Setelah nonton Tv yang acaranya komedi Lapor Pak! di chenel Trans7, ya seperti biasa sih Budi duduk santai dengan baik di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum susu dan makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Novelis kejahatan yang kaya Harlan Thrombey mengundang seluruh anggota keluarganya ke rumahnya di Massachusetts untuk pesta ulang tahunnya yang ke-85. Keesokan paginya, asisten rumah tangga Harlan, Fran, menemukan Harlan tewas dengan bekas luka gorokan di lehernya. Polisi yakin bahwa kematian Harlan adalah bunuh diri, tetapi seorang anonim membayar detektif swasta Benoit Blanc untuk menyelidiki kasus ini.
Blanc mengetahui bahwa hubungan Harlan dengan keluarganya tegang. Harlan sempat mengancam akan mengekspos menantunya, Richard, karena selingkuh dari istrinya, Linda. Harlan juga menghentikan tunjangan menantu perempuannya, Joni, karena ia mencuri harta milik Harlan, memecat putra bungsunya, Walt, dari perusahaan penerbitannya serta berseteru dengan cucunya, Ransom.
Tanpa sepengetahuan Blanc, setelah pesta ultah itu, perawat Harlan, Marta Cabrera, tidak sengaja memberinya overdosis morfin sebagai ganti obat biasa dan tidak dapat menemukan penawarnya sehingga Harlan hanya tinggal beberapa menit untuk hidup. Untuk melindungi Marta, Harlan memberi instruksi untuk membuat alibi palsu demi menghindari kecurigaan atas kematiannya, lalu Harlan kemudian menggorok lehernya sendiri. Marta melaksanakan instruksi Harlan, tetapi ibu Harlan, Great Nana, melihat Marta dan mengira Marta adalah Ransom.
Marta tidak bisa berbohong tanpa muntah lebih dulu sehingga ia memberikan jawaban yang benar tetapi tidak lengkap ketika Blanc menanyainya. Blanc meminta Marta untuk membantu penyelidikannya. Ketika mereka mencari properti Harlan, Marta berusaha menyembunyikan bukti.
Surat wasiat Harlan dibacakan oleh pengacara Harlan, Alan Stevens, dan berisi bahwa ia meninggalkan seluruh harta bendanya untuk Marta, membuat Marta dan seluruh anggota keluarga Thrombey heran. Mereka menyalahkan Alan dan Marta, tetapi Ransom membantu Marta melarikan diri. Ransom membujuk Marta untuk mengaku kepadanya dan menawarkan untuk membantunya sebagai pertukaran bagian warisannya. Seluruh anggota keluarga lainnya mencoba membujuk Marta untuk meninggalkan warisannya, lalu Walt mengancam akan mengekspos ibu Marta sebagai imigran ilegal.
Marta menerima catatan pemerasan anonim dengan sebagian salinan dari laporan toksikologi Harlan. Ia dan Ransom pergi ke kantor pemeriksa medis, tetapi salinan tersebut telah hancur dalam kebakaran. Marta menerima email anonim dengan waktu dan alamat untuk menemui seorang pemeras. Blanc dan polisi, juga menyelidiki kantor pemeriksa medis yang hancur, melihat Marta dan Ransom. Setelah pengejaran mobil yang singkat, polisi menangkap Ransom, lalu Blanc menjelaskan kepada Marta bahwa Great Nana melihat Ransom turun dari kamar Harlan pada malam kematiannya.
Marta pergi ke alamat sesuai email dan menemukan Fran dibius bersama dengan kasus medis Marta yang hilang. Marta kemudian ragu-ragu, menyadari bahwa Fran dapat menghubungkan Marta dengan kejahatan, tetapi ia melakukan CPR pada Fran dan menelepon 911. Marta mengaku kepada Blanc, tetapi Ransom telah memberitahunya. Di rumah, Marta menemukan salinan laporan toksikologi lengkap yang disembunyikan di tempat penyimpanan ganja Fran. Marta akan mengaku kepada keluarga Thrombey bahwa ia menyebabkan kematian Harlan, tetapi Blanc menghalangi Marta setelah membaca laporan tersebut.
Blanc mengungkapkan potongannya kepada Marta, Ransom serta polisi. Setelah Ransom mengetahui bahwa Harlan menyerahkan segalanya kepada Marta di pesta ulang tahunnya, ia menukar isi botol obat Marta dan mencuri penawarnya sehingga ia akan membunuh Harlan dengan overdosis morfin, membuat Marta tidak memenuhi syarat untuk mengklaim warisan karena Marta dianggap sebagai pembunuh. Namun, Marta benar-benar memberikan obat yang benar tanpa membaca label, mengenalinya berdasarkan berat dan viskositas cairan sehingga Marta tidak bersalah atas kematian Harlan. Setelah kematian Harlan dilaporkan sebagai bunuh diri, Ransom secara anonim menyewa Blanc untuk menemukan kesalahan Marta. Fran kemudian melihat Ransom mencuri kasus medis Marta untuk menyembunyikan fakta bahwa isi botol kecil itu sudah diganti dan mengirimkan email pemerasan kepada Ransom. Mengetahui bahwa Marta tidak sadar telah memberi Harlan obat yang benar, Ransom meneruskan email pemerasan kepada Marta. Ransom membakar kantor pemeriksa medis untuk menghancurkan bukti kepolosan Marta. Akhirnya, Ransom membius Fran dengan overdosis morfin dan mengirimkan email lokasinya ke Marta, berencana menjebak Marta atas pembunuhan Fran.
Marta menipu Ransom agar mengaku dengan berbohong bahwa Fran telah selamat dan ia akan menyeret Ransom. Setelah Ransom mengaku dan bersumpah membalas dendam, Marta langsung muntah di depan Ransom, mengungkapkan kebohongan. Marah, Ransom menyerang Marta dengan pisau tetapi ia menemukan pisau itu adalah pisau panggung yang bisa ditarik. Polisi telah mencatat pengakuan Ransom, lalu Ransom ditahan ketika Marta mengawasi dari rumah Harlan yang sekarang menjadi rumahnya.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum susu dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas gitu.
"Budi menikmati minum susu dengan baik," kata Eko.
"Eko...mau minum susu?" kata Budi.
"Kalau di tawarin dengan baik, ya aku mau minum susu lah!" kata Eko.
Budi memberikan susu sasetan..susu Cap Enaak...pada Eko, ya Eko mengambil susu sasetan gitu.
"Buat sendiri...susunya...Eko!" kata Budi.
"Iya buat susu...sendiri!" kata Eko.
Eko mengambil gelas dan sendok gitu, ya susu sasetan di sobek dengan baik, ya isinya di masukkan ke dalam gelas dan pembungkus susu, ya di buang ke tempat sampah gitu. Eko mengambil tekok kaleng, ya air panas di tuangkan dengan baik ke dalam gelas gitu. Cukup terisi air panas di gelas, ya tekok kaleng di taruh di anglo kecil gitu. Eko mengaduk dengan baik susu, ya susu jadi dan di minum dengan baik gitu.
"Emmm...enak susu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko selesai minum susu, ya gelas di taruh di meja gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Memang hidup ini tetap sama sih..Budi!" kata Eko.
"Turki," kata Budi.
"Negara Turki," kata Eko.
"Berdasarkan artikel yang aku baca sih, ya tentang negara Turki yang cerita ini dan itu," kata Budi.
"Terus!!!" kata Eko.
"Ngomongin agama yang berkembang di negara Turki. Yaaa tidak ngomongin pemerintahan negara Turki, ya berdasarkan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan pemerintahan," kata Budi.
"Ngomongin agama, yaaa bersifat umum saja. Tidak ngomongin pemerintahan negara Turki di karenakan aku dan Budi... asli orang Indonesia, yaaa tahu saja tentang negara Turki berdasarkan artikel, ya umum gitu jadi beda dengan orang Turki asli yang tahu banget tentang urusan pemerintah negara Turki yang ini dan itu," kata Eko.
"Berdasarkan artikel di baca, ya agama yang berkembang di negara Turki, ya mayoritas Islam dan ada agama ini dan itu. Undang-Undang di negara Turki, ya menjamin dengan baik tentang manusia memeluk agamanya masing-masing," kata Budi.
"Undang-Undang," kata Eko.
"Berarti kan hidup ini, ya tentang orang-orang tinggal di negara Turki....hidup ini pilihan kan Eko, ya berkaitan agama yang di yakini?" kata Budi.
"Agama ini dan itu berkembang dengan baik di negara Turki, ya memang sih...hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini tentang agama yang di yakini gitu," kata Eko.
"Berarti Toleransi di jalankan dengan baik di negara Turki," kata Budi.
"Ada agama ini dan itu, ya Toleransi harus di jalankan dengan baik," kata Eko.
"Berbeda dengan agama yang satu dengan lain, ya pasti terjadi perdebatan ini dan itu. Tidak boleh bertikai," kata Budi.
"Dasar Undang-Undang mengatur urusan agama ini dan itu, ya jika terjadi pelanggaran sampai bertikai urusan perbedaan agama ini dan itu, ya penegak hukum menangkap lah. Ya jadi ketegasan dari hukum yang di buat," kata Eko.
"Hukum di buat tegas dengan baik, ya bagi yang melanggar aturan di hukum dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga Budi!" kata Eko.
"Okey main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga sambil menikmati minum susu dan makan singkong rebus gitu.
"Andai," kata Budi.
"Obrolan andai-andai gitu," kata Eko.
"Andai...aku dan Eko...tinggal di negara Turki," kata Budi.
"Yaaa andai aku dan Budi tinggal di negara Turki," kata Eko.
"Aku dan Eko...kerja jadi buruh di perusahaan yang ada di negara Turki, ya kan Eko?" kata Budi.
"Obrolan andai-andai tinggal di negara Turki kenapa kerja di sesuaikan dengan cerita kenyataan aku dan Budi tinggal di Indonesia jadi buruh di perusahaan? Harusnya beda gitu...Budi!" kata Eko.
"Okey beda gitu!" kata Budi.
"Kerja di perusahaan yang ada di negara Turki, ya punya jabatan yang lumayan gitu di perusahaan," kata Eko.
"Kerja di perusahaan yang ada di Turki, ya punya jabatan yang lumayan...ya okey lah...aku setuju!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Berdasarkan artikel sih, ya cewek-cewek Turki cantik, ya contohnya artis gitu," kata Budi.
"Cewek-cewek Turki toh. Urusan kisah cinta, ya Budi?" kata Eko.
"Iya urusan cinta!" kata Budi.
"Suka dengan cewek Turki, ya mengikuti aturan dengan baik berdasarkan budaya Turki gitu," kata Eko.
"Menikah dengan cewek Turki kan Budi?" kata Budi.
"Dasarnya satu agama dan cinta, ya cowok yang baik karena menyukai cewek Turki, ya menikahlah dengan baik," kata Eko.
"Hidup bersama dengan cewek yang di cintai di negara Turki," kata Budi.
"Bahagia!!!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Obrolan andai selesai!" kata Budi.
"Okey...obrolan andai selesai!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga, ya sambil minum susu dan makan singkong rebus gitu.
No comments:
Post a Comment