Suatu hari ketika sedang menebang pohon di hutan, tiba-tiba ada seekor beruang besar menyerang Kintaroo. Dengan gesit Kintaroo menghindari setiap serangan si beruang. Lalu dengan kekuatannya dia mengangkat tubuh beruang itu dan membantingnya ke tanah dengan keras. Beruang itu pun menyerah kalah dan tunduk kepada Kintaroo.
Sejak saat itu kemana pun Kintaroo pergi selalu menaiki punggung si beruang. Melihat si beruang yang menjadi raja hutan di gunung itu kalah, binatang-binatang yang lain pun ikut tunduk pada Kintaroo. Akhirnya Kintaroo dinobatkan menjadi pemimpin para binatang di hutan itu.
Sejak kecil Kintaroo selalu di didik ibunya agar menjadi seorang ksatria yang hebat dan pilih tanding. Suatu hari ibu membuatkan onigiri (nasi kepal) buat Kintaroo dan semua binatang sahabatnya karena mereka mau bermain-main ke gunung. Di gunung mereka saling beradu kekuatan dengan bermain sumo.
“Ayo siapa lagi yang mau adu kekuatan denganku?” tantang Kintaroo pada semua binatang sahabatnya.
Namun semua tidak ada yang menjawab karena tenaganya sudah habis terkuras setelah tadi bermain sumo dengan Kintaroo.
“Wah, kalian payah semua! Baru segitu saja sudah capek!”
Ketika matahari mulai condong ke arah barat mereka mengakhiri permainannya dan pulang ke rumah. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan serombongan pasukan kerajaan. Rombongan itu bermaksud pergi ke desa sebelah tapi mereka tersesat dan terjebak jurang dalam yang tidak ada jembatan penyeberangannya.
“Hai, anak muda! Bisakah kamu menolong kami?” tanya pemimpin pasukan itu.
“Apa yang bisa saya bantu?” tanya Kintaroo.
“Begini. Kami ingin ke desa sebelah tapi tersesat dan terjebak di tempat ini. Kalau harus mengambil jalan memutar, pasti akan kemalaman di tengah hutan. Satu-satunya jalan harus menyeberangi jurang ini. Tapi sayang kami tidak menemukan sebuah jembatan.”
“Oh, begitu. Baiklah.”
Kemudian Kintaroo mengerahkan seluruh kekuatannya merobohkan sebuah pohon besar yang ada di pinggir jurang. Lalu menjadikan pohon itu sebagai jembatan penyeberangan. Akhirnya mereka semua bisa menyeberang ke desa sebelah. Melihat kekuatan Kintaroo tersebut, Minamoto Raiko sang pemimpin pasukan merasa sangat kagum dan meminta Kintaroo supaya mau menjadi anak buahnya.
“Kau hebat sekali anak muda. Siapa namamu?”
“Kintaroo, tuanku.”
“Ketahuilah! Aku adalah Minamoto Raiko pemimipin tertinggi di Jepang. Maukah kau bergabung menjadi anak buahku?”
“Dengan senang hati, paduka. Tetapi saya harus mendapat ijin dari ibu saya dahulu.”
Kemudian mereka menuju rumah Kintaroo bersama-sama. Begitu bertemu dengan ibunya, Kintaroo langsung mengutarakan maksud Minamoto Raiko yang ingin menjadikannya sebagai anak buahnya.
“Apakah ibu mengijinkan saya menjadi prajurit?”
“Ibu mengijinkanmu, anakku. Jadilah seorang prajurit yang baik,” kata ibunya sambil membelai rambut Kintaroo.
Setelah menjadi anak buah Minamoto Raiko, nama Kintaroo diubah menjadi Sakatono Kintoki. Kintoki pun berpamitan kepada semua binatang sahabatnya di hutan untuk pergi ke ibukota kerajaan. Ketika rombongan Minamoto Raiko melewati kaki gunung Suzuka. Ada sebuah papan pengumuman yang bertuliskan ‘Barang siapa bisa membasmi setan akan diberi hadiah besar!’
Setelah membaca papan pengumuman itu, Kintoki menawarkan diri untuk menjadi pembasmi setan. Lalu Minamoto Raiko pun memberinya ijin. Kintoki segera menyelinap masuk ke dalam goa tempat tinggal setan itu. Di dalam goa dia memperkenalkan diri kepada raja setan sebagai seorang seniman jalanan.
“Hai, manusia! Berani sekali kau masuk istanaku? Apa kau sudah bosan hidup?” bentak raja setan pada Kintoki.
“Ampun baginda raja setan. Kedatangan saya kemari memang saya sengaja. Karena saya ingin menghibur semua setan yang ada di dalam goa ini.”
“Apa? Mau menghibur? Hahahahaa… Bagus, bagus… Sudah lama aku tidak pernah menonton hiburan. Apa yang akan kau tunjukkan pada kami?”
“Saya akan menyanyi dan menari.”
“Baiklah. Sekarang cepat lakukan!” perintah raja setan.
Kintoki pun segera menyanyi dan menari menghibur para setan dalam goa. Raja setan sangat senang dan terkagum-kagum pada kepandaian Kintoki menyanyi dan menari. Begitu raja setan dan anak buahnya terlena dan lengah karena mabuk berat, tiba-tiba Kintoki menyerang para setan dan mengalahkannya satu per satu.
“Hai! Apa yang kamu lakukan?” raja setan sangat terkejut begitu Kintoki tiba-tiba menyerang dirinya.
Raja setan tak bisa menghindari serangan Kintoki dan dia pun bisa ditakhlukkan. Kintoki segera mengikat raja setan dan semua anak buahnya lalu membawanya ke tempat Minamoto Raiko.
“Hebat Kintoki! Kau benar-benar seorang pemberani,” kata Minamoto Raiko memuji keberanian Kintoki. Dia lalu memberikan hadiah sebuah pedang kepada Kintoki dan mengangkatnya menjadi seorang samurai.
Setelah itu Kintoki kembali pulang ke gunung untuk menjenguk ibu dan semua binatang sahabatnya. Ibunya sangat senang dan terharu melihat Kintaroo yang sudah menjadi seorang samurai yang gagah perkasa.
***
Tina selesai membaca bukunya, ya buku di taruh di meja dengan baik.
"Nonton Tv ah!" kata Tina.
Tina mengambil remot di meja dan menghidupkan Tv dengan baik banget. Acara Tv yang di tonton Tina, ya sinetron tema cinta. Tina menaruh remot di meja dan fokus nonton acara Tv yang bagus banget sih.
No comments:
Post a Comment