Malam yang tenang dan keadaan di lingkungan rumah Budi tenang gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya musik pop, yaaa seperti biasa....Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan keripik singkong.
Isi cerita yang di baca Budi :
Babi Fifer, Babi Fiddler dan Babi Praktis adalah tiga bersaudara yang membangun rumah mereka sendiri. Ketiganya memainkan jenis alat musik yang berbeda – Fifer seruling, Fiddler Biola dan Praktis awalnya terlihat bekerja tanpa istirahat. Fifer dan Fiddler membangun rumah jerami dan tongkat mereka dengan mudah dan bersenang-senang sepanjang hari.
Praktis, di sisi lain, "tidak memiliki kesempatan untuk bernyanyi dan menari karena bekerja dan bermain tidak bercampur", berfokus pada membangun rumah bata yang kuat. Fifer dan Fiddler mengolok-oloknya, tetapi Praktis memperingatkan mereka ketika Seriga datang, mereka tidak akan bisa melarikan diri. Fifer dan Fiddler mengabaikannya dan terus bermain, menyanyikan lagu yang sekarang terkenal, "Who's Afraid of the Big Bad Wolf?"
Saat mereka bernyanyi, Serigala Jahat Besar benar-benar datang, di mana Fifer dan Fiddler mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya sangat takut pada serigala, jadi kedua babi itu masing-masing mundur ke rumah masing-masing. Serigala pertama-tama menghancurkan rumah Fifer (kecuali atap) dengan sedikit perlawanan dan Fifer berhasil melarikan diri dan bersembunyi di rumah Fiddler. Serigala itu berpura-pura menyerah dan pulang, tetapi kembali dengan menyamar sebagai domba yang tidak bersalah.
Babi melihat melalui penyamaran, dimana Serigala meniup rumah Fiddler (kecuali pintu). Kedua babi berhasil melarikan diri dan bersembunyi di rumah Praktis, yang rela memberikan perlindungan saudara-saudaranya; Di rumah Praktis, terungkap bahwa alat musiknya adalah piano. Serigala datang dengan menyamar sebagai penjaja Yahudi/Fuller Brush man untuk mengelabui babi agar membiarkannya masuk, tetapi gagal. Serigala kemudian mencoba untuk meledakkan rumah bata yang kuat (kehilangan pakaiannya dalam proses), tetapi tidak mampu, sementara Praktisi yang percaya diri memainkan musik piano melodramatis.
Akhirnya, ia mencoba memasuki rumah melalui cerobong asap, tetapi Babi Praktis yang cerdas melepas tutup panci mendidih berisi air (di mana ia menambahkan terpentin) di bawah cerobong asap, dan Serigala jatuh tepat ke dalamnya. Sambil menjerit kesakitan, Serigala melarikan diri dengan panik, sementara babi-babi menyanyikan Who's Afraid of the Big Bad Wolf? lagi. Praktis kemudian memainkan trik dengan mengetuk pianonya, menyebabkan saudara-saudaranya berpikir Serigala telah kembali dan bersembunyi di bawah tempat tidur Praktis.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan keripik singkong gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada topeng di atas buku gambar gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini....tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa hidup ini tetap sama saja!" kata Eko.
"Manusia....ujian hidup ini...adalah penyakit hati," kata Budi.
"Realitanya menang begitu," kata Eko.
"Kaya dan miskin," kata Budi.
"Memang kaya dan miskin....masih kena ujian penyakit hati," kata Eko.
"6 ajaran agama yang berkembang di Indonesia kan Eko?" kata Budi.
"Iya....6 ajaran yang berkembang di Indonesia, yaaa manusia yang menyakini agama masing-masing....masih kena ujian penyakit hati," kata Eko.
"Bagi yang sadar, ya membimbing diri manusia....untuk terlepas dari ujian dari penyakit hati," kata Budi.
"Manusia yang sadar, yaaa memahami ilmu agama dengan baik," kata Eko.
"Paham ilmu agama!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko mengambil topeng gitu.
"Budi membuat topeng dari kardus, yaaa nilai kreatifitas. Topeng Kamen Rider Ryuki," kata Eko.
"Aku memang membuat topeng Kamen Rider Ryuki. Topeng....mainan anak-anak," kata Budi.
"Memang mainan anak-anak....topeng!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko memakai topeng Kamen Rider Ryuki.
"Gimana Eko....aku keren kan pake topeng Kamen Rider Ryuki, ya jadi jagoan gitu?" kata Eko.
"Eko keren jadi Kamen Rider Ryuki, ya pake topeng itu!" kata Budi.
Eko melepaskan topeng yang ia pakai gitu.
"Cerita Kamen Rider Ryuki...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang sih..cerita Kamen Rider Ryuki...bagus. Pertarungannya juga bagus," kata Budi.
Eko menaruh topeng di meja.
"Ekonomi," kata Eko.
