CAMPUR ADUK

Wednesday, January 1, 2025

DHOOM 3

Setelah nonton Tv yang acaranya komedi Lapor Pak!, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.

"Nyanyi saja!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Hidup ini takkan indahTanpa kau ada di hatiCeria ini takkan adaTanpa kau ada di sisi
Kekasihku, kau bunga mimpikuTiada yang lain, hanya dirimuYang kusayang dan s'lalu kukenang'Kan s'lalu bersama dalam suka dan duka
Dirimu satu yang kumauTakkan lagi ada selain dirimuCinta suci hanyalah untukmuDengarlah, Kasih, kaulah dambaanku
Walau 'kan datang badai menghadangKita 'kan s'lalu bersamaTetap satu dalam cintaTiada yang mampu merubah
Dirimu satu yang kumauTakkan lagi ada selain dirimuCinta suci hanyalah untukmuDengarlah, Kasih, kaulah dambaanku
Wajah manis yang lembut dan ayu (dan ayu)Bagaikan untaian mutiaraTakkan kulepas hingga akhir masa'Kan s'lalu bersama dalam suka dan duka
Dirimu satu yang kumauTakkan lagi ada selain dirimuCinta suci hanyalah untukmuDengarlah, Kasih, kaulah dambaanku
Dirimu (dirimu) satu yang kumau (kumau)Takkan lagi ada selain dirimuCinta suci hanyalah untukmuDengarlah, Kasih (dengar, Kasih), kaulah dambaanku
Uh-uh-uh-uh"

***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada tahun 1990, "The Great Indian Circus" milik Iqbal Haroon Khan di Chicago, Illinois di tutup oleh Western Bank of Chicago saat ia tidak mampu membayar pinjamannya. Putus asa, ia bunuh diri di depan putranya yang masih kecil, Sahir, dan para pejabat, termasuk Ketua Warren Anderson yang tidak berperasaan.

23 tahun kemudian, Sahir merampok berbagai cabang Western Bank of Chicago sebagai balas dendam atas apa yang dilakukan Anderson kepada ayahnya. Meskipun semua upaya penegakan hukum telah dilakukan, polisi Chicago gagal menangkapnya. Detektif Victoria memanggil ACP Jai Dixit dan rekannya, Sub-Inspektur Ali Akbar Fateh Khan, untuk meminta bantuan. Sahir memulai kembali Great Indian Circus dan mempekerjakan Aaliya Hussain sebagai pemain akrobat. Ia menyamar sebagai informan untuk Jai dan berhasil mengumpulkan informasi tentang bank tersebut sambil memberi Jai petunjuk palsu untuk diikuti. Akhirnya, ia merampok bank tersebut, tetapi Jai menembaknya di bahu kiri sebelum ia menghilang.

Pada pemutaran perdana The Great Indian Circus, Sahir melakukan trik teleportasi yang membuatnya menghilang dan muncul kembali di tempat lain. Pertunjukan itu sukses, tetapi setelah itu, Jai, Ali, dan polisi mengelilinginya dengan curiga. Namun, saat Sahir diperiksa, tidak ada luka tembak di tubuhnya. Kemudian terungkap bahwa Sahir memiliki saudara kembar autis, Samar, yang membantunya melakukan trik dan perampokan dan merupakan orang yang terluka. Jai dipecat dari kasus tersebut, tetapi didorong oleh Ali untuk membuktikan Sahir bersalah dengan menjadi penjahat.

Jai mengetahui tentang Samar, yang dikurung dalam pengasingan oleh saudaranya tetapi diizinkan keluar seminggu sekali; Jai berhasil berteman dengannya selama ini, berniat memanfaatkannya untuk menangkap Sahir. Samar jatuh cinta pada Aaliya sementara Sahir mengetahui tentang Jai yang memanfaatkan saudaranya. Ia menipu Jai dan hampir membunuhnya tetapi Ali menyelamatkannya.

Sahir dan Samar berhasil melakukan perampokan bank terakhir mereka, tetapi terpojok di sebuah bendungan saat mereka keluar kota. Samar ragu untuk lari ketika Aaliya muncul, memohon padanya untuk berhenti. Sahir menyerah kepada Jai, memintanya untuk mengampuni Samar. Jai setuju, tetapi tepat setelah itu, Sahir mencoba melompat dari bendungan. Samar meraih tangan Sahir dan ia memohon Samar untuk melepaskannya, mengatakan Samar dapat hidup bebas dengan Aaliya. Samar menyatakan bahwa mereka dilahirkan bersama dan karenanya harus mati bersama. Si kembar kemudian jatuh hingga tewas.

Pada akhirnya, Western Bank of Chicago ditutup akibat perampokan tersebut, sementara Aaliya mengambil alih The Great Indian Circus. Si kembar diperlihatkan tampil bersama di suatu tempat, menyiratkan bahwa mereka entah bagaimana selamat.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. 

"Emmm," kata Eko. 

"Andai," kata Budi.

"Jadi obrolan kita ini sekarang ini, ya andai-andai gitu Budi?" kata Eko.

