Malam di bulan Ramadhan. Budi dan Eko duduk di depan rumah Eko, ya setelah sholat tarawih dan baca al qur'an di mesjid. Ya keduanya menikmati makan gorengan dan juga minum kopi lah. Abdul tidak main ke rumah Eko, ya ada urusan kerjaan sama temannya.
"Apa aku tidak salah denger....Budi. Ya Budi ngomong Suparman, ya kan biasanya Superman?" kata Eko.
"Ya Eko tidak salah denger sih. Memang aku ngomong Suparman. Sinetron Indonesia di Tv, yang judulnya 'Suparman'. Sinetron luar negeri, ya judul 'Superman'...," kata Budi.
"Oooooooo..sinetron Indonesia di Tv yang judulnya 'Suparman'..," kata Eko.
"Sinetron itu bagus ceritanya," kata Budi.
"Eeeeem. Pendapat tentang sinetron itu. Ok lah aku samain pendapatku dengan Budi. Sinetron itu bagus ceritanya," kata Eko.
"Aku mau bercerita," kata Budi.
"Tentang...Suparman, ya Budi?" Jara Eko.
"Ya Suparman sih. Versi aku," kata Budi.
"Ooooo Versi Budi toh. Silakan Budi bercerita. Aku siap mendengarkan cerita Budi dengan baik," kata Eko.
"Suparman, ya panggilannya Parman, ya pemuda yang baik dan kerjaannya tukang ojek gitu. Suparman setiap hari menjalankan kehidupannya sehari-hari seperti cerita tukang ojek pangkalan, ya keadaan orang miskin yang berusaha dengan baik dengan usaha yang di jalankan dengan baik, ya ingin jadi orang mampu. Kehidupan sehari-hari cukup lah, ya maunya sih lebih kalau jalannya ada dan juga halal gitu. Euis yang selalu setiap hari memakai jasa ojeknya Suparman, ya Euis ke tempat kuliahnya. Dengan baik, ya Suparman mengantarkan Euis ke tempat kuliahnya. Sampai di tempat kuliah, ya terjadi gerakan mahasiswa, ya demo gitu yang masih kaitan dengan urusan pemerintahan. Suparman tidak mau ikut campur urusan dengan mahasiswa yang kerjaannya demo ini dan itu karena Suparman cuma lulusan SMA dan juga tidak kuliah lah karena keadaan saja. Euis, ya tidak ikut demo mahasiswa, ya Euis fokus kuliah karena mengambil jurusan bidang pendidikan sih. Suparman memutuskan kembali ke pangkalan ojek lagi. Eeeee di tengah jalan terjadi pencopetan. Suparman langsung mengejar pencopet tersebut. Pak Andre, ya seorang polisi. Pak Andre membuka pintu mobilnya, eeeee pencopet nabrak pintu mobilnya. Ya otomatis Pak Andre memegang orang yang menabrak pintu mobilnya. Suparman yang mengejar pencopet, ya menghentikan laju motornya tepat di samping mobilnya Pak Andre. Suparman berkata "Copet orang ini Pak". Pak Andre yang kerjaannya polisi, ya langsung bertindak dengan baik menangkap pencopet tersebut dan di bawa ke kantor polisi untuk di penjara lah. Urusan dengan copet selesai, ya Suparman bergerak ke tempat pangkalan ojek. Sampai di pangkalan ojek, ya menunggu orang-orang yang butuh jasa ojeknya Suparman. Ya Suparman berpikir dengan baik dengan keinginannya jadi pahlawan super yang memberantas kejahatan. Tiba-tiba perut Suparman bunyi, ya tanda lapar gitu. Suparman memutuskan ke tempat Lilis. Ya sebenarnya Lilis, ya cewek yang di sukai Suparman sih karena Lilis cantik dan juga baik budi pekertinya. Singkat waktu Suparman sampai di tempat Lilis yang jualan makan dan minuman, ya rumah makan tradisional di pinggir jalan dengan modal kecil bisa di bilang, UKM. Lilis jualan makan dan minuman di pinggir jalan, ya keadaan gitu. Bisa di bilang usaha Lilis yang di jalankan demi membantu Ibu, ya Ayahnya Lilis sudah meninggal karena sakit. Maklum Lilis dari keadaan orang miskin. Usaha yang di jalankan Lilis, ya lumayan untuk kehidupan sehari-hari lah. Suparman memesan makan dan minuman di tempat usahanya Lilis. Ya Lilis menyiapkan makan dan minuman langganannya dengan baik. Singkat waktu, ya selesai makan dan minum di tempat rumah makannya Lilis. Ada orang butuh jasa ojeknya Suparman. Segera Suparman menjalankan dengan baik kerjaannya lagi jadi tukang ojek. Ketika selesai kerjaannya Suparman, ya mengantar orang ke tempat tujuannya. Tiba-tiba terjadi pemalakan sama preman di sebuah gang sih. Suparman segera menolong orang yang butuh pertolongan itu. Suparman bertarung melawan penjahat, ya ceritanya kaya cerita laga di Tv, ya film atau sinetron. Pokoknya pertarungannya apik banget gitu. Suparman bisa mengalahkan penjahat, ya sampai kocar kacir gitu. Suparman memang pinter silat sih. Tetap saja dalam pertarungan, ya kena tinju sih di bagian pipi. Resiko dalam pertarungan. Orang di tolong Suparman, ya berterima kasih dengan baik. Suparman pun berkata "Punya kekuatan super, ya mudah untuk menanggulangi kejahatan yang ini dan itu, ya kaya Superman gitu". Suparman pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Singkat waktu, ya Suparman sampai di rumahnya, ya untuk istirahat lah dan juga mengobati lukanya abis pertarungan dengan penjahat lah. Begitu lah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus. Seperti biasanya dan juga sekedar cerita," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan caturnya. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil minum kopi dan juga makan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment