CAMPUR ADUK
Sunday, November 29, 2020
JALAN DAMAI
BENAR ATAU TIDAK
TV LOKAL
Saturday, November 28, 2020
SENI BUDAYA
TERPENGARUH
SEANDAI-ANDAINYA CINTA
Friday, November 27, 2020
KIAMAT
SENDIRI
Indro masak di dapur, ya masak mie goreng. Kasino dan Dono, ada urusan ya keluar rumah. Selang berapa saat, ya mie goreng pun jadi di buat Indro dan di taruh di piring. Indro membawa piring berisi mie goreng ke ruang tengah untuk sambil menonton Tv.
OBROLAN CINTA
Thursday, November 26, 2020
NONTON MUSIK
Wednesday, November 25, 2020
KRITIK DAN SARAN
DI ULANG-ULANG
Dono di duduk di ruang makan, ya di depan leptopnya sendang mengamati dan mempelajari dua model tata kota.
DORR SAJA
Tuesday, November 24, 2020
MULUS
"Emmmm enak kopinya," kata Bagong.
Bagong menaruh gelas kopi di meja.
"Gareng. Kenapa nonton berita artis?" kata Bagong.
"Menarik saja. Lika liku tentang artis dari tidak punya apa-apa sampai punya gitu," kata Gareng.
"Menarik. Jangan-jangan sambil mengenang perjuangan hidup dari keadaan tidak ada jadi ada. Kaya aku umpamakan kopi yang aku minum, ya Gareng?!" kata Bagong.
"Perumpamaan kopi, ya perjalanan hidup. Di pikirkan dengan baik, ya kena sih.....prosesnya. Dari awal biji kopi di giling jadi bubuk dan masukkan di keemasan dan selanjutnya di jual di pasar, ya sampai ke pembeli. Di anggap jalan muluslah," kata Gareng.
"Memang mulus sih. Tapi kan kopi di jual di pasar, ya ada pesaing bisnis dari nilai harga dan rasa," kata Bagong.
"Pergolakan hidup. Di pilih yang terbaik menurut pembeli, ya!" kata Gareng.
"Kalau urusan Gareng kan, ya yang pintar yang di pilih dengan baik, jadinya kerja," kata Bagong.
"Ya begitu lah," kata Gareng.
Gareng dan Bagong, ya fokus nonton Tv lagi dengan acaranya memang bagus banget gitu. Petruk yang selesai mengetik di leptopnya, ya hasil ketikan di simpan dengan baik dan dan di matikan. Leptop di bawa ke kamarnya Petruk dan di taruh leptop di meja. Petruk keluar dari kamarnya dan ke ruang tengah. Ya Petruk melihat Gareng dan Bagong asik nonton acara Tv yang menarik.
"Cerita seputar artis ini dan itu, ya menarik. Ceritanya berlanjut ini dan itu," kata Petruk.
Petruk pun tidak jadi menonton Tv, ya ke ruang tamu untuk membaca artikel di jaringan internet di Hp-nya.
"Berita kriminalitas di daerah-daerah. Menarik, ya mungkin aku bisa ambil jadi bahan cerita aku yang ini dan itu saja!" kata Petruk.
Petruk terus membaca artikel ini dan itu, ya masih tentang kriminalitas di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Bagong, ya laper gitu jadi ke dapur untuk masak mie goreng. Selang berapa saat mie goreng jadi. Bagong menyantap mie goreng di ruang makan.
"Mie goreng ini enak. Sesuai dengan iklannya. Ya iklannya juga bagus sih," kata Bagong.
Bagong tetap asik makan mie gorengnya. Gareng melihat kopi di meja, ya milik Bagong belum habis.
"Minum ah kopinya Bagong!" kata Gareng.
Gareng mengambil kopi di meja, ya miliknya Bagong dan di minumnya.
"Emmm enak kopi ini. Sesuai dengan iklannya. Bagus," kata Gareng.
Gareng menaruh gelas kopi di meja, ya kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Bagong yang sedang makan mie, ya berpikir tentang kisah cintanya dan berkata "Kisah cinta ku, ya berjalan mulus sih. Apa semulus paha cewek yang putih ya? Mungkin juga sedikit becanda saja sih!".
UANG
Petruk berhenti mengetiknya dan berkata "Uang."
Bagong sedang membaca, ya berhenti baca bukunya.
"Uang. Ada apa dengan uang?" kata Bagong.
