"Eko batang pohonnya bagus. Kalau di buat sesuatu menarik Eko?" kata Budi.
"Di buat apa ya?" kata Eko.
"Aku menonton acara di Tv tentang sepedah dari kayu, ya rodanya dari kayu gitu. Jadi batang pohon ini bulet di buat roda gitu," kata Budi.
"Idenya kreatif. Ya mainan gitu," kata Eko.
Abdul melihat Eko dan Budi sedang ingin mengambil batang pohon gitu. Ya Abdul mendekati Budi dan Eko.
"Eko dan Budi. Ingin mengambil ngambil batang pohon?" kata Abdul.
"Iya sih," kata Eko dan Budi bersamaan gitu.
"Mau di buat kayu bakar atau buat meja atau kursi gitu," kata Abdul.
"Di buat kayu bakar. Barang pohon. Emangnya masih zaman masak pake kayu bakar?!" kata Budi.
"Ya kalau orang miskin masih pake kayu bakar lah....Budi!" kata Eko.
"Di Tv kan sering di tayangkan acara masak secara tradisional pake kayu bakar gitu. Ya omongan Eko bener lah, ya orang miskin masih kayu bakar. Jadi masalah tentang gas ini dan itu tidak terpengaruh banget gitu," kata Abdul.
"Di buat areng bagus banget batang pohon ini. Ya jenis pohonnya bagus gitu. Arengnya pasti menimbulkan bau khas ketika di bakar gitu. Areng yang beli tukang sate. Ya jadinya satenya rasa enak banget gitu," kata Budi.
"Omongan Budi lah benerlah, ya nilai kreatif bagi orang ingin menjalankan usaha gitu. Ya batang pohon di buat areng gitu," kata Eko.
"Kreatif itu lebih baik. Batang pohon di buat meja atau kursi, ya omongan Abdul benerlah," kata Budi.
"Yang lebih kreatif lagi. Ya di buat nilai seni patung batang pohon ini," kata Abdul.
"Patung dewa atau dewi," kata Budi.
"Patung karakter jagoan anime," kata Eko.
"Semua patung yang di omongin Budi dan Eko, ya bagus semua sih," kata Abdul.
"Gimana Budi jadi di ambil batang pohonnya?" kata Eko.
"Jadi. Aku buat mainan sepedah kayu," kata Budi.
"Ooooo batang pohon mau di buat sepedah kayu," kata Abdul.
"Ya aku bantuan buat mainan sepedah kayu tersebut," kata Eko.
Budi mengambil satu potong batang pohon. Ya Eko mengambil satu potong batang pohon. Budi dan Eko mengangkat dan di panggul dengan baik, ya batang pohon tersebut.
"Aku ikutan apa tidak ya?!" kata Abdul berpikir panjang gitu.
"Abdul ikutan saja!" kata Budi.
"Abdul ikut buat mainan sepedah kayu, ya kreatif gitu!" kata Eko.
"Ok lah ikutan," kata Abdul.
Abdul mengambil satu batang pohon, ya di angkat dan di bawa di panggul gitu. Budi, Eko dan Abdul membawa dengan baik batang pohon di rumah masing-masing. Ya ketiganya mulai membuat sepedah kayu. Ya batang pohon, ya di potong dengan baik, ya jadi roda. Sedangkan ragangnya, ya pake kayu sisa benerin rumah gitu.
Ketiga berusaha dengan baik membuat sepedah kayu. Ya hasilnya berhasil membuat sepedah kayu gitu. Budi, Eko dan Abdul ngumpul di sebuah jalan yang sepi gitu.
"Gimana sepedah buatan ku. Kreatif kan," kata Budi.
"Iya kreatif Budi. Aku juga telah membuat sepedah kayu, ya kreatif juga," kata Eko.
"Aku juga kreatif lah. Sama dengan Budi dan Eko, ya membuat sepedah kayu," kata Abdul.
"Kalau begitu main!" kata Budi.
"Ok. Main!!!" kata Eko dan Abdul bersamaan.
Ya ketiga main sepedah kayu buatan sendiri gitu, ya kreatif. Ya ketiga main dengan penuh keceriaan gitu. Sebenarnya banyak sepedah zaman sekarang dengan jenis merek dan harga yang beragam berdasarkan kualitas gitu. Ya segala hal tidak harus beli kan. Membuat sesuatu dengan baik, ya kreatif. Berarti punya keahlian dengan baik dan yang tidak bilang pemalas atau pengangguran gitu. Segala hal yang di anggap tidak berguna jika di buat nilai berbeda, ya jadinya ada artinya. Ya seperti seni patung yang terbuat dari kayu, ya nilai ekonomis tinggi gitu.
No comments:
Post a Comment