"Eko," kata Budi.
Eko berhenti dari baca korannya, ya menaruh koran di atas meja dengan baik.
"Apa?" kata Eko.
"Biasanya gorengan. Kok....kue bolu kukus. Eko Beli kue bolu kukus ya?" kata Budi.
"Memang biasanya gorengan sih. Kue bolu kukus-nya, ya aku tidak beli. Kue bolu kukus, ya buatan Ibu," kata Eko.
"Oooooo...kue bolu kukusnya...buatan Ibunya Eko toh," kata Budi.
Budi mengambil kue bolu kukus di piring, ya segera di makan kue bolu kukus tersebut. Eko mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik.
"Kue bolu kukus buatan Ibunya Eko.....very delicious," kata Budi.
Budi terus makan kue bolu kukusnya dengan baik.
"Nama juga buatan Ibu ku. Pastinya....very delicious," kata Eko.
Eko menaruh kopi botolan di mejalah. Eko mengambil kue bolu kukus di piring, ya segera di makan dengan baik lah. Budi yang telah habis satu buah kue bolu kukus, ya jadinya mengambil lagi kue bolu kukus di piring dan segera di makan dengan baik.
"Kue bolu kukus yang aku makan. Benar-benar.....very delicious," kata Budi.
Budi tetap memuji dengan baik makan buatan Ibunya Eko yang enak banget gitu.
"Kata orang Arab "Yajib 'an yakun al'akl aladhi tasnaeuh al'umu jydan hqan"...," kata Eko.
Eko masih menikmati makan kue bolu kukusnya.
"Kok....kata orang Arab...Eko?" kata Budi.
Budi telah selesai makan kue bolu kukus, ya segera mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baiklah kopi botolan itu sama Budi lah.
"Sekedar saja....obrolan kita gitu. Ya bisa di bilang becandaan gitu," kata Eko.
Eko selesai makan kue bolu kukus, ya segera mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik lah.
"Padahal omongan Eko bener sih. Kalau Bahasa Arab nya di arti kan ke Bahasa Indonesia gitu "Makan yang di buat ibu dengan baik pasti rasa enak banget".....," kata Budi.
Budi menaruh kopi botolan di atas meja. Eko menaruh kopi botolannya di meja lah.
"Al'umu tahdur wajbatan mae alhubi lileayila...," kata Eko.
"Memang omongan Eko bener sih. Bahasa Arab di artikan ke Bahasa Indonesia "Ibu membuat makan dengan rasa kasih sayangnya untuk keluarga"..." kata Budi.
Abdul pun dateng, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko. Abdul pun duduk bersama Eko dan Budi lah. Abdul melihat dengan baik di meja, ya ada kopi botolan dan juga kue bolu kukus.
"Ada kue bolu kukus. Tumben. Biasanya. Gorengan," kata Abdul.
Abdul mengambil kue bolu kue di meja, ya di makan dengan baik.
"Ibunya Eko yang buat kue bolu kukus," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ladhidh jidana...," kata Abdul.
Abdu terus menikmati makan kue bolu kukus yang enak itu.
"Memang kue bolu kukusnya enak banget," kata Budi menegaskan omongan Abdul.
"Emmm," kata Eko.
Abdul selesai makan satu kue bolu kukus, ya segera mengambil kopi botolan di meja dan di minum dengan baik kopi botolan lah.
"Kenapa obrolan kita. Pake Bahasa Arab?" kata Budi.
"Karena kita mengaji dari kecil, ya pastinya bisa sedikit-sedikit bisa Bahasa Arab gitu," kata Eko.
Abdul menaruh kopi botolan di meja.
"Benar omongan Eko itu. Kita belajar dari kecil mengaji, ya sedikit-sedikit biasa Bahasa Arab gitu," kata Abdul.
"Atau jangan-jangan karena acara Tv. Kan ada artis yang keturunan Arab gitu," kata Budi.
"Ya bisa jadi sih kalau urusan acara Tv yang pengisi acara keturunan Arab," kata Eko.
"Tapi realitanya sih. Keturunan Arab yang jualan di pasar, ya toko gitu di pasar tengah. Jarang sih ngobrol pake Bahasa Arab sama orang-orang pribumi dan juga orang-orang China. Kalau keluarganya, ya otomatis sih...pake Bahasa Arab sih," kata Abdul.
"Yang paling penting itu. Makan buatan Ibu ku....enak kan...Budi dan Abdul?" kata Eko.
"Iya...enak," kata Budi.
"Enak," kata Abdul.
"Sekedar obrolan lulusan SMA saja. Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Eko.
"Ok...main kartu remi!" kata Budi.
"Emmm...main kartu remi!" kata Abdul.
Eko mengambil kartu remi di bawah meja,ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik lah. Eko, Budi dan Abdul, ya main kartu remi dengan baik. Seperti biasa main kartu reminya main cangkolan lah.
No comments:
Post a Comment