CAMPUR ADUK

Wednesday, August 10, 2022

BENTUK KRITIK APA TIDAK?

Budi dan Eko ke merasa laper, ya ingin makan di rumah makan gitu. Keduanya masih di atas motor gitu. Budi pun masuk ke tempat dan motornya berhenti gitu. Eko ikut Budi, ya ke tempat tersebut dan motornya berhenti.

"Jadi berhenti di sini. Budi mau makan?" tanya Eko.

"Iya sih. Mau makan. Laper gitu," kata Budi. 

"Sama aku laper juga mau makan. Enak ya sih makan nasi," kata Eko. 

"Memang enaknya makan nasi. Tapi di pikir dengan baik, ya makan bakso saja!" kata Budi. 

"Makan bakso di tempat ini. Ok boleh juga," kata Eko. 

Eko dan Budi beneran parkir motornya. Budi masuk ke tempat jualan bakso dan segera memesan bakso dan minum. Pelayan segera menyajikan bakso pesanan Budi. Budi dan Eko, ya menikmati minum bakso dan juga minum gitu. 

"Baksonya enak cuy," kata pujian Budi. 

"Biasa aja Budi. Nanti di kirain omongan Budi....promosiin bakso lagi," kata Eko. 

"Bakso sudah terkenal. Bakso Sony. Untuk apa aku promosiin? Kan sekedar pujiaan aku saja!" kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi," kata Eko. 

"Ngomong-ngomong di seberang jalan ada sekolah dari TK sampai Universitas," kata Budi. 

"Muhammadiyah," kata Eko. 

"Muhammadiyah. Apa jaminan kuliah di Muhammadiyah, ya kerja gitu?" kata Budi. 

"Kritik apa sekedar itu omongan Budi?" kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan gitu. Kalau orang lain, ya mungkin tanggapan kritik kali?!" kata Budi. 

"Semua manusia berusaha untuk menjalankan usaha, ya salah satunya pendidikan. Karena tuntutan keadaan hidup zaman sekarang, ya punya ilmu dan keahlian. Pada akhirnya lulusan dari Universitas kerja atau tidak....tergantung keberuntungan saja!" kata Eko. 

"Keberuntungan saja toh. Ya di pikir dengan bener sih omongan Eko. Daerah sinikan kawasan Universitas, ya jaraknya dekat gitu antara satu Universitas dengan Universitas yang lain. Jadi bersaing dalam bisnis pendidikan. Lulusan Universitas kerja atau tidak, ya keberuntungan dari orang yang berusaha dengan baik. Karena dunia ini berkompetisi mendapatkan kerjaan layak di pemerintahan dan swasta," kata Budi. 

"Orang pinter. Punya modal. Ya lebih baik buat usaha dari pada kerja sama orang. Kerja sama orang di tuntut ini dan itu, ya berat," kata Eko. 

"Sudah kuliah dengan baik sampai lulus dari Universitas harusnya buat usaha, ya karena punya modal. Tapi kenyataannya aku dapet dari omongan orang, ya pada kerja di tempat kerja. Salah satu contoh : kerja jadi dosen di Universitas Muhammadiyah Lampung," kata Budi. 

"Keadaan atau tuntutan hidup aku tidak tahu lah, ya orang-orang yang kerja jadi dosen di Universitas Muhammadiyah Lampung," kata Eko. 

"Jadi kedudukan sama aja dengan Universitas yang ada di Lampung gitu," kata Budi. 

"Kedudukan sama orang kerja di Universitas. Demi hidup ini. Ya bisa makan gitu," kata Eko. 

"Tetap saja kualitas dan kuantintas jaminan mutu dari Universitas yang ada di Lampung ini," kata Budi. 

"Maka ada kata Akreditasi setiap Universitas di Lampung. Ya untuk jaminan mutu pendidikan dan kemajuan dari bisnis pendidikan," kata Eko. 

"Kalau aku inget omongan Abdul. Zaman perkembangan informasi dan teknologi, ya keadaanya. Ya tidak kuliah. Bisa menggunakan ilmu yang ada dan kembangkan dengan baik, ya bangun usaha dengan baik. Berhasil atau tidak, ya pandai memperhitungkan semuanya," kata Budi. 

"Omongan Abdul ada benernya sih. Zaman sekarang. Informasi dan teknologi berkembang dengan baik," kata Eko. 

"Ngomongin di sini jangan terlalu lama. Nanti di cariin orang," kata Budi. 

"Di cariin orang. Emangnya kita orang penting. Pejabat gitu. Kita ini cuma lulusan SMA dan kerjaannya buruh. Ya tidak jauh bedalah, ya sama seperti pelayan yang kerja di tempat bakso ini," kata Eko. 

"Penjahat juga di cariin," kata Budi. 

"Kalau itu masuk daftar orang yang di cari polisi. Karena orang itu melakukan kejahatan," kata Eko. 

"Apa mungkin kita ini, ya ngomong ini dan itu di tangkap polisi? Ya berdasarkan pemberitahuan di radio gitu?" kata Budi. 

"Hoaks," kata Eko. 

"Ya Hoaks," kata Budi. 

"Mana mungkin di tangkap polisi. Cuma obrolan saja. Kalau di tangkap polisi. Ya polisinya cuma mengada-ngada saja," kata Eko. 

"Salah tangkap, ya Eko?" kata Budi. 

"Ya begitu lah!" kata Eko.

"Orang yang berbuat kejahatan itu, ya orang bodoh kan?" kata Budi. 

"Mungkin?!" kata Budi. 

"Masuk penjara, ya penjahat cuma ngasih kerjaan untuk orang kerja di kepolisian dan juga petugas lapas gitu," kata Eko. 

"Yang enak polisi dan petugas lapas dapet kerjaan di gaji. Seharusnya penjara itu kosong. Ya kejahatan tidak perlu ada. Ya banyak orang baik. Polisi dan petugas lapas....nganggur dari kerjaannya dan makan gaji buta," kata Budi. 

"Kenyataan tetap kenyataan. Berita kejahatan ada. Berarti penjahat ngasih kerjaan untuk polisi, untuk nangkap penjahat dan di masukin di penjara dan di jaga petugas lapas," kata Eko. 

Eko dan Budi, ya selesai makan bakso dan minum esnya. Ya keduanya, ya bayar masing-masing, ya apa yang di minum apa yang di makan. Eko dan Budi, ya bayar parkir gitu. Keduanya naik motor dengan baik, ya di bawa dengan baik menuju rumah masing-masing. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK