi ingin menjalin hubungan kisah cinta dengan Yeni. Ya Yeni mau membuka hatinya untuk Erwin, ya jika Erwin bisa menerima masa lalu Yeni yang gagal urusan cinta dengan cowok bernama Yoga. Ya Yoga itu menyakitkan Yeni, ya karena perselingkuhan dengan teman Yeni, ya Dinda gitu. Ya Yeni masih trauma utusan cinta sampai Yeni berkata pada Erwin "Tega Tenan!". Erwin mendapatkan masukan dari Eko, Abdul dan Budi tentang Yeni, ya di lanjutkan hubungan kisah cinta atau sekedar teman saja? Ya melanjutkan hubungan dengan Yeni dan menerima masa lalu Yeni yang trauma dengan kisah cinta pengkhianatan gitu karena telah jujur tentang dirinya. Erwin dan Yeni, ya menjalin kisah cinta yang baik. Dalam urusan cinta, ya ada ujian. Ya ujiannya kepribadian keduanya yang keras kepala gitu. Terkadang cekcok gitu. Erwin dan Yeni, ya memutuskan untuk tidak menjalankan hubungan, ya mawas diri dari kesalahan masing-masing. Ya keputusan keduanya, ya putus. Hubungan kisah cinta Erwin dan Yeni, ya terbilang waktunya, ya seumur jagung gitu. Erwin dan Yeni, ya lagi sibuk urusan kerjaan di perusahaan masing-masing. Erwin di pindah kerjaan di cabang perusahaan di kota lain. Ya Erwin fokus kerja dengan baik gitu. Sampai Erwin bertemu dengan cewek cantik, ya masih kuliah bernama Yesa. Ya Yesa, ya mirip dengan Yeni, ya berdasarkan perlihatan dan di perhitungkan dengan baik sama Erwin. Erwin berkata pada hatinya "Apa aku merindukan Yeni. Sampai-sampai melihat cewek lain mirip dengan Yeni?". Erwin berusaha melupakan masa lalunya, ya mencoba menjalin hubungan dengan Yesa karena suka gitu. Erwin dan Yesa, ya akhirnya menjalin hubungan, ya kisah cinta. Yeni ada urusan kerjaan ke kota lain, ya di kota tersebut Yesa, ya adik Yeni kuliah. Suatu ketika, Yesa dan Yeni bertemu di kafe, ya Yesa ingin memperkenalkan pacarnya sama Yeni. Erwin bertemu dengan Yeni di kafe, ya dengan status pacarnya Yesa. Terkejut Yeni sih, ya pacarnya Yesa, ya mantan pacarnya Yeni, ya Erwin. Ya Erwin bersikap baru kenal dengan Yeni, ya agar Yesa tidak tahu gitu. Hubungan Erwin dan Yesa berjalan baik. Sampai Yesa tahu bahwa Erwin mantan pacarnya Yeni. Erwin sebenarnya di sadarkan pada keinginan dirinya jadian dengan Yesa, ya karena kemiripan Yesa dengan Yeni. Erwin lebih baik sibuk dengan urusan kerjaan, ya jadi jarang bertemu dengan Yesa. Ya Yesa, ya menghubungin Erwin, ya tidak bisa gitu. Hubungan Erwin dan Yesa, ya tidak jelas gitu. Yesa bingung dengan sikap Erwin, ya bisa ghosting hubungannya. Erwin tetap fokus kerja dan kerja, ya walau sebenarnya urusan kisah cinta, ya Erwin masih mencintai Yeni tapi ada Yesa. Ya Yesa dicintai Erwin juga dengan baik. Mencintai cewek yang ada ikatan saudari, ya Yeni dan Yesa membuat Erwin putuskan untuk memutuskan hubungan dengan Yesa dari pada dampak kehancuran hubungan saudari Yesa dan Yeni. Yesa menerima putus hubungan dengan Erwin, ya jadinya Yesa fokus kuliah, ya untungnya Yesa sekedar urusan cinta dengan Erwin, ya sakitnya di putus, ya memang sakit tapi berpikir dengan baik pake logika, ya anak kuliahan gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini pilihan. Kalau cerita yang di buat Budi seperti itu ceritanya, ya tidak masalah. Sekedar cerita, ya bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar obrolan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sebenarnya sih. Ceritanya mau di buatnya, ya Erwin balikan sama Yeni. Tapi Yesa gimana ya? Karena alasan Yesa di putus hubungan cinta, ya balikan dengan Yeni. Sakitnya Yesa jadinya di umpakan dua tamparan gitu. Maka itu, ya lebih baik. Erwin fokus kerja dan melupakan dua cinta Kakak dan Adik," kata Budi.
"Takut kehancuran terjadi pada hubungan Kakak dan adik, ya Erwin melupakan keduanya. Pada hal bisa saja ceritanya di buat, ya Erwin tetap bersama Yesa saja, ya Erwinnya, ya mengabaikan saja cinta yang bersemi kembali pada Yeni tersebut," kata Eko.
"Omongan Eko bener sih. Bisa sih di buat seperti itu. Erwin tetap bersama Yesa, ya mengabaikan cinta bersemi kembali pada Yeni," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Permainan seandainya selesai!" kata Budi.
"Kalau begitu. Main catur saja Budi!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Ngomongin cerita horor. Ya manusia susah di atur, ya teman gaib ya, ya Setan, ya kan Eko?" kata Budi.
"Bisa jadi sih. Kan ada sebutan anak Setan, ya karena susah di atur dan membawa bencana lagi. Kaya cerita film atau sinetron," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Jadi anak baik, ya enak. Cuma nurut perkataan orang tua, ya tujuannya orang tua membimbing anak dengan baik, ya agar anak jadi baik perilakunya dan masa depan bisa di raih dengan baik," kata Eko.
"Omongan Eko bener. Untuk mencapai masa depan yang baik, ya butuh kerja keras dan juga kepintaran," kata Budi.
"Belajar dan belajar dengan baik," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Keduanya main catur dengan baik gitu. Budi dan Eko, ya cukup lama main catur, ya sekitar sepuluh menit gitu. Abdul dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko dan Budi.
"Karena sudah ada Abdul. Main catur udahan Eko! Ya di ganti main kartu remi!" kata Budi.
"OK. Ganti permainan. Main kartu remi!" kata Eko.
"Main kartu remi!" kata Abdul.
Ya Budi dan Eko membenahi permainan papan catur. Budi menaruh papan catur di bawah meja. Ya diambil kartu remi sama Budi dan di kocok dengan baik kartu remi dan di bagikan dengan baik kartu remi lah.
"Ngomongin acara olahraga Tv, ya tetap bagus!" kata Abdul.
"Acara olahraga, ya roda ekonomi. Jadinya bagus!" kata Budi.
"Olahraga, ya salah satu pintu rezeki yang baik. Contohnya : guru olahraga yang mengajarkan olahraga dengan baik. Hasil dari kerjaannya gaji, ya uang. Uang di gunakan dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari demi keluarga," kata Eko.
"Ya tetap saja ada cerita guru olahraga, ya kerja di swasta, ya masih honor dan berharap diangkat jadi PNS gitu," kata Budi.
"Yang di omongin Budi, ya sebuah harapan guru olahraga!" kata Eko.
"Ya isinya dunia ini. Harapan yang lebih baik dari hari ini, ya rezeki gitu. Ya serba serbi cerita kehidupan ini," kata Abdul.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Ketiganya main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment