Dono menaruh cangkir teh di meja dan mengambil buku di meja dan di bacanya Indro mengambil kue bolu di piring dan segera di makannya.
"Nyaam...nyammm...enak," kata Indro.
Indro menikmati kue bolu itu sampai habis dan segera mengambil cangkir teh di meja, ya di minumlah.
"Don, apa pendapat mu tentang acara Tv....nyonya Bos...Nia Ramadhani?" kata Indro sambil menaruh cangkir teh di meja.
Dono menghentikan baca bukunya.
"Oooo....acara di TRANS TV toh. Ya bagus saja. Namanya acara Tv di buat dan di sajikan untuk para penonton yang menyukai....cerita kehidupan seorang artis," kata Dono.
"Bagus toh, pendapat Dono," kata Indro.
"Nia Ramadhani....ya karakter di sinetron sampai dunia kenyataan tidak jauh beda. 11, 12 sama saja," kata Dono.
"Iya juga ya. Namanya kehidupan artis....semua jadi sorotan publik. Ada yang menilai baik ada yang menilai miring....itu biasa kan Don?!" kata Indro.
"Biasa itu mah. Namanya juga penilaian manusia, ya jadi objek pembicaraan manusia. Contohnya buku yang aku baca, kalau di bahas jadi bahan pembicaraan. Pastinya ada yang menilai buku ini bagus dan juga ada yang menilai buku ini tidak bagus," kata Dono.
"Penilaian manusia di lihat selalu sisi bagus dan tidak bagus saja," kata Indro.
Dono melanjutkan baca bukunya. Indro pun mengambil Hp di mejanya dan segera main game di Hp-nya. Kasino yang ngobrol dengan kekasih hatinya di ruang tengah selesai juga. Kasino mau mengantarnya pulang gitu tapi Selfi, ya bawa motor kan jadi Selfi pulang ke rumah mengendarai motornya sendiri. Kasino pun menutup pintu.
"Seharusnya cowok yang ngapel ke rumah cewek....saat minggu begini. Kenyataannya, kalau ceweknya yang kangen....yang ngapelin cowoknya. Hal biasa itu mah," kata Kasino.
Kasino pun ke ruang tengah, ya nonton Tv dengan acara berita ini dan itu, ya tapi terpenting berita lokal gitu. Agar tahu keadaan perkembangan daerah tempat tinggal. Apa kerjanya, Walikota, Bupati, sampai Gubernur yang di pilih rakyat demi kemajuan daerah?. Kasino, ya nonton berita dengan serius banget, walau keadaan lingkungan terdengar suara musik kaya orang kondangan saja.
Indro menghentikan main game di Hp-nya.
"Don....jalan cerita cinta ku kata film India," kata Indro.
Dono menghentikan baca buku.
"Kalau merasa seperti film India....bagus dong. Pasti endingnya bahagia....ada alunan musik India gitu," kata Dono.
"Memang bisa aja endingnya bahagia, tapi ada juga endingnya tidak bahagia. Kalau kenyataannya aku bisa di tinggal pergi sama cewek. Karena kecewa gitu, karena aku mencintai dua gadis sekaligus," kata Indro.
"Resiko....mencintai dua cewek. Tapi kan bisa pilih satu yang benar-benar Indro cintai," kata Dono.
"Iya sih yang benar aku cintai....ya Saskia. Cinta pertama ku. Tapi Cinta kedua ku ini, aku belum siap melepaskannya. Saat Cinta kedua ku bersama cowok lain, aku malah bersikap cemburu banget. Aku meminta kejelasan pada Cinta kedua ku, ya ternyata aku tidak bisa kehilangan Cinta kedua ku," kata Indro.
"Hidup di zaman sekarang ini, lebih banyak orang...itu istrinya satu. Istri dua, ya ribetlah. Kalau Indro.....raja sih, itu mudah di jalanin istri dua itu. Cuma di berikan kebahagian dunia ini dan itu, ya cewek sudah diam," kata Dono.
"Iya juga ya. Urusan paling repot sih, bukan ceweknya yang aku cintai saja tapi keluarganya. Pusing banget. Walau aku mampu pun....tetap pusing juga. Cinta ini bikin pusing," kata Indro.
"Jadi akhir keputusan satu apa dua?!" kata Dono.
"Satu Don. Yang pertama yang aku pilih. Yang kedua, ya aku ikhlas kan untuk aku lepaskan dan dia pun bisa berbahagia dengan cowok yang baik yang sedang dekat dengannya," kata Indro.
"Keputusan yang baik. Jadi tetap bahagia, walau ada juga rasa sakit di hati dan tetesan air mata karena....jalan yang penuh resiko. Cinta kedua," kata Dono.
"Iya Don. Ya sudahlah Don jangan di bahas lagi....aku mau main game di Hp ku!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono segera baca bukunya kembali. Indro, ya asik main game. Kasino tetap nonton Tv dengan acaranya bagus banget.
No comments:
Post a Comment