"Eko. Biasanya gorengan?" kata Budi.
"Memang biasaanya gorengan!" kata Eko.
"Kok. Donat?" kata Budi.
"Donat itu buatan Purnama. Karena Purnama buat donat dan hasilnya enak, ya di berikan aku. Sebenarnya aku mau beli gorengan, ya tapi tidak jadi karena sudah ada donat buatan Purnama," kata Eko.
"Oooooo donat buatan Purnama," kata Budi.
Budi mengambil donat di piring dan segera di makannya dengan baik.
"Emmmmm. Enaknya donat ini," kata Budi.
Budi bener-bener menikmati makan donat, ya buatan Purnama.
"Cewek kalau buat makan, ya hasilnya sempurna ya kan Eko?" kata Budi.
"Teliti yang di maksud Budi?" kata Eko.
"Ya begitu lah kebiasaan cewek. Pinter gitu," kata Budi.
Eko mengambil minuman gelas kopi di meja, ya di minuman dengan baik. Budi selesai makan satu donat, ya mengambil satu donat lagi piring dan segera di makan dengan baik donat itu.
"Donat yang kedua, ya rasanya enak," kata Budi.
Eko menaruh minuman kopi gelasan di meja.
"Emmm," kata Eko.
"Enak, ya punya cewek yang pinter buat makan ini dan itu. Aku kepingin banget dapetin cewek yang pinter buat makan ini dan itu," kata Budi.
Budi selesai memakan donat, ya mengambil kopi gelasan di meja lah dan segera di minum dengan baik sama Budi lah.
"Kalau Budi kepingin dapet cewek yang pinter masak ini dan itu sih, ya cari cewek yang kerjaannya jadi chef gitu!" saran Eko.
Budi menaruh kopi gelasan di meja.
"Cewek yang kerjaannya jadi chef. Boleh juga saran Eko, ya jadian sama cewek yang kerjaannya jadi chef. Kebanyakan chef cewek kan, ya cantik-cantik gitu," kata Budi.
"Acara Tv, ya Budi?" kata Eko.
"Ya...iya lah acara Tv," kata Budi.
"Cewek cantik itu daya tariknya," kata Eko.
"Ya begitulah realita acara Tv," kata Budi.
"Budi...main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Papan catur sudah ada di meja, ya Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi gelasan dan juga donat yang enak banget, ya buatan Purnama.
No comments:
Post a Comment