Dono lagi asik nonton Tv tentang "Orasi Ganti Presiden. Lalu Kasino duduk bersama Dono sambil membawa makan dan minuman yang enak. Kasino mulai menuangkan teh di dalam tekok ke gelas. Dengan santai Kasino menikmati teh anget buatannya.
"Manis..dan anget....di dada," kata Kasino.
Dono mendengar ocehan Kasino tentang teh anget langsung mengganti chenel Tv dengan acara olah raga. Kemudian Dono menuangkan isi tekok ke gelas. Dono mulai menyeruput teh anget buatan Kasino.
"Wah bener-bener manis dan anget di dada. Pinter kamu Kasino buatnya?" kata Dono.
"Terima kasih atas pujiannya yang cukup menghanyutkan," kata Kasino.
"Bukan menghanyutkan, tapi sekedar ingin memuji," kata Dono.
"Oh..begitu. Dono dari tadi sibuk nonton apa?," Kasino mulai bertanya.
"Biasa sih..berita tentang "Orasi Ganti Presiden" karena telalu jenuh menontonnya saya ganti acara olah raga," kata Dono.
"Kalau masalah berita tentang "Orasi Ganti Presiden" saya sedikit lucu aja menontonnya. Karena banyak bumbu sekenarionya. Sampai-sampai Ulama ikut-ikutan," kata Kasino.
"Kok kamu komentar seperti itu berdasarkan sekenario alias rekayasa?" tanya Dono.
"Masalahnya.....yang di ingin rakyat itu apa?. Kalau hanya Presiden saja yang sekarang sudah cukup. Maksudnya? semuanya telah terkodinir dengan baik. Kalau urusan ekonomi. Ya..itu mah...bukan Presiden saja yang bergerak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi rakyat seperti kita ikut andil memajukan perekonomian. Maksudnya? jangan malas. Kerja keras walau hasilnya hanya Rp 20.000,- perhari. Pentingnya Agama di sini. Punya rasa syukur karena di beri rezeki yang tidak banyak. Tetapi terus di usahakan esok hari. Siapa tahu berubah menjadi Rp 50.000,- perhari. Dunia berlomba-lomba mencari rezeki agar cukup untuk diri sendiri dan keluarga. Maka pentingnya kerja sama yang baik di dalam keluarga dan masyarakat agar rezeki itu mengalirnya tidak serat," kata Kasino.
"Wah..Kasino bener-bener pandangan dari orang yang berpikir sederhana dan tidak ngoyo mengejar ke kayaan dunia ini. Kamu orang pandai menyikapi hidup," kata Dono.
"Ah..semua orang bisa seperti saya asalkan berpikir secara positif dan logika. Siapa pun yang menjadi Presiden di negeri ini harus di hormati. Walau pun kadang mereka naik menjadi Presiden di penuhi oleh kontrafersi," kata Kasino.
"Kontrafersi......maksudnya pelanggaran beberapa peraturan saat naik menjadi Presiden?," kata Dono.
"Itu maksudnya? jadi......selama ia menjadi pemimpin di sadarkan agar bisa di perbaiki, maka perbaikilah. Karena manusia itu mengejar ambisinya menjadi nomor satu bukan ke dua. Makanya aturan pun bisa di langgar atau di lompati demi ambisi itu. Rakyatlah yang menilai semuanya," kata Kasino.
"Berarti bener-bener gila kedudukkan di negeri ini," kata Dono.
"Seperti itulah manusia. Menutupi niat tersembunyi demi keuntungannya dirinya dan golongannya. Hanya Tuhan tahu baik buruknya manusia itu," kata Kasino.
Indro pun dateng langsung duduk dan menuangkan isi tekok teh ke gelas. Indro langsung menikmati teh anget.
"Anget..bener..teh ini," kata Indro.
Indro langsung mengambil singkong rebus dan langsung di lahapnya. Dono pun ikutan nimrung mengambil singkong rebus dan langsung di makannya.
"Enak..banget singkong rebus ini. Tapi lebih enak singkong goreng," kata Dono.
"Iya..lebih enak singkong goreng...lebih renyah kalau masuk mulut," saut Indro.
"Maunya sinkong goreng. Tapi minyak habis. Saya lagi gak ada uang untuk membeli minyak goreng. Penghasilan saya hari ini...kan cuma dapet Rp 20.000,-...," kata Kasino.
"Maaf ..Kasino saya tidak bermaksud menyinggung kamu.... cuma becanda," kata Dono.
"Dono jangan di ambil hati semua itu. Kita sudah tahu gaji kuli itu memang kecil untuk sehari-hari saja gak cukup tetap saja di cukup-cukupi. Alasanya kita bertiga ngontrak," kata Indro.
"Saya tahu itu mah kalau kita bertiga ngontrak berusaha mengumpulkan uang demi membayar kontrakan, air, listrik dan makan sehari-hari yang pas-pasan. Dateng ke kota Jakarta demi mencari hidup. Tapi ternyata persaingan kaya orang gila. Enggak di Parlemen mau pun kelas seperti rakyat kecil jadi kuli di pasar tetap persaingan kaya orang gila demi hidup. Maka ironis sekali hidup di negeri ini," kata Dono.
"Itulah hidup di negeri ini penuh dengan perlombaan seperti acara Tv dari gelanggang ke gelanggang," kata Kasino.
"Maksudnya? olah raga," kata Dono.
"Itu maksudnya? olah raga. Manusia berlomba-lomba ingin menjadi nomor satu. Terbaik dari terbaik adalah pemenang segalanya. Doa dan Usahanya menjadi satu. Tuhan selalu menyertai mereka semua yang terus di jalankan dengan kebaikan. Terlihatkan kebenaran Tuhan Maha Adil. Telah menunjukkan rezeki masing-masing makluk hidup di muka bumi ini," kata Kasino.
"Wah bener-bener Tuhan mengatur segala rezeki di muka bumi ini. Sampai makluk hidup terhina sekali pun di muka bumi ini mendapat rezeki juga. Tuhan lah telah mengatur rezekinya. Jadi banyak-banyaklah bersyukur dan berpikirlah positif atau logika," kata Dono.
"Itu..yang benar..omongan kamu Dono. Tuhan yang mengatur segalanya demi makluk hidup di muka bumi," kata Indro.
"Bener-bener Tuhan Maha Agung dengan segala Firmannya. Kalau begitu makan lagi ah....singkong rebus ini...menikmati hidup ini," kata Dono.
"Dono..sudah baca doa belum sebelum makan?" tanya Indro.
"Atafirohulazim..... saya lupa," saut Dono.
Dono mulai membaca doa makan dan minum dengan baik.
"Kebiasan kelakuan anak kecil. Kalau gak di ingatkan lupa. Nama juga manusia tidak luput dari lupa dan dosa," kata Indro.
"Itulah pentingnya persahabatan saling mengisi antara yang satu dengan yang lain. Maksudnya? menasehati dan mengingatkan," kata Kasino.
"Iya..deh..Pak Ustat," kata Dono.
"Sama...saya. Pak Ustat Kasino. Kalau begitu permisi saya minum teh lagi," kata Indro yang nyeleneh.
Ke tiga sahabat terus menikmati makan dan minum mereka sampai waktunya tiba. Azan magrib pun tiba. Dono, Kasino, dan Indro beranjak dari tempat duduk mereka menuju mesjid yang terbesar di kota Jakarta untuk melaksanakan sholat dan menjadi muslim yang baik yang taat pada perintah Tuhan Alloh SWT.
No comments:
Post a Comment