"Manusia itu menyukai uang kan?!" kata Petruk.
"Semuanya manusia, cuma binatang tidak suka uang karena tidak bisa di manfaatkan," kata Bagong.
"Manusia itu tergila-gila dengan uang. Padahal kebodohan saja!" kata Petruk.
"Kok jadi kebodohan, Petruk?!" kata Bagong.
"Contohnya manusia mengemis demi mendapatkan uang. Harga dirinya pada pengemis itu tidak ada lagi. Padahal uang adalah alat tukar yang baik. Kalau Uang itu tidak berlalu, ya jadi hidup yang jadi pengemis itu, ya kebodohan saja," kata Petruk.
"Kalau di pikir dengan baik, jika uang tidak berlaku lagi. Benar sia-sia lah hidup orang yang membuang harga dirinya itu. Bodoh dan bodoh," kata Bagong.
"Memang banyak orang gila dunia ini kalau membuang harga dirinya demi mengemis," kata Petruk.
"Memang gila juga sampai jual diri demi uang. Ya bodoh dan bodoh," kata Bagong.
"Ya sudahlah aku melanjutkan mengetik aku!" kata Petruk.
"Iya," kata Bagong.
Bagong, ya lebih baik tidak melanjutkan baca bukunya dan buku di taruh di meja. Bagong pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv. Gareng, ya sedang asik nonton Tv.
"Gareng.....nonton acara Tv tentang ekonomi, ya pergerakan saham," kata Bagong.
"Iya, ya ingin tahu saja perkembangan pasar saham saja!" kata Gareng.
"Ooooo begitu," kata Bagong.
"Hidup manusia mengejar keuntungan di pasar saham. Uang dan uang," kata Gareng.
"Lagi-lagi uang dan uang, ya kenyataan hidup," kata Bagong.
"Ya begitulah adanya hidup ini!" kata Gareng.
Gareng dan Bagong, ya fokus nonton Tv. Petruk berhenti mengetiknya di leptopnya.
"Segalanya keinginan bisa di dapat dengan uang. Memang uang itu di dewakan sama manusia," kata Petruk.
Petruk, ya melanjutkan mengetiknya dengan baik.
Monday, November 23, 2020
PERILAKU BURUK
"Dulu sebelum di galakkan kebersihan oleh pemerintahan kota, ya kebiasaan orang kaya dan miskin membuang sampah sembarangan di mana-mana. Ya sebenarnya sekarang sih masih sih kalau tidak ketahuan alias sembunyi-sembunyi. Ya....sama aja orang kaya dan orang miskin. Perilaku yang buruk," kata Gareng.
Gareng pun lebih baik main game di Hp-nya. Bagong sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Petruk selesai mengetik di leptopnya, ya hasil tulisannya di simpan dan leptop di matikan. Petruk keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv.
"Petruk. Di dunia pergaulan banyak orang berengsek ya!" kata Bagong.
"Memang kenyataan begitu. Ya adat kebiasaan gitu. Contoh salah satu penyakit pake suku lagi : orang Jawa berteman dengan orang Lampung. Eeeee ternyata orang Lampungnya menipu orang Jawa. Kadang masalah orang Lampung urusan percintaan ini dan itu, ya memang kenyataannya sih orang Lampung diam-diam main gila. Eeee tahu-tahu di kenakan ke orang Jawa, memang masalahnya bukan urusan orang Jawa," kata Petruk.
"Di kaitkan toh. Bisa jadi melemparkan kesalahannya ke orang lain. Bisa di bilang di jatuhkan atau di fitnah kan," kata Bagong.
"Kenyataannya seperti itu. Contohnya : orang kaya membuang sampah di rumah orang miskin. Ketika di periksa sama tukang sampah, yang di salah kan orang miskin. Karena buang sampah sembarangan gitu," kata Petruk.
"Hal itu sih sering terjadi," kata Bagong.
"Belum lagi. Di tanya jawab apa. Seperti ini : Orang Jawa bertanya dengan orang China dengan baik-baik. Eeee orang China langsung marah-marah dan menunjukkan sombongnya yang punya harta ini dan itu. Orang Jawa sabar menghadapi tuh orang China. Akhirnya orang China, ya mengakui dirinya tidak punya apa-apa? Cuma menggarap lahan orang gitu!" kata Petruk.
"Menyembunyikan kenyataan siapa dirinya dengan kesombongan. Sama halnya orang Lampung yang ngaku punya ini dan itu sama orang Jawa. Ternyata kenyataan tidak punya apa-apa? Cuma kesombongan saja dan juga hidupnya susah pula. Kerjaannya ya membuat kejahatan dengan sembunyi-sembunyi, yaitu mainin sertifikat tanah. Sertifikat tanah itu, ya fotokopi jatuhnya palsu," kata Bagong.
"Kenyataan seperti itu sih sering terjadi huru hara tentang tanah di mana-mana," kata Petruk.
"Oooo iya Petruk. Obrolan kita ini sekedar obrolan saja kan, walau kenyataannya benar terjadi kan di masyarakat. Apa kita ini termasuk mengadu domba antara suku yang satu dengan suku yang lainnya?!" kata Bagong.
"Ceritanya tentang kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Banyak berita di media mana pun di buat berita kriminalitas yang ini dan itu. Vidionya di perlihatkan tata letak dari suatu daerah. Contohnya : terjadi pencurian di toko orang China di daerah Jakarta saja. Pencurinya di tangkap dan ternyata yang mencuri orang miskin dan sukunya Batak. Ternyata tuh orang Batak ada masalah dengan orang China, maka balas dendamnya dengan mencuri di toko orang China. Cerita kenyataan sih," kata Petruk.
"Iya juga ya. Tenyata benar. Kita tidak mengadu domba. Cuma bercerita berdasarkan data yang terjadi di masyarakat. Kenyataan banget memang terjadinya seperti itu," kata Bagong.
"Maka itu di pasar di jaga polisi, sapol PP, sampai tentara. Karena berita kriminalitasnya, naik ke meja kerjanya pemimpin di daerah untuk mengatasi masalah kriminalitas yang menciptakan momok bagi masyarakat setempat," kata Petruk.
"Pemimpinnya di daerah, ya senanglah ada kerjaan untuk menanggulangi masalah ini dan itu, jadi tidak di bilang makan gaji buta saja kan sama masyarakat," kata Bagong.
"Pemimpin di daerah itu butuh masukan apa yang harus di lakukan untuk pembenahan di sana sini. Termasuk akan menghukum jika anak buahnya berbuat ulah. Alias tidak pandang bulu, ya kalau ada kaitan dengan suku atau keluarga sendiri," kata Petruk.
"Jadi tegas bersikap dalam menjalankan kewajiban toh," kata Bagong.
"Benar sekali Bagong!" kata Petruk menegaskan omongan Bagong.
"Obrolan sudah, ya Petruk. Fokus nonton Tv. Acaranya bagus gitu!" kata Bagong.
"Iya!" kata Petruk.
Bagong dan Petruk, ya kembali fokus nonton Tv. Gareng di ruang tamu tetap asik main game di Hp-nya.
DAMPAK CERITA
"Petruk aku baca Blog mu, ada cerita yang di kaitkan suku dan juga kejadian kriminal yang terjadi di masyarakat. Dampak itu gimana Petruk?!" kata Bagong.
"Dampaknya cuma sedikit sih," kata Petruk.
"Cerita kenyataan. Ya seperti Petruk suka sama Sri gitu," kata Bagong.
"Aku dan Sri, ya kan cuma cerita buatan saja," kata Petruk.
"Kenapa membokar cerita? Harus sesuai alur cerita!" kata Bagong.
"Harus sesuai toh. Iya deh aku dan Sri. Masalah tentang tentang cerita kenyataan yang kriminal ini dan itu, ya memang kenyataan sih. Contohnya seperti ini : berita tentang vidio syur yang ini dan itu, ya heboh. Proses pembuatan vidio dan pemberitaannya benar, ya realita gitu. Ketika di amatin ternyata itu rekayasa saja. Tujuan pembuatan vidio syur itu benar-benar untuk menciptakan kehebohan saja alias berita kontrafersi. Dampak dari berita vidio syur, ya ada data persentase baik dan buruk ya setelah di analisa dengan baik," penjelasan Petruk.
"Ooooo sudah di analisa dengan baik toh," kata Bagong.
"Kalau cerita kriminal yang aku buat, ya kenyataan tetap kenyataan. Terjadi memang terjadi. Seperti pencuri tanaman hias dengan harga mahal gitu, ya berita di Tv ada tuh," kata Petruk.
"Berarti ada kesamaan cerita, tapi beda kejadian tempat terjadi pencurian," kata Bagong.
