Budi di dapur, ya memeriksa yang ada di dapur dengan baik dengan tujuan sih mau membuat makanan gitu. Budi menemukan kresek plastik di bawah meja gitu.
"Singkong. Ibu membeli singkong toh. Kalau begitu. Aku olah saja singkong jadi makan saja. Tapi makan apa ya?" kata Budi.
Budi berpikir dengan baik dan akhirnya memutuskan dengan baik, ya Budi berkata "Buat makanan lemet saja!"
Budi segera mengolah singkong dengan baik banget, ya di buat makanan lemet gitu. Singkat waktu. Budi selesai makan yang di buatnya. Ya Budi mencoba makan di buatnya.
"Enak lemet yang aku buat," kata Budi.
Budi pun membawa lemet di piring, ya ke depan rumah. Piring yang berisi lemet di taruh di meja dengan baik. Memang di meja, ya ada minuman kopi botolan gitu. Eko pun dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko duduk bersama Budi. Memang sih Eko melihat makan di piring, ya di meja dan juga minuman kopi botolan gitu.
"Budi. Tumben ini ada lemet singkong. Jangan-jangan beli ya Budi?" kata Eko.
"Buat Eko," kata Budi.
"Oooo buat toh," kata Eko.
Eko mengambil lemet di piring, ya segera di makan dengan baik. Budi pun mengambil lemet di piring, ya di makan dengan baik.
"Emmmmm enak lemet buatan Budi," kata Eko.
"Memang enak. Aku yang buat," kata Budi.
Budi dan Eko terus menikmati makan lemet.
"Kata orang Turki...," kata Budi.
Eko langsung memotong omongan Budi dan berkata "Tunggu dulu!"
"Kenapa?" kata Budi.
"Kok...omongannya Budi. Kata orang Turki. Jangan-jangan ada kaitannya dengan acara Tv?" kata Eko.
"Acara Tv. Ya iya lah....acara Tv. Kan ada sinetron Turki gitu. Cewek-cewek cantik gitu," kata Budi.
"Emmmm kebiasaan," kata Eko.
Eko yang selesai makan lemet satu buah, ya mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik lah.
"Nama juga cowok. Tertarik dengan cewek cantik, ya normal kan. Kan ada orang tidak normal, ya tidak suka dengan cewek. Ya cowok suka dengan cowok gitu," kata Budi.
Budi selesai makan satu buah lemet, ya mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik lah. Eko menaruh kopi botolannya di meja.
"Omongan Budi benar lah. Normal sih cowok tertarik dengan cewek," kata Eko.
Budi menaruh kopi botolan di meja dengan baik.
"Kata orang Turki "Hoşlandığın kızdan hoşlanmak yürekten olmalı"...," kata Budi.
"Artinya Budi!" kata Eko.
"Becandaan gitu," kata Budi.
"Eeeeemmm...beneran becandaan?" kata Eko.
"Baik lah. Artinya "Menyukai cewek yang di sukai harus dengan sepenuh hati"....," kata Budi.
"Ya memang lah harus benar-benar mencintai cewek yang di sukai," kata Eko.
"Onu iyi anlamaya ve hoşlandığı kıza rehberlik etmeye çalışmak"...," kata Budi.
"Artinya!" kata Eko.
"Berusaha dengan baik memahaminya dan membimbing cewek yang di sukai," kata Budi.
"Memang benar lah omongan Budi. Cowok yang baik harus berusaha memahami cewek yang di sukainya. Kalau ceweknya lagi mutnya jelek, ya harus bisa ngertiin keadaan ceweknya. Jadi cowok yang sabar menghadapi sikap cewek yang di sukainya. Cowok yang baik, ya harus membimbing cewek yang di sukainya karena cewek itu makmumnya dan cowok pemimpinya dalam urusan cinta sebenarnya.....berumah tangga," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Budi masih jomlo kan?" kata Eko.
"Ya iyalah masih jomlo. Masih berusaha mendapatkan cewek yang aku sukai," kata Budi.
"Cuma memastiin saja," kata Eko.
"Aku paham Eko," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja lah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi botolan dan juga makan kue lemet yang enak.
No comments:
Post a Comment