"Iya Eko. Obrolan kita ini sekarang andai-andai!" kata Budi.

"Okey....andai!" kata Eko.

"Andai aku terlahir dari keluarga kaya," kata Budi.

"Terus!!!" kata Eko.

"Yaaa aku yang terlahir dari keluarga kaya, ya berteman baik dengan Tasya dari SMA, ya sampai jadian gitu," kata Budi.

"Cinta SMA, ya Budi dan Tasya!" kata Eko.

"Hubungan di jalin dengan baik aku dan Tasya, ya kisah cinta SMA sampai menikah gitu," kata Budi.

"Kesetiaan di jalankan dengan baik kisah cinta dari SMA sampai menikah, ya kisah cinta Budi dan Tasya," kata Eko.

"Rumah tangga di jalankan dengan baik, ya aku dan Tasya sampai punya anak. Ya anaknya nama siapa ya? Ini saja! Nama anaknya Rakha saja!" kata Budi.

"Buah cinta Budi dan Tasya di berinama Rakha!" kata Eko.

"Nama cowok, ya ada keinginan untuk punya cewek lain selain istri kan Eko?" kata Budi.

"Nama keinginan cowok, ya ada sih ingin punya cewek selain istri gitu!" kata Eko.

"Karena aku berasal dari keluarga kaya, ya aku kerja di perusahaan orang tua aku. Jadi ceritanya aku punya hubungan dengan sekertaris yang bernama Hani gitu!" kata Budi.

"Ceritanya tentang perselingkuhan, ya Budi?" kata Eko.

"Jadi cowok nakal gitu Eko!" kata Budi.

"Okey. Ceritanya tentang kenakalan cowok!" kata Eko.

"Cerita sih, ya aku menjalankan hubungan kisah cinta yang baik sama Hani gitu sampai ketahuan Tasya. Ceritanya sebaiknya, ya cerai apa tidak sama Tasya karena ketahuan selingkuh dengan Hani?" kata Budi.

"Pilihan jadi A dan B. A, ya cerai..dan B, ya tidak cerai?" kata Eko.

"A dan B...pilih yang mana ya?" kata Budi.

"Budi selingkuh sama Hani, ya tidak begitu parah sih....kemungkinan bisa di maafkan Tasya, ya jadi Budi tidak bercerai sama Tasya gitu," kata Eko.

"Tergantung dari seberapa parahnya perselingkuhan," kata Budi.

"Jadi Budi milih yang mana...A atau B?" kata Eko.

"Ya aku milih B saja, ya tidak bercerai karena aku di maafkan sama Tasya gitu. Hubungan aku dan Hani berakhir gitu!" kata Budi.

"B yang di pilih Budi. Cewek yang baik Tasya, ya bisa memaafkan Budi karena kesalahan Budi yang berselingkuh dengan Hani," kata Eko. 

"Cerita andai selesai!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekarang giliran Eko, ya andai-andai...Eko?" kata Budi. 

"Andai-andai aku ya?" kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Andai aku jadi tentara sih," kata Eko. 

"Tentara!" kata Budi. 

"Aku menjadi tentara yang baik, ya sampai jadi pengawal Presiden!" kata Eko. 

"Keren itu mah Eko...jadi tentara sampai jadi pengawal Presiden!" kata Budi. 

"Urusan cinta, ya aku tetap setia pada Purnama sih karena aku memahami ilmu agama dengan baik karena di ajarankan sama Ayah yang paham agama, ya kerjaan Ustad gitu!" kata Eko. 

"Pilihan Eko, ya tetap setia pada Purnama!" kata Budi. 

"Rumah tangga di jalankan dengan baik aku dan Purnama sampai punya anak bernama, yaaa Dika saja!" kata Eko. 

"Buah cinta Eko dan Purnama, ya anak yang bernama Dika," kata Budi. 

"Cerita andai selesai!" kata Eko. 

"Okey!" kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA kan Budi!" kata Eko. 

"Yaaa memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Keadaan realita aku dan Budi, ya tetap sama kan Budi?" kata Eko. 

"Yaaa tetap sama sih Eko, ya realitanya sih...sederhana dan kerjaan buruh di perusahaan," kata Budi.

"Sederhana dan kerjaan tetap buruh di perusahaan," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu sih, ya main permainan kartu remi saja Budi!" kata Eko. 

"Okey. Main kartu remi!" kata Budi. 

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu, ya main cangkulan gitu. 

"Acara Tv," kata Budi.

"Ngomongin acara Tv," kata Eko.

"Seperti biasa kan Eko, ya acara Tv yang ini dan itu...bagus?" kata Budi.

"Yaaa seperti biasa sih...acara Tv...dari luar negeri sampai dalam negeri...bagus!" kata Eko.

"Menghibur penonton di rumah!" kata Budi.

"Memang menghibur penonton di rumah!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi tetap asik main kartu remi gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

ROUGH NIGHT

Malam yang gelap di langit ada bulan dan bintang gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel Garuda TV gitu, ya Budi dudu...

CAMPUR ADUK