"Yaaa nama juga acara Tv....berkaitan dengan ekonomi dan ekonomi," kata Budi.
"Cerita Kamen Rider Ryuki, yaaa ada versi lain....ceritanya bagus juga sih," kata Eko
"Memang sih...bagus sih...cerita versi lain itu, ya ada kesamaan dengan Kamen Rider Ryuki....adalah Kamen Rider : Dragon Knight....!" kata Budi.
"Kamen Rider : Dragon Knight!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko mengambil buku gambar gitu.
"Apa yang di gambar Budi di buku gambar ya?" kata Eko.
"Yaaa biasa yang aku gambar di buku gambar....apa yang aku sukai?" kata Budi.
"Yang di gambar Budi...apa yang di sukai...Budi?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu...aku buka saja buku gambar yang aku pegang. Untuk mengetahui apa yang di gambar Budi gitu?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi..
Eko membuka buka buku gambar dengan baik gitu. Yaaa Eko melihat dengan baik di buku gambar ada gambar-gambar buatan Budi gitu.
"Budi...gambar tokoh-tokoh dari acara Tv....Ejen Ali...," kata Eko.
"Iya aku memang gambar tokoh-tokoh dari acara Tv....Ejen Ali!" kata Budi.
"Gambar yang di buat Budi bagus...!" kata Eko.
"Terima kasih Eko....pujiannya!" kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar di sukai," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cerita Ejen Ali...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang sih cerita...Ejen Ali..bagus dan juga pertarungannya!" kata Budi.
"Pertarungannya memang seru dengan menggunakan alat-alat canggih gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Aku mau cerita Budi!" kata Eko.
"Budi mau cerita. Silakan Eko bercerita dengan baik gitu!" kata Budi.
"Begini ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Jasmin yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot untuk menafkahi Ibunya bernama Ayu dan adiknya bernama Damar gitu. Azzam pemilik perusahaan PT. JAYA, ya Azzam yang menyayangi istrinya, ya Eca Aura dan anaknya, ya Loly. Saat Azzam akan merayakan keberhasilan dalam menjalan perusahaannya tetap baik gitu. Ya tiba-tiba Azzam menerima pesan video perselingkuhan Eca Aura dengan Arya gitu. Yang mengirim vidio adalah Nikita teman yang tidak suka dengan Eca Aura gitu. Melihat video tersebut, ya jantung Azzam terasa sakit setelah kecewa melihat Eca Aura berselingkuh dengan Arya. Ya Arya rekan bisnis Azzam gitu. Ya Eca Aura memutuskan untuk pergi gitu. Ya ketika di jalan, yaaa Azzam bertemu Jasmin yang sedang narik angkot. Azzam yang tidak kuat menahan sakit jantung, ya jatuh pingsan dan membuat Jasmin cemas dan bergegas membawanya ke rumah sakit. Sejak Ayahnya Jasmin, ya Andre meninggal, Jasmin menjadi tulang punggung keluarga dan selalu menunda rencana pernikahan dengan Danias, yaaa tunangannya. Setelah kondisinya membaik, ya Azzam berusaha mencari tempat tinggal Jasmin untuk membalas kebaikan. Sifat polos dan tujuannya ingin menolong dengan menolak pemberian Azzam, ya berupa uang gitu, ya namun Ibunya Jasmin, ya Ayu justru menerima uang dari Azzam tanpa menghiraukan Jasmin. Sifat baik dan kegigihannya dalam mencari nafkah untuk keluarga itu membuat Azzam menjadi simpati kepada Jasmin. Hubungan keduanya perlahan menjadi dekat. Danias yang mengetahui kedekatan keduanya menjadi kesal dan menganggap Jasmin menunda pernikahannya karena Azzam. Ya Azzam memang beneran suka Jasmin gitu. Urusan Azzam dengan Eca Aura, ya masih urusan anak, ya Loly gitu. Memang Eca Aura bersama Arya gitu. Jasmin menyukai Azzam gitu. Sampai pada akhirnya, ya Danias harus melepaskan Jasmin gitu. Ya Jasmin bersama Azzam dengan baik, ya sampai menikah gitu. Loly menerima Jasmin jadi Ibunya gitu. Danias melupakan Jasmin dengan baik. Rumah tangga yang di jalankan Azzam dan Jasmin berjalan dengan baik gitu. Ya Danias bertemu dengan cewek cantik bernama Vior, ya menjalin kisah cinta yang baik dan menikah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Eko.
"Cerita yang bagus!" kata Budi.
"Sekedar cerita saja!" kata Eko.
"Lika Liku kisah cinta tokoh Jasmin!" kata Budi.
"Begitulah ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Yaaa kalau begitu....main permainan kera sakti dan siluman...saja Budi!" kata Eko.
"Ya oke main permainan kera sakti dan siluman!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan kera sakti dan siluman....dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment