Seperti biasanya Erwin pergi kuliah di salah satu Universitas Kota Batam. Biasa anak perantauan dari pulau jawa ikut kakak berjualan nasi goreng. Impian Erwin satu merubah nasif garis orang miskin dengan sejuta mimpi. Kisah pun dimulai.....................!!!!!!
Hari itu Erwin bergegas untuk pergi kuliah.
“ sial banget udah siang,” kata Erwin.
“kenapa kamu, Er kayak banyak masalah?,” tanya Kak Tino.
“ada urusan mendadak, mana kunci motor ya kak,” tanya Erwin.
“gak tahu lah, kamu yang make taruhnya sembarangan jadi bingung lah,” ujar Kak Toni.
“oh, di meja depan. Ahh ini dia,” kata Erwin senang.
“ Erwin gimana kerjaan mu ini, barang dagang belum beres ini,” kata Kak Tino.
“nanti aja kak, ini masalah darurat militer. Bahaya banget udah lampu merah masalahnya,” penjelasan Erwin.
“pasti urusan Lia....kan,” ujar Kak Tino.
“bisa ia, bisa juga ia yang terpenting ada kerjaan,” kata Erwin.
“awas jalan kerjaan salah,” ancam Kak Tino.
“beres lah Kak....ya udah dulu Asalamualaikum,” salam Erwin.
“walaikumsalam,” jawab Kak Tino.
Erwin menghampiri motor yang cukup bagus hasil dari kerja kerasnya. Mulailah Erwin menghidupkan motornya tapi tidak lupa helm untuk keamanan. Segera Erwin membawa motornya ke suatu daerah yang di tujunya. Dengan kecepatan standar melaju kendaraannya. Selang beberapa saat sampailah ke tempat Lia. Terlihat mimik wajahnya Lia yang kesel.
“ Asalammualaikum wahai gadis cantik,” salam pujian dari Erwin.
Rasa kesel itu melumer terlihat senyum manis dan pipinya merona. “ kak bisa aja, adek jatoh dalam gombalan kak,” ujar Lia.
“Lia dan Erwin cepet pergi kuliah sana malah pacaran,” kata Bapak Lia dengan Kasar.
“Bapak biar aja, namanya anak muda,” sahut Ibu Lia.
“gak pantes di lihatin tetangga,” tegas Bapak Lia.
“ya udah cepetan kalian pergi kuliah, biar ibu ademin Bapak di dalem. Kamu juga Win datang telat, jadi ruet.”
Dengan menunduk malu Lia naik kendaraan Erwin dengan mengucap salam keduanya meninggalkan kediaman rumah Lia. Dengan penuh kehati-hatian mengendarain motor di jalan raya. Erwin memberikan kenyamanan bagi sang kekasih yang dibawanya di jok belakang. Hidup indah tetap saja waktu begitu cepat. Erwin dan Lia sampai di Kampus.
Hari itu Erwin bergegas untuk pergi kuliah.
“ sial banget udah siang,” kata Erwin.
“kenapa kamu, Er kayak banyak masalah?,” tanya Kak Tino.
“ada urusan mendadak, mana kunci motor ya kak,” tanya Erwin.
“gak tahu lah, kamu yang make taruhnya sembarangan jadi bingung lah,” ujar Kak Toni.
“oh, di meja depan. Ahh ini dia,” kata Erwin senang.
“ Erwin gimana kerjaan mu ini, barang dagang belum beres ini,” kata Kak Tino.
“nanti aja kak, ini masalah darurat militer. Bahaya banget udah lampu merah masalahnya,” penjelasan Erwin.
“pasti urusan Lia....kan,” ujar Kak Tino.
“bisa ia, bisa juga ia yang terpenting ada kerjaan,” kata Erwin.
“awas jalan kerjaan salah,” ancam Kak Tino.
“beres lah Kak....ya udah dulu Asalamualaikum,” salam Erwin.
“walaikumsalam,” jawab Kak Tino.
Erwin menghampiri motor yang cukup bagus hasil dari kerja kerasnya. Mulailah Erwin menghidupkan motornya tapi tidak lupa helm untuk keamanan. Segera Erwin membawa motornya ke suatu daerah yang di tujunya. Dengan kecepatan standar melaju kendaraannya. Selang beberapa saat sampailah ke tempat Lia. Terlihat mimik wajahnya Lia yang kesel.
“ Asalammualaikum wahai gadis cantik,” salam pujian dari Erwin.
Rasa kesel itu melumer terlihat senyum manis dan pipinya merona. “ kak bisa aja, adek jatoh dalam gombalan kak,” ujar Lia.
“Lia dan Erwin cepet pergi kuliah sana malah pacaran,” kata Bapak Lia dengan Kasar.
“Bapak biar aja, namanya anak muda,” sahut Ibu Lia.
“gak pantes di lihatin tetangga,” tegas Bapak Lia.
“ya udah cepetan kalian pergi kuliah, biar ibu ademin Bapak di dalem. Kamu juga Win datang telat, jadi ruet.”
Dengan menunduk malu Lia naik kendaraan Erwin dengan mengucap salam keduanya meninggalkan kediaman rumah Lia. Dengan penuh kehati-hatian mengendarain motor di jalan raya. Erwin memberikan kenyamanan bagi sang kekasih yang dibawanya di jok belakang. Hidup indah tetap saja waktu begitu cepat. Erwin dan Lia sampai di Kampus.
No comments:
Post a Comment