Dono sedang asik duduk di halaman depan sambil memandang langit cerah. Datang Indro langsung duduk bersama sebelah Dono.
"Malam yang indah ya Dono." kata Indro mulai pembicaraan.
"Iya....," saut Dono.
Dono pun mulai makan kecilnya yang berupa keripik pisang. Lalu di bagi dengan Indro.
"Saya coba ya keripik ini," kata Indro dengan rendah hati.
"Iya...," jawab Dono.
Dono dan Indro menikmati keripik pisang yang enak dan memandangi langit yang cerah.
"Indah.....ya Dono langitnya bertabur bintang," kata Indro.
"Iya....indah banget dan begitu tenang malam ini. Gak gaduh lagi. Kalau nonton Tv agak bosen sih karena beritanya tentang bencana alam," kata Dono.
"Tapi.....kenyataannya dapet data dari warga pinggir pantai Banten dan Lampung kan benar terjadi bencana.....kan Dono." kata Indro.
"Benar..sih....Indro. Tapi masih banyak keganjilan dari berita itu."
"Maksudnya...tsunami...ya Dono."
"Iya."
Dono pun mengeluarkan minuman berupa botol yang berbalut plastik putih yang bermerek white coffie dan dibagikan ke Indro. Dengan senang hati Indro menerima pemberian Dono dan tak lupa mengucapkan "Terima kasih Dono."
Dono dengan perasaan senang telah membagi makannya menjawab "Sama-sama Indro."
Dono meminumnya begitu juga dengan Indro.
"Enak.......," kata Indro.
"Enak..lah. Kan gratis." saut Dono.
Datenglah Kasino langsung duduk bersama Dono dan Indro langsung menyerobot makan dan minuman mereka.
"Lapar Kasino?" tanya Dono.
"Liat sendiri.....," jawab Kasino.
"Kenapa gak beli aja sih Kasino. Kan baru gajian!" saran Indro.
"Baru juga pulang. Di suruh pergi ke warung. Capek atuh." kata Kasino yang asik makan keripik dan minuman dari Dono.
Tiba-tiba Hpnya Dono berbunyi dan langsung di lihat ternyata ada pesan singkat dari Wulan. Segera Dono menjawabnya.
"Cepet banget bales smsnya?" tanya Kasino.
"Ah...kamu Kasino mau tahu urusan orang. Cuma Wulan .....kangen aja," kata Dono.
"Kangen.....toh," saut Indro.
"Bener..tuh..Kangen. Biasa...cewek selalu buat sinyal-sinyal romantis agar cepat di lamar tuh," kata Kasino.
"Kayanya..sih. Kalau bukan gimana Kasino?" kata Indro.
"Entah...lah saya kan bukan kekasihnya dan juga bukan peramal. Cuma nebak aja," kata Kasino.
"Ya..kirain..tahu..tentang hubungan kisah kasih Dono dengan Wulan. Ternyata sama aja..gak tahu apa-apa?" kata Indro.
"Saya... yang punya urusan kenapa kalian yang repot?" kata Dono.
"Cuma bahan..obrolan aja Dono," kata Indro.
"Cuma bahan ..obrolan Dono. Tapi tumben kalian ngobrolnya di luar biasanya nonton Tv?" kata Kasino.
"Jenuh.....aja. Ngari suasana aja di luar," kata Dono.
"Kalau saya cuma menemani Dono aja," saut Indro.
"Oh..begitu. Kalau gitu saya masuk ke dalam rumah. Mau masak mie goreng isi dua. Saya laper.......banget," kata Kasino sambil beranjak dari duduk.
"Ikutan Kasino...... buat mie goreng isi duanya. Saya juga laper.....," saut Indro sambil bergerak mengikuti Kasino.
Dono tetap duduk nyantai di halaman rumah sambil memandangi langit yang cerah bertabur bintang.
Karya: No
No comments:
Post a Comment