Indro selesai masak di dapur. Satu piring pisang goreng di bawa ke Indro ke ruang tamu dan di taruh di meja.
"Don...pisang goreng!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono pun berhenti baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Dono mengambil pisang goreng di meja dan segera memakannya.
"Enak...pisang goreng ini," kata Dono.
Dono terus makan pisang goreng yang enak begitu juga Indro.
"Indro...tadi pagi ke pasar kan?" tanya Dono.
"Iya," kata Indro.
"Bagaimana keadaan...pasar sekarang?" tanya Dono.
"Ya....seperti biasa sih rame pedagangnya, yang jaga pasar banyak. Ketat sih. Nama juga masih....masa covid-19. Kalau kata pedagang sih....sepi pembeli, yang beli banyak langganan tetap," kata Indro menceritakan keadaan pasar.
"Jadi....dampak covid-19 mempengaruhi jalan ekonomi masih ada," kata Dono.
"Iya sih. Tapi tidak jadi bebanlah. Bagi yang terkena covid-19 segera di obatin sampai sembuh dan katanya dapet dana bantuan dari pemerintahan... itu semua katanya di berita," kata Indro.
"Beneran apa bohongan?!" kata Dono.
"Mana aku tahu bener apa enggaknya tentang bantuan sosial dari pemerintahan...aku ngeceknya enggak, cuma dari berita di Tv," kata Indro yang tegas.
"Ya...sudahlah itu sih tidak jadi masalah sih," kata Dono.
"Don....masih mendengarkan suara gaib?" tanya Indro.
"Masih, sampai lihat wujudnya juga," kata Dono.
"Cerita ini benar pun pasti di bilang orang bohongan. Sedangkan cerita kebohongan di percaya orang....dari dulu sampai sekarang. Aneh juga manusia itu," kata Indro.
"Manusia itu yang memutuskan mau percaya atau tidak," kata Dono.
"Iya juga ya. Padahal manusia mati itu karena sebabnya bermacam-macam...ya. Contohnya matinya karena suatu penyakit, anggap saja terkena covid-19 menyesuaikan dengan berita di Tv. Malaikat maut bangun dan menjalankan tugasnya untuk menarik roh manusia dengan paksa agar keluar dari tubuhnya, itu kalau di tafsirkan secara cerita pemahaman agama ini dan itu. Kalau bidang kedokteran sih...kerusakan struktur tubuh dan ada yang mengenalikan semuanya itu sampai tidak bisa di tolong, jadi mati," kata Indro.
"Indro, kalau di bidang kedokteran itu....kamu tambahin dengan nilai pemahaman agama ini dan itu," kata Dono.
"Kan di kaitkan dengan keadaan mu...Don yang bisa mendengarkan suara gaib," kata Indro.
"Memang ada benar sih. Aku bisa mendengarkan suara gaib itu, ya bangkit dari kematian. Setiap manusia lahir di muka bumi ini di jaga satu malaikat maut. Maka berdoalah minta kematian yang baik, karena malaikat maut akan memberikan ujian kematian yang paling naas," kata Indro.
"Maksudnya...di bunuh atau kecelakaan ini dan itu" kata Indro.
"Ya...adanya begitu," kata Dono.
"Kalau begitu sih. Aku banyak berdoa....agar aku mendapatkan kematian yang baik," kata Indro.
"Amin," kata Dono.
"Oooo iya Don. Apa pendapatmu dengan mendapat cewek yang lain agama gitu, ya berita sana sini kan kebanyakan tentang pindah agama gitu?" kata Indro.
"Pendapat ku sih tidak ada masalah. Aku saja agamanya 6," kata Dono.
"Becanda...ya!" kata Indro.
"Beneran...aku agama 6, ya karena aku mempelajari semuanya. Tetap yang di jalanin satulah," kata Dono.
"Ya Don...itu sih tetap satu namanya," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Kalau itu cewek yang agama lain mau di bimbing aku, ya pindah agama yang aku jalani, ya harus ikut aku karena aku pemimpinnya. Laki-laki itu kepala rumah tangga," kata Dono.
"Jadi tidak boleh kalah dengan cewek toh. Teguh dengan pendirian. Pemimpin yang baik," kata Indro.
"Seratus persen bener Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Ya sudah dulu ngobrolnya, aku mau nonton Tv!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono pun mulai baca buku di ruang tamu. Indro segera ke ruang tengah untuk nonton Tv yang acaranya bagus ini dan itu.
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment