"Eko. Urusan tentang berita vaksin ini dan itu masih kan?!" kata Budi.
"Masih sih," kata Eko.
"Masih toh!!!" kata Budi.
"Kalau di pikirkan dengan baik. Cuma permainan dari orang-orang yang membuat program kerja ini dan itu, ya untuk menanggulangi urusan kesehatan ini dan itu. Mereka yang bekerja di bidang ini dan itu, ya pemerintahan dan bekerja dengan pihak-pihak swasta, ya yang mendapatkan uang. Sedangkan seperti kita tidak dapet apa-apa," kata Eko.
"Memang sih urusan vaksin ini dan itu, ya urusan covid-19 yang ini dan itu, ya urusan orang kepentingan, ya bisa di bilang permainan mereka yang bekerja untuk mendapatkan keuntungan ini dan itu. Ya sedang kita tidak dapet apa-apa sih. Sampai mau ke luar kota, ya pake pesawat gitu. Harus surat ini dan itu, ya hasil tes pcr untuk kesehatan gitu. Ujung-ujungnya untuk urusan digitalisasi, ya Hp. Sama beritanya dunia kenyataan dengan berita di Tv," kata Budi.
"Semua demi digitalisasi di jalankan dengan baik. Yang untung yang bekerja di bidang itu. Yang tidak bekerja di bidang itu, ya tidak dapet apa-apa," kata Eko.
"Sungguh-sungguh di permainan keadaan dari sebuah penyakit yang ini dan itu," kata Budi.
"Agama juga kena dari penyakit ini dan itu. Permainan dan permainan," kata Eko.
"Jenuh," kata Budi.
"Memang jenuh banget. Mau bilang apa, ya sudah keadaannya seperti ini," kata Eko.
"Padahal yang sebenarnya sih. Penyakit genetik turunan, ya tidak bisa di obatin. Itukan salah satu kegagalan dari bidang kedokteran," kata Budi.
"Nama juga penyakit bawaan, ya tidak bisa di obatin. Sudah Takdirnya. Mati di umur muda, ya di terima dengan baik," kata Eko.
"Tetap saja. Orang-orang di bidang kedokteran dan juga bidang-bidang yang masih mendukung bidang kedokteran untuk urusan ini dan itu, ya bilangnya tetap sama "Mencegah dari pada mengobati"....," kata Budi.
"Berusaha sadar dari keadaan, ya rendah diri karena keadaan," kata Eko.
"Kalau berhasil ini dan itu, ya sombong ini dan itu," kata Budi.
"Ya...kalau itu sih. Ujian manusia yang berhasil. Sama aja dengan yang ahli agama ini dan itu, ya masih menampakkan kesombongan agama sampai organisasi yang di bangun ini dan itu," kata Eko.
"Haaaa. Ujian hidup," kata Budi.
"Memang hidup penuh dengan ujian ini dan itu, ya sampai kematian," kata Eko.
"Obrolan ini, ya obrolannya lulusan SMA, ya Eko?!" kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Kalau begitu sih. Lebih baik main permainan catur!" kata Budi.
"Ok....main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Kadang lebih baik tinggal di desa terpencil, ya jauh dari hal-hal urusan kota ini dan itu, ya demi maju. Tujuannya mencari ketenangan hidup," kata Budi.
"Ya bagi ingin mencari ketenangan hidup, ya lebih baik tinggal di desa terpencil. Jauh deh dari urusan kota ini dan itu, ya sibuk untuk maju ini dan itu, ya orang-orang yang punya kepentingan untuk kaya raya," kata Eko.
Eko dan Budi, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum teh dan juga makan cilok.
No comments:
Post a Comment