Jannah menulis rahasia hatinya pada buku diarynya tentang cowok yang di sukainya Hery. Hp pun berdering dan segera di jawab oleh Jannah "Halo, Lisa ada apa malam-malam gini nelpon aku?"
"Aku mau pendapat mu Jannah, ya tentang Hery. Aku ingin mengatakan perasaan ku pada ya," kata Lisa.
"Lisa, Beneran kamu menyukai Hery?" tanya Jannah tujuan kepastian Lisa menyukai Hery, ya agar dapat menghapus Jannah rasa penasarannya.
"Iya. Aku benaran menyukai Hery. Jadi pendapat mu gimana Jannah, kalau cewek nembak duluan. Memang sih tidak pantas dari pada keburu di ambil cewek yang lain," kata Lisa.
"Kalau pendapat aku sih. Lisa tahu risiko yang paling fatal di tolak Hery, timbul sakit hati dan air mata yang mengalir di pipi," kata Jannah.
"Aku mengerti, Jannah. Aku tahu resiko itu, jadi berjiwa besar untuk menerimanya," kata Lisa.
"Baguslah kalau Lisa mengerti," kata Jannah.
"Terima kasih atas sarannnya. Selamat malam Jannah," kata Lisa mengakhiri pembicaraan lewat telepon.
"Selamat malam juga Lisa," kata Jannah.
Jannah mematikan Hpnya dan menaruh Hpnya di meja belajar. Ya menulis kembali keresahan di hatinya di buku diarynya.
"Aku, kayanya mengikhlaskan orang yang aku sukai," kata Jannah.
Jannah pun menulis kata 'Ikhlas' di buku diarynya untuk mengakhiri cowok yang di sukainya, ya Hery yang di sukai Lisa. Jannah menutup buku diarynya dan pena di taruh di kotaknya dan segera tidur di kasurnya dan ditemanin boneka kesukaannya, ya boneka kelinci.
Esok paginya. Jannah berbenah diri dengan baik. Saat di kaca Jannah berkata "Aku sudah cantik".
Jannah ke luar dari rumahnya untuk main ke rumah Lisa, karena memang libur sekolah. Sampai di rumah Lisa, ya biasa Jannah ngobrol segala hal tentang urusan cewek. Lisa dan Jannah pun memutuskan untuk berjalan-jalan di lingkungan komplek perumahan. Saat di lapangan basket, ya bertemulah dengan Hery sedang main basket bersama Tony. Lisa yang memantapkan niatnya untuk mengatakan cintanya pada Hery, ya di laksanakan. Jannah pun ngobrol dengan Tony dengan asik gitu. Lisa, ya ngobrol dengan asik bersama Hery sampai Lisa mengatakan perasaannya ke Hery. Sebenarnya Hery tidak mau menerima Lisa, karena melihat Jannah yang akrab banget dengan Tony, kaya ada hubungan spesial Tony dan Jannah maka itu Hery menerima Lisa.
Jannah yang tahu bahwa Lisa nembak duluan mengatakan perasaan Hery, ya tetap tenang agar tidak terbawa perasaan walau kelihatannya Lisa di terima cinta oleh Hery dengan memberikan kode tangan. Dalam hati Jannah berkata "Ikhlas".
Jannah tetap asik ngobrol dengan Tony, ya sampai akhirnya Tony mengajak Jannah jalan bareng sih untuk menikmati malam yang indah di sebuah kafe langganan Tony. Jannah dan Lisa pun, ya kembali ke rumah sedangkan Tony dan Hery ya menyelesaikan permainan basketnya sampai Tony pun berkata pada Hery "Aku ngajak jalan Jannah malam ini. Untuk senang-senang aja!".
Hery mendukung hubungan Tony dengan Jannah dan berkata "Bagus itu", pada hal dalam hati Hery berkata "Andai aku yang jalan bareng sama Jannah. Ada Lisa, sudahlah!!".
Hery pun memberitahuku bahwa dirinya jadian dengan Lisa. Reaksi Tony, ya memberi selamat pada Hery atas hubungan resmi berpacaran dengan Lisa. Hery dan Tony meninggalkan lapangan basket, ya pulang ke rumah.
Waktu berganti malam. Tony menjemput Jannah di rumahnya untuk di ajak jalan gitu. Sedangkan Hery, ya ngobrol asik dengan Lisa di rumahnya. Tony dan Jannah menjalankan hubungan itu dengan baik sampai dua bulan, ya pada akhirnya Tony mengatakan cinta pada Jannah di kafe. Jannah mulai benar-benar melupakan Hery, dan menerima Tony dengan baik.
Hery pun tetap menjalin hubungan dengan baik dengan Lisa dengan baik. Sampai suatu ketika pertemuan Jannah dan Hery di pesta ulang tahunnya Ria. Jannah dan Hery ngobrol bareng, rasa itu timbul kembali karena reaksi Hery yang bosen hubungannya dengan Lisa dan ingin bersama Jannah. Karena pendirian Jannah mantap bahwa dirinya telah Ikhlas melupakan Hery dan menerima cintanya Tony, maka itu Jannah meninggalkan Hery begitu saja dengan penuh kecewa dan kembali ngobrol dengan Tony.
Usai acara ulang tahun Ria. Tony mengantarkan Jannah pulang ke rumah, sebelum Jannah masuk ke rumahnya... Tony memberikan ciuman pertama ke Jannah di keningnya. Padahal awal ya di kirain di bibir oleh Jannah. Ternyata Tony benar-benar menghargai cinta Jannah dengan baik.
Jannah pun masuk rumahnya, ya Tony pun bergerak pulang ke rumahnya dengan perasaan senang. Jannah setelah berbenah diri, ya menulis di buku diarynya seperti biasanya dengan perasaan senang, sampai di buat tulisan yang spesial oleh Jannah dengan judul 'Ciuman Pertama'.
Setelah selesai menulis cerita di buku diary, ya Jannah segera tidur di kasur dan ditemanin oleh boneka kelinci kesayangannya.
CAMPUR ADUK
Tuesday, March 31, 2020
Monday, March 30, 2020
MISTERI CERITA
Bobo di rumah, ya sedang asik membaca buku komik. Tiba-tiba Hpnya Bobo pun berdering dan di lihat nomor siapa orang yang calling dirinya di jaringan WA? EEE ternyata Heru dan segera di geser layar di Hpnya dan tersambunglah dengan Heru dan terlihat wajahnya.
"Asalamualaikum, Heru ada apa...calling aku, malem-malem?" tanya Bobo.
"Waalaikumsalam. Aku lagi bosen di rumah," kata Heru.
"Bosen toh, kaya aku kemarin aja," kata Bobo.
"Main..yuk!!!" kata Heru.
"Main apa? Aku lagi sibuk baca komik Naruto," kata Bobo.
"Main game on line," kata Heru.
"Game...on line apa?" tanya Bobo.
"Yugi oh," kata Heru.
"OK," kata Bobo.
Heru dan Bobo pun sepakat, ya memutuskan telponan gitu dan membuka sistem game on line di Hp keduanya. Permian Bobo dan Heru, ya seru banget di jaringan game yang di mainkan, ya sampai waktunya tidur. Keduanya menghentikan permainan game di Hpnya dan tidur di rumahnya masing-masing.
***
Dono pun menghentikan nulisnya di buku tulisnya.
"Kayanya aku menulis dari sisi senang-senang ya permain game. Harus ya aku menceritakan awalnya dulu yang lebih menarik gitu," kata Dono.
Dono pun kembali menulis di bukunya, ya menceritakan awalnya gitu.
Heru yang selesai makan malam bersama Ayah dan Ibu, ya segera ke kamar gitu untuk main robot-robotan. Heboh sih..Heru main robot-robot sendirian di dalam kamar sambil di rekam di kamera Hp. Ketika teringat dengan film kartun yang di tayangkan chanel Tv...segera Heru ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ternyata Ayah sedang asik nonton berita hari ini, biasa tentang perkembangan virus corona yang ini dan itu. Heru pun langsung duduk bersama Ayah dan berkata "Ayah...ganti tontonan di Tv. Heru ingin nonton film kartun".
"Heru, mau nonton film kartun. Heru ganti sendiri. Ayah ada kerjaan," kata Ayah.
"Iya...Ayah," kata Heru.
Heru pun mengganti chenel Tv dari berita ke Chanel Tv yang mendatangkan kartun. Ayah beranjak dari duduk bersama Heru, ya masuk ke kamar tepatnya ruang kerjanya dan segera mulai mengerjakan pekerjaannya di leptopnya...ya buat program kerja gitu. Heru pun asik nonton film kartun. Saat iklan, ya Heru main robotan. Film kartun tayang lagi, ya Heru nonton film kartun sampai acara film kartun selesai. Ibu sudah beres dengan urusannya, jadi nonton TV, ya di ganti dengan acara kesukaan Ibu...sinetron gitu. Heru, ya ke kamarnya sih dan menaruh robotan di taruh di meja. Lalu Heru pun nelpon Bobo untuk di ajak main game on line gitu. Ya kesepakan terjadi antara Bobo dan Heru, jadi asik main game on line sampai waktu tidur keduanya.
***
Dono pun menghentikan nulisnya di buku tulisnya.
"Jadi deh tulisan aku. Tinggal aku atur ulang saja di ketik di leptop. Tapi nanti ajalah....ngetiknya," kata Dono.
Dono pun menggeletakkan buku tulisnya di meja ruang tamu dan bergerak menuju ruang tengah untuk menonton TV, ya di mana Kasino dan Indro...lagi asik nonton TV acara lawak gitu.
"Tema...lawaknya asik-asik di rumah toh!!!" kata Dono.
Dono pun asik nonton acara lawak gitu, sampai tertawa begitu juga Indro dan Kasino pun tertawa pula.
***
Bobo pun selesai menulis karangannya di buku tulisnya.
"Jadi judul cerita karangan aku...apa ya? Oh ini saja...'Misteri Cerita'," kata Bobo.
Bobo pun menulis judul ceritanya tersebut, ya 'Misteri Cerita'. Bobo pun menutup buku tulisnya dan menggeletakkan penanya dekat buku di atas meja belajar dan segera ke tempat tidur untuk tidur, karena hari sudah malam. Saat Bobo ingin memejamkan matanya, ya teringat dengan tulisannya dan berkata "Judulnya lebih baik di tulis 'Cerita dalam Cerita', tapi katanya tetap misteri. Jadi Judulnya tetap 'Misteri Cerita'. Bagus itu saja!!!".
Bobo pun memejamkan matanya dan tidur dengan tenang.
"Asalamualaikum, Heru ada apa...calling aku, malem-malem?" tanya Bobo.
"Waalaikumsalam. Aku lagi bosen di rumah," kata Heru.
"Bosen toh, kaya aku kemarin aja," kata Bobo.
"Main..yuk!!!" kata Heru.
"Main apa? Aku lagi sibuk baca komik Naruto," kata Bobo.
"Main game on line," kata Heru.
"Game...on line apa?" tanya Bobo.
"Yugi oh," kata Heru.
"OK," kata Bobo.
Heru dan Bobo pun sepakat, ya memutuskan telponan gitu dan membuka sistem game on line di Hp keduanya. Permian Bobo dan Heru, ya seru banget di jaringan game yang di mainkan, ya sampai waktunya tidur. Keduanya menghentikan permainan game di Hpnya dan tidur di rumahnya masing-masing.
***
Dono pun menghentikan nulisnya di buku tulisnya.
"Kayanya aku menulis dari sisi senang-senang ya permain game. Harus ya aku menceritakan awalnya dulu yang lebih menarik gitu," kata Dono.
Dono pun kembali menulis di bukunya, ya menceritakan awalnya gitu.
Heru yang selesai makan malam bersama Ayah dan Ibu, ya segera ke kamar gitu untuk main robot-robotan. Heboh sih..Heru main robot-robot sendirian di dalam kamar sambil di rekam di kamera Hp. Ketika teringat dengan film kartun yang di tayangkan chanel Tv...segera Heru ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ternyata Ayah sedang asik nonton berita hari ini, biasa tentang perkembangan virus corona yang ini dan itu. Heru pun langsung duduk bersama Ayah dan berkata "Ayah...ganti tontonan di Tv. Heru ingin nonton film kartun".
"Heru, mau nonton film kartun. Heru ganti sendiri. Ayah ada kerjaan," kata Ayah.
"Iya...Ayah," kata Heru.
Heru pun mengganti chenel Tv dari berita ke Chanel Tv yang mendatangkan kartun. Ayah beranjak dari duduk bersama Heru, ya masuk ke kamar tepatnya ruang kerjanya dan segera mulai mengerjakan pekerjaannya di leptopnya...ya buat program kerja gitu. Heru pun asik nonton film kartun. Saat iklan, ya Heru main robotan. Film kartun tayang lagi, ya Heru nonton film kartun sampai acara film kartun selesai. Ibu sudah beres dengan urusannya, jadi nonton TV, ya di ganti dengan acara kesukaan Ibu...sinetron gitu. Heru, ya ke kamarnya sih dan menaruh robotan di taruh di meja. Lalu Heru pun nelpon Bobo untuk di ajak main game on line gitu. Ya kesepakan terjadi antara Bobo dan Heru, jadi asik main game on line sampai waktu tidur keduanya.
***
Dono pun menghentikan nulisnya di buku tulisnya.
"Jadi deh tulisan aku. Tinggal aku atur ulang saja di ketik di leptop. Tapi nanti ajalah....ngetiknya," kata Dono.
Dono pun menggeletakkan buku tulisnya di meja ruang tamu dan bergerak menuju ruang tengah untuk menonton TV, ya di mana Kasino dan Indro...lagi asik nonton TV acara lawak gitu.
"Tema...lawaknya asik-asik di rumah toh!!!" kata Dono.
Dono pun asik nonton acara lawak gitu, sampai tertawa begitu juga Indro dan Kasino pun tertawa pula.
***
Bobo pun selesai menulis karangannya di buku tulisnya.
"Jadi judul cerita karangan aku...apa ya? Oh ini saja...'Misteri Cerita'," kata Bobo.
Bobo pun menulis judul ceritanya tersebut, ya 'Misteri Cerita'. Bobo pun menutup buku tulisnya dan menggeletakkan penanya dekat buku di atas meja belajar dan segera ke tempat tidur untuk tidur, karena hari sudah malam. Saat Bobo ingin memejamkan matanya, ya teringat dengan tulisannya dan berkata "Judulnya lebih baik di tulis 'Cerita dalam Cerita', tapi katanya tetap misteri. Jadi Judulnya tetap 'Misteri Cerita'. Bagus itu saja!!!".
Bobo pun memejamkan matanya dan tidur dengan tenang.
LOCKDOWN
Langit berubah menjadi gelap dan akhirnya turun hujan. Dono sedang asik baca buku di ruang tamu. Kasino, ya sibuk main game. Indro, ya asik baca berita di jaringan internet lewat Hpnya untuk mengetahui perkembangan berita hari ini.
"Lockdown," celoteh Indro.
Dono yang asik baca buku, ya denger omongin Indro yang celetuk "Lockdown", tetap santai sih baca buku. Kasino yang sibuk main game di Hpnya, ya denger celetukan Indro "Lockdown", tetap santai main game di Hpnya.
Indro pun, ya selesai baca berita dari jaringan internet di Hpnya, lalu bertanya pada Dono...tentang Lockdwon, ya tujuan sih pendapatnya Dono saja. Dono pun berkata "Kalau suatu wilayah terjadi masalah yang genting banget karena suatu hal yang dapat merenggut nyawa penduduk di wilayah tersebut, ya silakan saja di Lockdown, agar mudah mengatasi permasalahan tersebut...agar cepat selesai".
"Oh...begitu, gimana pendapat kamu tentang Lockdown...Kasino?" tanya Indro.
Kasino pun menghentikan main game di Hpnya dan berkata "Sebenarnya gak jauh beda sih pendapat aku dengan Dono. Untuk keamanan dan cepat mengatasi masalah, ya gak ada masalah sih kalau suatu wilayah di Lockdown".
"Tidak ada masalah, tapi masalahnya perekonomian di daerah tersebut di Lockdown, ya mengalami perlambatan ekonomi. Apa pendapat kalian berdua?" kata Indro.
"Pendapat aku...ya. Memang benar....suatu wilayah di Lockdown...akan mengalami perlambatan ekonomi. Tapi tidak ada masalah di pihak aku..sih...di bawa santai aja. Kan cuma jangka waktu yang singkat aja di Lockdown. Mungkin pendapat aku sedikit beda dengan Kasino, yang kerjaannya lebih dekat dengan pedagang gitu!" kata Dono.
"Gimana Kasino, pendapat kamu!" kata Indro.
"Pendapat aku, tentang perlambatan ekonomi karena suatu wilayah di Lockdown. Harus di lihat dari dua hal dulu. Tradisional dan modern, proses sistem kerja ekonomi....jika suatu wilayah di Lockdown. Tradisional, ya kacau banget karena harus terjadi pertemuan secara langsung dalam prosesnya. Kalau di sisi modern sih, ya gak ada masalah sih prosesnya karena tinggal pesan saja lewat jaringan di internet pake Hp ini contohnya, yang ada aplikasi yang menjual jenis produk apapun?! Jadi masih terus terjadi proses ekonomi kapan pun digunakan, kelebihan modern ini memanjakan semuanya, jadi cukup di rumah saja...proses ekonomi berjalan terus menerus," penjelasan Kasino.
"Berarti tidak ada masalah yang terlalu besar. Cuma perlambatan ekonomi di sektor Tradisional saja selama suatu wilayah di Lockdown...karena wabah penyakit virus korona," kata Indro.
"Kesimpulannya, jadi tidak terlalu besar masalahnya. Di bawa santai," tegas Dono.
"Santai....aja," saut Indro.
"Santai aja di rumah, ada kemajuan teknologi ini. Hp!!!" tegas Kasino.
Indro pun tidak bertanya lagi ke Dono dan Kasino, ya ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv dan mencari acara yang menarik di tonton. Ya Indro pun langsung asik nonton film yang bagus banget. Dono, ya asik baca buku, sedangkan Kasino...ya asik main game di Hpnya.
"Lockdown," celoteh Indro.
Dono yang asik baca buku, ya denger omongin Indro yang celetuk "Lockdown", tetap santai sih baca buku. Kasino yang sibuk main game di Hpnya, ya denger celetukan Indro "Lockdown", tetap santai main game di Hpnya.
Indro pun, ya selesai baca berita dari jaringan internet di Hpnya, lalu bertanya pada Dono...tentang Lockdwon, ya tujuan sih pendapatnya Dono saja. Dono pun berkata "Kalau suatu wilayah terjadi masalah yang genting banget karena suatu hal yang dapat merenggut nyawa penduduk di wilayah tersebut, ya silakan saja di Lockdown, agar mudah mengatasi permasalahan tersebut...agar cepat selesai".
"Oh...begitu, gimana pendapat kamu tentang Lockdown...Kasino?" tanya Indro.
Kasino pun menghentikan main game di Hpnya dan berkata "Sebenarnya gak jauh beda sih pendapat aku dengan Dono. Untuk keamanan dan cepat mengatasi masalah, ya gak ada masalah sih kalau suatu wilayah di Lockdown".
"Tidak ada masalah, tapi masalahnya perekonomian di daerah tersebut di Lockdown, ya mengalami perlambatan ekonomi. Apa pendapat kalian berdua?" kata Indro.
"Pendapat aku...ya. Memang benar....suatu wilayah di Lockdown...akan mengalami perlambatan ekonomi. Tapi tidak ada masalah di pihak aku..sih...di bawa santai aja. Kan cuma jangka waktu yang singkat aja di Lockdown. Mungkin pendapat aku sedikit beda dengan Kasino, yang kerjaannya lebih dekat dengan pedagang gitu!" kata Dono.
"Gimana Kasino, pendapat kamu!" kata Indro.
"Pendapat aku, tentang perlambatan ekonomi karena suatu wilayah di Lockdown. Harus di lihat dari dua hal dulu. Tradisional dan modern, proses sistem kerja ekonomi....jika suatu wilayah di Lockdown. Tradisional, ya kacau banget karena harus terjadi pertemuan secara langsung dalam prosesnya. Kalau di sisi modern sih, ya gak ada masalah sih prosesnya karena tinggal pesan saja lewat jaringan di internet pake Hp ini contohnya, yang ada aplikasi yang menjual jenis produk apapun?! Jadi masih terus terjadi proses ekonomi kapan pun digunakan, kelebihan modern ini memanjakan semuanya, jadi cukup di rumah saja...proses ekonomi berjalan terus menerus," penjelasan Kasino.
"Berarti tidak ada masalah yang terlalu besar. Cuma perlambatan ekonomi di sektor Tradisional saja selama suatu wilayah di Lockdown...karena wabah penyakit virus korona," kata Indro.
"Kesimpulannya, jadi tidak terlalu besar masalahnya. Di bawa santai," tegas Dono.
"Santai....aja," saut Indro.
"Santai aja di rumah, ada kemajuan teknologi ini. Hp!!!" tegas Kasino.
Indro pun tidak bertanya lagi ke Dono dan Kasino, ya ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv dan mencari acara yang menarik di tonton. Ya Indro pun langsung asik nonton film yang bagus banget. Dono, ya asik baca buku, sedangkan Kasino...ya asik main game di Hpnya.
Sunday, March 29, 2020
DEWI ULAR
Kasino lagi asik duduk ruang tamu, ya mentranselitkan artikel Bahasa Thailand pake kampus Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia. Dono sibuk nulis di buku tulis, ya di ruang tamu mengerjakan kerjaannya. Pintu di ketuk. Dono dan Kasino, ya mendengar suara pintu depan di ketuk. Indro, ya baru selesai masak dan membawa goreng tahu, ya sepi ring dan di taruh di meja di ruang tamu dan segera membuka pintu depan...jadi Dono dan Kasino tidak jadi buka pintu depan karena sudah di buka duluan sama Indro.
Ya Indro tidak melihat orang yang mengetuk pintu, hanya sebuah kotak kayu di lantai dan berkata Indro "Kotak apaan ini ya?".
Indro yang penasaran membawa kotak kayu di bawa ke dalam rumah. Dono dan Kasino pun memang melihat benda di bawa Indro. Ya Indro menaruh kotak kayu di atas meja.
"Benda apaan itu Indro," tanya Dono yang menghentikan kerjaannya menulis di buku.
"Aku tidak tahu. Aku temukan di depan rumah" kata Indro.
Kasino pun menghentikan kerjaannya dan berkata "Kalau gitu coba di buka kotak kayu tersebut!"
"Baiklah," kata Indro.
"Tunggu dulu, apa kalian berdua tidak khawatir. Jika kotak kayu ini di buka...akan terjadi suatu yang gak masuk akal dan kita harus menyelesaikan masalahnya?" kata Dono.
"Khawatir," kata Kasino dan Indro bersama.
"Kalau gitu kita abaikan kotak kayu ini!" kata Dono.
Indro, ya mengabaikan kotak kayu tersebut, tapi rasa penasaran tinggi jadi...ya di buka Indro kotak kayu dan sebuah patung yang berwujud gadis cantik, tapi setengah dari perut ke kakinya ternyata berbentuk seperti ular.
"Patung apaan ini ya?" kata Indro.
Kasino pun memperhatikan patung tersebut dengan benar-benar teliti dan berkata "Dewi Ular, kaya dari Thailand".
"Thailand," kata Dono dan Indro bersama an.
"Jangan-jangan...kita harus menyelesaikan misi untuk memulangkan patung Dewi Ular ini ke Thailand," kata Kasino.
"Kalau ke Thailand untuk memulangkan patung...kacau deh biayanya mahal deh...harus terbang ke Thailand," kata Indro.
Tiba-tiba terjadi fenomena, ya energi melingkari Dono, Kasino dan Indro...berasal dari patung Dewi Ular. Sekejab ketiganya pindah ke sebuah hutan belantara.
"Kita di mana?" tanya Indro.
"Tidak tahu," kata Dono.
"Aku tidak tahu juga," kata Kasino.
Indro pun bekerjasama dengan Dono dan Kasino untuk mencari petunjuk di hutan belantara. Sampai akhirnya ketiganya menemukan sebuah candi di dalam hutan. Kasino pun menelelitinya dengan baik dan menarik kesimpulan dan berkata "Kita di Thailand".
"Thailand, ya berarti kita harus memulangkan patung Dewi Ular ke tempat ya," kata Indro.
"Sudah...di sini, ya harus kita pulangkan patung Dewi Ular tersebut!" kata Dono.
Ketiganya sepakat untuk memulangkan patung Dewi Ular tersebut, ya dengan mencari petunjuk dari tulisan yang terukir di batu candi. Sampai ke sebuah goa, yang ada sebuah tempat pemujaan Dewi Ular. Sebenarnya sih Dono, Kasino dan Indro...ya khawatir masuk goa, karena dari petunjuk terakhir dari batu candi...di dalam goa ada penjaganya yaitu seekor ular besar. Demi menyelesaikan misi, jadi ketiganya berani masuk ke dalam goa, ya tempat pemujaan Dewi Ular.
Di dalam goa, ya ada tempat pemujaan penduduk sekitar sih dan juga ada patung Dewi Ular yang besar banget, ya sama dengan patung Dewi Ular yang di bawa Indro. Dono, Kasino dan Indro pun mencari petunjuk untuk menyelesaikan misinya dan akhirnya menemukan sebuah meja terbuat dari batu untuk menaruh patung Dewi Ular yang di pegang Indro. Tiba-tiba patung Dewi Ular yang besar tersebut berubah menjadi wujud yang hidup. Dono, Kasino dan Indro, ya ketakutan sekali, jadi kocar-kacir di dalam goa. Dewi Ular pun, ya mengejar ketiganya. Sampai Kasino pun menemukan sebuah pedang yang di gunakan melawan Dewi Ular yang mengamuk berdasarkan petunjuk dari tulisan di batu candi.
Dengan beraninya Kasino menghadapi Dewi Ular sampai Dewi Ular pun kalah menghadapi Kasino dengan pedang yang sangat hebat banget. Indro pun mulai menaruh patung Dewi Ular di tangannya ke meja batu.
Terjadilah fenomena pada Dewi Ular, yang berubah menjadi wujud gadis yang cantik banget. Dewi Ular pun berkata "Terima kasih".
Dono, Kasino dan Indro...pun terkejut dengan ucapan terima kasihnya Dewi Ular, dengan Bahasa Indonesia. Kasino pun bertanya "Kenapa anda bisa Bahasa Indonesia?".
"Aku....kan seorang Dewi jadi aku bisa bahasa apapun, ya termasuk Bahasa Indonesia dari tempat tinggal kalian. Sekali lagi terima kasih, telah memulangkan patung Dewi Ular tersebut. Tujuannya mematahkan kutukan yang di berikan Raja Dewa... yang membuat diri aku menjadi ular karena kesalahan ku di masa lampau mencintai manusia," penjelasan Dewi Ular.
"Oh...begitu," saut Indro.
"Jadi di hukum sama Raja Dewa. Peraturan kayangan toh. Tidak boleh jatuh cinta pada manusia," kata Dono.
"Kalau begitu, ini pedang aku berikan pada Dewi Ular," kata Kasino.
"Iya, aku terima pedang ini," kata Dewi Ular.
Setelah pedang di pegang Dewi Ular, ya Dono, Kasino dan Indro pun di lingkarin oleh energi dan akhirnya menghilang dari tempat tersebut. Dewi Ular membuat patung dirinya yang sempurna dengan memegang pedang dan menghilang dari tempat tersebut kembali ke khayangan.
Penduduk setempat pun masuk ke dalam goa untuk pemujaan dan terkejut dengan patung Dewi Ular yang sempurna dengan memegang pedang.
"Dewi Ular telah terbebas dari kutukannya. Jadi desa ini..telah selesai dari ujiannya," kata pendeta.
"Hore!!!" sorak sorai penduduk desa.
Pemujaan di jalan dengan baik oleh penduduk tersebut. Sedangkan Dono, Kasino dan Indro pun sudah ada di dalam rumah.
"Kita kembali pulang," kata Indro.
"Iya, kita sudah di rumah lagi," kata Kasino.
"Bener kita sudah di rumah. Tapi kenapa Dewi Ular itu...wajahnya mirip dengan Dewi Persik?" kata Dono.
"Iya...juga ya. Aku baru sadar Dewi Ular itu mirip Dewi Persik," kata Kasino.
"Bener, Dewi Ular mirip Dewi Persik," kata Indro.
"Jadi...memang misteri toh," kata Dono.
"Aku sepakat dengan Dono. Misteri," kata Kasino.
"Bener sekali. Misteri," kata Indro.
Indro pun mulai main game di Hpnya. Ya Kasino pun melanjutkan mentranselitkan artikel Bahasa Thailand pake kampus Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia. Dono pun menulis cerita yang baru di buku tulisnya tentang petualangannya bersama teman-teman ke Thailand dengan judul karangannya "Dewi Ular".
Ya Indro tidak melihat orang yang mengetuk pintu, hanya sebuah kotak kayu di lantai dan berkata Indro "Kotak apaan ini ya?".
Indro yang penasaran membawa kotak kayu di bawa ke dalam rumah. Dono dan Kasino pun memang melihat benda di bawa Indro. Ya Indro menaruh kotak kayu di atas meja.
"Benda apaan itu Indro," tanya Dono yang menghentikan kerjaannya menulis di buku.
"Aku tidak tahu. Aku temukan di depan rumah" kata Indro.
Kasino pun menghentikan kerjaannya dan berkata "Kalau gitu coba di buka kotak kayu tersebut!"
"Baiklah," kata Indro.
"Tunggu dulu, apa kalian berdua tidak khawatir. Jika kotak kayu ini di buka...akan terjadi suatu yang gak masuk akal dan kita harus menyelesaikan masalahnya?" kata Dono.
"Khawatir," kata Kasino dan Indro bersama.
"Kalau gitu kita abaikan kotak kayu ini!" kata Dono.
Indro, ya mengabaikan kotak kayu tersebut, tapi rasa penasaran tinggi jadi...ya di buka Indro kotak kayu dan sebuah patung yang berwujud gadis cantik, tapi setengah dari perut ke kakinya ternyata berbentuk seperti ular.
"Patung apaan ini ya?" kata Indro.
Kasino pun memperhatikan patung tersebut dengan benar-benar teliti dan berkata "Dewi Ular, kaya dari Thailand".
"Thailand," kata Dono dan Indro bersama an.
"Jangan-jangan...kita harus menyelesaikan misi untuk memulangkan patung Dewi Ular ini ke Thailand," kata Kasino.
"Kalau ke Thailand untuk memulangkan patung...kacau deh biayanya mahal deh...harus terbang ke Thailand," kata Indro.
Tiba-tiba terjadi fenomena, ya energi melingkari Dono, Kasino dan Indro...berasal dari patung Dewi Ular. Sekejab ketiganya pindah ke sebuah hutan belantara.
"Kita di mana?" tanya Indro.
"Tidak tahu," kata Dono.
"Aku tidak tahu juga," kata Kasino.
Indro pun bekerjasama dengan Dono dan Kasino untuk mencari petunjuk di hutan belantara. Sampai akhirnya ketiganya menemukan sebuah candi di dalam hutan. Kasino pun menelelitinya dengan baik dan menarik kesimpulan dan berkata "Kita di Thailand".
"Thailand, ya berarti kita harus memulangkan patung Dewi Ular ke tempat ya," kata Indro.
"Sudah...di sini, ya harus kita pulangkan patung Dewi Ular tersebut!" kata Dono.
Ketiganya sepakat untuk memulangkan patung Dewi Ular tersebut, ya dengan mencari petunjuk dari tulisan yang terukir di batu candi. Sampai ke sebuah goa, yang ada sebuah tempat pemujaan Dewi Ular. Sebenarnya sih Dono, Kasino dan Indro...ya khawatir masuk goa, karena dari petunjuk terakhir dari batu candi...di dalam goa ada penjaganya yaitu seekor ular besar. Demi menyelesaikan misi, jadi ketiganya berani masuk ke dalam goa, ya tempat pemujaan Dewi Ular.
Di dalam goa, ya ada tempat pemujaan penduduk sekitar sih dan juga ada patung Dewi Ular yang besar banget, ya sama dengan patung Dewi Ular yang di bawa Indro. Dono, Kasino dan Indro pun mencari petunjuk untuk menyelesaikan misinya dan akhirnya menemukan sebuah meja terbuat dari batu untuk menaruh patung Dewi Ular yang di pegang Indro. Tiba-tiba patung Dewi Ular yang besar tersebut berubah menjadi wujud yang hidup. Dono, Kasino dan Indro, ya ketakutan sekali, jadi kocar-kacir di dalam goa. Dewi Ular pun, ya mengejar ketiganya. Sampai Kasino pun menemukan sebuah pedang yang di gunakan melawan Dewi Ular yang mengamuk berdasarkan petunjuk dari tulisan di batu candi.
Dengan beraninya Kasino menghadapi Dewi Ular sampai Dewi Ular pun kalah menghadapi Kasino dengan pedang yang sangat hebat banget. Indro pun mulai menaruh patung Dewi Ular di tangannya ke meja batu.
Terjadilah fenomena pada Dewi Ular, yang berubah menjadi wujud gadis yang cantik banget. Dewi Ular pun berkata "Terima kasih".
Dono, Kasino dan Indro...pun terkejut dengan ucapan terima kasihnya Dewi Ular, dengan Bahasa Indonesia. Kasino pun bertanya "Kenapa anda bisa Bahasa Indonesia?".
"Aku....kan seorang Dewi jadi aku bisa bahasa apapun, ya termasuk Bahasa Indonesia dari tempat tinggal kalian. Sekali lagi terima kasih, telah memulangkan patung Dewi Ular tersebut. Tujuannya mematahkan kutukan yang di berikan Raja Dewa... yang membuat diri aku menjadi ular karena kesalahan ku di masa lampau mencintai manusia," penjelasan Dewi Ular.
"Oh...begitu," saut Indro.
"Jadi di hukum sama Raja Dewa. Peraturan kayangan toh. Tidak boleh jatuh cinta pada manusia," kata Dono.
"Kalau begitu, ini pedang aku berikan pada Dewi Ular," kata Kasino.
"Iya, aku terima pedang ini," kata Dewi Ular.
Setelah pedang di pegang Dewi Ular, ya Dono, Kasino dan Indro pun di lingkarin oleh energi dan akhirnya menghilang dari tempat tersebut. Dewi Ular membuat patung dirinya yang sempurna dengan memegang pedang dan menghilang dari tempat tersebut kembali ke khayangan.
Penduduk setempat pun masuk ke dalam goa untuk pemujaan dan terkejut dengan patung Dewi Ular yang sempurna dengan memegang pedang.
"Dewi Ular telah terbebas dari kutukannya. Jadi desa ini..telah selesai dari ujiannya," kata pendeta.
"Hore!!!" sorak sorai penduduk desa.
Pemujaan di jalan dengan baik oleh penduduk tersebut. Sedangkan Dono, Kasino dan Indro pun sudah ada di dalam rumah.
"Kita kembali pulang," kata Indro.
"Iya, kita sudah di rumah lagi," kata Kasino.
"Bener kita sudah di rumah. Tapi kenapa Dewi Ular itu...wajahnya mirip dengan Dewi Persik?" kata Dono.
"Iya...juga ya. Aku baru sadar Dewi Ular itu mirip Dewi Persik," kata Kasino.
"Bener, Dewi Ular mirip Dewi Persik," kata Indro.
"Jadi...memang misteri toh," kata Dono.
"Aku sepakat dengan Dono. Misteri," kata Kasino.
"Bener sekali. Misteri," kata Indro.
Indro pun mulai main game di Hpnya. Ya Kasino pun melanjutkan mentranselitkan artikel Bahasa Thailand pake kampus Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia. Dono pun menulis cerita yang baru di buku tulisnya tentang petualangannya bersama teman-teman ke Thailand dengan judul karangannya "Dewi Ular".
Friday, March 27, 2020
KUCING (KU-CINTA-ENGKAU)
Dono lagi asik mancing di empang. Kasino lagi sibuk baca koran. Indro beli gorengan di warung Nabilla, ya segera ke tempat Dono dan Kasino. Sampai di tempat keberadaan Dono dan Kasino, ya Indro pun berkata "Don, Kasino....gorengan nie!".
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono, ya menghentikan mancingnya sejenak untuk makan gorengan. Kasino pun menghentikan juga baca koran berita hari ini, ya segera makan gorengan. Indro, ya makan gorengan sih sambil nonton You tobe Lida 2020 di Hpnya.
"Indro, asik nonton apa?" tanya Dono.
"Nonton Lida 2020, di You tobe. Abisnya kemarin aku sibuk...ikut kalian berdua ada kerjaan jadinya capek bener dan tidur deh," kata Indro.
"Oh...gitu," saut Dono.
Kasino, ya cuma "Emm", karena mengunyah gorengan.
Indro pun asik nonton Lida 2020 di Hpnya. Saat peserta Lida bernama Gunawan ada permainan cinta dengan Rara gitu. Indro pun agak aneh mendengar panggilan sayangnya Gunawan ke Rara 'Kucing', jadinya Indro menghentikan nonton di You tobe-nya dan berkata pada Dono "Panggilan sayangnya peserta Lida bernama Gunawan ke Rara....'Kucing', artinya apa Don?".
"Kok...nanya ke aku...Indro. Mengenai arti panggilan sayangnya Gunawan ke Rara.... 'Kucing'....?" kata Dono.
"Abisnya...aku tontonin...tidak ada penjelasannya panggilan sayang 'Kucing'. Kalau nanya ke kamu, Don...mungkin bisa memberikan jawaban...karena hoby kamu nulis di blog," kata Indro.
"Ok...aku coba. Tetapi, ya sebenarnya arti panggilan sayang 'Kucing' itu tidak ada. Kucing itu kata singkat saja, kalau di panjangkan maksudnya akan jelas banget untuk pernyataan sayang atau cinta pada seseorang. Kucing (Ku-Cinta-Engkau)," penjelasan Dono.
"Berarti...peserta Lida 2020 bernama Gunawan itu...terang-terangan mengatakan sukanya pada Rara berkali-kali.....'Kucing'..." kata Indro.
"Ya...namanya permain cinta-cintaan di atas panggung pertunjukkan yang nonton ya....rasa gimana gitu...permainan itu..lebih cenderung sih mengelitik perasaan aja," kata Dono.
"Oh...begitu," saut Indro.
Indro pun kembali nonton You tobe di Hpnya. Dono pun kembali mancing lagi, ya di empang gitu. Kasino, ya sibuk baca koran lagi sampai nyeletuk gitu "Beritanya....masih memanjangkan cerita virus conona".
Indro dan Dono, ya mendengarkan omongan Kasino...gitu, tapi diabaikan. Dono dapet ikan juga dan segera di taruh di ember dan kembali mancing lagi. Kucing pun diam-diam bergerak untuk mencari ikan di ember. Untungnya ketahunan Kasino, jadi Kucing pun di usir dari situ. EEE...Dono, ya dapet ikan lagi dan di taruh di ember lagi. Indro, ya menyelesaikan nonton You tobe-nya di Hpnya...jadi ikutan mancing gitu karena tertarik dengan hasil pancingan Dono yang dapet ikan di empang..gede banger gitu.
Kasino selesai baca koran dan segera memancing di empang. Indro pun dapet ikan gitu, ya di taruh di ember. Dono pun dapet ikan lagi dan di taruh ember. Kasino pun dapet ikan juga dan di taruh di ember. Ketiganya pun selesai memancing karena sudah dapet banyak ikan, ya segera di olenin gitu...untuk di jadikan makanan...yaitu ikan bakar. Kucing pun di berikan kepala ikan yang sudah masak. Indro pun berkata pada Kucing sekedar mainan "Kucing (Ku-Cinta-Engkau)".
Dono dan Kasino, ya senang saja mendengarkan omongan Indro, tentang Kucing tersebut. Ketiganya terus menikmati makan ikan bakar.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono, ya menghentikan mancingnya sejenak untuk makan gorengan. Kasino pun menghentikan juga baca koran berita hari ini, ya segera makan gorengan. Indro, ya makan gorengan sih sambil nonton You tobe Lida 2020 di Hpnya.
"Indro, asik nonton apa?" tanya Dono.
"Nonton Lida 2020, di You tobe. Abisnya kemarin aku sibuk...ikut kalian berdua ada kerjaan jadinya capek bener dan tidur deh," kata Indro.
"Oh...gitu," saut Dono.
Kasino, ya cuma "Emm", karena mengunyah gorengan.
Indro pun asik nonton Lida 2020 di Hpnya. Saat peserta Lida bernama Gunawan ada permainan cinta dengan Rara gitu. Indro pun agak aneh mendengar panggilan sayangnya Gunawan ke Rara 'Kucing', jadinya Indro menghentikan nonton di You tobe-nya dan berkata pada Dono "Panggilan sayangnya peserta Lida bernama Gunawan ke Rara....'Kucing', artinya apa Don?".
"Kok...nanya ke aku...Indro. Mengenai arti panggilan sayangnya Gunawan ke Rara.... 'Kucing'....?" kata Dono.
"Abisnya...aku tontonin...tidak ada penjelasannya panggilan sayang 'Kucing'. Kalau nanya ke kamu, Don...mungkin bisa memberikan jawaban...karena hoby kamu nulis di blog," kata Indro.
"Ok...aku coba. Tetapi, ya sebenarnya arti panggilan sayang 'Kucing' itu tidak ada. Kucing itu kata singkat saja, kalau di panjangkan maksudnya akan jelas banget untuk pernyataan sayang atau cinta pada seseorang. Kucing (Ku-Cinta-Engkau)," penjelasan Dono.
"Berarti...peserta Lida 2020 bernama Gunawan itu...terang-terangan mengatakan sukanya pada Rara berkali-kali.....'Kucing'..." kata Indro.
"Ya...namanya permain cinta-cintaan di atas panggung pertunjukkan yang nonton ya....rasa gimana gitu...permainan itu..lebih cenderung sih mengelitik perasaan aja," kata Dono.
"Oh...begitu," saut Indro.
Indro pun kembali nonton You tobe di Hpnya. Dono pun kembali mancing lagi, ya di empang gitu. Kasino, ya sibuk baca koran lagi sampai nyeletuk gitu "Beritanya....masih memanjangkan cerita virus conona".
Indro dan Dono, ya mendengarkan omongan Kasino...gitu, tapi diabaikan. Dono dapet ikan juga dan segera di taruh di ember dan kembali mancing lagi. Kucing pun diam-diam bergerak untuk mencari ikan di ember. Untungnya ketahunan Kasino, jadi Kucing pun di usir dari situ. EEE...Dono, ya dapet ikan lagi dan di taruh di ember lagi. Indro, ya menyelesaikan nonton You tobe-nya di Hpnya...jadi ikutan mancing gitu karena tertarik dengan hasil pancingan Dono yang dapet ikan di empang..gede banger gitu.
Kasino selesai baca koran dan segera memancing di empang. Indro pun dapet ikan gitu, ya di taruh di ember. Dono pun dapet ikan lagi dan di taruh ember. Kasino pun dapet ikan juga dan di taruh di ember. Ketiganya pun selesai memancing karena sudah dapet banyak ikan, ya segera di olenin gitu...untuk di jadikan makanan...yaitu ikan bakar. Kucing pun di berikan kepala ikan yang sudah masak. Indro pun berkata pada Kucing sekedar mainan "Kucing (Ku-Cinta-Engkau)".
Dono dan Kasino, ya senang saja mendengarkan omongan Indro, tentang Kucing tersebut. Ketiganya terus menikmati makan ikan bakar.
DI RUMAH AJA
Heru pun mendengar suara salam dari luar rumah dan segera menjawab dengan suara lantang "Waalaikumsalam", ya Heru pun membuka pintu rumah....dan terlihat teman baiknya Bobo.
"Bobo...kok main ke rumah Aku? Bukannya di suruh di rumah aja!" kata Heru.
"Bosan...di rumah terus, kaya Ayam Babon angkremin telornya agar netes tuh telor jadi anak," kata Bobo dengan perumpaan.
Heru berusaha memahami omongan Bobo, ya ternyata bener omongan Bobo dan berkata "Kaya Ayam Babon angkrem kalau di rumah terus...gak main ke mana-mana?!".
"Main...yuk!" ajakan Bobo.
"Main...apa...ya?" kata Heru berpikir.
"Lama bener....berpikirnya main kelereng tah atau main PS 4...tah!" kata Bobo.
"Main....PS 4. Ayo...masuk ke dalam rumah! Tetapi...sebelum itu cuci tangan dulu, pake sabun khusus ini yang membasmi...bakteri, fungi, algae, protozoa dan virus gitu!," kata Heru.
"Ok," kata Bobo sambil mencuci tangannya pake sabun khusus pembasmi bakteri, fungi, algae, protozoa dan virus...yang di tuangkan Heru.
Bobo pun masuk rumah dan duduk di ruang tengah. Ya ternyata Heru lagi nonton Tv, ya berita tentang Ibunya Presiden meninggal dunia, Bobo pun berkata "Turut Berduka Cita, yang meninggal Nenek toh".
Heru mendengarkan omongan Bobo "Turut Berdua Cita, yang meninggal Nenek", lalu Heru berkata niatnya sih becanda aja "Emangnya...yang ninggal Nenek kamu... Bobo?"
"Yang meninggalkan Ibunya Presiden, dan aku sih masih anak-anak, jadi aku panggil Nenek, tapi sebenarnya teringat saja dengan Nenek ku yang sudah meninggal. Ayah di beri pesan sebelum Ibu meninggal, ya Nenek ku. Kata-katanya seperti ini 'Anak Ibu yang baik, tetap jadi anak yang baik di kala Ibu tidak bisa membimbing kamu lagi! '. Ayahku pun menjawab seperti ini 'Iya Ibu, Aku berjanji'. Nenek meninggal di tempat tidurnya. Ayah pun menangis kepergian sang Ibunya tercinta, Istrinya..ya Ibu..Aku menemani Ayah. Baru setelah itu Ayah berkata pada ku seperti ini 'Nenek sudah tiada, jadi Bobo yang ikhlas ya!'. Aku diam saja omongan dari Ayah ku, di kirain aku mengerti padahal aku tidak mengerti," cerita Bobo.
"Oh....begitu ceritanya. Nenek ku masih hidup Bobo, mungkin suatu saat ceritanya bisa sama atau...beda ya?" kata Heru.
"Ayo main game PS 4-nya!" kata Bobo.
"Tapi...Bobo...jarak mainnya...satu meter dari aku!" kata Heru.
"Waduh...repot amat mau main game aja jarak satu meter dari kamu, Heru," saut Bobo.
"Supaya tidak terkena virus corona," kata Heru.
"Iya...terserah kamu. Yang punya rumah!" kata Bobo.
Heru dan Bobo, ya sepakat deh jadi ya dengan aturan ini dan itu agar tidak tertular virus corona. Main PS 4 pun di laksanakan dengan baik Heru dan Bobo, ya main balap mobil gitu.
"Kalau...di pikir-pikir enak main di rumah aku!" kata Bobo sambil asik main PS 4.
"Kok...baru ngomong sekarang. Lebih asik main di rumah kamu, Bobo?" saut Heru, ya sambil asik main PS 4.
"Kalau...inget tentang berita sih 'Tetap di rumah aja'. Tetapi, ya bosenlah karena gak ada teman main di rumah. Adek...masih bayi, ya lebih dekat dengan Ibu dan Ayah. Ya main ajalah....yang penting menghibur diri," kata Bobo.
"Ya..sudah kalau kamu sudah memutuskan. terus main PS 4-nya," kata Heru.
Heru dan Bobo, ya terus main PS 4 dengan asik di dalam rumahnya Heru.
Wednesday, March 25, 2020
MISTERI RARA
Seusai dari belanja di minimarket, ya untuk keperluan rumah....semua itu karena berita tentang virus corona yang ini dan itu....iya Doni berjalan santai melewati pertokoan menuju rumahnya. Tiba-tiba Doni menghentikan langkah kakinya pada sebuah toko penjual disc DVD musik gitu.
"Masuk...engak ya? Masuklah!" kata Doni.
Doni pun masuk ke dalam toko untuk memilih disc DVD, ya membuat diri Doni terkesan. Lama memilih disc di rak dan akhirnya memutuskan satu disc DVD yang bagus tentang penyanyi dan dangdut yang cantik Rara. Dono pun ke tempat kasir untuk membayar disc yang ia beli. Pemilik toko pun berkata "Beneran anda memilih disc DVD ini?".
"Kenapa?" tanya Doni.
"Aku sarankan disc DVD yang lain saja," kata pemilik toko.
"Aku...ingin disc ini. Apa pun terjadi?! " kata Doni yang berani.
"Baiklah kalau mau Anda. Jika terjadi sesuatu bertanggung jawab penuh dan jangan menangis!" kata pemilik toko.
"OK...tidak ada masalah," kata Doni yang berani.
Kesepakatan pun terjadi antara Doni dan pemilik toko, ya di bayar dengan uang pas. Doni pun senang sekali telah membeli disc DVD. Berjalan Doni sampai di rumah. Saat mau masuk rumah, ya sebenarnya kontrakan gitu, eee ketemu dengan Andre, yang keluar dari rumahnya dengan pakaian yang nyentrik banget.
"Andre...mau ke mana?" ujar Doni.
"Woy...Doni, baru pulang dari borong makan. Toh!!!" kata Andre.
"Iya," saut Doni.
"Biasalah...namanya nyari makan. Dunia anak band," kata Andre.
"Bukannya...hiburan lagi tidak di bolehkan penontonnya dateng di tempat pertunjukkan karena virus corona..., agar tidak mewabah gitu dan juga jarak antara manusia pun satu meter!" kata Doni.
"Emang ia sih, tapi kan...aku harus kerja untuk makan dan bayar kontrakan. Jadi jalannin resiko yang ada demi hidup," kata Andre.
"Oh...begitu. Tetap semangat demi hidup lebih baik," kata Doni menyemangatin Andre.
"Tetap semangat demi hidup lebih baik! Kalau begitu aku pergi dulu ya!" kata Andre.
"Iya," jawab Doni.
Andre pun berjalan meninggalkan Doni yang mau masuk rumah. Pintu di tutup Doni, ya segera Doni membereskan belanjaannya di taruh di lemari majsn dan kulkas. Baru Doni menyetel DVD dan memasukkan disc yang ia beli untuk menontonnya.
Rara pun menyanyikan lagu yang merdu banget. Doni pun terbawa suasana tontonan di Tvnya. Tiba-tiba terjadi terjadi suasana yang aneh di dalam rumah Doni. Rara keluar dari Tv. Doni terkejut dan penuh ketakutan sampai ngumpet di balik sofa.
Doni pun berusaha memberanikan diri untuk melihat kembali, ya ternyata Rara pun terdiam dan bingung dengan keadaan dirinya.
"Kamu...Rara, kan?" tanya Doni.
"Iya," jawab Rara.
Doni pun mencoba menyentuh Rara di bagian perutnya untuk membuktikan hantu atau manusia. Tapi Rara menampar Doni.
"Aduh...sakit. Ternyata bukan hantu. Tapi tetap aneh manusia bisa keluar dari Tv," kata Doni.
Doni pun mulai bicara dengan Rara dengan baik dan akhirnya keduanya saling mengerti....jadi lebih akrab gitu. Doni pun keluar rumah bersama Rara untuk membelikan pakaian untuk Rara, karena pakaian yang dipakainya adalah pakai yang waw untuk menyanyi bukan pakaian sehari-hari.
Sampai di toko pakaian, ya Rara memilih pakaian yang ia sukai. Setelah itu baru kembali ke rumah. Belum sampai di rumah. Rara ingin bermain keliling taman kota. Ya Sebenarnya menyarankan Rara agar tidak bermain di taman kota, karena lagi masalah virus corona. Rara tidak peduli dengan saran Doni, ya jadinya bermain di taman kota gitu, ya Doni menemanin. Ada petugas Sapol PP, yang menegur Doni dan Rara....jadinya Doni ingin kabur bersama Rara gitu, tapi me minta maaf kepada Sapol PP yang bertugas untuk menjaga keamanan. Ya Sapol PP....pun menerima maafnya Doni. Segera Doni dan Rara pun kembali ke rumah.
Sampai di rumah. Doni membuatkan makan untuk Rara. Dengan senang ya Rara pun menikmati masakan Doni sampai memujinya pula, ya Doni sangat senang di puji masakannya sama Rara. Doni dan Rara menghabiskan waktu seharian di dalam rumah dengan mengisinya dengan permainan kartu dan banyak jenis permain lainnya. Sampai waktu pun terlarut, ya Rara tidur di kamar sedangkan Doni di sofa sambil.
Esoknya paginya. Ya Doni membuatkan sarapan untuk dirinya dan Rara. Setelah itu berjalan-jalan di lingkungan komplek perumahan, sampai akhirnya Doni pun menyatakan perasaan ya ke Rara, ya di terima gitu. Hubungan antara Doni dan Rara pun tambah romantis. Keduanya pun keliling kota pake mobil untuk ke tempat-tempat yang bagus untuk berdua...gitu, ya nama juga kasmaran.
Sampai di sebuah restoran, ya menjalankan prosedur untuk keamanan bagi yang berkunjung ke situ, ya karena virus corona. Doni dan Rara pun ya menjalankan keadaan itu apa adabya sesuai persedur yang ada?!. Keduanya tetap menikmati makan dan di restoran dengan baik. Sampai mendengarkannya lagu di isi Band gitu, ternyata Band ya Andre.
Rara pun ingin menyanyikan lagu, jadi di bolehkan dan kolaborasi dengan Bandnya Andre. Doni pun senang mendengar lagu yang dinyanyikan Rara dan juga Andre....begitu juga pengunjung restoran yang lainnya. Sampai lagu berakhir. Doni ingin bertepuk tangan, tapi di dulu in oleh Rara penyanyi yang asli sedang makan juga di restoran bersama temannya alias pacarnya gitu.
Rara pun bertemu dengan dirinya yang asli, tiba-tiba dirinya merasa gak enak gitu. Doni pun segera membawa pulang Rara pulang ke rumah setelah membayar makan dan minuman. Doni pun membawa mobil dengan baik sampai rumah. Rara dan Doni pun masuk rumah. Keadaan Rara makin parah. Doni pun mulai bingung nolong Rara.
"Ternyata...aku copy-an dari yang asli," kata Rara.
Doni tidak ingin kehilangan Rara. Ya Rara pun menghilang gitu saja. Doni berusaha untuk menyetel disc DVD di ulang gitu. Tapi ternyata disc pecah sendiri. Doni pun menangis kehilangan Rara. Doni hanya bisa terdiam seharian di rumah saja sampai akhirnya dirinya mengerti omongan dari pemilik toko "Bertanggung jawab penuh apa yang terjadi dan jangan menangis?!".
Doni pun kembali kedirinya yang sebenarnya, ya tidak larut dengan kesedihan dirinya kehilangan orang yang di cintainya Rara. Saat Doni main ke studio Tv, ya setelah masalah virus corona selesai..gitu. Ya Doni berada di antara penonton untuk menonton Rara yang asli di atas panggung menyanyikan lagu yang merdu.
"Masuk...engak ya? Masuklah!" kata Doni.
Doni pun masuk ke dalam toko untuk memilih disc DVD, ya membuat diri Doni terkesan. Lama memilih disc di rak dan akhirnya memutuskan satu disc DVD yang bagus tentang penyanyi dan dangdut yang cantik Rara. Dono pun ke tempat kasir untuk membayar disc yang ia beli. Pemilik toko pun berkata "Beneran anda memilih disc DVD ini?".
"Kenapa?" tanya Doni.
"Aku sarankan disc DVD yang lain saja," kata pemilik toko.
"Aku...ingin disc ini. Apa pun terjadi?! " kata Doni yang berani.
"Baiklah kalau mau Anda. Jika terjadi sesuatu bertanggung jawab penuh dan jangan menangis!" kata pemilik toko.
"OK...tidak ada masalah," kata Doni yang berani.
Kesepakatan pun terjadi antara Doni dan pemilik toko, ya di bayar dengan uang pas. Doni pun senang sekali telah membeli disc DVD. Berjalan Doni sampai di rumah. Saat mau masuk rumah, ya sebenarnya kontrakan gitu, eee ketemu dengan Andre, yang keluar dari rumahnya dengan pakaian yang nyentrik banget.
"Andre...mau ke mana?" ujar Doni.
"Woy...Doni, baru pulang dari borong makan. Toh!!!" kata Andre.
"Iya," saut Doni.
"Biasalah...namanya nyari makan. Dunia anak band," kata Andre.
"Bukannya...hiburan lagi tidak di bolehkan penontonnya dateng di tempat pertunjukkan karena virus corona..., agar tidak mewabah gitu dan juga jarak antara manusia pun satu meter!" kata Doni.
"Emang ia sih, tapi kan...aku harus kerja untuk makan dan bayar kontrakan. Jadi jalannin resiko yang ada demi hidup," kata Andre.
"Oh...begitu. Tetap semangat demi hidup lebih baik," kata Doni menyemangatin Andre.
"Tetap semangat demi hidup lebih baik! Kalau begitu aku pergi dulu ya!" kata Andre.
"Iya," jawab Doni.
Andre pun berjalan meninggalkan Doni yang mau masuk rumah. Pintu di tutup Doni, ya segera Doni membereskan belanjaannya di taruh di lemari majsn dan kulkas. Baru Doni menyetel DVD dan memasukkan disc yang ia beli untuk menontonnya.
Rara pun menyanyikan lagu yang merdu banget. Doni pun terbawa suasana tontonan di Tvnya. Tiba-tiba terjadi terjadi suasana yang aneh di dalam rumah Doni. Rara keluar dari Tv. Doni terkejut dan penuh ketakutan sampai ngumpet di balik sofa.
Doni pun berusaha memberanikan diri untuk melihat kembali, ya ternyata Rara pun terdiam dan bingung dengan keadaan dirinya.
"Kamu...Rara, kan?" tanya Doni.
"Iya," jawab Rara.
Doni pun mencoba menyentuh Rara di bagian perutnya untuk membuktikan hantu atau manusia. Tapi Rara menampar Doni.
"Aduh...sakit. Ternyata bukan hantu. Tapi tetap aneh manusia bisa keluar dari Tv," kata Doni.
Doni pun mulai bicara dengan Rara dengan baik dan akhirnya keduanya saling mengerti....jadi lebih akrab gitu. Doni pun keluar rumah bersama Rara untuk membelikan pakaian untuk Rara, karena pakaian yang dipakainya adalah pakai yang waw untuk menyanyi bukan pakaian sehari-hari.
Sampai di toko pakaian, ya Rara memilih pakaian yang ia sukai. Setelah itu baru kembali ke rumah. Belum sampai di rumah. Rara ingin bermain keliling taman kota. Ya Sebenarnya menyarankan Rara agar tidak bermain di taman kota, karena lagi masalah virus corona. Rara tidak peduli dengan saran Doni, ya jadinya bermain di taman kota gitu, ya Doni menemanin. Ada petugas Sapol PP, yang menegur Doni dan Rara....jadinya Doni ingin kabur bersama Rara gitu, tapi me minta maaf kepada Sapol PP yang bertugas untuk menjaga keamanan. Ya Sapol PP....pun menerima maafnya Doni. Segera Doni dan Rara pun kembali ke rumah.
Sampai di rumah. Doni membuatkan makan untuk Rara. Dengan senang ya Rara pun menikmati masakan Doni sampai memujinya pula, ya Doni sangat senang di puji masakannya sama Rara. Doni dan Rara menghabiskan waktu seharian di dalam rumah dengan mengisinya dengan permainan kartu dan banyak jenis permain lainnya. Sampai waktu pun terlarut, ya Rara tidur di kamar sedangkan Doni di sofa sambil.
Esoknya paginya. Ya Doni membuatkan sarapan untuk dirinya dan Rara. Setelah itu berjalan-jalan di lingkungan komplek perumahan, sampai akhirnya Doni pun menyatakan perasaan ya ke Rara, ya di terima gitu. Hubungan antara Doni dan Rara pun tambah romantis. Keduanya pun keliling kota pake mobil untuk ke tempat-tempat yang bagus untuk berdua...gitu, ya nama juga kasmaran.
Sampai di sebuah restoran, ya menjalankan prosedur untuk keamanan bagi yang berkunjung ke situ, ya karena virus corona. Doni dan Rara pun ya menjalankan keadaan itu apa adabya sesuai persedur yang ada?!. Keduanya tetap menikmati makan dan di restoran dengan baik. Sampai mendengarkannya lagu di isi Band gitu, ternyata Band ya Andre.
Rara pun ingin menyanyikan lagu, jadi di bolehkan dan kolaborasi dengan Bandnya Andre. Doni pun senang mendengar lagu yang dinyanyikan Rara dan juga Andre....begitu juga pengunjung restoran yang lainnya. Sampai lagu berakhir. Doni ingin bertepuk tangan, tapi di dulu in oleh Rara penyanyi yang asli sedang makan juga di restoran bersama temannya alias pacarnya gitu.
Rara pun bertemu dengan dirinya yang asli, tiba-tiba dirinya merasa gak enak gitu. Doni pun segera membawa pulang Rara pulang ke rumah setelah membayar makan dan minuman. Doni pun membawa mobil dengan baik sampai rumah. Rara dan Doni pun masuk rumah. Keadaan Rara makin parah. Doni pun mulai bingung nolong Rara.
"Ternyata...aku copy-an dari yang asli," kata Rara.
Doni tidak ingin kehilangan Rara. Ya Rara pun menghilang gitu saja. Doni berusaha untuk menyetel disc DVD di ulang gitu. Tapi ternyata disc pecah sendiri. Doni pun menangis kehilangan Rara. Doni hanya bisa terdiam seharian di rumah saja sampai akhirnya dirinya mengerti omongan dari pemilik toko "Bertanggung jawab penuh apa yang terjadi dan jangan menangis?!".
Doni pun kembali kedirinya yang sebenarnya, ya tidak larut dengan kesedihan dirinya kehilangan orang yang di cintainya Rara. Saat Doni main ke studio Tv, ya setelah masalah virus corona selesai..gitu. Ya Doni berada di antara penonton untuk menonton Rara yang asli di atas panggung menyanyikan lagu yang merdu.
Tuesday, March 24, 2020
PERANG MELAWAN COVID - 19
Monster turun dari langit dan menghancurkan kota.
"Aku Monster Covid - 19....memusnahkan umat manusia".
Monster Covid - 19 yang telah menghancurkan kota dan juga menyebarkan penyakit pada penduduk kota, ya masuk ke dalam tanah untuk tidur. Para penduduk kota yang terkena penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19, ya di tolong sama dokter dan perawat untuk di rawat di rumah sakit yang di atur oleh pemerintahan berdasarkan intruksi Presiden. Penduduk yang jadi korban dari runtuhnya bangunan di tolong...pasukan gabungan dari tentara dan polisi. Sedangkan rumah yang terbakar, ya masih di usahakan di padamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan penduduk setempat.
***
Bobo, Andy dan Heru sedang rapat di ruang tertutup untuk mengalahkan Monster Covid - 19. Wati pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan berkata "Aku berhasil menemukan anti virus yang dapat menyelamatkan penduduk yang terkenal penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19.
"Segera di per banyak!" kata Andi.
"Baik," kata Wati.
Wati pun meninggalkan ruangan tersebut untuk memperbanyak anti virus agar bisa menyelamatkan penduduk yang terjangkit penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19. Andi, Bobo dan Heru...ya siap ke pesawat tempur karena ada pergerakan dari Monster Covid - 19.
Sang Monster Covid - 19 pun mengamuk di kota lagi. Andi, Bobo dan Heru pun di pesawat masing-masing dan menembakin Monster Covid - I9. Tentara dan polisi, ya menembakin Monster Covid - 19 dengan persenjataan yang lengkap. Monster Covid - 19, ya terus menghancurkan kota sambil menyeberarkan penyakit. Para penduduk tergeletak di mana-mana karena terkenal penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19.
Pesawat Bobo, ya terkenal serangan Monster Covid - 19. Jadi Bobo keluar dari pesawat dengan kursi pelontar dan berubah dengan kekuatan di tangan kirinya berupa jam tangan....ya menjadi Ultraman One. Dengan perubahan Bobo menjadi Ultraman One menyerang Monster Covid - 19 dengan sebuah tendangan ke bagian dada. Sang Monster Covid - 19, ya terpental jauh sampai nabrak gunung.
Monster Covid - 19 pun bangkit dari keadaannya menyerang Ultraman One. Pertarungan pun sengit banget dan tidak mau mengalah. Wati pun terbang dengan pesawatnya ya ikut berperang untuk mengalahkan Monster Covid - 19...dan membawa rocket yang berisi anti virus untuk me bunuh Monster Covid - 19. Wati pun menembakin rocket tersebut dan terkenal Monster Covid - 19 dan efeknya sang Monster Covid - 19 terdiam saja, karena struktur tubuh ya mulai hancur karena anti virus. Ultraman One mengeluarkan kekuatan hebatnya dari tangannya dan berkata "Sinar penghancur".
Monster Covid - 19 pun terkenal serangan sinar penghancur Ultraman One dan akhir ya meledak. Wati pun mulai mengeluarkan bola-bola yang berisi anti virus dari pesawat dan meledak gitu, jadi keluarlah anti virus berbentuk hujan buatan untuk memusnahkan penyakit yang masih tersebar di para penduduk yang terjangkit. Terkena tetesan anti virus tersebut, ya para penduduk yang terkena penyakit sembuh total. Wati, Andi dan Heru...ya kembali ke pangkalan. Ultraman One pun terbang ke langit.
Sampai di pangkalan. Andi, Heru dan Wati....ya bertemu dengan Bobo. Mereka berempat bergembira ya telah mengalahkan Monster Covid - 19. Saat di taman kota, ya nyantai ke empat sahabat melihat anak-anak yang bermain pistol air yang berisi air sabun dan di tembakan ke boneka Monster Covid - 19....ya sambil berteriak "Hancurkan Monster Covid - 19".
Bobo, Andi, Heru dan Wati...ya tertawa melihat anak-anak bergembira ria dengan permainan perang-perangan.
***
Bobo pun selesai menulis karangannya berjudul "Perang Melawan Covid - 19". Andi yang mampir ke rumah Bobo, ya membaca karangan Bobo yang digeletakkan di meja tamu.
"Karanganmu, Bobo...bagus," pujian Andi.
"Terima masih pujiannya. Aku menulis karangan...itu tujuan ya ikut serta mengalahkan Covid - 19," kata Bobo.
"Aku.....mengerti. Jadi harus mencuci tangan yang baik pake sabun dan selalu menjaga pola hidup sehat....agar kita sehat selalu," kata Andi.
"Sip. Seratus persen....untuk Andi," pujian Bobo untuk menegaskan omongan Andi dengan mengacungkan dua jempol tangannya.
"Ya...aku pulang ya Bobo," kata Andi.
"Terima kasih......atas maskernya," kata Bobo.
"Iya......sama-sama," jawab Andi.
Andi pun berjalan meninggalkan rumah Bobo. Ya Bobo menutup pintu rumahnya dan segera ke ruang tengah, ya duduk di ruang tengah, untuk nonton Tv....dengan acara TV film Ultraman Ginga yang di tayangkan chenel RTV. Bobo dengan asik nonton Tv.
"Santai di dalam rumah," celoteh Bobo.
Bobo pun terus nonton Tv, ya terbawa suasana tontonan yang bagus banget sekali.
"Aku Monster Covid - 19....memusnahkan umat manusia".
Monster Covid - 19 yang telah menghancurkan kota dan juga menyebarkan penyakit pada penduduk kota, ya masuk ke dalam tanah untuk tidur. Para penduduk kota yang terkena penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19, ya di tolong sama dokter dan perawat untuk di rawat di rumah sakit yang di atur oleh pemerintahan berdasarkan intruksi Presiden. Penduduk yang jadi korban dari runtuhnya bangunan di tolong...pasukan gabungan dari tentara dan polisi. Sedangkan rumah yang terbakar, ya masih di usahakan di padamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan penduduk setempat.
***
Bobo, Andy dan Heru sedang rapat di ruang tertutup untuk mengalahkan Monster Covid - 19. Wati pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan berkata "Aku berhasil menemukan anti virus yang dapat menyelamatkan penduduk yang terkenal penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19.
"Segera di per banyak!" kata Andi.
"Baik," kata Wati.
Wati pun meninggalkan ruangan tersebut untuk memperbanyak anti virus agar bisa menyelamatkan penduduk yang terjangkit penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19. Andi, Bobo dan Heru...ya siap ke pesawat tempur karena ada pergerakan dari Monster Covid - 19.
Sang Monster Covid - 19 pun mengamuk di kota lagi. Andi, Bobo dan Heru pun di pesawat masing-masing dan menembakin Monster Covid - I9. Tentara dan polisi, ya menembakin Monster Covid - 19 dengan persenjataan yang lengkap. Monster Covid - 19, ya terus menghancurkan kota sambil menyeberarkan penyakit. Para penduduk tergeletak di mana-mana karena terkenal penyakit yang di sebarkan Monster Covid - 19.
Pesawat Bobo, ya terkenal serangan Monster Covid - 19. Jadi Bobo keluar dari pesawat dengan kursi pelontar dan berubah dengan kekuatan di tangan kirinya berupa jam tangan....ya menjadi Ultraman One. Dengan perubahan Bobo menjadi Ultraman One menyerang Monster Covid - 19 dengan sebuah tendangan ke bagian dada. Sang Monster Covid - 19, ya terpental jauh sampai nabrak gunung.
Monster Covid - 19 pun bangkit dari keadaannya menyerang Ultraman One. Pertarungan pun sengit banget dan tidak mau mengalah. Wati pun terbang dengan pesawatnya ya ikut berperang untuk mengalahkan Monster Covid - 19...dan membawa rocket yang berisi anti virus untuk me bunuh Monster Covid - 19. Wati pun menembakin rocket tersebut dan terkenal Monster Covid - 19 dan efeknya sang Monster Covid - 19 terdiam saja, karena struktur tubuh ya mulai hancur karena anti virus. Ultraman One mengeluarkan kekuatan hebatnya dari tangannya dan berkata "Sinar penghancur".
Monster Covid - 19 pun terkenal serangan sinar penghancur Ultraman One dan akhir ya meledak. Wati pun mulai mengeluarkan bola-bola yang berisi anti virus dari pesawat dan meledak gitu, jadi keluarlah anti virus berbentuk hujan buatan untuk memusnahkan penyakit yang masih tersebar di para penduduk yang terjangkit. Terkena tetesan anti virus tersebut, ya para penduduk yang terkena penyakit sembuh total. Wati, Andi dan Heru...ya kembali ke pangkalan. Ultraman One pun terbang ke langit.
Sampai di pangkalan. Andi, Heru dan Wati....ya bertemu dengan Bobo. Mereka berempat bergembira ya telah mengalahkan Monster Covid - 19. Saat di taman kota, ya nyantai ke empat sahabat melihat anak-anak yang bermain pistol air yang berisi air sabun dan di tembakan ke boneka Monster Covid - 19....ya sambil berteriak "Hancurkan Monster Covid - 19".
Bobo, Andi, Heru dan Wati...ya tertawa melihat anak-anak bergembira ria dengan permainan perang-perangan.
***
Bobo pun selesai menulis karangannya berjudul "Perang Melawan Covid - 19". Andi yang mampir ke rumah Bobo, ya membaca karangan Bobo yang digeletakkan di meja tamu.
"Karanganmu, Bobo...bagus," pujian Andi.
"Terima masih pujiannya. Aku menulis karangan...itu tujuan ya ikut serta mengalahkan Covid - 19," kata Bobo.
"Aku.....mengerti. Jadi harus mencuci tangan yang baik pake sabun dan selalu menjaga pola hidup sehat....agar kita sehat selalu," kata Andi.
"Sip. Seratus persen....untuk Andi," pujian Bobo untuk menegaskan omongan Andi dengan mengacungkan dua jempol tangannya.
"Ya...aku pulang ya Bobo," kata Andi.
"Terima kasih......atas maskernya," kata Bobo.
"Iya......sama-sama," jawab Andi.
Andi pun berjalan meninggalkan rumah Bobo. Ya Bobo menutup pintu rumahnya dan segera ke ruang tengah, ya duduk di ruang tengah, untuk nonton Tv....dengan acara TV film Ultraman Ginga yang di tayangkan chenel RTV. Bobo dengan asik nonton Tv.
"Santai di dalam rumah," celoteh Bobo.
Bobo pun terus nonton Tv, ya terbawa suasana tontonan yang bagus banget sekali.
Sunday, March 22, 2020
BERCERITA KEADAAN
Indro membaca blog Dono dengan baik pake Hpnya dan selesai di baca sih. HP pun di masukkan ke dalam saku celana di sebelah kanan oleh Indro dan berkata ke Dono "Don...kamu menulis blog, yang pembicaraan kita tadi pagi...ya?".
"Iya, kenapa?" tanya Dono kembali.
"Ya...masalahnya kenapa kamu masukkan masalah Era Presiden SBY dari tingkat sosial di masyarakat....apa tidak takut nanti diteksi orang pemerintahan....bahwa kamu penyebar berita hoax?" tanya Indro.
"Bukan aku sok berani nulis gitu. Tapi data itu data temuan aku di masyarakat," kata Dono.
"Data temuan di masyarakat toh," kata Indro.
"Indro, Dono...itu berpendidikan. Hal seperti itu biasa bagi Dono untuk menemukan data-data itu," saut Kasino.
"Aku...tahu. Dono berpendidikan...apalagi ia tahu sistem kerja di pemerintahan....sebenarnya khawatir saja sebagai teman," kata Indro.
"Terima masih Indro, sudah khawatir. Tapi...itu tidak jadi masalah Indro. Mau di cap pembohong silakan atau jujur pun silakan. Toh...aku nulis cerpen itu cuma hoby aja!!!" penjelasan Dono.
"Ya...aku tahu....sih. Cuma Hoby saja!!!" saut Indro.
"Oh....iya, kita ngobrol di taman kota, apa kita tidak takut penyakit virus corona?" tanya Kasino.
"Aku...tidak takut," kata Dono tegas.
"Kenapa...kamu tidak takut Don, ya harusnya takut?" tanya Kasino.
"Untuk apa takut pada virus corona, bagi orang yang pernah kena serangan jantung dan hampir tidak bisa bangun lagi," kata Dono.
"Iya...bener omongan Dono. Iya tidak pernah takut lagi dengan kematiannya dan ikhlas menjalankan seluruh jalan hidup ya jika serangan itu datang lagi dan akhir ya tidur selamanya," kata Kasino.
"Sudah...jangan omongan itu. Aku terus berdoa agar kamu, Don tetap hidup bisa ngobrol seperti ini setiap saat," kata Indro.
"Iya...aku mengerti kamu, Indro. Kebaikan kamu aku terima. Aku tetap bertahan hidup di muka bumi. Sedang tulisanku...di blog jadi nilai sejarah perjalanan hidup ku, bahwa aku pernah hidup demi satu hal yang ku sukai bercerita," kata Dono.
"Aku...mengerti Don," kata Dono.
"Ayo pulang dan kita nikmati malam senin ini dengan kebersamaan persahabatan yang baik!!!" kata Kasino.
"Ayo!!!" saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro beranjak dari duduk di taman ya berjalan menuju arah rumah. Saat di persimpangan jalan, ada penjual sate ayam dan es jus buah...maka itu Indro membelinya. Setelah itu. Ketiga ya melanjutkan perjalanan sambi menikmati es jus buah Dan bungkusan sate ayam di bawa Indro untuk makan malam di rumah.
"Hidup...ini tenang ya tidak di ribetin dengan perasaan cewek," kata Indro.
"Kok...ngomongnya gitu Indro?" tanya Kasino.
"Kaya ada yang aneh...sama Indro, kalau ngomong gitu. Biasanya paling antusias urusan cewek," saut Dono.
"Masalahnya...selalu aja cowok harus mengerti perasaan cewek yang ini dan itu," kata Indro.
"Itukan...sudut omongan dari cowok. Padahal dari sudut cewek. Ya cewek harus berusaha memahami perasaan cowok," kata Dono.
"Kalau...begitu sama dong!!!" kata Indro.
"Ya...samalah. Cowok dan cewek...punya hati dalam menjalankan hubungan," tegas Kasino.
Sampai di rumah juga. Ketiganya pun mengucap salam saat masuk rumah "Asalamualaikum".
Ya ketiganya pun menjawab "Waalaikumsalam".
Indro pun langsung ke dapur untuk mengambil pairing untuk makan sate ayam. Dono, ya duduk di ruang tengah bersama Kasino untuk nonton Tv. Indro pun membawa piring yang sudah ada sate ayamnya ke ruang tengah, ya tujuannya makan sate ayam bersama sahabat sambil nonton Tv. Ketiganya menikmati makan sate sambil nonton Tv yang acaranya menarik banget.
"Don....!" kata Indro.
"Apa?" tanya Dono.
"Hari ini tontoan Tvnya bagus ya!" kata Indro
"Iya," saut Dono.
"Di acara LIDA 2020, yang kita tonton ini. Cantikan mana Lesti atau Rara...penampilan hari ini?" tanya Indro.
"Permainan.....lagi. Aku jawab...ya, yang cantik adalah Dewi Persik," kata Dono.
"Kok...Dewi Persik. Harusnya... Lesti atau Rara gitu!" kata Indro.
"Aku...maunya Dewi Persik. Kenapa?" tanya Dono.
"Iya...gak apa-apa sih," kata Indro.
Indro pun diam dan asik makan sate ayam sambil nonton Tv, ya begitu juga dengan Dono dan Kasino.
"Iya, kenapa?" tanya Dono kembali.
"Ya...masalahnya kenapa kamu masukkan masalah Era Presiden SBY dari tingkat sosial di masyarakat....apa tidak takut nanti diteksi orang pemerintahan....bahwa kamu penyebar berita hoax?" tanya Indro.
"Bukan aku sok berani nulis gitu. Tapi data itu data temuan aku di masyarakat," kata Dono.
"Data temuan di masyarakat toh," kata Indro.
"Indro, Dono...itu berpendidikan. Hal seperti itu biasa bagi Dono untuk menemukan data-data itu," saut Kasino.
"Aku...tahu. Dono berpendidikan...apalagi ia tahu sistem kerja di pemerintahan....sebenarnya khawatir saja sebagai teman," kata Indro.
"Terima masih Indro, sudah khawatir. Tapi...itu tidak jadi masalah Indro. Mau di cap pembohong silakan atau jujur pun silakan. Toh...aku nulis cerpen itu cuma hoby aja!!!" penjelasan Dono.
"Ya...aku tahu....sih. Cuma Hoby saja!!!" saut Indro.
"Oh....iya, kita ngobrol di taman kota, apa kita tidak takut penyakit virus corona?" tanya Kasino.
"Aku...tidak takut," kata Dono tegas.
"Kenapa...kamu tidak takut Don, ya harusnya takut?" tanya Kasino.
"Untuk apa takut pada virus corona, bagi orang yang pernah kena serangan jantung dan hampir tidak bisa bangun lagi," kata Dono.
"Iya...bener omongan Dono. Iya tidak pernah takut lagi dengan kematiannya dan ikhlas menjalankan seluruh jalan hidup ya jika serangan itu datang lagi dan akhir ya tidur selamanya," kata Kasino.
"Sudah...jangan omongan itu. Aku terus berdoa agar kamu, Don tetap hidup bisa ngobrol seperti ini setiap saat," kata Indro.
"Iya...aku mengerti kamu, Indro. Kebaikan kamu aku terima. Aku tetap bertahan hidup di muka bumi. Sedang tulisanku...di blog jadi nilai sejarah perjalanan hidup ku, bahwa aku pernah hidup demi satu hal yang ku sukai bercerita," kata Dono.
"Aku...mengerti Don," kata Dono.
"Ayo pulang dan kita nikmati malam senin ini dengan kebersamaan persahabatan yang baik!!!" kata Kasino.
"Ayo!!!" saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro beranjak dari duduk di taman ya berjalan menuju arah rumah. Saat di persimpangan jalan, ada penjual sate ayam dan es jus buah...maka itu Indro membelinya. Setelah itu. Ketiga ya melanjutkan perjalanan sambi menikmati es jus buah Dan bungkusan sate ayam di bawa Indro untuk makan malam di rumah.
"Hidup...ini tenang ya tidak di ribetin dengan perasaan cewek," kata Indro.
"Kok...ngomongnya gitu Indro?" tanya Kasino.
"Kaya ada yang aneh...sama Indro, kalau ngomong gitu. Biasanya paling antusias urusan cewek," saut Dono.
"Masalahnya...selalu aja cowok harus mengerti perasaan cewek yang ini dan itu," kata Indro.
"Itukan...sudut omongan dari cowok. Padahal dari sudut cewek. Ya cewek harus berusaha memahami perasaan cowok," kata Dono.
"Kalau...begitu sama dong!!!" kata Indro.
"Ya...samalah. Cowok dan cewek...punya hati dalam menjalankan hubungan," tegas Kasino.
Sampai di rumah juga. Ketiganya pun mengucap salam saat masuk rumah "Asalamualaikum".
Ya ketiganya pun menjawab "Waalaikumsalam".
Indro pun langsung ke dapur untuk mengambil pairing untuk makan sate ayam. Dono, ya duduk di ruang tengah bersama Kasino untuk nonton Tv. Indro pun membawa piring yang sudah ada sate ayamnya ke ruang tengah, ya tujuannya makan sate ayam bersama sahabat sambil nonton Tv. Ketiganya menikmati makan sate sambil nonton Tv yang acaranya menarik banget.
"Don....!" kata Indro.
"Apa?" tanya Dono.
"Hari ini tontoan Tvnya bagus ya!" kata Indro
"Iya," saut Dono.
"Di acara LIDA 2020, yang kita tonton ini. Cantikan mana Lesti atau Rara...penampilan hari ini?" tanya Indro.
"Permainan.....lagi. Aku jawab...ya, yang cantik adalah Dewi Persik," kata Dono.
"Kok...Dewi Persik. Harusnya... Lesti atau Rara gitu!" kata Indro.
"Aku...maunya Dewi Persik. Kenapa?" tanya Dono.
"Iya...gak apa-apa sih," kata Indro.
Indro pun diam dan asik makan sate ayam sambil nonton Tv, ya begitu juga dengan Dono dan Kasino.
SUARA RAKYAT
Pagi yang cerah sekali di hari minggu. Dono duduk santai di halaman belakang seusai olahraga pagi, ya lari gitu sekitar komplek perumahan bersama Indro dan Kasino.
"Berita kenaikan harga barang pokok," celoteh Dono saat baca berita di Hpnya.
Indro mendengar omongan Dono dan berkata "Kasihan juga rakyat kecil....kalau harga barang pokok naik".
"Iya," saut Dono.
Indro pun kepikiran sesuatu jadi berkata "Don...hidup di Era Presiden SBY, pernah kenaikan harga barang pokokkan?".
"Iya...pernah sih," kata Dono.
"Berarti...beritanya sama aja Era Presiden Joko Widodo. Berarti beda gejala kenaikan harga barang pokok. Tetap saja...kalau di Era Presiden SBY, kejahatan merajalela dan pengangguran banyak. Padahal Presiden SBY itu dari militer, tapi tidak bisa menanggulangi hal seperti itu...ya," kata Indro.
"Omongan kamu benerlah....Indro. Karena kemiskinan merajalela efeknya jadinya...ya kejahatan gitu. Era Presiden SBY...itu rebutan jadi pemimpin semuanya....lewat partai politik ini dan itu, ya hasil kerjanya banyak tidak sesuai dengan kenyataan," kata Dono.
Indro pun, ya langsung main Hpnya pasti nya game. Dono pun kembali serius baca artikel di Hpnya, ya memberitakan ini dan itu. Kasino selesai baca komiknya dan berkata "Emang bener beritanya tenang kenaikan harga barang pokok?"
"Ya...iyalah....beritanya di tulisnya begitu di salah satu media elekronik......nie," kata Dono sambil menunjukkan tulisan artikel di Hpnya.
Kasino membacanya dengan baik dan berkata "Pantes...aku belanja kemarin untuk kebutuhan rumah, ya naik sih harga ya. Tetap terjangkau sih di kantong aku. Tapi...di kantong orang miskin, ya pasti bingunglah kenaikan harga barang pokok," kata Kasino.
"Berarti berita bener, atau terpengaruh gejala dari pemberitaan maka harga barang pokok naik," kata Dono.
"Kan...yang di tulisankan karena ada persoalan yang menimbulkan harga barang pokok naik Don," kata Kasino.
"Iya...sih. Persoalannya ini dan itu, ya sebenarnya sih sudah teratasi masalahnya...cuma dampaknya saja belum bisa di kembalikan semuanya," kata Dono.
"Kalau....dampak, ya iyalah...bener butuh waktu untuk bisa di kembalikan ke normal. Kaya penyakit saja, yang berita ini dan itu," kata Kasino.
"Bener......omongan kamu, Kasino," kata Dono yang menegaskan omongan Kasino.
Kasino pun kembali baca komik, ya buku yang lain. Dono pun....membuka Youtobe untuk menonton acara lawak. Dengan asik Dono, menonton lawak....sampai tertawa terpingkal-pingkal karena alur cerita dan tingkah laku yang lucu dari para pemain OVJ (Opera Van Java). Yang terpenting yang di tonton Dono, ya kehebahan dari Deny...dalam menggombalin para artis cewek yang jadi bintang tamu di OVJ (Opera Van Java)....jadi kelepek-kelepek gitu...espresinya.
Indro pun menghentikan main game di Hpnya karena kalah gitu.
"Don...heboh sendiri ketawanya?" tanya Indro.
"Ya...abisnya tontonannya bagus. Lawak!!!" kata Dono.
"Oh...begitu," saut Indro.
Indro teringat untuk membuat makan siang jadi beranjak duduk bersama dengan teman-teman dan segera ke dapur untuk memasak. Ya Dono...terus asik nonton lawak sampai selesai baru di ganti dengan film kartun Jepang "Samurai X". Kasino mendengar musik dari kartun Jepang, jadi penasaran gitu dan melihat yang di tonton Dono di Hpnya.
"Samurai X," kata Kasino.
"Iya....Kasino, nostalgia...gitu. Abis alur ceritanya bagus dan karakter tokohnya...hebat banget," kata Dono menerangkan.
"Aku...juga suka dengan Samurai X," kata tegas Kasino.
Kasino pun kembali membaca buku komik dan Dono, ya asik nonton lagi di Hpnya. Indro pun selesai memasak dan memanggil teman-temannya dengan suara keras, untuk di ajak makan siang bersama. Ya Dono dan Kasino, ya segera pindah dari duduk halaman belakang ke dalam rumah untuk makan siang bersama. Hidangan pun telah siap di meja makan untuk di santap. Dono, Kasino dan Indro pun berkata bersamaan "Makan".
"Iya," saut Dono.
Indro pun kepikiran sesuatu jadi berkata "Don...hidup di Era Presiden SBY, pernah kenaikan harga barang pokokkan?".
"Iya...pernah sih," kata Dono.
"Berarti...beritanya sama aja Era Presiden Joko Widodo. Berarti beda gejala kenaikan harga barang pokok. Tetap saja...kalau di Era Presiden SBY, kejahatan merajalela dan pengangguran banyak. Padahal Presiden SBY itu dari militer, tapi tidak bisa menanggulangi hal seperti itu...ya," kata Indro.
"Omongan kamu benerlah....Indro. Karena kemiskinan merajalela efeknya jadinya...ya kejahatan gitu. Era Presiden SBY...itu rebutan jadi pemimpin semuanya....lewat partai politik ini dan itu, ya hasil kerjanya banyak tidak sesuai dengan kenyataan," kata Dono.
Indro pun, ya langsung main Hpnya pasti nya game. Dono pun kembali serius baca artikel di Hpnya, ya memberitakan ini dan itu. Kasino selesai baca komiknya dan berkata "Emang bener beritanya tenang kenaikan harga barang pokok?"
"Ya...iyalah....beritanya di tulisnya begitu di salah satu media elekronik......nie," kata Dono sambil menunjukkan tulisan artikel di Hpnya.
Kasino membacanya dengan baik dan berkata "Pantes...aku belanja kemarin untuk kebutuhan rumah, ya naik sih harga ya. Tetap terjangkau sih di kantong aku. Tapi...di kantong orang miskin, ya pasti bingunglah kenaikan harga barang pokok," kata Kasino.
"Berarti berita bener, atau terpengaruh gejala dari pemberitaan maka harga barang pokok naik," kata Dono.
"Kan...yang di tulisankan karena ada persoalan yang menimbulkan harga barang pokok naik Don," kata Kasino.
"Iya...sih. Persoalannya ini dan itu, ya sebenarnya sih sudah teratasi masalahnya...cuma dampaknya saja belum bisa di kembalikan semuanya," kata Dono.
"Kalau....dampak, ya iyalah...bener butuh waktu untuk bisa di kembalikan ke normal. Kaya penyakit saja, yang berita ini dan itu," kata Kasino.
"Bener......omongan kamu, Kasino," kata Dono yang menegaskan omongan Kasino.
Kasino pun kembali baca komik, ya buku yang lain. Dono pun....membuka Youtobe untuk menonton acara lawak. Dengan asik Dono, menonton lawak....sampai tertawa terpingkal-pingkal karena alur cerita dan tingkah laku yang lucu dari para pemain OVJ (Opera Van Java). Yang terpenting yang di tonton Dono, ya kehebahan dari Deny...dalam menggombalin para artis cewek yang jadi bintang tamu di OVJ (Opera Van Java)....jadi kelepek-kelepek gitu...espresinya.
Indro pun menghentikan main game di Hpnya karena kalah gitu.
"Don...heboh sendiri ketawanya?" tanya Indro.
"Ya...abisnya tontonannya bagus. Lawak!!!" kata Dono.
"Oh...begitu," saut Indro.
Indro teringat untuk membuat makan siang jadi beranjak duduk bersama dengan teman-teman dan segera ke dapur untuk memasak. Ya Dono...terus asik nonton lawak sampai selesai baru di ganti dengan film kartun Jepang "Samurai X". Kasino mendengar musik dari kartun Jepang, jadi penasaran gitu dan melihat yang di tonton Dono di Hpnya.
"Samurai X," kata Kasino.
"Iya....Kasino, nostalgia...gitu. Abis alur ceritanya bagus dan karakter tokohnya...hebat banget," kata Dono menerangkan.
"Aku...juga suka dengan Samurai X," kata tegas Kasino.
Kasino pun kembali membaca buku komik dan Dono, ya asik nonton lagi di Hpnya. Indro pun selesai memasak dan memanggil teman-temannya dengan suara keras, untuk di ajak makan siang bersama. Ya Dono dan Kasino, ya segera pindah dari duduk halaman belakang ke dalam rumah untuk makan siang bersama. Hidangan pun telah siap di meja makan untuk di santap. Dono, Kasino dan Indro pun berkata bersamaan "Makan".
Saturday, March 21, 2020
SANTAI!!!
Malam minggu yang tenang. Dono asik duduk di taman, ya sambil baca berita di Hpnya. Indro dan Kasino, ya duduk juga bersama Dono sambil menikmati makan gorengan dan minim teh gelas.
"Don...serius banget baca berita. Santai...dong," kata Indro.
"Emangnya kelihatan....seriusnya...ya?" kata Dono.
"Ya begitulah. Ya...gak Kasino!" kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
"Ya...aku lagi asik baca berita pergerakan saham hari ini dan juga kurs," kata Dono.
"Ya...Dono, lagi nyantai gini masih...aja baca hal serius banget. Kaya...orang pemerintahan saja yang ngurus ini dan itu demi kesejahteraan rakyat," kata Indro.
"Ok....tidak serius. Aku santai," kata Dono sambil menghentikan baca berita di Hpnya.
"Nah..kalau santai. Makan gorengannya!" mata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono, ya mengambil gorengan di kresek plastik dan segera di makan. Indro pun melihat Rara dari tempat duduknya di taman. Rara berjalan bersama dengan Joshua di taman.
"Don, Kasino. Ada Rara...jalan bareng dengan cowok," kata Indro.
"Mana?" tanya Dono dan Kasino bersamaan.
"Di sana!" kata Indro menunjuk tangan kanannya keberadaan Rara berada.
"Rara...jalan sama Joshua," kata Dono.
"Joshua. Jadi kami kenal Don?" tanya Indro.
"Iya, temannya Rara, kayanya sih cinta lama bersemi kembali," kata Dono.
"Oh..begitu. Tetapi...kenapa kamu tidak cemburu... Don. Rara..jalan bareng sama Joshua?" tanya Indro.
"Urusan cinta bukan yang pertama kali. Biarkan wanita yang menentukan. Nyaman bersama aku atau Joshua?!" kata Dono.
"Pemikiran dewasa yang penuh dengan keikhlasan dalam diri," kata Kasino menanggapi sikapnya Dono.
"Kalau...sikap itu digunakan...cinta Dono penuh kebebasanlah untuk wanita yang di cintai sekaligus menguji....apakah wanita itu yang di cintai tipe setia atau tidak," kata Indro.
"Seratus...persen untuk Indro," kata Dono yang antusias.
"Sudahlah...jangan di bahas lagi. Cari makan yok!! !" kata Kasino.
"Ayok...cari makan aja!!!" kata Indro.
"Ayok, kita cari makan," kata Dono.
Dono, Kasino dan Indro beranjak duduk di taman berjalan untuk mencari rumah makan, ya Indro tidak lupa membuang sampah plastik abis makan dan minum di tong sampah. Dono dapet telpon dari Reni, ya di jawab gitu "Asalamualaikum...Reni..ada apa menghubungi Mas?".
"Waalaikumsalam..... Anu...Mas Dono bisa ke sini di kafe dekat taman kota sih. Reni ingin curhat...masalah pacar sih. Bisa..enggak Mas!".
"Maaf...ya...Reni. Mas...enggak bisa, lagi ngumpul sama teman. Lain kali aja. Maaf ya!!!".
"Iya, Mas. Asalamualaikum".
"Waalaikumsalam".
Reni pun yang selesai telponan dengan Dono, ya menaruh Hpnya di tasnya Dan segera meninggalkan kafe. Dono menaruh Hpnya di saku celananya sebelah kanan. Indro yang tahu siapa yang nelpon Dono, ya bertanya "Don...siapa yang nelpon kamu tadi?"
"Biasa.....Reni yang nelpon. Untuk curhat tenang pacarnya," kata Dono.
"Reni...lagi galau perasaannya.....toh," kata Indro.
"Sudah...jangan bahas tenang Reni. Gak ada habisnya!" kata Kasino.
"Bener omongan Kasino," kata Indro.
"Yep," saut Dono.
Dono, Kasino dan Indro sampai juga di rumah makan dan segera memesan makan dan minuman untuk menghilangkan rasa lapar ketiganya.
"Don...serius banget baca berita. Santai...dong," kata Indro.
"Emangnya kelihatan....seriusnya...ya?" kata Dono.
"Ya begitulah. Ya...gak Kasino!" kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
"Ya...aku lagi asik baca berita pergerakan saham hari ini dan juga kurs," kata Dono.
"Ya...Dono, lagi nyantai gini masih...aja baca hal serius banget. Kaya...orang pemerintahan saja yang ngurus ini dan itu demi kesejahteraan rakyat," kata Indro.
"Ok....tidak serius. Aku santai," kata Dono sambil menghentikan baca berita di Hpnya.
"Nah..kalau santai. Makan gorengannya!" mata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono, ya mengambil gorengan di kresek plastik dan segera di makan. Indro pun melihat Rara dari tempat duduknya di taman. Rara berjalan bersama dengan Joshua di taman.
"Don, Kasino. Ada Rara...jalan bareng dengan cowok," kata Indro.
"Mana?" tanya Dono dan Kasino bersamaan.
"Di sana!" kata Indro menunjuk tangan kanannya keberadaan Rara berada.
"Rara...jalan sama Joshua," kata Dono.
"Joshua. Jadi kami kenal Don?" tanya Indro.
"Iya, temannya Rara, kayanya sih cinta lama bersemi kembali," kata Dono.
"Oh..begitu. Tetapi...kenapa kamu tidak cemburu... Don. Rara..jalan bareng sama Joshua?" tanya Indro.
"Urusan cinta bukan yang pertama kali. Biarkan wanita yang menentukan. Nyaman bersama aku atau Joshua?!" kata Dono.
"Pemikiran dewasa yang penuh dengan keikhlasan dalam diri," kata Kasino menanggapi sikapnya Dono.
"Kalau...sikap itu digunakan...cinta Dono penuh kebebasanlah untuk wanita yang di cintai sekaligus menguji....apakah wanita itu yang di cintai tipe setia atau tidak," kata Indro.
"Seratus...persen untuk Indro," kata Dono yang antusias.
"Sudahlah...jangan di bahas lagi. Cari makan yok!! !" kata Kasino.
"Ayok...cari makan aja!!!" kata Indro.
"Ayok, kita cari makan," kata Dono.
Dono, Kasino dan Indro beranjak duduk di taman berjalan untuk mencari rumah makan, ya Indro tidak lupa membuang sampah plastik abis makan dan minum di tong sampah. Dono dapet telpon dari Reni, ya di jawab gitu "Asalamualaikum...Reni..ada apa menghubungi Mas?".
"Waalaikumsalam..... Anu...Mas Dono bisa ke sini di kafe dekat taman kota sih. Reni ingin curhat...masalah pacar sih. Bisa..enggak Mas!".
"Maaf...ya...Reni. Mas...enggak bisa, lagi ngumpul sama teman. Lain kali aja. Maaf ya!!!".
"Iya, Mas. Asalamualaikum".
"Waalaikumsalam".
Reni pun yang selesai telponan dengan Dono, ya menaruh Hpnya di tasnya Dan segera meninggalkan kafe. Dono menaruh Hpnya di saku celananya sebelah kanan. Indro yang tahu siapa yang nelpon Dono, ya bertanya "Don...siapa yang nelpon kamu tadi?"
"Biasa.....Reni yang nelpon. Untuk curhat tenang pacarnya," kata Dono.
"Reni...lagi galau perasaannya.....toh," kata Indro.
"Sudah...jangan bahas tenang Reni. Gak ada habisnya!" kata Kasino.
"Bener omongan Kasino," kata Indro.
"Yep," saut Dono.
Dono, Kasino dan Indro sampai juga di rumah makan dan segera memesan makan dan minuman untuk menghilangkan rasa lapar ketiganya.
Friday, March 20, 2020
PUTRI LESTI
Langit cerah sekali. Dono duduk santai di pinggir danau, ya memancing. Dengan sabarnya Dono memancing membuahkan hasil, ya dapet ikan. Dono pun pulang dengan membawa ikan dari usahanya memancing. Seorang gadis berlari dengan kencang, ya berusaha menjauh dari monster banteng yang ingin membunuhnya dengan sebuah gada.
Dono, ya tidak tinggal diam gitu...jadi bergerak dengan berlari cepat untuk menolong gadis yang butuh pertolongan tersebut. Golok pun di cabut dari sarungnya. Dono dengan menebas monster banteng dengan cepat banget sampe terputus lengan kanan monster banteng yang memegang gada. Ya monster banteng menyerang Dono dengan tinjuan tangan kirinya.
Dengan sigapnya Dono, ya menebas ke bagian lehernya monster banteng sampai terputus. Monster banteng pun jatuh ke tanah dengan terpisah antara kepala dengan badannya.
Dono menyarungkan goloknya dan menghampiri gadis yang di tolongnya.
"Kamu..... .tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya."
"Iya."
Dono pun pergi meninggal gadis tersebut. Tetapi gadis tersebut malah mengikuti Dono, ya di biarkan saja. Sampai di rumah. Ya gadis tersebut di persilakan masuk rumah Dono yang berbentuk gubuk derita dan juga membuatkan ikan bakar untuk gadis tersebut, ya karena memang gadis tersebut lapar dan dari tadi menahan rasa laparnya.
Dengan lahap gadis tersebut makan ikan bakar. Ya Dono pun mulai berkenalan dengan gadis tersebut. Dengan santunnya gadis tersebut memberitahukan nama dirinya "Lesti".
"Nama...yang cantik, sesuai dengan orangnya," pujian Dono.
"Terima kasih," saut Lesti.
Lesti pun, ya tahu...orang yang menolongnya bernama "Dono".
Dono dan Lesti menjalin hubungan dengan baik hari itu juga. Waktu berganti menjadi malam, ya Dono dan Lesti beristirahat yang tenang banget di gubuk.
Esok harinya. Ya Lesti memasak di dapur. Dono pun sedang latihan silat di depan rumah. Seorang bertubuh tegap dengan baju perang yang mengendarai kuda....bergerak menuju ke Dono yang sedang latihan silat.
Sampai di depan rumah, ya kuda pun yang di tunggangin pun berhenti, lalu melompatlah orang tersebut dan langsung menyerang Dono dengan terjangan tendangan. Dono bisa menghindari serangan orang tersebut. Ya terjadi pertarungan yang sangat sengit antara keduanya.
Lesti yang selesai memasak ya sudah menyajikan makan di meja sih. Terdengar pertarungan Dono dengan seorang yang di kenal Lesti. Sebenarnya Lesti ingin menghentikan pertarungan tersebut, tapi ternyata pertarungan sangat sengit banget....jadi hanya berdiam saja Lesti.
Dono mulai terdesak dengan serangan orang yang tidak di kenalnya. Maka itu Dono mengerahkan ilmu pamungkasnya.
"Energi penghancur," ucap Dono sambil ke dua tangannya di arahkan ke lawannya, ya keluar energi tenaga dalam yang dasyat.
"Bahaya," katanya.
Lawannya Dono mengeluarkan kekuatan yang sama Dono dengan teknik yang berbeda. Terjadilah benturan energi tenaga dalam yang dasyat dan akhirnya yang menang Dono. Ya Dono bergerak cepat untuk meninju lawannya.
"Hentikan," teriak Lesti.
Dono pun berhenti tidak meninju lawannya. Pertarungan pun berhenti juga. Seseorang yang berpenampilan panglima perang pun berkata "Tuan Putri".
"Panglima Anggara siapkan aku kuda. Aku akan pulang ke istana!" perintah Lesti.
"Baik, Tuan Putri," kata panglima Anggara.
Panglima Anggara menyiapkan kuda yang akan di tunggangi Putri Lesti. Ya Lesti pun bicara dengan Dono......cuma sekedar berterimakasih saja. Lesti pun naik kuda begitu juga panglima Anggara dan bergerak menuju istana. Dono, ya sendirian lagi dan melupakan Lesti.
***
Dua minggu berlalu. Dono tetap sendiri menjalani hidupnya dan sedang asik memancing di danau. Bapak-bapak sedang di tengah danau dengan perahu, ya melempar jaring untuk menangkap ikan. Bapak tersebut, ya dapet ikan di jaringnya tetapi tertarik masuk ke dalam air. Ikan besar ingin memakan Bapak tersebut. Dono melihat dari jauh kejadian tersebut, maka itu meninggalkan pancingannya dan melompat ke air danau dengan menggunakan teknik meringankan tubuh....jadi seaman-akan terbang gitu. Sampai di tempat Bapak yang mau di makan ikan besar, kaya monster. Dono segera menyelamatkan Bapak tersebut dan di bawa ke pinggir danau. Ikan monster pun berenang cepat menuju Dono untuk is mangsa. Dono mencabut golok untuk bertarung menghadapi Ikan monster.
Sang Ikan monster tidak mudah di taklukan. Dono terus menggunakan teknik goloknya untuk membunuh Ikan monster. Walhasil berhasil Ikan monster di kalahkan dan di potong Dono jadi dua. Golok pun di sarungkan.
Dono langsung ke tempat pancingan berada. Saat pancingan di angkat, ya dapet ikan. Dono segera pulang ke rumah dengan membawa hasil ia memancing. Sampai di rumah ada bau yang enak, jadi Dono masuk ke dalam rumah ternyata ada seorang gadis cantik menyajikan makan di meja.
"Lesti," kata Dono.
"Mas...Dono baru pulang memancing. Sini ikannya, biarkan Lesti olah jadi makanan!" kata Lesti.
"Iya," kata Dono.
Lesti pun mengolah ikan tersebut. Dono duduk santai untuk menghilangkan rasa letihnya berjalan kaki. Selang berapa saat ikan pun jadi makanan yang enak dan di sajikan meja.
"Mas...makan!!!" kata Lesti.
"Iya," kata Dono.
Dono pun menikmati makanan yang di buat Lesti. Sampai perut Dono pun kenyang. Dono pun mulai ngobrol dengan Lesti. Terkejutlah Dono dengan kata Lesti "Kangen".
Maka itu Dono, ya biasa-biasa aja menanggapi Lesti karena memang Dono menganggap Lesti hanya sebatas adik saja dan menghormatinya seorang Putri Kerajaan. Lesti pun memahami Dono, jadi hubungan itu hanya sebatas pertemanan saja. Obrolan antara Dono dan Lesti pun usai juga. Lesti pun telah di jemput oleh panglima Anggara untuk pulang ke istana.
Dono pun kembali sendiri di rumah ya sambil tiduran di tempat tidur yang terbuat dari bambu. Rasa kantuk dateng, Dono pun tidur dengan nyenyak sekali.
"Panglima Anggara siapkan aku kuda. Aku akan pulang ke istana!" perintah Lesti.
"Baik, Tuan Putri," kata panglima Anggara.
Panglima Anggara menyiapkan kuda yang akan di tunggangi Putri Lesti. Ya Lesti pun bicara dengan Dono......cuma sekedar berterimakasih saja. Lesti pun naik kuda begitu juga panglima Anggara dan bergerak menuju istana. Dono, ya sendirian lagi dan melupakan Lesti.
***
Dua minggu berlalu. Dono tetap sendiri menjalani hidupnya dan sedang asik memancing di danau. Bapak-bapak sedang di tengah danau dengan perahu, ya melempar jaring untuk menangkap ikan. Bapak tersebut, ya dapet ikan di jaringnya tetapi tertarik masuk ke dalam air. Ikan besar ingin memakan Bapak tersebut. Dono melihat dari jauh kejadian tersebut, maka itu meninggalkan pancingannya dan melompat ke air danau dengan menggunakan teknik meringankan tubuh....jadi seaman-akan terbang gitu. Sampai di tempat Bapak yang mau di makan ikan besar, kaya monster. Dono segera menyelamatkan Bapak tersebut dan di bawa ke pinggir danau. Ikan monster pun berenang cepat menuju Dono untuk is mangsa. Dono mencabut golok untuk bertarung menghadapi Ikan monster.
Sang Ikan monster tidak mudah di taklukan. Dono terus menggunakan teknik goloknya untuk membunuh Ikan monster. Walhasil berhasil Ikan monster di kalahkan dan di potong Dono jadi dua. Golok pun di sarungkan.
Dono langsung ke tempat pancingan berada. Saat pancingan di angkat, ya dapet ikan. Dono segera pulang ke rumah dengan membawa hasil ia memancing. Sampai di rumah ada bau yang enak, jadi Dono masuk ke dalam rumah ternyata ada seorang gadis cantik menyajikan makan di meja.
"Lesti," kata Dono.
"Mas...Dono baru pulang memancing. Sini ikannya, biarkan Lesti olah jadi makanan!" kata Lesti.
"Iya," kata Dono.
Lesti pun mengolah ikan tersebut. Dono duduk santai untuk menghilangkan rasa letihnya berjalan kaki. Selang berapa saat ikan pun jadi makanan yang enak dan di sajikan meja.
"Mas...makan!!!" kata Lesti.
"Iya," kata Dono.
Dono pun menikmati makanan yang di buat Lesti. Sampai perut Dono pun kenyang. Dono pun mulai ngobrol dengan Lesti. Terkejutlah Dono dengan kata Lesti "Kangen".
Maka itu Dono, ya biasa-biasa aja menanggapi Lesti karena memang Dono menganggap Lesti hanya sebatas adik saja dan menghormatinya seorang Putri Kerajaan. Lesti pun memahami Dono, jadi hubungan itu hanya sebatas pertemanan saja. Obrolan antara Dono dan Lesti pun usai juga. Lesti pun telah di jemput oleh panglima Anggara untuk pulang ke istana.
Dono pun kembali sendiri di rumah ya sambil tiduran di tempat tidur yang terbuat dari bambu. Rasa kantuk dateng, Dono pun tidur dengan nyenyak sekali.
ASIK AJA!!
"Banyak nyamuk. Agar mencegah penyakit DBD," kata Kasino.
"Oh begitu....toh. Mencegah dari pada mengobati," kata Dono.
"Itu tahu," saut Kasino.
Kasino pun duduk di sebelah Dono, ya karena ingin tahu apa yang di nonton Dono. Kasino pun gak menyangka yang di tonton Dono film perang, jadi ikutan nonton film. Indro ya menyelesaikan masaknya dan membawa sepiring goreng pisang ke ruang tamu Dan di taruh piring di meja.
"Don, Kasino.....makan goreng pisangnya!" kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono dan Kasino ya selesai nonton film dan segera mengambil pisang goreng di piring.
"Emmm...enak pisang goreng," kata Kasino.
"Enak pisang goreng," kata Dono.
"Don...., ternyata film bagus ya alur cerita ya. Tentang menyembunyikan pembunuhan prajurit dan di salahkan serangan dari musuhnya. Kenyataan sebenarnya di bunuh temannya karena tidak sengaja," kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
Dono pun mulai main game di Hpnya. Kasino mulai mengambil buku di meja dan di bacanya dengan baik. Indro melihat lingkungan luar dari balik jendela.
"Hujan...deras banget," kata Indro.
Indro pun membuka Hpnya untuk membaca berita yang menarik.
"Wah...beritanya masih berlanjut ceritanya," kata Indro.
Indro pun terus membaca berita dengan baik di Hpnya dan akhirnya menaruh Hpnya di meja.
"Don, kenapa gak main ke studio Tv?" tanya Indro.
"Kenapa aku harus main ke studio Tv?" Dono balik bertanya.
"Kan....ada teman kamu yang kerja di sana," kata Indro.
"Oh..itu maksudnya toh. Aku lagi malas main. Aku senang di rumah, ya ngobrol sama kalian berdua," kata Dono.
"Emmm," saut Kasino.
"O...begitu," kata Indro.
Indro pun mengambil Hpnya di meja untuk main game. Kasino mulai jenuh baca buku, ya mengakhiri baca bukunya dan buku di taruh di meja. Kasino pun ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv. Di pilih chenel Tv pake remot oleh Kasino dan terpilih chenel Tv yang acaranya menarik.......ya sinetron.
TETAP IBADAH
Dono, Kasino dan Indro sedang berjalan di di hutan di hari jumat. Pertualangan ketiganya menjelajah hutan, ya hanya refesing saja. Kasino merasa sudah waktu ya sholat, jadi ingin membuktikan benar atau engaknya.....jadi melihat jam di tanganya.
"Sudah waktunya sholat jumat," kata Kasino.
"Benar gak. Masalahnya kita ada hutan belantara?" kata Indro.
"Lihat...jam aku ini. Indro," kata Kasino.
Indro, ya melihat jam di tangan kiri Kasino begitu juga Dono melihat jam juga di tangan kiri Kasino.
"Benar, sudah waktunya sholat jumat," kata Indro.
"Ayo...sholat!!!" kata Dono.
Dono, Kasino dan Indro memotong daun pisang menggunakan golok. Daun pisang pun di taruh di tanah, ya berjejer gitu. Setelah itu mengambil wudu di aliran sungai. Dono mulai azan dengan baik. Kasino pun bersiap jadi imam sholat. Ya Indro pun jadi makmum saja. Kasino mulai khotbah dengan baik. Dono dan Indro mendengarkan dengan baik khotbahnya Kasino sampai pelaksanaan sholat jumat di imami Kasino dengan baik.
Usai sholat jumat. Dono, Kasino dan Indro ya saling berjabat tangan.
"Selesai juga...sholat, perasaan terasa tenang," kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Indro terpikir dengan berita Tv jadi berkata "Don, Kasino....apa pendapat kalian berdua dengan berita di Tv yang berkaitan virus corona yang mewabah di mana-mana....sampai di mesjid tidak boleh di gunakan sholat jumat agar tidak ada korban lagi terkena virus corona?".
"Oh...berita itu. Jawabannya sederhana. Nabi Ayub AS," kata Dono.
"Kalau...di pikir baik-baik...bener omongan Dono. Nabi Ayub AS....jawabannya," kata Kasino.
"Kenapa.....jawabannya Nabi Ayub AS? Jelaskan!" kata Indro.
"Don, kamu yang jelasin agar Indro mengerti!" kata Kasino.
"Baiklah. Singkat saja ceritanya Nabi Ayub AS, sebenarnya kamu itu sudah tahu cerita Nabi Ayub AS yang dapet ujian penyakit, kan. Tetap terus ibadah sampai ujian penyakit itu selesai. Maka kedudukannya sama dengan umat manusia yang di uji penyakit yang terkena virus corona. Teruslah ibadah dengan baik sampai ujian itu selesai. Jangan takut ini dan itu. Jadilah ahli surga...kan," penjelasan Dono yang singkat saja.
"Kalau di pikir dengan baik. Ya bener. Terus ibadah sampai ujian tersebut selesai. Tapi Don...mesjid tidak boleh di gunakan sholat jumat," Kara Indro.
"Itu sih gak ada masalah. Sekarang ini kita sholat di mana?" tanya Dono.
"Di tengah hutan," kata Indro.
"Jadi...tidak ada masalahkan. Urusan tentang virus corona...yang berita ini dan itu sampai mesjid tidak boleh dilaksanakan sholat jumat.......tetap saja tidak ada masalah," kata Dono.
"Bener.....omongan Dono. Tidak ada masalah," kata Indro.
"Bahas tentang penyakit telah selesai. Ayo kita tinggalin tempat ini, kita lanjutin petualangan kita....menjelajah hutan ini!" kata Kasino.
"Ayo!!!" saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro pun mulai berjalan membelah hutan dengan bekerja sama yang baik.
"Sudah waktunya sholat jumat," kata Kasino.
"Benar gak. Masalahnya kita ada hutan belantara?" kata Indro.
"Lihat...jam aku ini. Indro," kata Kasino.
Indro, ya melihat jam di tangan kiri Kasino begitu juga Dono melihat jam juga di tangan kiri Kasino.
"Benar, sudah waktunya sholat jumat," kata Indro.
"Ayo...sholat!!!" kata Dono.
Dono, Kasino dan Indro memotong daun pisang menggunakan golok. Daun pisang pun di taruh di tanah, ya berjejer gitu. Setelah itu mengambil wudu di aliran sungai. Dono mulai azan dengan baik. Kasino pun bersiap jadi imam sholat. Ya Indro pun jadi makmum saja. Kasino mulai khotbah dengan baik. Dono dan Indro mendengarkan dengan baik khotbahnya Kasino sampai pelaksanaan sholat jumat di imami Kasino dengan baik.
Usai sholat jumat. Dono, Kasino dan Indro ya saling berjabat tangan.
"Selesai juga...sholat, perasaan terasa tenang," kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Indro terpikir dengan berita Tv jadi berkata "Don, Kasino....apa pendapat kalian berdua dengan berita di Tv yang berkaitan virus corona yang mewabah di mana-mana....sampai di mesjid tidak boleh di gunakan sholat jumat agar tidak ada korban lagi terkena virus corona?".
"Oh...berita itu. Jawabannya sederhana. Nabi Ayub AS," kata Dono.
"Kalau...di pikir baik-baik...bener omongan Dono. Nabi Ayub AS....jawabannya," kata Kasino.
"Kenapa.....jawabannya Nabi Ayub AS? Jelaskan!" kata Indro.
"Don, kamu yang jelasin agar Indro mengerti!" kata Kasino.
"Baiklah. Singkat saja ceritanya Nabi Ayub AS, sebenarnya kamu itu sudah tahu cerita Nabi Ayub AS yang dapet ujian penyakit, kan. Tetap terus ibadah sampai ujian penyakit itu selesai. Maka kedudukannya sama dengan umat manusia yang di uji penyakit yang terkena virus corona. Teruslah ibadah dengan baik sampai ujian itu selesai. Jangan takut ini dan itu. Jadilah ahli surga...kan," penjelasan Dono yang singkat saja.
"Kalau di pikir dengan baik. Ya bener. Terus ibadah sampai ujian tersebut selesai. Tapi Don...mesjid tidak boleh di gunakan sholat jumat," Kara Indro.
"Itu sih gak ada masalah. Sekarang ini kita sholat di mana?" tanya Dono.
"Di tengah hutan," kata Indro.
"Jadi...tidak ada masalahkan. Urusan tentang virus corona...yang berita ini dan itu sampai mesjid tidak boleh dilaksanakan sholat jumat.......tetap saja tidak ada masalah," kata Dono.
"Bener.....omongan Dono. Tidak ada masalah," kata Indro.
"Bahas tentang penyakit telah selesai. Ayo kita tinggalin tempat ini, kita lanjutin petualangan kita....menjelajah hutan ini!" kata Kasino.
"Ayo!!!" saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro pun mulai berjalan membelah hutan dengan bekerja sama yang baik.
Tuesday, March 17, 2020
GAGAL NAKUTIN
Pocong melompat-lompat ke sebuah taman. Tuyul pun sedang asik duduk di remputan dan berkata saat Pocong mendekati "Pocong mau main kemana?".
Pocong pun berhenti di depan Tuyul berkata "Aku...ingin main gitu, tapi masih bingung mau main kemana....gitu?"
"Main...sama aku aja. Main Yuyu," kata Tuyul.
"Main...Yuyu. Tapi tangan ku di ikat nie," kata Pocong.
"Oh...iya. Aku lepas ya ikatannya," kata Tuyul.
"Iya," kata Pocong.
Tuyul pun membuka ikatan di pinggang Pocong.
"Sudah...di lepas.....Pocong," kata Tuyul.
"Terima kasih Tuyul," kata Pocong.
Pocong dan Tuyul, ya asik main Yuyu. Jin Galunggung tiba-tiba muncul di Antara Pocong dan Tuyul dengan mengeluarkan suara yang menggelegar "Haaaa....haaaa".
"Berisik," kata Pocong dan Tuyul bersamaan.
"Ok...maaf," kata Jin Galunggung.
"Kenapa...kamu kesini?" tanya Tuyul.
"Aku...ingin mengajak kalian berdua menakuti...manusia," kata Jin Galunggung.
"Di mana tempatnya?" kata Tuyul.
"Gimana....kalau di stadium Tv yang banyak penontonnya," kata Jin Galunggung.
"Boleh juga," kata Tuyul.
"Ok....boleh juga," kata Pocong.
"Kalau sudah sepakat kita pergi," kata Jin Galunggung.
"Iya," kata Tuyul dan Pocong bersamaan.
Jin Galunggung, ya bersama Tuyul Dan Pocong menghilang gitu dari tempat tersebut....tahu-tahu sampai di studio TV. Eeee Jin Galunggung, Tuyul dan Pocong terkejut dengan studio Tv yang gak ada penontonnya.
"Kemana orang-orang?!" kata Tuyul.
"Iya...sepi. Cuma ada kru Tv dan orang yang mengisi acara saja," kata Pocong.
"Waduh...aku ketinggalan sesuatu," kata Jin Galunggung.
Jin Galunggung dengan kemampuannya kaya sihir gitu, ya datenglah koran di tangannya dan segera membaca koran tersebut.
"Wah...kacau. Gagal menakutin manusia di sini. Sudah takut dengan Covid -19," kata Jin Galunggung.
"Jadi...sepi karena Covin -19. Gagal deh nakutin manusia," Kara Tuyul.
"Iya...gagal bener gagal," kata Pocong.
"Mau...gimana lagi. Ayo...kita balik pulang. Kalah pamor dengan Covid - 19," kata Jin Galunggung.
"Iya," kata Tuyul dan Pocong bersamaan.
Jin Galunggung, Tuyul dan Pocong Jadi menghilang dari studio Tv, ya tahu-tahu berada di kuburan.
"Kalau...begitu kita bubar saja, balik me rumah masing-masing!" kata Jin Galunggung.
"Iya," jawab Tuyul dan Pocong bersamaan.
Jin Galunggung pun menghilang dari situ. Pocong, ya melompat-melompat dan menghilang juga. Tuyul pun menghilang. Yang tersisa hanya Yuyu yang berjalan do tanah.
"Tadi aku di mainkan sama Tuyul dan Pocong....sekarang aku sendiri," kata Yuyu yang sendirian.
Yuyu berjalan di kuburan sendirian mencari aliran air di malam yang sunyi banget.
Pocong pun berhenti di depan Tuyul berkata "Aku...ingin main gitu, tapi masih bingung mau main kemana....gitu?"
"Main...sama aku aja. Main Yuyu," kata Tuyul.
"Main...Yuyu. Tapi tangan ku di ikat nie," kata Pocong.
"Oh...iya. Aku lepas ya ikatannya," kata Tuyul.
"Iya," kata Pocong.
Tuyul pun membuka ikatan di pinggang Pocong.
"Sudah...di lepas.....Pocong," kata Tuyul.
"Terima kasih Tuyul," kata Pocong.
Pocong dan Tuyul, ya asik main Yuyu. Jin Galunggung tiba-tiba muncul di Antara Pocong dan Tuyul dengan mengeluarkan suara yang menggelegar "Haaaa....haaaa".
"Berisik," kata Pocong dan Tuyul bersamaan.
"Ok...maaf," kata Jin Galunggung.
"Kenapa...kamu kesini?" tanya Tuyul.
"Aku...ingin mengajak kalian berdua menakuti...manusia," kata Jin Galunggung.
"Di mana tempatnya?" kata Tuyul.
"Gimana....kalau di stadium Tv yang banyak penontonnya," kata Jin Galunggung.
"Boleh juga," kata Tuyul.
"Ok....boleh juga," kata Pocong.
"Kalau sudah sepakat kita pergi," kata Jin Galunggung.
"Iya," kata Tuyul dan Pocong bersamaan.
Jin Galunggung, ya bersama Tuyul Dan Pocong menghilang gitu dari tempat tersebut....tahu-tahu sampai di studio TV. Eeee Jin Galunggung, Tuyul dan Pocong terkejut dengan studio Tv yang gak ada penontonnya.
"Kemana orang-orang?!" kata Tuyul.
"Iya...sepi. Cuma ada kru Tv dan orang yang mengisi acara saja," kata Pocong.
"Waduh...aku ketinggalan sesuatu," kata Jin Galunggung.
Jin Galunggung dengan kemampuannya kaya sihir gitu, ya datenglah koran di tangannya dan segera membaca koran tersebut.
"Wah...kacau. Gagal menakutin manusia di sini. Sudah takut dengan Covid -19," kata Jin Galunggung.
"Jadi...sepi karena Covin -19. Gagal deh nakutin manusia," Kara Tuyul.
"Iya...gagal bener gagal," kata Pocong.
"Mau...gimana lagi. Ayo...kita balik pulang. Kalah pamor dengan Covid - 19," kata Jin Galunggung.
"Iya," kata Tuyul dan Pocong bersamaan.
Jin Galunggung, Tuyul dan Pocong Jadi menghilang dari studio Tv, ya tahu-tahu berada di kuburan.
"Kalau...begitu kita bubar saja, balik me rumah masing-masing!" kata Jin Galunggung.
"Iya," jawab Tuyul dan Pocong bersamaan.
Jin Galunggung pun menghilang dari situ. Pocong, ya melompat-melompat dan menghilang juga. Tuyul pun menghilang. Yang tersisa hanya Yuyu yang berjalan do tanah.
"Tadi aku di mainkan sama Tuyul dan Pocong....sekarang aku sendiri," kata Yuyu yang sendirian.
Yuyu berjalan di kuburan sendirian mencari aliran air di malam yang sunyi banget.
Monday, March 16, 2020
HEWAN PELIHARAAN
Lily menangis saat kucing, binatang peliharaannya mati di atas tempat tidurnya. Toto pun mendatangi Lily sedang menangis, lalu memeluk Lily.
"Ikhlaskan....si Manis!" kata Toto memberikan pengertian pada Lily.
"Iya.... Kak," kata Lily.
Toto melepaskan pelukanya ke Lily. Ya Lily pun mengusap air matanya. Segera Toto pun membawa mayatnya Kucing ke halaman belakang dan digeletakkan di tanah. Lily memetik bunga di halaman depan di taruh di keranjang. Toto pun menggali tanah dengan cangkul. Lubang cukup dalam dan segera kucing di masukkan, ya Toto menutupnya dengan tanah. Lily menaburkan bunga di makam kucing.
"Manis istirahat yang tenang ya," kata Lily.
Toto Dan Lily pun masuk rumah dan segera duduk di ruang tengah. Lily pun mulai membaca buku cerita tenang 'Cinderela'. Toto, ya melanjutkan main PS 4. Janna pun pulang ke rumah dari kuliahnya, ya segera masuk rumah dan melihat Toto dan Lily sedang asik dengan urusan masing-masing.
"Lily, Toto.... Mbak...bawa kue donat untuk kalian berdua," kata Janna.
"Terima kasih... Mbak," kata Lily dan Toto bersamaan.
Lily pun memeluk Jannah.
"Kenapa kamu ini...Lily?" tanya Jannah.
"Mbak.....si Manis...telah mati dan di kubur di halaman belakang," kata Lily.
"Toto....bener...omongan Lily?" tanya Jannah.
"Bener...Mbak," kata Toto sambil asik main PS 4.
"Ya...sudah..Lily...yang ikhlas...ya kepergian si Manis untuk selamanya. Mbak....nanti beliin kamu si Manis yang baru," kata Jannah.
"Asik...Lily....dibeliin...kucing peliharaan baru," kata Lily yang senang banget sambil melepaskan pelukannya ke Jannah.
Jannah pun masuk kamarnya, ya untuk berbenah diri dan sekalian ya telpon Jono, penjual hewan peliharaan. Kesepakan terjadi Antara Jono dan Jannah, ya beli hewan peliharaan....jadi telponan pun selesai gitu. Jannah keluar dari kamarnya dan duduk bersama adik-adiknya di ruang tengah. Ya Jannah pun mengambil majalah di meja dan segera di bacanya.
Pintu di ketuk di dengar oleh Jannah. Segera Jannah membuka pintu. Jono membawa kucing yang di pesan Jannah dan segera di bayar, ya pembelian hewan peliharaan sama Jono. Setelah itu, ya Jono meninggalkan rumahnya Jannah. Ya Jannah pun ke ruang tengah sambil membawa kucing.
"Lily....ini... kucing yang Mbak janjikan," kata Jannah.
Lily memeluk kucing sambil berkata "Mbak....terima kasih...atas kucing yang baru," kata Lily.
"Iya," kata Jannah.
Jannah pun masuk kamar karena teringat dengan tugas kuliahnya, jadi segera di kerjakan. Lily pun bermain dengan kucing dan di beri nama 'Manis'. Toto senang melihat Lily yang bahagia bermain dengan kucing. Toto pun kembali main PS 4 sambil makan kue donat.
Waktu pun berganti malam. Ibu dan Ayah, ya pulang dari kerjakan. Jadi makan malam sekeluarga dan yang memasak makan malam adalah Jannah. Sambil makan malam berceritalah anak-anak ke Ayah dan Ibu tentang kegiataan hari ini.
"Ikhlaskan....si Manis!" kata Toto memberikan pengertian pada Lily.
"Iya.... Kak," kata Lily.
Toto melepaskan pelukanya ke Lily. Ya Lily pun mengusap air matanya. Segera Toto pun membawa mayatnya Kucing ke halaman belakang dan digeletakkan di tanah. Lily memetik bunga di halaman depan di taruh di keranjang. Toto pun menggali tanah dengan cangkul. Lubang cukup dalam dan segera kucing di masukkan, ya Toto menutupnya dengan tanah. Lily menaburkan bunga di makam kucing.
"Manis istirahat yang tenang ya," kata Lily.
Toto Dan Lily pun masuk rumah dan segera duduk di ruang tengah. Lily pun mulai membaca buku cerita tenang 'Cinderela'. Toto, ya melanjutkan main PS 4. Janna pun pulang ke rumah dari kuliahnya, ya segera masuk rumah dan melihat Toto dan Lily sedang asik dengan urusan masing-masing.
"Lily, Toto.... Mbak...bawa kue donat untuk kalian berdua," kata Janna.
"Terima kasih... Mbak," kata Lily dan Toto bersamaan.
Lily pun memeluk Jannah.
"Kenapa kamu ini...Lily?" tanya Jannah.
"Mbak.....si Manis...telah mati dan di kubur di halaman belakang," kata Lily.
"Toto....bener...omongan Lily?" tanya Jannah.
"Bener...Mbak," kata Toto sambil asik main PS 4.
"Ya...sudah..Lily...yang ikhlas...ya kepergian si Manis untuk selamanya. Mbak....nanti beliin kamu si Manis yang baru," kata Jannah.
"Asik...Lily....dibeliin...kucing peliharaan baru," kata Lily yang senang banget sambil melepaskan pelukannya ke Jannah.
Jannah pun masuk kamarnya, ya untuk berbenah diri dan sekalian ya telpon Jono, penjual hewan peliharaan. Kesepakan terjadi Antara Jono dan Jannah, ya beli hewan peliharaan....jadi telponan pun selesai gitu. Jannah keluar dari kamarnya dan duduk bersama adik-adiknya di ruang tengah. Ya Jannah pun mengambil majalah di meja dan segera di bacanya.
Pintu di ketuk di dengar oleh Jannah. Segera Jannah membuka pintu. Jono membawa kucing yang di pesan Jannah dan segera di bayar, ya pembelian hewan peliharaan sama Jono. Setelah itu, ya Jono meninggalkan rumahnya Jannah. Ya Jannah pun ke ruang tengah sambil membawa kucing.
"Lily....ini... kucing yang Mbak janjikan," kata Jannah.
Lily memeluk kucing sambil berkata "Mbak....terima kasih...atas kucing yang baru," kata Lily.
"Iya," kata Jannah.
Jannah pun masuk kamar karena teringat dengan tugas kuliahnya, jadi segera di kerjakan. Lily pun bermain dengan kucing dan di beri nama 'Manis'. Toto senang melihat Lily yang bahagia bermain dengan kucing. Toto pun kembali main PS 4 sambil makan kue donat.
Waktu pun berganti malam. Ibu dan Ayah, ya pulang dari kerjakan. Jadi makan malam sekeluarga dan yang memasak makan malam adalah Jannah. Sambil makan malam berceritalah anak-anak ke Ayah dan Ibu tentang kegiataan hari ini.
Friday, March 13, 2020
NONTON LAWAK
Indro lagi santai di ruang tamu, ya sambil baca blognya Dono di Hpnya. Ya Dono sedang asik nonton Tv diruang tengah. Kasino, ya asik baca buku komik sambil dengerin musik dari Hpnya. Indro selesai juga baca blognya Dono di Hpnya, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv.
Dono tertawa dengan tontonan di Tv, ya lawakannya Sule dan kawan-kawan. Indro pun tertawa juga dengan nonton lawakan gitu. Saat acara Tv, ya lawakan berganti dengan iklan....Indro pun berkata "Don...nulis di blognya kenapa cerita laga bukannya....kemarin...cerita misteri?" tanya Indro.
"Ya....suasana hati....aja...hari ini," kata Dono.
"Emmm. Kenapa....endingnya tokoh utama di prianya jadian sama tokoh wanitanya nama Putri?" tanya Indro lagi.
"Oh...itu. Sebentar aku jelaskan!" kata Dono.
"Ok aku tunggu," kata Indro.
Dono pun menggantikan chenel Tv dari Net ke Indosiar dengan remot.
"Ini...jawabannya. Putri, yang lagi menyanyi di acara perlombaan LIDA," kata Dono.
"Berarti kenapa tokoh pria jadian dengan tokoh wanita bernama Putri? Direncanakan untuk jadian sesuai alur cerita, ya diatur semuanya. Sama...aja dengan cerita kemarin...kamu...menulis tokoh wanitanya...Lesti dong!" kata Indro.
"Yo,i... Itu lah rahasia tulisannya," kata Dono.
Indro pun, ya mengantikan chenel Tv dari Indosiar ke Net lagi pake remot gitu.
"Oh...iya, Don...di acara..Net. Lawakan Sule dan kawan-kawan....ada bintang tamu...namanya Putri juga. Gimana...Don?" kata Indro.
"Ya...kalau.....ada kesamaan nama sih ya...dianggap sama aja. Toh...niatnya juga positif kan," kata Dono.
"Berarti sama...dong!" kata Indro.
"Yo,i.....," saut Dono.
Indro, pun menggantikan chanel Tv Net ke Trans7 yang acara Opera Van Jawa dengan remot.
"Bintang tamu...hari ini Sibat (Siti Badriah)...toh," kata Dono.
"Iya, Sibat," kata Indro.
"Udah...ini saja aku mau nonton OVJ...yang bintang tamunya...Sibat!" kata Dono.
"Ya," saut Indro.
Dono dan Indro, ya asik nonton Tv acara lawakan. Kasino pun berhenti baca komiknya dan segera mematikan apa yang ia dengerin musik dari Hpnya. Mulai Kasino main game on line di Hpnya.
"Oh...iya Don....siapa peserta LIDA 2020....yang namanya akan kamu gunakan jadi tokoh dalam cerita kamu?" tanya Indro.
"Ada...sih yang aku perhitungkan. Permainannya sama antara nama kenyataan di lingkungan tinggal aku dengan mayanya di Tv, peserta LIDA 2020. Tapi...nanti...aja ah. Kalau sudah waktunya tepat," kata Dono.
"Oh....begitu," saut Indro.
Indro, ya kembali diam dan asik nonton Tv bersama Dono....yang acara lawaknya seru banget.
Thursday, March 12, 2020
DETAK CINTA
Seorang laki-laki berlari cepat melewati gang kecil di malam yang gelap. Rasa ketakutan ada dalam diri laki-laki tersebut karena tidak mau di tangkap polisi yang menyamar. Ternyata laki-laki tersebut, ya salah jalan karena jalan yang di lewati jalan buntu dan berkata "Aku seharusnya tidak lewat jalan sini. Ada tembok yang tinggi di sini".
Saat mau balik badannya laki-laki tersebut, ternyata polisi yang menyamar di depannya dan berkata "Mau lari kemana kamu".
Laki-laki tersebut pun tidak ada jalan lain bertarung dengan polisi yang menyamar. Tinjuan dan tendangan pun di arahkan di polisi yang menyamar. Ya polisi yang menyamar bisa mengimbangi tinjuan dan tendangan dari target yang akan ia masukkan di penjara. Kondisi pertarungan tidak memungkinkan ia menang, jadi mengeluarkan pisau....ya menyerang polisi yang menyamar. Dengan sigap, ya polisi yang menyamar bisa menghindari semua serangan pisau ke arah dirinya. Untuk menyelesaikan pertarungan, ya di taklukkan laki-laki tersebut sampai itu pisau di tangannya terlepas dari tangannya. Ya si laki-laki berusaha untuk kabur dari polisi yang menyamar, ya apa boleh buat di polisi menyamar mengeluarkan pistol san menembak kakinya si laki-laki yang di targetkan untuk di masukkan penjara.
Dengan kakinya terluka karena di tembak dengan pistol, ya akhirnya menyerah juga. Kru Tv 86 pun dateng untuk mewancarai polisi yang menyamar untuk menangkap pengedar narkoba yang kabur. Ya dengan pesona yang cantik, polisi wanita yang bicara di depan kamera dengan apa adanya kejadian di tempat?!. Setelah wawancara dengan media Tv, ya segera polisi wanita membawa penjahat, ya ke rumah sakit dulu untuk mengeluarkan peluru bersarang di kakinya dan di obatin dokter, baru deh di masukkan di penjara.
Polisi wanita selesai tugasnya, ya pulang ke rumahnya. Sampai di rumah dan duduk di ruang tamu.
"Capeknya...hari ini!!!" kata Tania.
Tania pun berbenah dirinya dan setelah itu istirahat.
***
Alex pun bertarung di jalanan melawan preman yang menjabret tasnya Kakek-Kakek Pertarungan itu sengit banget. Ya akhirnya Alex berhasil mengalahkan preman tersebut sampai tunggang langgang. Alex pun menggambi tas yang tergeletak di jalan dan segera di berikan pada Kakek-Kakek.
"Tasnya...Kakek" kata Alex.
"Iya, terima kasih...ya nak," kata Kakek.
Kakek pun membawa tasnya dan bergerak menuju arah pulang ke rumahnya. Alex pun ya berjalan menuju rumahnya. Sampai di rumah, ya Alex segera berbenah diri dan tidur di kamarnya. Esok harinya, Alex telat bangun untuk pergi ke sekolah, jadi buru-buru benah diri.
Selesai berbenah diri, ya segera Alex berlari menuju sekolahnya. Ternyata bertemu dengan Putri, ya buru-buru ke sekolah dengan berlari. Alex dan Putri berlari bersama menuju sekolah. Saat di pengkolan, Putri bisa mengendalikan larinya alias berhenti. Tapi Alex tidak bisa mengendalikan larinya dan mau menabrak. Tania, ya pun langsung memukul ke dadanya Alex, jadi berhenti dan jatuh di aspal.
Tania pun mendekati Alex. Ya Alex menahan rasa sakitnya dan ingin marah dengan orang yang mumukul di dadanya. Ketika Alex melihat wajah cewek di hadapannya langsung merespon pada detak jantung dan membuat muka Alex memerah, tanda suka sama cewek cantik yang di lihat pertama kalinya.
Tania pun merasa ada getaran aneh pada jantungnya juga membuat mukanya merah, ketika melihat wajah cowok yang ganteng alias ia suka. Alex pun, tidak ada waktu untuk berkenalan dengan cewek tersebut....jadi segera bangun dan berlari menuju sekolah.
Sampai di sekolah, tepat waktu. Alex menjalankan kewajibannya sebagai pelajar SMA kelas 3 dengan baik, ya termasuk dengan Putri teman dekat Alex. Guru pun memberikan ilmunya dengan baik ke muridnya dengan baik sekali. Alex belajar serius banget. Sampai jam istirahat. Alex memikirkan cewek yang di temui di jalan dan kata hatinya berkata "Cantiknya...!!!".
Lamunan Alex di bangunkan Boby, jadinya ngobrol ini dan itu. Terkadang Putri selalu melihat ke Alex, walau bicara dengan teman-teman, di dalam hati Putri pun berkata "Aku suka pada Alex, tapi Alex selalu menganggapku teman terus".
Putri pun kembali konsen gitu ngobrol dengan teman-temannya. Jam istirahat pun selesai, ya berlajar mengajar pun berlanjut lagi dengan baik sampai usai sekolah. Alex dan Putri, pulang bareng gitu menuju rumah masing-masing.
Tania dari kejauhan sih, ya memang mengawasi Alex. Sampai di rumah Putri, ya Putri masuk rumahnya sedangkan Alex melanjutkan perjalannya menuju rumahnya. Saat di persimpangan jalan menuju rumah, Alex bertemu dengan Tania. Detak itu terasa lagi pada diri Alex dan ingin berkenalan dengan cewek yang ia temui tadi pagi tidak sengaja. Tania, pun ingin berkenalan dengan cowok yang ia targetin. Alex pun benar-benar berkenalan dengan Tania dan ngobrol dengan santai di taman.
Lagi asik ngobrol gitu Alex dan Tania. Dateng seorang pemuda yang tubuhnya besar banget, ya mendekati Alex.
"Apa.....kamu yang menghajar teman ku kemarin di jalanan?" kata Robert.
"Teman...kamu yang mana?" tanya Alex.
Tania diam tidak ikut campur dalam pimbicaraan tersebut.
"Di ....jalan!!!" kata Robert.
Alex teringat dengan jelas "Oh...ternyata preman itu teman kamu," kata Alex.
"Iya," kata Robert.
"Jadi...kamu mau apa?" tanya Alex.
"Aku...ingin menghajar..kamu," kata Robert.
Robert langsung menyerang Alex dengan tinjuan dari kedua tangannya secara bergantian. Ya Alex bisa menghindari serangan lawannya dengan baik. Lama kelamaan...Alex tidak bisa mengimbangi serangan lawannya karena beberapa di serang lawannya dengan tinjuan dan tendangan tetap tidak tergoyahkan. Malahan Alex di jatuhkan ke lantai.
Dengan rasa sakit, ya Alex bangkit dari keadaannya tapi di tinju oleh lawannya, ya Robert ke bagian mukanya Alex. Tinjuan kuat Robert ke muka Alex, jadi mementalkan Alex dan sampai mengeluarkan darah keluar dari mulutnya.
Alex ya pun masih sanggup berdiri melawan lawannya. Tania, tidak bisa tinggal diam lagi, jadi bertarung melawan musuhnya Alex. Robert kewalahan menghadapi serangan dari wanita cantik, tapi kuat banget.
Sampai akhirnya, pertarungan pun berhenti karena Tania mengeluarkan pistol di arahkan kepala lawannya, jadinya Robert ketakutan dan bersujut pada lawannya dan berkata "Ampun....jangan aku di bunuh!".
"Siapa...yang mau bunuh...kamu? Aku...akan memasukkan kamu ke penjara!" kata Tania.
"Kamu...ini siapa?" tanya Robert.
"Aku...polisi yang menyamar," kata Tania sambil menunjukkan lencananya.
Robert tidak berkutik lagi jadi pasrah di borgol polisi wanita, ya Tania. Alex pun tidak menyangka....cewek yang baru di kenalnya adalah polisi wanita. Teman-teman Tania pun dateng untuk membawa Robert untuk di masukkan penjara. Sedangkan Alex di bawa ke rumah sakit untuk di obatin dari luka bertarung.
Seusai di obatin Alex oleh Dokter, baru deh ngobrol dengan Tania.
"Jadi...kamu, polisi," kata Alex.
"Iya, aku...polisi wanita yang di tugasin untuk mengawasi kamu....setelah ada laporan dari seorang Kakek-Kakek, yang di tolong kamu," kata Tania.
"Oh...begitu. Terima kasih atas segala bantuannya," kata Alex
"Sama-sama," kata Tania.
Pembicaraan Tania dan Alex pun selesai. Ya Tania kembali bertugas kembali. Alex pun, ya pulang ke rumahnya sih. Saat di rumah dan duduk di ruang tengah sambil nonton Tv ternyata acara Tv sedang menayangkan polisi wanita yang berhasil menangkap pengedar narkoba.
"Cewek yang hebat dan juga cantik!!!" pujian Alex.
Alex pun sadar dengan cewek yang ia sukai adalah seorang polisi wanita yang cantik, maka itu ia mencoba untuk melupakan Tania. Alex selesai menonton Tv dan segera istirahat di kamarnya. Esok harinya. Alex bangun pagi untuk ke sekolah. Luka di tubuhnya karena bertarung dengan preman bertubuh besar, ya sudah mendingan sih. Alex bertemu dengan Putri di jalan menuju ke sekolahnya.
Saat itulah Alex pun bicara dengan baik dengan baik ke Putri.
"Putri...mau gak jadi pacar aku!" kata Alex.
Memang Putri agak terkejut dengan omongan Alex, karena rasa di pendam Putri suka sama Alex maka Putri berkata "Putri...mau jadi pacarnya, Alex!".
"Yes...Putri...menerima cinta aku," kata Alex yang senang.
Putri...senang mendengar omongan Alex tersebut. Alex pun memegang tangannya Putri. Jadi Putri dan Alex bergandengan tangan sampai ke sekolah dengan perasaan senang sekali.
Wednesday, March 11, 2020
KUCING PUN PACARAN
Malam yang tenang sekali dan terlihat bulan purnama di mata Adit.
"Purnama memang indah di pandang, bisa juga Purnama digunakan nama cewek atau digunakan sebagai syair lagu yang menggugah perasaan saja," kata Adit.
Adit tetap menikmati malam yang tenang di atas atap rumah. Kucing hitam pun mendekati Adit dan berubah menjadi seorang gadis cantik dan duduk bersama Adit.
"Sayang ku," kata Lesti
Lesti pun memegang tangan kanan kiri Adit.
"Lesti biasa...aja," kata Adit.
"Maaf deh. Cuma kangen aja," kata Lesti.
"Kangen....kaya nama syair lagu dan nama grub band...aja," kata Adit yang nyeleneh.
Lesti merasa aneh dengan omongan Adit, jadi memeriksa keningnya Adit.....kalau-kalau panas gitu.
"Gak panas. Aku...kira kena virus corona," kata Lesti.
Adit pun memegang tangan Lesti dan di taruh di dadanya tepat di jantung.
"Aku...tidak sakit, tapi aku....sakit karena terlalu memendam cinta ku padamu di jantung ini," kata Adit gombal.
Lesti menarik tangannya yang di pegang Adit.
"Tadi tidak mau sekarang merayu....benci aku," kata Lesti.
Adit pun memegang tangan Lesti dan berkata "Benci tapi cintakan!!!!".
Lesti tersenyum dan berkata "Iya, Lesti cinta Adit".
Keduanya menjalankan moment romantis di atap rumah. Pak RT pun keluar dari rumahnya mendengar suara orang di atas atap rumahnya. Terlihat sepasang kekasih yang pacaran di atap rumahnya, ya Pak RT marah dan berkata "Woy....jangan pacaran di atap rumah aku!".
Adit dan Lesti pun terkejut dengan kemarahan Pak RT.
"Cepat...turun dari atap rumah ku dan jangan pacaran di sini!" kata Pak RT.
Adit dan Lesti memutuskan untuk pergi dari atap rumah Pak RT dan berubah keduanya menjadi kucing hitam.
"Berubah jadi kucing," kata Pak RT yang terkejut.
Sepasang kucing hitam pun pergi dari atap rumah Pak RT. Ya Pak RT memastikan penglihatannya dengan baik.
"Kucing....hitam. Siluman.....!!!!" kata Pak RT.
Pak RT pun segera masuk rumahnya dan segera menutup rapat rumahnya rapat-rapat karena ketakutan melihat manusia yang berubah jadi kucing hitam. Sepasang kucing hitam pun berjalan sampai di taman kota dan berubah menjadi manusia dan duduk di bangku taman.
"Malam....ini malam yang indah buat kita berdua berpacaran," kata Adit.
"Iya," kata Lesti.
Lagi asik-asik pacaran, sambil menikmati malam. Lewat manusia berkostum hitam dengan membawa barang bawaan di pundaknya.
"Kayanya kostum yang di gunakan orang itu....serba hitam. Jangan-jangan maling," kata Adit.
"Iya," saut Lesti.
Terdengar suara teriakan orang-orang "Maling-maling!!!".
Sontak Adit dan Lesti menyadari orang di lihat keduanya adalah maling, ya segera mengejarnya. Namanya maling ketahuan larinya cepet banget gitu. Adit dan Lesti mengejarnya si maling sampai akhirnya terjadi perkelahian. Maling dibuat babak belur oleh Lesti dan Adit, baru deh di berikan kepada Pak Polisi yang mengejar maling tersebut. Ternyata ada kamera, ya pastinya kru dari acara Tv 86. Lesti dan Adit, ya segera menghindari urusan manusia tersebut. Saat di tempat yang sepi, ya Adit dan Lesti berubah menjadi kucing hitam dan segera berlari dengan cepat menuju proyek gedung sedang di bangun.
Ya di tempat tersebut, sepasang kucing hitam pun berubah kembali menjadi manusia. Adit dan Lesti melanjutkan moment keduanya sambil menikmati malam yang di terangi bulan purnama yang indah.
Tuesday, March 10, 2020
SUASANA HATI
Langit berubah menjadi mendung dan akhirnya hujan. Dono duduk di ruang tamu sambil melihat hujan dari jendela. Indro pun sibuk mengetik di leptopnya akhirnya, ya selesai juga dan hasilnya di simpan dengan baik baru leptop di matikan. Indro pun keluar dari kamar menuju ruang tamu dan duduk bersama Dono.
Dono tetap asik melihat hujan yang turun dari langit dari balik jendela kaca. Indro pun membuka jaringan internet untuk membaca berita-berita hari ini. Terkejutlah...Indro dengan berita yang di baca tentang Virus Corona dan berkata "Hoax".
Kata-kata Indro terdengar oleh Dono, yang asik melihat hujan di balik jendela.
"Kenapa...Indro, kamu...berkata tentang Hoax?" tanya Dono.
"Ini...Don. Berita hari ini. Berkaitan dengan Virus Corona. Katanya...banyak berita Hoax yang di sebarkan lewat jaringan media apapun?!" kata Indro.
"Oh...berita itu. Aku...sudah bacanya. Sudah ada yang menanggulanginya dengan baik, ya berkaitan berita Hoax tentang Virus Corona," kata Dono.
"Jadi....aman dong," kata Indro.
"Iya, aman!!!!," kata Dono.
Dono pun kembali melihat hujan dari balik jendela kaca. Indro pun membaca blognya Dono dengan baik.
"Don!" panggilan Indro.
"Apa?" saut Dono.
Indro pun telah memahami tulisan terbarunya Dono di blognya.
"Don...kamu menulis blog di angkat dari sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa?" kata Indro.
"Kok..kamu tahu Indro?" tanya Dono yang berhenti melihat hujan di balik jendela kaca.
"Ya...tahulah. Ending ceritanya....jelas banget," kata Indro.
"Cuma cerita saja sebenarnya berdasarkan suasana hati aja menulis cerita misteri di buat seperti itu," kata Dono.
"Aku...juga mengerti...cuma cerita. Kalau ada yang tidak suka dengan tulisan kamu pun....ada tempat untuk komentar ini dan itu. Kamu terima komentarnya. Kadang....komentar ini dan itu...jadi bahan cerita kamu selanjutnya....yang ini dan itu. Pola berpikir kamu pola berpikir....yang positif," kata Indro.
"Ya....seperti itulah aku," kata Dono.
Dono pun kembali melihat hujan dibalik jendela. Indro pun, ya membuka jaringan Tv on line dan di pilih TRANS7, ternyata acaranya Uya Kuya. Indro menonton dengan asik acara Uya Kuya. Dono pun menghentikan melihat hujan dibalik jendela kaca.
"Indro!" kata Dono.
"Apa?" saut Indro
"Nonton...apa di Hp kamu?" tanya Dono.
"Nonton....acara Uya Kuya," kata Indro.
"Uya Kuya, toh," kata Dono.
Dono pun beranjak dari duduk ke ruang tamu, ya kamarnya untuk mengetik di leptopnya karena dapet ide dari lingkungan sekitarnya. Indro, ya tetap asik nonton Tv on line di Hpnya. Sampai akhir waktunya, ya terdengar suara azan magrib. Dono dan Indro berbenah diri untuk sholat ke mesjid.
Sampai di mesjid bertemu dengan Kasino, ya sholat berjamaahlah di mesjid dengan khusuk sampai selesai. Baru setelah itu Dono, Kasino dan Indro....ya biasa ngobrol asik di teras mesjid tentang seputar apapun yang penting menarik di bicarakan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...