Malam di bulan Ramadhan. Eko, Abdul dan Budi duduk di depan rumah Eko, ya setelah sholat tarawih dan juga baca al qur'an. Ya biasa sambil menikmati minum kopi dan juga makan kue brownis, ya kue brownis buatannya Purnama dan rasanya enak sih. Abdul cuma sebentar di rumahnya Eko, ya Abdul ada urusan kerjaan dengan temannya. Jadinya Abdul meninggalkan rumah Eko lah.
"Katanya...asik main sepeda," kata Budi.
"Main sepedah. Malam ini. Apa tidak salah?" kata Eko.
"Eko cuma bahan obrolan saja," kata Budi.
"Ooooo obrolan saja toh. Jangan-jangan ada kaitan dengan sinetron yang bertemakan sepedah. Ya judul itu sinetron kalau tidak salah 'GO BMX'......," kata Eko.
"Ya sinetron di Tv dengan judul 'GO BMX', ya memang sih ceritanya menarik, ya jadi bagus sih," kata Budi.
"Penilaian dari seorang penonton yang lulusan SMA," kata Eko.
"Memang lulusan SMA," kata Budi.
"Ya memang sih..sinetron TV dengan judul 'GO BMX'...bagus sih, ya hiburan sih," kata Eko.
"Aku mau cerita," kata Budi.
"Budi mau cerita, ya seperti biasanya. Ya silakan bercerita, ya aku siap mendengarkan dengan baik cerita Budi!" kata Eko.
"Baiklah aku cerita. Nama tokohnya siapa ya? Ooooo ini saja...nama tokohnya...Wendy. Wendy, ya anak baik. Teman baiknya Wendy yang selalu menemani Wendy bermain, ya Denny dan Narji. Seusai sekolah SD, ya memang Wendy masih duduk di kelas 6 lah begitu juga dengan Denny dan Narji. Wendy mengeluarkan sepedah, ya ingin bermain sepedah bersama Narji dan Denny. Ya sebenarnya sudah janjian sih ketiganya untuk main sepedah di lapangan gitu. Wendy membawa sepedahnya dengan baik, ya menuju lapangan. Ya Narji dan Denny juga membawa sepedahnya dengan baik di lapangan lah. Singkat waktu, ya ketiganya berkumpul di lapangan. Wendy berkata "Kita balapan sepedah saja". Denny berkata "Ok balapan sepeda". Sedangkan Narji berkata "Ya...ikut saja mau Wendy dan Denny, ya balap sepeda". Ketiganya sepakat untuk balap sepedah, ya mengelilingi lapangan sebanyak tiga kali untuk menentukan siapa yang paling tercepat?. Main balap sepeda di jalankan dengan baik, ya sampai yang menang adalah Narji lah. Narji berkata "Aku yang tercepat". Wendy dan Denny mengakui kekalahannya dalam balap sepeda, ya Narji menang karena tercepat. Hari sudah sore, ya menjelang magrib lah. Jadi ketiganya untuk memutuskan pulang ke rumah. Saat di perjalanan, ya Wendy di sepret motor yang ugal-ugalan. Wendy masuk selokan dan kepalanya terbentur dinding. Orang yang bawa motor ugal-ugalan itu di kejar Narji pake sepedah untuk mempertanggungjawab perbuatannya. Sedangkan Denny, ya menolong Wendy. Narji berhasil menangkap orang yang bawa motor ugal-ugalan itu dengan bantuan Pak Polisi yang sedang patroli di jalan raya, ya Pak Polisinya bernama Andika. Pak Andika segera memproses orang yang mengendarai motor ugal-ugalan di jalan raya dan di penjara karena bersalah karena sampai mencelakai orang. Denny membawa Wendy ke rumahnya. Setelah urusan menangkap orang yang berbuat salah di jalanan bersama Pak Polisi Andika, ya Narji ke rumah Wendy untuk melihat keadaan Wendy lah. Ya Wendy keadaannya, ya cuma luka sih di kepalanya, tak berbahaya gitu...luka kecil. Narji dan Denny, ya pulang ke rumah masing-masing. Wendy istirahat dengan baik. Sampai Wendy sembuh dari keadaannya, ya baru deh Wendy, Narji dan Denny main sepedah sepulang sekolah. Semenjak kejadian Wendy kecelakaan sepedah. Wendy, Narji dan Denny, ya lebih berhati-hati dalam bermain sepedah di jalanan. Karena kemungkinan bisa terjadi lagi kecelakaan sepedah karena ulah orang yang ugal-ugalan dalam mengendarai motor di jalan raya. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Ok....ceritanya bagus dan juga sekedar cerita," kata Eko.
"Emmmmm," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" Eko.
"Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja lah. Budi dan Eko....menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment