Dono sedang asik menonton film lewat Hpnya. Dengan seksama Dono memang serius memperhatikan alur cerita dari film yang di tontonnya.
"Apa jangan-jangan semua ini ada rekayasa dari permainan manusia ya," kata Dono yang berpikir sambil menonton film.
Dono terus menonton film tersebut, ya memang masih berkaitan dengan terorisme dan kepahlawanan. Indro yang membaca buku dengan serius, akhrinya menyelesaikan baca bukunya. Lalu Indro menaruh bukunya di rak buku, dan bergerak menuju Dono berada di ruang tamu.
"Don lagi, asik nonton apa Don?" tanya Indro.
"Lagi nonton film yang kaitannya dengan terorisme," jawab Dono.
"Coba lihat," kata Indro.
"Coba lihat aja, sendiri nie," kata Dono.
Dono memberikan Hpnya ke Indro untuk menonton film yang di tontonannya. Indro dengan seksama nonton film tersebut dengan baik.
"Bener-bener kehancuran terjadi. Pembunuhan manusia dan vidio pembunuhan di sebarkan ke seluruh dunia lewat jaringan apa pun?. Pengeboman terencana untuk menghancurkan, untuk membunuh warga, tujuannya menciptakan teror. Wartawan yang meliput secara diam-diam untuk mencari kebenaran tentang kelompok bersenjata, jadi target pembunuhan dari kelompok tersebut dan di bakar hidup-hidup di mana-mana, tujuan menciptakan lebih banyak ketakutan," kata Indro sambil nonton film.
"Ya..begitulah alur cerita filmnya," saut Dono.
"Tapi, kenapa terorime, selalu di kaitan dengan Islam gitu ya?" kata Indro yang memperhatikan tontonan film dengan seksama.
"Mungkin saja film tersebut di angkat dari isu yang berkembang di saat ini. Maka di angkatlah filmnya untuk menunjukkan kekejaman dari para kelompok bersenjata tersebut," tanggapan Dono.
"Tapi kalau selalu di kaitan dengan Islam, jadinya sih mencemarkan nama baik Islam kan?" kata Indro.
"Ya begitulah adanya. Karena yang punya istilah 'Jihat' adalah kebiasaan dari umat Islam," kata Dono.
"Padahal. Kejahatan di masyarakat sih lebih banyak dari agama lain. Tetapi selalu Islam yang jadi sorotan untuk di angkat filmnya, berdasarkan isu sana dan sini," kata Indro.
"Namanya juga orang nyari keuntungan dari isu terjadi di masyarakat. Kadang isu di buat kan untuk menaikan suatu produk yang akan di tayangkan lewat film gitu," penjelasan Dono.
"Kalau begitu Don, banyak berita tentang terorisme itu Hanya Kebohongan...saja," kata Indro.
"Ya...bisa jadi," kata Dono.
Indro pun memberikan Hp ke Dono.
"Don lanjutin aja nonton film di Hpnya, aku ada urusan main ke rumah Saskia," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro pun keluar rumah dan mengucap salam "Assalamualaikum".
Dono pun menjawab "Waalaikumsalam".
Indro pun berjalan menuju rumah Saskia. Sedang Dono asik menonton film di Hpnya sampai selesai. Waktu pun cukup sore. Dono selesai juga menonton film di Hpnya.
"Alur cerita filmnya bagus," pujian Dono.
Dono pun menaruh Hpnya di kamar, lalu ke kebelakang untuk mandi. Selang berapa saat Dono sudah rapih, lalu Dono keluar rumah untuk main ke rumah Budi, ya...cukup jauh sih. Di tengah jalan Dono mampir ke mesjid untuk sholat ashar. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan menuju rumah Budi.
Sampai di rumah Budi. Ternyata di samping rumahnya Budi, ada hajatan nikahan gitu. Niat awal cuma main ke rumah Budi di lanjutkan.
"Assalamualaikum," salam Dono.
Budi menunjukkan dirinya dan menjawab salam Dono "Waalaikumsalam, teman lama ayo masuk".
"Iya," saut Dono.
Dono pun masuk rumah Budi. Ya seperti biasa Dono dan Budi ngobrol banyak hal gitu sampai main catur. Waktu begitu cepat sekali menjelang malam. Azan magrib di kumandangkan. Ya Dono dan Budi keluar dari rumah ke mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah. Setelah sholat. Dono pun memutuskan untuk pulang.
Sampai di rumah. Ternyata sudah waktunya sholat Isya karena memang azan di kumandangkan. Maka itu Dono yang baru sampai di rumah, melaksanakan sholat Isya di rumah. Baru setelah itu nonton Tv yang acara menghibur banget.
No comments:
Post a Comment