Malam yang gelap bertabur bintang di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus di chenel NET TV, yaaa seperti biasa sih....Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen sambil menikmati minum susu Cap Enaak dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Mickey Knox dan istrinya Mallory berhenti di sebuah restoran di gurun New Mexico. Duo redneck tiba dan mulai melecehkan Mallory secara seksual saat dia menari di dekat jukebox. Awalnya dia mendorongnya sebelum memukuli salah satu pria dengan kejam. Mickey bergabung dengannya, dan pasangan itu membunuh semua orang di restoran itu, kecuali satu pelanggan, yang dengan bangga mereka sebutkan nama mereka sebelum pergi. Pasangan itu berkemah di gurun, dan Mallory mengenang bagaimana dia bertemu Mickey, seorang pengantar daging yang melayani rumah tangga keluarganya. Setelah romansa angin puyuh, Mickey ditangkap karena pencurian mobil besar-besaran dan dikirim ke penjara; dia melarikan diri dan kembali ke rumah Mallory. Pasangan itu membunuh ayah Mallory yang melakukan kekerasan seksual dan ibu yang lalai, tetapi menyelamatkan nyawa adik laki-laki Mallory, Kevin. Pasangan itu kemudian mengadakan upacara pernikahan tidak resmi di sebuah jembatan.
Kemudian, Mickey dan Mallory menyandera seorang wanita di kamar hotel mereka. Marah dengan keinginan Mickey untuk threesome, Mallory pergi, dan Mickey memperkosa sandera itu. Mallory pergi ke pom bensin terdekat, di mana dia menggoda seorang mekanik. Mereka mulai berhubungan seks di kap mobil, tetapi setelah Mallory menderita kilas balik diperkosa oleh ayahnya, dan mekanik itu mengenalinya sebagai pembunuh yang dicari, Mallory membunuhnya. Pasangan itu melanjutkan pembunuhan massal mereka, akhirnya mengklaim 52 korban di New Mexico, Arizona dan Nevada. Yang mengejar mereka adalah detektif Jack Scagnetti, yang terobsesi dengan pembunuh massal pada usia delapan tahun setelah menyaksikan pembunuhan ibunya di tangan Charles Whitman. Di balik kedok heroiknya, dia juga seorang psikopat yang kejam dan telah membunuh pelacur di masa lalunya. Menyusul pembunuhan berantai yang dilakukan pasangan itu, muncul jurnalis tabloid yang mementingkan diri sendiri, Wayne Gale, yang membuat profil mereka di acaranya American Maniacs, dan segera mengangkat mereka ke status pahlawan kultus.
Mickey dan Mallory tersesat di padang pasir setelah memakan jamur psikedelik, dan mereka tersandung pada sebuah peternakan milik Warren Red Cloud, seorang pria Navajo yang menyediakan mereka makanan dan tempat tinggal. Saat Mickey dan Mallory tidur, Warren, merasakan kejahatan pada pasangan itu, mencoba mengusir setan yang ia rasakan pada Mickey, melantunkannya saat ia tidur. Mickey, yang memiliki mimpi buruk tentang orang tuanya yang kasar, terbangun selama pengusiran setan dan menembak Warren sampai mati. Saat pasangan itu melarikan diri, mereka merasa bersalah dan menemukan ladang ular derik raksasa, di mana mereka digigit dengan parah. Mereka mencapai toko obat untuk membeli penawaran gigitan ular, tetapi toko itu sudah habis terjual. Seorang apoteker mengenali pasangan itu dan memicu alarm sebelum Mickey membunuhnya. Polisi tiba tak lama kemudian dan menghampiri pasangan itu dan baku tembak pun terjadi. Polisi mengakhiri pertikaian dengan memukuli pasangan itu sementara kru berita memfilmkan aksinya.
Setahun kemudian, Mickey dan Mallory yang dipenjara dianggap gila dan dijadwalkan untuk dipindahkan ke rumah sakit jiwa, dengan Scagnetti mengawasi pemindahan mereka. Kepala Sipir Dwight McClusky memberi tahu detektif bahwa ia harus membunuh keluarga Knox selama pemindahan mereka dan mengklaim bahwa mereka telah mencoba melarikan diri.
Sementara itu, Gale telah membujuk Mickey untuk menyerahkan wawancara langsung yang akan ditayangkan setelah Super Bowl. Selama wawancara, Mickey menyatakan dirinya sebagai "pembunuh alami", yang menginspirasi narapidana lain untuk memulai kerusuhan penjara. Setelah McClusky mengakhiri wawancara, Mickey ditinggal sendirian dengan Gale, kru film, dan beberapa penjaga. Dia berhasil mengalahkan seorang penjaga dan membunuh sebagian besar orang di ruangan itu, menyandera Gale dan beberapa orang lainnya. Gale dan krunya memberikan laporan televisi langsung yang menggambarkan kerusuhan itu. Sementara itu, ketika Scagnetti mencoba merayu Mallory di selnya, dia memukulinya dengan kejam sebelum penjaga lain menundukkannya dengan gas air mata. Mickey dan Gale mencapai sel Mallory, di mana Mickey membunuh para penjaga dan terlibat dalam kebutuhan Meksiko dengan Scagnetti sebelum Mallory membunuhnya.
Seluruh kru televisi Gale terbunuh saat mencoba melarikan diri dari kerusuhan, sementara Gale sendiri mulai terlibat dalam kekerasan, menembaki para penjaga penjara. Mickey dan Mallory mencuri sebuah van dan melarikan diri ke hutan bersama Gale, yang mereka wawancarai terakhir kali sebelum menyatakan bahwa dia harus mati. Dia mencoba berbagai argumen untuk mengubah pikiran mereka, dengan menggunakan praktik khas mereka untuk meninggalkan satu orang yang selamat. Mickey memberitahunya bahwa mereka meninggalkan seorang saksi untuk menceritakan kisah tersebut: kameranya. Gale menerima nasibnya dan ditembak mati. Tanpa sepengetahuan ketiganya, seluruh percakapan tersebut ditransmisikan ke pembawa berita yang ketakutan melalui mikrofon in-ear Gale.
Beberapa tahun kemudian, Mickey dan Mallory, yang masih buron, melakukan perjalanan dalam sebuah RV, sementara Mallory yang sedang hamil menyaksikan kedua anak mereka bermain.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum susu Cap Enaak dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada anglo kecil dan di atasnya ada tekok kaleng yang berisi air panas gitu. Eko menaruh di meja, ya plastik kresek gitu.
"Eko apa isi plastik kresek?" kata Budi.
Eko mengeluarkan isi dari plastik kresek dan Eko berkata "Kopi ABC."
"Ooo kopi ABC toh!" kata Budi.
"Aku kepengen minum kopi ABC, ya jadi aku membeli dengan baik....kopi ABC di warung gitu!" kata Eko.
"Ooo karena Eko kepengen toh minum kopi ABC, ya jadi Eko beli kopi ABC di warung toh!" kata Budi.
"Buat kopi ABC!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil gelas dan sendok gitu, ya kopi ABC sachet di sobek, ya isinya di masukkan dengan baik ke dalam gelas dan plastik pembungkus di buang ke tempat sampah gitu. Eko mengambil tekok kaleng, ya tekok kaleng di tuangkan dengan baik, ya air panas masuk ke dalam gelas gitu. Cukup terisi air panas di dalam gelas gitu dan tekok kaleng di taruh di atas anglo kecil gitu. Eko mengaduk dengan baik kopi pake sendok, ya kopi jadi di minum dengan baik gitu.
"Ubur Ubur Ikan Lele. Kopi ABC ya....enak le!" kata Eko.
"Kopi ABC....memang rasa kopinya enak!" kata Budi.
Eko selesai minum kopi, ya gelas berisi kopi di taruh di meja dengan baik gitu.
"Budi mau minum kopi ABC, yaaa di plastik kresek masih ada dua sachet kopi ABC?" kata Eko.
"Nanti-nanti Eko aku minum kopi ABC, ya aku masih menikmati minum susu Cap Enaak!" kata Budi, ya sambil menunjuk gelas berisi susu Cap Enaak.
"Ok tidak ada masalah sih...Budi minum kopi ABC...nanti-nanti saja karena Budi masih menikmati minum susu Cap Enaak," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
Budi mengambil koran di meja dan koran di taruh di meja gitu.
"Aku cerita pake nama dua orang ini!" kata Budi, ya sambil menunjukkan foto di koran gitu.
Eko melihat dengan baik foto di koran gitu.
"Artis!" kata Eko.
"Iya...artis Salma dan artis Dimansyah!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Boy anaknya Surya dan Amanda gitu. Ya Boy kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Bandung gitu. Di kampus sih, ya Boy berteman baik dengan Dika dan Rakha. Boy, Dika, dan Rakha sering ngumpul bersama untuk main PS 5, ya pada akhirnya ketiganya membuat grub band dengan tujuan happy-happy saja karena menyukai musik gitu. Di kampus, ya Rakha dekat dengan cewek bernama Aisyah gitu. Dika dekat dengan cewek bernama Jasmin gitu. Pendekatan yang di jalankan Rakha pada Aisyah berjalan dengan baik, ya jadinya jadian gitu. Pendekatan yang di jalankan Dika pada Jasmin berjalan dengan baik, ya jadinya jadian gitu. Sedangkan Boy, ya masih jomlo gitu. Sampai suatu hari, ya Boy bertemu dengan cewek cantik ketika Boy berada di kafe. Boy memberanikan diri untuk kenalan dengan cewek cantik tersebut gitu, ya jadinya Boy tahu namanya Salma gitu. Boy dan Salma berteman baik gitu. Salma menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Ya Salma beda Universitas dengan Boy gitu. Rizky dan Mahalini orang tua Salma gitu. Salma di jodohkan sama orang tuanya dengan cowok yang bernama Dimansyah gitu. Ya Dimansyah memang orang kaya karena orang tuanya pemilik perusahaan PT. CITRA gitu. Salma tidak suka dengan Dimansyah. Yaaa Dimansyah suka dengan Salma gitu. Boy yang suka dengan Salma, ya Boy berusaha dengan baik untuk jadian dengan Salma gitu. Usaha Boy berhasil jadian sama Salma gitu. Dimansyah sampai tahu hubungan Salma dan Boy gitu. Dimansyah ingin memisahkan Salma dengan Boy dengan cara buruk, ya menyuruh orang bayaran untuk membuat Boy babak belur gitu. Yaaa setelah di pikirkan dengan baik....Dimansyah memilih cara baik karena jika cara buruk di jalankan Dimansyah tidak akan mendapatkan Salma gitu. Dimansyah tetap berpura-pura tidak tahu hubungan Boy dan Salma gitu. Ya Dimansyah tetap baik sama Salma untuk mengambil hati Salma gitu. Ada sih...Salma tertarik dengan Dimansyah karena Dimansyah baik gitu. Hubungan Boy dan Salma tidak di setujui sama orang tua Salma gitu. Sampai Ayahnya Salma kena serangan jantung, ya Ayah Salma masih selamat gitu dan Ayah Salma meminta Salma untuk putus hubungan dengan Boy dan Salma menerima Dimansyah sebagai calon suami Salma gitu. Keputusan yang berat buat Salma memilih antara Boy dan Dimansyah gitu. Karena permintaan Ayah, ya Salma memutuskan putus hubungan cinta dengan Boy. Yaaa Boy mau tidak mau menerima sih putus dari Salma gitu. Salma pun menikah dengan baik sama Dimansyah gitu. Orang tua Salma senang sih...Salma menikah dengan Dimansyah gitu. Boy yang melihat pernikahan Salma dan Dimansyah, ya Boy patah hati gitu. Boy berkata "Nasif diri ku, ya harus patah hati. Aku tidak bisa bersama Salma." Salma dan Dimansyah menjalankan rumah tangga dengan baik gitu. Boy tetap menjalankan kuliah dengan baik gitu. Sampai Boy selesai kuliah, ya sarjana gitu. Boy memutuskan untuk kerja di Tokyo, ya Jepang gitu. Ceritanya Boy sudah berada di Tokyo, ya Jepang gitu. Ya Boy tinggal dengan baik di rumah kontrakan, ya pemiliknya Saito gitu. Ya Saito menjalankan rumah tangganya dengan baik sama Jun Ji-hyun. Ya Jun Ji-hyun, ya asli orang Korea Selatan gitu. Boy beradaptasi dengan baik dengan ruang lingkup sosial orang-orang asli Jepang gitu. Ya Boy kerja dengan baik di perusahaan PT. SONY gitu. Selama tinggal dan kerja di Tokyo, ya Jepang...Boy masih ke pikiran Salma gitu. Ada cewek asli Jepang yang di sukai Boy, ya cewek itu bernama Kasumi Arimura. Ya Kasumi Arimura teman kerja Boy di perusahaan PT. SONY gitu. Boy menyatakan cinta dengan baik sama Kasumi Arimura, ya Kasumi Arimura menerima dengan baik cinta Boy gitu. Boy senang sekali berpacaran dengan Kasumi Arimura gitu. Ya Boy akhirnya melupakan dengan baik, ya Salma gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta Boy!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Dam saja Budi!" kata Eko.
"Okey main permainan Dam!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Dam dengan baik gitu.
"Obrolan aku dan Eko...biasanya kalau di kaitkan dengan artis. Yaaa artisnya berpacaran atau menikah, ya aku dan Eko....patah hati kan Eko?" kata Budi.
"Cuma permainan seandainya di kaitkan dengan artis, ya bentuk obrolan aku dan Budi. Patah hati...melihat hubungan artis yang pacaran atau menikah," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya asik main permainan Dam gitu.
"Ngomongin acara Tv," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Artis Rara dan teman-teman tetap bagus sih penampilannya....di acara Jirayut 24wadee Party di chenel Indosiar, ya gimana...pendapat Eko?" kata Budi.
"Pendapat aku toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Penilaian penonton yang baik sih. Yaaa artis Rara dan teman-teman tetap bagus sih penampilannya di acara Jirayut 24wadee Party!" kata Eko.
"Penonton di rumah terhibur dengan baik," kata Budi.
"Memang penonton di rumah terhibur dengan baik," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan Dam gitu.
No comments:
Post a Comment