Malam begitu larut sekali. Dono tetap duduk santai di ruang tamu sambil mengetik untuk urusan kerjaannya. Indro keluar dari kamarnya langsung menuju dapur. Mengambil air minum di dalam kulkas.
"Segarnya...air dingin ini," celoteh Indro.
Indro langsung bergerak ke ruang tamu melihat Dono yang serius banget lagi ngerjain sesuatu di depan leptopnya. Indro langsung duduk bersama Dono.
"Sudah larut malam masih serius mengerjakan pekerjaan atau cuma mainan ...ya Dono?" tanya Indro.
"Sebenarnya sih di bilang kerjaan bisa bukan juga bisa," kata Dono.
"Kok ngomongnya gitu Dono. Yang benar yang mana?" kata Indro.
"Yang benar. Setelah menyelesaikan pekerjaan. Saya mengetik isi Blog saya.....sesuai keinginan hati saya," kata Dono.
Indro langsung melihat ketikan Dono pada leptopnya. Dengan seksama Indro membaca tulisannya Dono.
"Kenapa....Dono. Tokohnya.....selalu banyak wanita jarang banget cowoknya?" tanya Indro.
"Kan ...saya cowok. Wajar menyukai tokohnya lebih banyak cewek. Diambil di kehidupan sehari-hari. Tandanya saya menyukainya," penjelasan Dono.
"Bener....juga. Kalau banyak tokoh cowok yang di tulis kaya kita menyukai cowok. Kaya banci kaleng aja...ya gak Dono," kata Indro.
"Kaya......sih. Kalau......pola pikirnya jadi....cenderung negatif. Jatuh sakit..... Banci deh," kata Dono.
"Ah.....sebenarnya gak mungkin lah," kata Indro.
"Iya..gak. Mungkilah.......," tegas Dono.
Indro beranjak dari duduknya langsung ke ruang tengah dan segera menghidupkan TV. Lalu di pilihlah chanel yang terbaik oleh Indro dengan remotnya. Tiba-tiba ....Indro langsung hilang rasa ngantuknya karena melihat penampilan Selfi luar biasa. Terbawa suasana ketika Selfi menyanyikan lagu yang begitu bagus dan merdu. Indro dengan tenang menyaksikannya. Sedangkan Dono terus mengetik di Blognya untuk meluapkan semua perasaannya dengan nilai hoby yang baik. Sampai waktunya Dono berteriak di ruang tamu "Selesai juga saya menulis cerpen yang baik tentang penyanyi kesukaan saya."
Indro pun terkejut dengan ulah Dono yang kekanak-kanakan. Lalu Indro berkata "Dono jangan berisik .....hari sudah malam tenang...ya Dono."
"Iya...," saut Dono.
Dono langsung mematikan leptopnya, lalu di bawa ke dalam kamar. Saat melewati ruang tengah Dono melihat penampilan Selfi.....si penyanyi dangdut yang sedang bertanding. Dono pun terpukaw dengan penampilannya.
"Bagus...juga tuh....vokal dari Selfi," kata Dono.
"Namanya juga penyanyi......Dono. Otomatis bagus lah. Untuk menunjang penampilannya di panggung," kata Indro.
"Pengamatan kamu...luar biasa ya Indro," pujian Dono.
"Ah...cuma sedikit pemahaman saja. Kalah dengan Soimah, Nazar, dan Inul Daratista yang terjun di dunia musik dangdut," kata Indro.
"Maksudnya.....kawakan...dalam dunia musik dangdut," kata Dono.
"Jelas...banget...........merekalah orang lebih kompeten yang dapat memberikan ilmunya yang didapat dari pendidikan atau pengalaman hidup. Maka jelas lah kualitas dangdutnya jauh lebih bermutu lagi." penjelasan Indro.
"Benar-benar penonton yang baik bisa menilai dengan baik. Tapi tetap saja ini. Cuma pandangan masyarakat kecil yang kurang pemahaman seni musik kan," kata Dono.
"Ya..jelaslah Dono. Kan saya pekerjaannya bangunan. Masalah pengetahuan musik saya kan kurang memadailah," kata Indro.
"Ya..sudahlah saya tinggal tidur," kata Dono.
"Tidur...sana. Ganggu..orang nonton dangdut," kata Indro.
Dono masuk ke dalam kamarnya langsung menaruh leptopnya di meja belajar. Setelah itu rebaan di kasur tak lupa membaca doa mau tidur. Indro terus menyaksikan acara musik dangdut yang di isi dengan kekonyolan dari pembawa acara dan juri yang menilai.
Karya: No
No comments:
Post a Comment