CAMPUR ADUK

Wednesday, August 10, 2022

CERITA SISI ORANG MISKIN

Budi baru selesai dari memancing gitu. Ya Budi berjalan dengan baik menuju rumahnya.
"Hasil mancing lumayan. Ikan lele gitu," kata Budi.

Budi terus berjalan menuju rumahnya. Di sebuah lahan yang kosong, ya ada kayu potongan pohon gitu. Budi berhenti dan berkata "Kayu ini bisa jadi kayu bakar."

Budi mengambil potongan kayu tersebut, ya di bawa ke rumahnya untuk kayu bakar.

"Zaman sekarang sih. Masak pake gas tabung ini dan itu. Ya sampai gas di pasang di rumah gitu. Ya banyak cerita tentang gas ini dan itu, ya masalah gitu. Jadi pake kayu bakar, ya jadi tidak ada masalah lah hidup zaman dulu, ya sampai sekarang di sebut tradisional," kata Budi.

Budi terus berjalan sampai rumahnya. Lele pun di olah dengan baik. Ya Budi masak nasi, sambel dan rebus daun singkong gitu. Budi masak pake kayu bakar lah.

"Orang miskin, ya masak pake kayu bakar. Jadi tidak ada permasalahan dengan gas ini dan itu," kata Budi.

Budi terus memasak gitu. 

"Ikan lele hasil yang aku pancing, ya buat ikan bakar lah, ya tidak ada masalah tentang minyak goreng ini dan itu, ya sindikat minyak goreng gitu," kata Budi.

Budi terus memasak dengan baik, ya pake kayu bakar. Singkat waktu masakan jadi, ya segera di santap Budi dengan baik makanan. 

"Enak semua makanan yang aku buat," kata Budi. 

Budi pun membereskan semua benda, ya yang habis di gunakan. Setelah itu membuat kopi, ya kopi jadi di bawa ke depan rumah. Budi di depan rumah, ya duduk dengan baik sambil menikmati minum kopi lah. Ya radio di hidupin Budi, ya mendengarkan lagu-lagu yang bagus gitu. 

"Zaman dulu cerita orang-orang dulu, ya sesusahnya hidup manusia. Tetap berusaha bertahan hidup dengan keahlian yang ada. Miskin dan kaya, ya zaman sekarang jadi kesenangan sosial saja. Padahal hidup seperti aku dengan keadaan miskin, ya sebatang kara tidak ada orang tua dan kerabat, ya jadi harus berjuang dengan baik menjalankan hidupku dengan keadaan kemiskinan lah," kata Budi. 

Budi terus menikmati dengan keadaan dengan baik gitu. Eko pun dateng ke rumahnya Budi, ya dengan berjalan kaki. Eko pun duduk bersama Budi. 

"Hidup orang miskin, ya seperti ini saja, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Nama juga orang miskin," kata Eko. 

"Ya!!!!" kata Budi. 

"Yang penting terus berjuang dengan baik. Tidak meminta-minta gitu," kata Eko. 

"Aku paham omongan Eko. Ya hari ini saja. Rezeki ku dari memancing dari kali dan juga memasak dengan kayu bakar," kata Budi. 

"Apa yang di usahakan dengan baik? Ya hasilnya baik!. Terpenting itu tidak mencuri. Ya mengambil barang orang lain," kata Eko. 

"Gimana dengan usaha Eko hari ini?!" kata Budi. 

"Usaha ku dagang. Ya nama juga orang dagang dengan modal kecil dan juga bentuk tradisional. Ya lumayan di syukurin dengan baik hasilnya," kata Eko. 

"Yang penting telah di usahakan dengan baik. Ada hasilnya. Dari pada orang yang ceritanya cuma bisa merampok gitu," kata Budi. 

"Nama juga akhlak buruk, ya orang yang kerjaannya jadi perampok itu," kata Eko. 

"Ya terkadang yang tidak habis pikir, ya masa orang miskin di curi juga barang berharganya di rumah," kata Budi. 

"Ya mau di kata apa lagi, ya orang-orang brengsek itu?" kata Eko. 

"Ya aku yang hidup miskin saja. Tidak ingin menyusahkan orang lain," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi," kata Eko. 

"Ooooo iya. Budi jadi usaha membuat layangan.Ya layangan di jual sama anak-anak," kata Budi.

"Ya jadilah Eko buat layangan. Ya hasilnya lumayan gitu. Untuk menyambung hidup gitu. Nama juga hidup orang miskin, ya harus bisa kerja apa pun? Ya yang penting menghasilkan uang!" kata Budi. 

"Syukur lah. Usaha kecil Budi mau di jalankan dengan baik. Jadi menampik omongan orang-orang tentang orang miskin, ya pengangguran ini dan itu. Ya semua karena daya saing dalam kehidupan ini, ya berlomba-lomba mendapatkan kerjaan yang baik demi menanggulangi hidup ini," kata Eko. 

"Ya," kata Budi. 

"Emmmmm," kata Eko. 

"Enak itu jadi orang kaya," kata Budi. 

"Hidup jadi orang kaya enak. Ya tapi ujian orang kaya, ya pasti ke sombongan," kata Eko. 

"Mau gimana lagi ujian orang kaya seperti itu, ya sombong dengan harta bendanya!" kata Budi. 

"Harta benda, ya tidak di bawa mati. Cuma di gunakan menjalankan hidup saja," kata Eko. 

"Yang sadar tidak sombong. Tapi bagi yang tidak sadar, ya sombong," kata Budi. 

"Emmmmm," kata Eko. 

"Kalau begitu lebih baik kita main ke rumah Abdul!" kata Budi. 

"Ok...main ke rumah Abdul!" kata Eko. 

Budi mematikan radio. Radio di bawa masuk ke dalam rumah bersama membawa gelas kopi yang habis di minum Budi. Setelah itu, ya Budi dan Eko berangkat ke rumah Abdul, ya sekedar main dan juga ngobrol gitu. Kebiasaan orang miskin, ya biasa berkelompok dengan tujuan, ya siapa tahu dapet kerjaan yang gaji lumayan gitu? Kerjaan tetap, ya biasa memenuhi kebutuhan sehari-hari tetap di jalankan dengan baik. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK