Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi gelasan dan gorengan.
"Baca ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik gitu. Di pilih-pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin di baca Budi. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Terletak di kota fiksi Millbrook, Connecticut, Casey Carlyle, ya seorang mahasiswa sains yang sangat cerdas dan berbakat, mengejar beasiswa ke Universitas Harvard. Untuk beasiswa, dia harus mempresentasikan proyek musim panas pribadi tentang fisika. Saat menonton kompetisi seluncur indah dengan sahabatnya Ann yang cenderung matematis, Casey menyadari bahwa hobi favorit masa kecilnya, seluncur es, ya akan menjadi proyek yang sempurna. Dia memutuskan untuk mencoba meningkatkan skatingnya sendiri dengan menerapkan fisika dan apa yang dia temukan dari menonton skater lain.
Casey menjadi mahir dan melompati dua level untuk menjadi skater junior, setelah resital. Dia membantu skater junior Gennifer "Gen" Harwood, Tiffany Lai, dan Nikki Fletcher meningkatkan skating mereka dengan menggunakan algoritme yang di buat oleh komputernya. Terputus antara mimpinya di Harvard dan kecintaannya yang semakin besar pada skating, Casey mengalami kesulitan menyulap tugas sekolah, skating, dan pekerjaan paruh waktu. Joan Carlyle, ya ibu Casey, berusaha mencegah putrinya bermain skating karena prestasi akademiknya yang menurun. Sementara itu, ketegangan muncul antara ibu Casey dan pelatihnya Tina Harwood, mantan skater yang dipermalukan.
Tina, yang mengelola arena tempat Casey berlatih, meminta Gen mengikuti program pelatihan yang ketat. Selama kompetisi di mana Casey dan Gen bersaing, Tina melihat Casey mungkin mengungguli Gen dan menyabotase penampilan Casey dengan membeli skate barunya. Tidak menyadari bahaya skate yang tidak terputus, program panjang yang dihasilkan Casey penuh dengan lompatan yang buruk dan beberapa kali jatuh. Setelah diberi tahu tentang niat Tina di balik sikapnya yang tampaknya baik hati, Casey mengecamnya dan secara keliru menganggap anak-anaknya sama-sama terlibat dalam plot tersebut. Dia menempati peringkat kelima dalam kompetisi dan hanya dapat lolos ke babak jika salah satu dari empat teratas mundur. Akibatnya, Casey kehilangan minat pada skating dan kembali ke studinya dan tujuannya untuk kuliah di Harvard.
Kesal dengan sabotase ibunya dan frustrasi dengan semua pembatasan pelatihan, Gen berhenti. Sementara Casey dan Gen berdamai, Casey sekarang dapat memenuhi syarat untuk bagian saat Gen berhenti. Dia menolak kompetisi beasiswa Harvard untuk mengabdikan dirinya pada skating, yang membuat ibunya kecewa. Casey meminta Tina untuk menjadi pelatih pribadinya dan berlatih untuk seksional. Ibunya, kesal dengan perubahan arah dalam hidupnya, menolak untuk menonton skate-nya.
Di Sectionals, Casey tidak sepenuhnya fokus pada kompetisi, dan terjatuh saat mencoba melakukan lompatan salchow tiga kali lipat. Yang mengejutkan, dia melihat ibunya di antara hadirin. Terinspirasi, dia memberikan penampilan artistik yang berperingkat tinggi. Sectionals diakhiri dengan Nikki mendapatkan emas dan Casey menempatkan perak, keduanya lolos ke Nationals dan kemungkinan Olimpiade Musim Dingin 2006. Kakak Gen, Teddy, memberikan bunga kepada Casey untuk memberi selamat padanya; dan mereka berciuman. Belakangan, Joan dan Tina bertengkar tentang berapa banyak kursus perguruan tinggi yang harus diambil Casey, cintanya dan Teddy yang mulai tumbuh, sponsornya, dan masa depannya di skating.
***
Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi gelasan gitu dan makan gorengan gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Ngomongin tentang cinta. Susah juga, ya membagi cinta?" kata Budi.
"Membagi cinta. Jangan-jangan di ambil dari acara Tv, ya Budi?" kata Eko.
"Ya memang di ambil dari acara Tv. Ya sinetron tema cinta," kata Budi.
"Ya membagi cinta itu susah, ya memperhitungkan perasaan ceweknya gitu. Yang mudah itu membagi gorengan satu buah di bagi sama rata," kata Eko, ya sambil mengambil satu buah bakwan gorengan di piring untuk menunjukkan contoh pada Budi, ya di bagi dua, ya sama gitu.
"Memang mudah membagi satu buah bakwan goreng, ya di bagi dua, ya sama rata," kata Budi.
Eko, ya menikmati makan gorengan dengan baik, ya minum kopi gelasan gitu.
"Sebenarnya cewek yang mana yang di omongin Budi?" kata Eko.
"Ya biasa sekedar bahan obrolan lulusan SMA. Ya ceweknya, ya penyanyi dandut gitu. Antara artis Rara dan artis Selfi gitu," kata Budi.
"Permainan seandainya. Permainan Budi, ya seperti biasanya gitu," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi gelasan dan juga gorengan dengan baik.
"Budi sekedar suka, ya bisa di bilang penggemar saja, ya acara tontonan di Tv," kata Eko.
"Penggemar lah!!!" kata Budi.
"Menurut aku sih. Kalau Budi susah membagi cinta, ya antara Rara dan Selfi, ya dalam bentuk cerita seandainya. Lebih baik itu, ya ketiga di pilih!" kata Eko.
"Yang ketiga yang di pilih. Kalau itu sih. Lebih baik Sridevi. Apalagi vidio musik, ya lagunya dengan judul 'Mataharimu', ya bagus gitu!!!" kata Budi.
"Langsung di pilih ceweknya dan di puji, ya hasil kerjanya!" kata Eko.
"Kalau begitu, ya main catur saja Eko!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Kalau ngomongin cerita horor. Ya tetap saja, ya manusia itu di bisikan Setan untuk berbuat keburukan ini dan itu, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya iyalah manusia tetap di uji di muka Bumi ini. Di bisikan Setan. Jika imannya lemah, ya terpengaruh bisikan Setan dan melakukan keburukan ini dan itu," kata Eko.
"Sampai-sampai di rasukin Setan, ya di kendalikan Setan, ya seperti orang kesurupan gitu," kata Budi.
"Berganti jiwa, ya orang yang kesurupan itu," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment