Langit cerah banget. Di pohon yang rindang ada Ibu burung Jalak dan anaknya. Ibu burung mulai mengerak-gerakkan badannya dan juga sayap pun dibuka lebar-lebar. Terbang Ibu burung ke langit untuk mencari makan. Anak burung masih tidur saat sang Ibu burung pergi mencari makan.
Saat bangun Anak burung mencari Ibu burung. Di tunggu dengan sabar sampai menjelang sore hari Ibu burung tidak junjung pulang. Anak burung bersedih dirinya di sarangnya. Angin bertiup sangat kencang sekali sampai menghempaskan anak burung terbawa aliran udara dan jatuh ke tanah untung saja Anak burung memegang bagian dari sarang yang buat kedua orang tuanya. Saat jatuh ketanah. Anak burung selamat terlindungi oleh sarang yang buat dari ranting-ranting pepohonan.
Anak burung berteriak layaknya suara burung. Dono sedang bersepedah untuk berkeliling sekitar lingkungan untuk menyehatkan dirinya alias berolah raga mengunakan sepedah. Melihat sarang burung beserta Anak burung yang berteriak-teriak pake bahasa burung di bawah pohon yang besar dan rindang. Di tambah ada seekor Kucing liar sudah mengincar Anak burung jadi makannya. Dono segera menolong Anak burung dan mengusir Kucing liar yang jahat mau memakan Anak burung yang tidak berdaya.
Sebenarnya Dono mau mengembalikan sarang dan Anak burung ke pohon yang rindang. Tetapi ternyata pohon terlihat jelas oleh Dono besar banget dan tinggi banget. Maka alternatif lain Dono membawa Anak burung pulang ke rumah Dono dan di rawatnya.
Sampai di rumah. Dono mulai browsing jaringan internet lewat leptopnya untuk mencari cara merawat Anak burung dari jenis bulunya ternyata burung Jalak. Lalu Dono mulai membeli pakannya di toko burung dan mulai merawat Anak burung dengan baik. Kadang Indro dan Kasino menolong Dono kalau kerepotan merawat Anak burung karena ada urusan kerjaan.
Berbulan-bulan Dono, Kasino dan Indro merawat Anak burung Jalak dengan baik dan tumbuh dewasa menjadi seekor burung Jalak yang bersuara merdu dan juga bulunya pun bagus.
Dono pun berniat melepaskan burung Jalak ke alam terbuka.... yang di rawatnya dari kecil sampai dewasa. Kadang ada penggemar burung Jalak ingin membelinya dengan harga fantastis karena suaranya yang merdu banget. Ya...Dono tidak menjual burung Jalak.
Dono, Kasino dan Indro membawa burung Jalak yang ada dalam sangkar ke tempat di mana burung Jalak di temukan Dono. Keluarlah burung Jalak dari sangkar yang pintunya di buka oleh Dono.
Burung Jalak tidak ingin terbang karena sudah biasa hidup dengan orang tua baru... ya....manusia yang menjaga dirinya.....Dono, Kasino dan Indro. Dono bersifat keras pada burung Jalak yang di rawatnya dari kecil sampai dewasa untuk terbang dengan di "Hussss".
Burung Jalak terbang dengan mengepakan sayapnya dengan baik juga dan mencelok di atas puncak pohon. Dono, Kasino dan Indro pun balik pulang ke rumah karena urusan membalikkan burung Jalak kembali hidup di alam.
Burung Jalak melihat dunia yang luas di atas pohon dan mengingat masa kecilnya di atas pohon yang menunggu sang Ibu burung pulang membawa makan. Kini anak burung telah dewasa telah mengerti hidup di dunia yang bebas. Berkicaulah burung Jalak dengan sangat baik.
Sampai suatu ketika burung Jalak bertemu dengan pasangannya dan menjalankan siklus hidup layaknya seperti kedua orang tuanya yang melahirkan dirinya ke dunia.
Dono hanya bisa mengenang burung Jalak yang di rawatnya dan lama kelamaan pun rasa rindu atau kangen sama burung Jalak yang di rawatnya dari kecil menghilang juga. Dono pun seperti biasa ngobrol bersama Kasino dan Indro di ruang tamu sambil minum kopi dan makan gorengan.
Bergembiralah ketiganya dengan bernyanyi dan main musik gitar bergantian. Sampai ketika Indro bertanya berkenaan urusan pribadi Dono dengan Rara? Seperti biasa Dono menceritakan keadaan hubungan dirinya dengan Rara "Memberikan kebebasan cinta pada Rara".
Indro dan Kasino sebenarnya terkejut dan khawatir dengan persoalan hubungan Dono dan Rara pada akhirnya putus karena pihak lain. Tapi ternyata Dono memberikan penjelasannya pada Indro dan Kasino yang sebenarnya "Tidak ada yang mengganggu hubungan aku dan Rara".
Rasa senang Indro dan Kasino mendengar kalau hubungan Dono tidak ada pihak ketiga ikut campur dari pihak Dono. Malahan Dono sendiri membiarkan cintanya bebas seperti burung terbang kelangit tidak di kekang seperti bentuk peraturan apa pun?! Tujuannya membimbing Rara agar lebih dewasa lagi....agar bisa memilih mana yang baik Dono atau.....pria yang lain sedang dekat dengan Rara.
Tapi Kasino dan Indro paham benar dengan Dono bagaimana cintanya pada Rara yaitu benar-benar ikhlas dan tulus....baget membiarkan Rara sendiri yang memutuskan mau setia atau tidak karena Dono mengambil perumpamaan dari sepasang burung merpati yang setia.
Ketiganya pun selesai berbincang-bincang. Suara azan di kumadangkan. Segera Dono, Kasino dan Indro berbenah diri untuk ke mesjid untuk melaksanakan kewajibannya sebagai muslim yang baik.
No comments:
Post a Comment