CAMPUR ADUK

Tuesday, February 11, 2025

NOTEBOOK

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara komedi Lapor Pak! di chenel Trans7 seperti biasa sih, ya Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum susu dan makan singkong rebus gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Kapten Kabir Kaul, seorang pensiunan perwira tentara muda, memutuskan untuk mengajar di sekolah mendiang ayahnya, Sekolah Umum Wular karena sekolah tersebut akan ditutup jika tidak ada guru yang mengajar. Di sekolah, ia menemukan buku harian yang ditinggalkan di laci meja oleh guru sebelumnya, Firdaus Quadri. Anak-anak mulai datang ke sekolah setelah mengetahui bahwa seorang guru baru telah tiba. Namun, mereka tidak mematuhi Kabir, membuatnya berpikir bahwa dia tidak bisa mengajar, tetapi setelah membaca buku harian Firdaus, dia mendapatkan kepercayaan diri dan memutuskan untuk mencoba.

Pacar Kabir putus dengannya, karena dia berselingkuh dan percaya bahwa Kabir sekarang tidak layak untuk menikahinya karena dia telah meninggalkan tentara. Dia patah hati tetapi mengambil pelipur lara di anak-anak sekolah dan buku harian Firdaus, menulis komentar di dalamnya. Dia mengetahui tentang Imran, salah satu anak sekolah, yang ayahnya, Yakub, ingin dia membantu dalam rumah tangga daripada bersekolah. Menggunakan bantuan dari buku harian, Kabir berhasil membawa Imran kembali ke sekolah. Dia memutuskan untuk membakar buku harian Firdaus setelah mengetahui bahwa dia akan menikah, tetapi mengambilnya kembali karena pencerahan.

Di hari pernikahannya, Firdaus mengetahui bahwa tunangannya berselingkuh dan wanita lain sedang mengandung anaknya. Dia membatalkan pernikahan dan kembali ke Wular Public School. Anak-anak sangat senang memilikinya kembali meskipun Kabir telah tiada. Dia menemukan buku hariannya di laci yang sama yang dia tinggalkan setahun sebelumnya dan membaca komentar Kabir. Dia telah menulis bahwa dia jatuh cinta dengan penulis dan telah belajar pelajaran berharga dari buku hariannya. Penasaran, Firdaus bertanya kepada kepala sekolah tentang Kabir dengan cara yang sama seperti dia bertanya tentang dia. Kepala sekolah mengatakan kepadanya bahwa dia telah pergi untuk mengambil kursus mengajar.

Suatu hari, Firdaus berhadapan dengan Yakub yang ingin merebut kembali Imran. Imran melihat Kabir dan berlari ke arahnya, mengatakan dia tidak ingin meninggalkan sekolah. Yakub mengancam Kabir dengan pistol dan Imran, menyadari Yakub mungkin membunuh Kabir, mengambil pistol untuk menembak ayahnya. Kabir menghentikannya, memintanya untuk tidak melakukannya. Yakub menyadari kesalahannya dan melepaskannya. Di bagian akhir, ditunjukkan bahwa Firdaus mengirim anak-anak kembali ke rumah sehingga dia dapat berbicara dan menghabiskan waktu bersama Kabir yang telah dia cintai.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum susu dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Di meja ada anglo kecil dan di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas gitu. 

"Biasanya Budi minum kopi. Sekarang...tumben minum susu," kata Eko. 

"Memang sih...biasa sih...mimum kopi. Yaaa aku lagi ingin minum susu jadi di laksanakan dengan baik minum susu. Minum susu kan sehat," kata Budi. 

"Karena Budi ingin minum susu jadi di laksanakan dengan baik toh," kata Eko. 

"Anak kecil suka minum susu, ya yang dewasa juga. Susu kan enak," kata Budi. 

"Susu memang....enak," kata Eko. 

"Ngomongin susu, ya pola pikirnya...positif kan, ya jangan ke arah negatif kan?" kata Budi. 

"Kalau pola pikirnya negatif, ya biarin saja pola pikir orang-orang dewasa gitu. Kalau kita kan harus pola pikir positif....karena memang benar-benar ngomongin minum susu. Ya susu merek apa yang di minum Budi?" kata Eko. 

"Susu merek Cap Enaak," kata Budi. 

"Merek susu  Cap Enaak toh," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau aku sih, ya biasa minum susu...susu kental manis Frisian Flag," kata Eko. 

"Eko biasa minum susu...susu kental manis Frisian Flag toh," kata Budi. 

"Susu....bermacam-macam susu, ya bermacam-macam merek susu. Ya susu di kaitan dengan ekonomi," kata Eko. 

"Susu di kaitkan dengan ekonomi toh," kata Budi. 

"Susu ada di negeri Indonesia dan negara lain, ya di produksi dengan baik di pabrik," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Ya orang-orang banyak kerja dengan baik di pabrik susu gitu," kata Eko. 

"Hidup ini pilihan, ya jadi orang-orang memutuskan dengan baik kerja di pabrik susu," kata Budi. 

"Roda ekonomi di gerakan dengan baik," kata Eko 

"Realita memang begitu...roda ekonomi di jalankan dengan baik, ya karena hidup ini," kata Budi. 

"Kompetisi tetap terjadi di negeri ini dan negara lain, ya urusan susu," kata Eko. 

"Persaingan sengit, ya terjadi dengan baik," kata Budi. 

"Apa yang di usahakan? Ya rezeki masing-masing!" kata Eko. 

"Benerlah omongan Eko," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu main kartu gaplek saja Budi!" kata Eko. 

"Okey...main kartu gaplek!" kata Budi. 

Budi mengambil kartu gaplek dengan baik, ya kartu gaplek di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu gaplek dengan baik gitu.

"Ngomongin berita Tv," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Apa pendapat Budi dengan berita Presiden Turki yang berkunjung ke Indonesia?" kata Eko.

"Pendapat aku ya?" kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Penilaian penonton yang baik sih. Yaaa berita tentang Presiden Turki berkunjung ke Indonesia bagus sih. Hubungan Bilateral antar dua negara," kata Budi.

"Penilaian...Budi...bagus!"  kata Eko.

"Sedangkan penilaian Eko?" kata Budi.

"Aku penonton yang baik, ya penilaian...bagus berita tentang Presiden Turki berkunjung ke Indonesia," kata Eko.

"Penilaian...Eko...bagus. Berarti aku dan Eko....sama penilaiannya," kata Budi.

"Sama," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi tetap asik main kartu gaplek gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

ROUGH NIGHT

Malam yang gelap di langit ada bulan dan bintang gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel Garuda TV gitu, ya Budi dudu...

CAMPUR ADUK