Kasino lagi sibuk di kantornya mengumpulkan dokumen-dokumen penting untuk mengecek data keuangan perusahaan. Dengan susah payah akhirnya Kasino berhasil menyusun dokumen keuangan dengan baik dan menemukan masalahnya.
"Ternyata uang ini di gunakan untuk liburan saya dan teman-teman. Make uang kantor. Pantes ada kekeliruan dalam hitungan. Untung saja saya tidak menyudutkan anak buah saya untuk di jadikan tersangka korupsi uang kantor. Kalau gak di kerjakan sendiri mana tahu kalau kesalahannya ada pada saya," celoteh Kasino di kantor sambil duduk minum air teh anget.
Kasino langsung menaruh dokumen ke dalam lemari penyimpan berkas dan di atur waktu pengecekannya agar tidak salah dalam memeriksa dokumen keuangan.
Dono baru pulang dari main ke rumah Wulan langsung mendatangi kantor Kasino. Kebiasaan Dono ngelonong dan langsung duduk di sofa. Kasino terkejut dengan ulah Dono yang sedikit ngaur.
"Dono.....kalau masuk ruangan saya ketuk pintu dulu. Alias permisi. Kaya tidak di ajarkan totokromo," kata Kasino tegas.
"Sorry.....Kasino. Saya lancang. Abisnya saya sedikit jenuh aja," kata Dono.
Kasino pun duduk di sofa.
"Tolong ceritakan masalah kamu? Semoga saya bisa memberi solusi yang baik untuk kamu!" kata Kasino dengan tutur kata yang baik.
"Masalahnya gak begitu rumit. Tetap masalah tentan tsunami di Banten dan Lampung kok bisa terjadi pada hal tidak ada getaran gempa dari gunung berapi Anak Krakatau?" Dono mulai bertanya.
"Ah....masalah itu sih di buat gampang aja. Lokasinya di perhitungkan dulu. Kejadian bencana Banten dan Lampung itu kenanya di pinggir pantai. Kenapa begitu? karena ketika air laut pasang udara bertiup kencang dan menciptakan gelombang besar yang hampir setinggi pohon kelapa. Langsung menghancurkan pesisir pantai. Padahal tempat tersebut memang rawan untuk di kelola. Karena dekat dengan proses dari gejala alam yang biasa," penjelasan Kasino.
"Jadi........bisa saja bencana Banten dan Lampung itu bukan tsunami seperti di aceh." kata Dono.
"Mungkin saja. Benar atau gaknya kan ada orang yang ahli dibidangnya yang menangani persoalan bencana," kata Kasino.
"Jadi kemungkinan besar bisa terjadi bencana alam susulan. Karena tidak bisa memperhitungkan gejala perubahan alamnya," kata Dono.
"Itu tahu. Tidak bisa memperhitungkan gejala perubahan alamnya. Ya harus bisa berjaga-jaga jangan sampai lengah. Kalau lengah lagi ya.......bencana datang tidak bisa terhindari," kata Kasino.
"Berarti saya harus terus waspada. Kalau begitu rumah saya di pinggir pantai lebih baik saya jual. Karena kalau di perhitungkan dari lingkungannya masuk kawasan rawan bencana. Ketika air laut pasang saja dengan cuaca biasa saja sudah dekat rumah....... ombaknya. Kalau begitu saya tinggal di rumah kamu aja Kasino biar aman," kata Dono.
"Kalau kamu sudah memutuskan begitu. Ya...saya siap menolong kamu. Demi keselamatan teman baik saya," kata Kasino.
"Saya permisi dulu Kasino. Mau beres-beres pindah. Demi keselamatan saya."
"Ok...."
Dono pun keluar dari kantor Kasino menuju rumahnya di pinggir pantai daerah Banten. Kasino merasa lelah dan lapar setelah membereskan pekerjaannya. Lalu Kasino keluar makan siang di kafe Milenia tidak jauh dari kantor cuma jalan kaki hemat biaya. Sekalian godain pelayan cantik kafe Melienia yang bernama Dewi Persik.
Karya: No
No comments:
Post a Comment