Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Nyanyi ah. Main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu dinyanyikan Budi :
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada Malam Natal, seorang bayi di panti asuhan merangkak ke dalam karung Sinterklas dan tanpa sadar dibawa kembali ke Kutub Utara. Setelah anak itu ditemukan di bengkel, para elf menamainya Buddy setelah label merek popoknya dan Papa Elf mengadopsinya. Buddy diterima oleh komunitas elf dan tumbuh dengan berpikir bahwa dia adalah elf, tetapi segera mengetahui bahwa dia benar-benar manusia. Papa Elf menjelaskan bahwa Buddy lahir dari pasangan Walter Hobbs dan Susan Wells, dan bahwa Susan mengangkatnya untuk diadopsi sebelum kematiannya. Walter sekarang bekerja sebagai penerbit buku anak-anak di Empire State Building di New York City, ya tidak menyadari keberadaan Buddy. Santa mengungkapkan bahwa Walter ada di Daftar Nakal karena keegoisannya, tetapi menyarankan Buddy dapat membantu menebus Walter.
Buddy melakukan perjalanan ke New York dan menemukan Walter di tempat kerja, tetapi Walter salah mengira dia sebagai pembawa pesan Natal dan membuatnya dikeluarkan. Buddy menuju ke department store Gimbels lokal dan bertemu Jovie, seorang karyawan yang tidak antusias dengan siapa dia langsung jatuh cinta. Mendengar bahwa Santa akan berada di toko keesokan harinya, Buddy mendekorasi ulang toko dalam semalam. Namun, setelah menyadari bahwa Gimbels Santa bukanlah barang asli, Buddy membuka kedoknya dan menyebabkan keributan di toko yang manajernya bubar.
Walter dengan enggan menyelamatkan Buddy dari kantor polisi dan membawanya untuk tes DNA, membenarkan bahwa Buddy adalah anak kandungnya. Dr Leonardo meyakinkan Walter untuk membawa pulang Buddy untuk bertemu ibu tirinya Emily dan saudara tiri Michael. Walter dan Michael terkesima oleh perilaku aneh Buddy, tetapi Emily bersikeras bahwa mereka merawatnya sampai dia "pulih". Michael mendekati Buddy setelah mereka mengalahkan sekelompok pengganggu dalam pertarungan bola salju dan mendorong Buddy untuk mengajak Jovie berkencan. Selama kencan, keduanya jatuh cinta.
Sementara itu, perusahaan penerbitan Walter gagal setelah buku terbaru mereka gagal. Bos Walter, Fulton Greenway, mengharapkan Walter untuk menyiapkan buku baru sebelum Malam Natal. Walter dan timnya mengamankan pertemuan dengan penulis buku laris anak-anak Miles Finch, tetapi Buddy menyela pertemuan itu dan menganggap Finch, yang memiliki dwarfisme, sebagai elf. Buddy secara tidak sengaja menghina Finch sebelum yang terakhir menyerangnya dan meninggalkan pertemuan, di mana Walter kehilangan kesabaran dan dengan kasar menolak Buddy. Patah hati, Buddy menulis catatan permintaan maaf di Etch A Sketch dan meninggalkan apartemen Walter.
Setelah menemukan buku catatan Finch yang penuh dengan ide, Walter dan timnya berebut untuk membuat buku untuk dilempar. Saat Walter bersiap untuk melempar buku itu ke Greenway, Michael tiba dan memberi tahu Walter tentang kepergian Buddy. Menyadari kesalahannya, Walter berhenti dari pekerjaannya dan berjalan keluar bersama Michael untuk mencari Buddy. Sementara itu, Buddy melihat kereta luncur Sinterklas jatuh di Central Park, ya menarik banyak orang. Santa menjelaskan bahwa mesin kereta luncur itu hilang dan tidak dapat terbang tanpanya karena kurangnya semangat Natal.
Buddy menemukan mesin dan bersatu kembali dengan Walter dan Michael. Walter meminta maaf kepada Buddy atas cara dia memperlakukannya dan menerimanya sebagai putranya. Setelah dia membawa mereka untuk bertemu Sinterklas, Michael mengambil daftar Sinterklas dan membacanya di depan kamera berita televisi yang berkumpul di luar taman, membuktikan bahwa Sinterklas itu nyata. Sekelompok Central Park Rangers, yang marah pada Santa karena menempatkan mereka di Daftar Nakal, mengejar kereta luncur saat Buddy mencoba memasang kembali mesinnya. Jovie memimpin kerumunan dan mereka yang menonton di televisi dengan menyanyikan " Santa Claus Akan Datang ke Kota", membangkitkan semangat Natal yang cukup untuk menggerakkan kereta luncur tanpa mesin.
Pada Natal berikutnya, Buddy menulis sebuah buku tentang hidupnya, yang menjadi buku terlaris dan memungkinkan Walter untuk mendirikan perusahaan penerbitannya sendiri. Buddy juga menikahi Jovie dan membawa putri mereka yang baru lahir Susie untuk mengunjungi Papa Elf.
***
Budi selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain dengan judul Kehormatan di Balik Kerudung.
Isi cerita yang baca Budi :
Syahdu adalah wanita yang berhati mulia namun keras hati. Ia tinggal bersama ibunya serta adiknya, Ratih. Meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan, Syahdu sangat mencintai keluarganya.
Suatu ketika Syahdu berniat mengunjungi kakeknya yang tinggal di daerah lain. Dalam perjalanan dengan kereta, Syahdu bertemu Ifan, pemuda soleh namun berpikiran terbuka, dan cerdas. Ifan dan Syahdu pun berkenalan lebih akrab. Perkenalan yang pada akhirnya, diam-diam, menumbuhkan benih cinta di hati mereka masing-masing, tetapi terpendam.
Adalah Sofia, gadis sekampung dengan Ifan, yang jatuh hati pula pada Ifan, tetapi Ifan tak pernah menanggapi serius. Ifan tetap bersikap baik pada Sofia. Sementara Sofia yang mengetahui kedekatan Syahdu dan Ifan, bersikap toleransi walaupun dirinya takut kehilangan pria idaman seperti Ifan yang taat beragama.
Syahdu dihadapkan kenyataan pahit. Ibunya harus dirawat di rumah sakit dengan biaya besar. Syahdu dan Ratih, adiknya, bingung musti mencari biaya. Dalam situasi genting itu, mantan kekasih Syahdu yang masih berusaha mendapatkan kembali cinta Syahdu, menawarkan bantuan dana guna membiayai operasi ibunya dengan satu syarat, Syahdu harus bersedia menikah dengannya. Demi cinta kasihnya dengan ibunda, Syahdu pun menerima tawaran lelaki tersebut.
Mengetahui Syahdu sudah menikah, Ifan kecewa sekali. Marah. Merasa dikhianati. Ifan kemudian menikah dengan Sofia, gadis yang diam-diam mencintainya. Sofia adalah gadis solehah. Dan pada kenyataannya, Ifan merasa beruntung. Sofia menunjukkan ketulusan cintanya melalui pengabdiannya sebagai seorang istri. Betapa bersyukurnya Ifan.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Luas dunia ini, ya kan Eko?" kata Budi.
"Realita begitu. Dunia ini luas," kata Eko.
"Banyak manusia hidup di muka bumi ini," kata Eko.
"Manusia banyak karena beranak pinak," kata Budi.
"Jika terjadi keburukan di lingkungan sosial masyarakat. Contoh : kejahatan penipuan atau pencurian, ya berdasarkan cerita kenyataan. Ya orang yang melakukan kejahatan itu, ya belum tertangkap polisi karena pandai bersembunyi, ya berbaur dengan baik di lingkungan masyarakat menjadi orang baik-baik gitu. Pasti tidak akan mengubah apa-apa obrolan kita, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya memang obrolan kita, ya tidak mengubah apa-apa?. Kenyataannya tetap kejadian juga di lingkungan lain atau daerah lain," kata Eko.
"Jadi hidup ini. Tetap harus berhati-hati di lingkungan mana pun dan harus pandai-pandai berteman dengan siapapun?" kata Budi.
"Hati-hati itu. Penting dalam menjalankan hidup ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Untuk mencegah manusia berbuat buruk ini dan itu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ahli agama. Ya 6 ajaran agama yang berkembang di Indonesia. Ahli agama, ya memberikan masukan yang baik pada pengikut yang mengikuti ajaran agama yang di yakin dengan tujuan membentuk akhlak manusia, ya agar menjauhkan diri dari hal-hal buruk yang dampaknya kerugian ini dan itu," kata Budi.
"Ya realitanya begitu kerjaan ahli agama itu," kata Eko.
"Tetap keputusan ada pada manusia yang menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga.
No comments:
Post a Comment