CAMPUR ADUK

Monday, January 6, 2025

BAJRANGI BHAIJAAN

Setelah nonton Tv yang acara olahraga Voli, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Di tengah perbukitan Sultanpur, sebuah desa yang indah di Kashmir, Pakistan, ya hidup Shahida Aziz, dinamai pemain kriket Pakistan, Shahid Afridi, ya seorang gadis bisu berusia enam tahun, bersama orang tuanya. Setelah kecelakaan di mana dia tidak dapat meminta bantuan karena dia bisu, ibunya, Razia Aziz, ya dengan dukungan yang mampu dari suaminya Rauf Aziz, ya memutuskan untuk membawanya ke kuil suci Sufi Nizamuddin Auliya di Delhi, India melalui Samjhauta Express, berharap itu akan memulihkan pidatonya.

Dalam perjalanan kembali ke Pakistan, kereta berhenti untuk perbaikan dan Shahida turun untuk menyelamatkan seekor domba saat Razia tertidur. Kereta berangkat sebelum Shahida bisa naik kembali. Panik, dia naik kereta barang, dengan asumsi itu menuju ke arah yang sama, tetapi sebaliknya pergi ke jalur sebaliknya dan berakhir di Kurukshetra. Selama perayaan di sana, ia bertemu Pawan Kumar Chaturvedi, ya yang akrab dipanggil "Bajrangi" oleh penduduk setempat. Dia adalah seorang Brahmana Hindu yang taat dan pemuja setia Dewa Hanuman. Pawan tinggal di rumah teman ayahnya, Dayanand Pandey, ya di mana ia bertunangan dengan putri Dayanand, Rasika. Dia mencoba dengan sia-sia untuk mencari tahu di mana Shahida tinggal. Dia mulai memanggilnya "Munni" dan membawanya pulang. Dayanand membiarkannya tinggal, mengira dia pasti Brahmana. Namun, keluarga tersebut akhirnya mengetahui bahwa Munni adalah seorang Muslim Pakistan ketika dia terlihat bersorak untuk tim kriket Pakistan selama pertandingan yang disaksikan seluruh keluarga. Dayanand yang marah memerintahkan Pawan untuk mengirimnya ke Pakistan melalui Komisi Tinggi Pakistan, ya tetapi kantor ditutup karena protes. Seorang agen perjalanan lokal berjanji untuk membawa Munni ke Pakistan tanpa paspor tetapi malah mencoba menjualnya ke rumah bordil, ya menyebabkan Pawan menjadi marah. Setelah menyelamatkannya, dia bersumpah untuk membawa pulang Munni sendiri meskipun tidak memiliki paspor dan visa. 

Pawan dan Munni dapat memasuki Pakistan di bawah pagar perbatasan, tetapi tak lama kemudian, mereka ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata India. Selama interogasi, ia melarikan diri dengan Munni dan bertemu Chand Nawab seorang jurnalis yang bekerja untuk saluran televisi Pakistan. Nawab mengikuti situasi Pawan, mengira dia memang orang India mata-mata, tetapi menemukan bahwa Pawan adalah korban keadaan yang menjalankan misi mulia untuk menyatukan kembali Munni yang bisu dengan orang tuanya. Tergerak oleh ceritanya, Nawab bergabung dengannya dalam perjalanannya untuk menemukan orang tua Munni. Mereka bertemu dengan seorang ulama Islam, Asad, yang membantu mereka menghindari penangkapan oleh polisi dan mengarahkan kelompok itu ke Azad Kashmir, ya setelah Munni mengenali daerah yang mirip dengan kota kelahirannya dalam foto kalender. Sementara itu, juru kamera Nawab, Kamil Yusuf, ditangkap oleh Inspektur Aamir Qureshi dan Petugas Polisi Senior Pakistan Hamid Khan ketika usahanya untuk melarikan diri gagal total, dan mereka memancingnya untuk melacak lokasi Nawab.

Nawab mendokumentasikan perjalanan mereka di video, tapi bosnya menolak untuk menayangkannya, berpikir itu adalah cerita yang tidak berguna. Nawab mengupload videonya di You Tobe, ya menemukan dalam proses bahwa Kamil sedang dikambinghitamkan oleh polisi untuk menangkap Pawan hidup-hidup ketika dia melihat tim di sebuah kuil. Saat meninjau rekaman itu, Munni mengenali Razia turun dari bus di latar belakang. Ketiganya pergi ke stasiun bus dan akhirnya mengidentifikasi Sultanpur sebagai kampung halaman Munni. Mereka naik bus tetapi menemukan bahwa petugas setempat telah memasang barikade untuk mengidentifikasi dan menangkap "mata-mata India". Merancang rencana untuk mengalihkan perhatian polisi, Pawan turun dari bus dan berlari menuju hutan dengan pandangan penuh sementara Nawab dan Munni melarikan diri di sisi lain. Pawan ditangkap, ditembak di lengan, dan kemudian disiksa secara brutal. Sementara itu, Nawab dan Munni mencapai Sultanpur, di mana Munni akhirnya bertemu kembali dengan orang tuanya.

Video yang diunggah oleh Nawab menjadi viral di seluruh India dan Pakistan, membuat banyak orang terharu. Hamid yang penyayang menyadari bahwa Pawan tidak bersalah setelah ceritanya diverifikasi, dan membebaskannya, menentang perintah bosnya untuk menahannya di penjara. Nawab meminta dukungan atas perintah Hamid dan ribuan orang Pakistan dan India berkumpul di Pos Pemeriksaan Narowal, tempat Pawan akan kembali ke India. Saat Pawan melintasi perbatasan, Nawab mengungkapkan bahwa nama asli Munni adalah Shahida, yang, juga hadir di antara kerumunan, berlari menuju pagar dan setelah beberapa usaha, meneriakkan kata pertamanya "Mama" (paman dari pihak ibu) untuk mendapatkan perhatiannya. Pawan mendengar suaranya, dan keduanya berlari ke arah satu sama lain saat mereka bertemu kembali dengan Pawan yang melemparkan Shahida tinggi-tinggi ke udara.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. 

"Ngomongin apa ya Eko?" kata Budi. 

"Ngomongin tentang keinginan yang diinginkan!" kata Eko. 

"Keinginan yang diinginkan toh!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Keinginan aku sih, ya mungkin sama dengan orang-orang pada umumnya sih. Keinginannya sih...minum kopi di sebuah rumah makan dan main catur dengan siapa ya?" kata Budi. 

"Dengan aku atau Abdul atau Erwin, ya main caturnya ya Budi?" kata Eko. 

"Main catur dengan Eko atau Abdul atau Erwin, ya hal biasa sih. Apalagi main catur dengan Putri, ya hal biasa gitu," kata Budi. 

"Cari suasana yang beda, ya Budi?" kata Eko. 

"Memang sih, ya cari yang beda gitu!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku ingin main catur sama Presiden Prabowo atau Wakil Presiden Gibran," kata Budi. 

"Keinginan Budi...keren juga!" kata Eko. 

"Memang keren lah, ya keinginan aku gitu. Gimana dengan keinginan Eko yang diinginkan?" kata Budi. 

"Keinginan yang diinginkan, ya hal sederhana sih. Yaaaa ingin makan mie Jawa gitu!" kata Eko. 

"Cuma makan mie Jawa sih, ya keinginan yang biasa aja sih. Sederhana gitu. Seharusnya sih, yaaa yang luar biasa gitu...Eko!"  Budi. 

"Kalau mau luar biasa sih. Makan mie Jawanya sama artis luar negeri. Siapa ya? Ini saja! Selena Gomez!" kata Eko. 

"Kalau itu sih, ya keinginan yang luar biasa sih Eko. Yaaa Eko makan mie Jawa bersama artis Selena Gomez!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ada yang marah apa tidak, ya Eko?" kata Budi. 

"Lagian sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya Purnama...tidak akan marah lah!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA sih, ya Purnama tidak akan marah!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sudah ah ngomongin tentang keinginan yang diinginkan!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau begitu sih, yaaa aku mau bercerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Rakha tinggal bersama kedua orang tuanya di Yogyakarta, ya orang tua Rakha adalah Andre dan Ayu. Kerjaan Andre pedagang mie Jawa gitu. Demi masa depan yang baik, ya Rakha kuliah dengan baik di Universitas gitu. Di kampus, ya ada cewek yang di sukai Rakha gitu, ya cewek itu bernama Adara gitu. Ya Adara anaknya Andhika dan Boyen gitu. Ya kerjaan Andhika tentara gitu. Rasa suka Rakha pada Adara, ya cukup rasa suka saja sih karena Adara telah berpacaran dengan Dika gitu. Ya Dika anaknya Rigen dan Wika. Kerjaan Rigen pengacara gitu. Hubungan kisah cinta yang di jalankan Dika dan Adara berjalan dengan baik. Ya memang sih di masa SMA, ya Dika pernah punya pacar yang bernama Jasmin. Hubungan Dika dan Jasmin telah putus dengan baik gitu. Dika belajar kesalahan pada masa SMA, ya hubungan kisah cinta dengan Jasmin. Ya sekarang Dika menjalankan hubungan dengan baik sama Adara gitu. Rakha yang tidak bisa bersama Adara, ya jadi Rakha fokus kuliah dengan baik gitu. Ceritanya sih, ya Rakha menyelesaikan kuliah dengan baik, ya sarjana gitu. Demi keinginan Rakha yang ingin mencari pengalaman hidup, ya jadi Rakha ke Batam gitu. Andre dan Ayu mengizinkan Rakha dengan baik ke Batam gitu. Sampai di Batam, ya Rakha tinggal di rumah kosan, ya pemilik bernama Surya gitu. Ya Surya menjalankan rumah tangganya dengan baik sama Amanda. Ya Marsa anaknya Surya dan Amanda gitu. Ya Marsa menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Rakha berteman dengan Agus Salim yang tinggal di kosan milik Surya gitu. Ya Agus Salim berasal dari Lampung, ya sebenarnya Agus Salim keturunan dari suku Jawa..., ya Jawa Tengah gitu. Ya Agus Salim cukup lama sih tinggal di Batam sih, ya kerjaan Agus Salim kerja di perusahaan dengan baik gitu. Rakha memang menyukai anak Surya, ya Marsa gitu. Sebenarnya Agus Salim sudah lama sih kenal Marsa dan juga suka gitu. Karena Marsa masih menjalankan sekolah SMA, ya Agus Salim berpikiran dua kali untuk jadian dengan Marsa gitu karena Marsa belum dewasa sih pola berpikirnya...maklum sih secara umum tentang remaja SMA gitu. Rakha yang suka dengan Marsa, ya jadi berteman baik saja karena setelah di nilai dengan baik sih....memang sih Marsa dewasa karena bentuk tubuh dan juga parasnya cantik tapi pola pikirnya belum dewasa gitu. Hidup di Batam, ya antara kaya dan miskin gitu. Rakha berusaha dengan baik kerja di perusahaan gitu. Setelah di usahakan dengan baik, ya Rakha kerja di perusahaan gitu. Rasa syukur di syukurin dengan baik sama Rakha, ya kerja di perusahaan gitu. Hubungan pertemanan Rakha dengan Agus Salim berjalan dengan baik, ya sampai Agus Salim menjalin hubungan dengan cewek bernama Hera, ya kerjaan Hera di sebuah toko yang mirip dengan minimarket gitu, ya toko SERBU namanya gitu. Ya Hera anaknya Wendy dan Kiky gitu. Kerjaan Wendy usaha potong rambut gitu. Hubungan kisah cinta yang di jalankan Agus Salim dengan Hera, ya berjalan dengan baik dan ada rencana menikah gitu. Rakha masih fokus dengan kerja di perusahaan, ya dengan keadaan masih jomlo jadi Rakha menikmati hidup di Batam dengan baik, ya jalan kesana dan kesini yang penting happy gitu. Sampai Rakha bertemu dengan cewek bernama Mala gitu. Ya Mala masih menjalankan kuliah di Universitas gitu dan Mala anaknya Romeo dan Hani gitu. Ya Romeo kerja di perusahaan gitu. Hubungan Rakha dan Mala, ya hanya sebatas teman saja karena Mala telah berpacaran dengan Williams gitu. Ya Williams masih menjalankan kuliah dengan baik di Universitas dan Williams anaknya Jhon dan Neetii gitu. Kerjaan Jhon usaha bengkel mobil gitu. Rakha yang merasa tidak ada harapan bersama Mala, ya jadi fokus kerja di perusahaan. Sampai Agus Salim menikah dengan Hera dan bahagia gitu. Ceritanya sih, ya Rakha cukup lama sih kerja di perusahaan dan akhirnya berhenti kerja gitu. Setelah di pikiran dengan baik, ya Rakha memutuskan untuk jualan mie Jawa, ya mengikuti jejak Ayahnya gitu. Usaha yang di jalankan Rakha, ya lumayan berhasil sih. Memang di Batam, ya penuh dengan kompetisi sih dalam menjalankan usaha, yaaa yang penting itu....hasil, ya rezeki masing-masing gitu. Mala ternyata putus hubungan dengan Williams, ya karena Williams berselingkuh dengan teman Mala yang bernama Dinda gitu. Rakha pun bertemu dengan Mala, ya sampai Rakha tahu kalau Mala putus dari Williams gitu. Rakha yang telah lama suka dengan Mala, ya jadi berusaha dengan baik Rakha jadian dengan Mala dan akhirnya Rakha dan Mala, ya ada rencana untuk menikah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Ceritanya di berkaitkan dengan mie Jawa toh!" kata Eko. 

"Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Lika liku kisah cinta tokoh Rakha!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Main catur saja Budi!" kata Eko. 

"Okey...main catur saja!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

"Mie Jawa," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Cerita yang Budi buat, ya apa masih di publikasikan di jaringan internet?" kata Eko. 

"Masih sih Eko, ya cerita aku buat di publikasikan di jaringan internet," kata Budi. 

"Berarti, ya jika Budi membuat cerita berkaitan dengan makan mie Jawa atau makan yang lain, ya sama aja sih...mempromosikan makan ini dan itu dengan baik," kata Eko. 

"Niat aku sih, ya sekedar cerita saja. Kalau di nilai mempromosikan makan ini dan itu, ya tidak ada masalah kan Eko?" kata Budi. 

"Memang tidak ada masalah sih," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Realitanya kan Penulis sendiri yang menikmati makan ini dan itu, ya enak sih makanannya, yaaa ketika Penulis berada di rumah makan," kata Budi. 

"Realita Penulis!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Budi dan Eko tetap asik main catur gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

ROUGH NIGHT

Malam yang gelap di langit ada bulan dan bintang gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel Garuda TV gitu, ya Budi dudu...

CAMPUR ADUK