"Yang mencuri adalah orang sekitar kan. Orang miskinlah," kata Petruk.
"Orang kaya aja ada yang mencurikan dan juga buat ulah di mana-mana. Ya perilakunya buruk," kata Bagong.
"Kenyataan memang begitulah hidup di masyarakat. Banyak orang yang bertopeng alias berpura-pura baik padahal pencuri, penipu dan banyak lagi yang buruk," kata Petruk.
"Sudahlah ngobrolnya di sini. Ayo pulang!" kata Bagong.
"Ayo!" kata Petruk.
Petruk dan Bagong meninggalkan taman. Keduanya berjalan menuju arah rumah.
"Bagong gimana hubungan mu dengan Laras?" kata Petruk.
"Baik saja!" kata Bagong.
"Cuma baik aja!" kata Petruk.
"Cuma itu saja!" kata Bagong.
Bagong dan Petruk, ya mengkol ke gang dan terus berjalan menuju arah rumah.
"Petruk kenapa menulis cerita suku Lampung, ya suku lain banyak....cerita kriminalitasnya?!" kata Bagong.
"Ya kebetulan nonton Tv, ya di kaitkan saja dengan artis yang asal Lampung kan. Walau sebenarnya sih data latar belakang artis yang di tulis itu kan ada di berita ini dan itu yang aku temukan di media di jaringan internet," penjelasan Petruk.
"Ooooo kebetulan saja toh. Tapi memang tidak ada masalah sih. Cuma cerita. Dampak apa ya?!" kata Bagong.
"Dampaknya. Baik. Aku yang menulis dan yang menjelaskan cerita di Blog. Anggap saja menaikan nama artis itu. Kalau rezekinya lancar, ya baik untuk artis itu," kata Petruk.
"Niat baik. Dengan cara mengungkapkan kriminalitas yang terjadi di masyarakat kenyataan lagi. Jadi misterinya cerita!" kata Bagong.
"Ya bisa di bilang begitu," kata Petruk.
"Gimana dengan artis Rara?!" kata Bagong.
"Itu ceritanya urusan versi Don, Kasino dan Indro. Ya beda gitu!" kata Petruk.
"Jadi beda toh. Ya sudahlah tidak bahas lagi!" kata Bagong.
"Iya," kata Petruk.
Petruk dan Bagong, ya sampai di rumah. Keduanya, ya langsung duduk di ruang tengah dan nonton Tv.
BENAR APA TIDAK YA?!
"Gareng!" kata Petruk.
"Apa?" kata Gareng menghentikan main game di Hp-nya.
"Aku ingin buat cerita tetang kenyataan hidup yang sebenarnya di masyarakat. Bisa kena ke suku sih. Gimana saran mu Gareng?!" kata Petruk.
"Bisa kena ke suku. Memangnya ceritanya seperti apa?!" kata Gareng.
"Ceritanya seperti ini. Orang Jawa berteman dengan Batak. Tahu-tahu orang Jawa di tipu oleh orang Batak, ya di jahatin dengan uangnya di curi," kata Petruk.
"Kayanya ada orang Jawa di jahatin sama temannya orang Jawa, ya di tipu dan uangnya di curi juga," kata Gareng.
"Memang ada cerita itu ada sih. Malahan ada cerita lain. Orang Lampung berteman dengan orang Lampung. Kata orang, orang Lampung tidak akan buat perkara dengan sukunya sendiri, alias malu bertikai dengan sukunya sendiri. Eeee kenyataanya di buat perkara juga orang Lampung, ya di jatuhkan gitu," kata Gareng.
"Jadi gimana Gareng. Saran mu Gareng, ya di tulis di Blog atau tidak?!" kata Petruk.
"Sebenar sih tidak ada masalah sih di tulis di Blog. Malahan berita kriminalitas tentang perang suku kan ada. Data lama yang ini dan itu," kata Gareng.
"Iya juga tidak ada masalah. Kaya cerita Pandawa melawan Kurawa. Ya satu suku bertarung habis-habisan. Berarti benar tidak ada masalah," kata Petruk.
"Tidak ada masalah kan. Jadi aku melanjutkan main game di Hp aku!" kata Gareng.
"Iya," kata Petruk.
Petruk pun melanjutkan mengetik di leptopnya. Gareng, ya asik kembali main game di Hp-nya. Bagong sedang asik nonton Tv.
"Acara Tvnya bagus," kata Bagong.
Bagong terus santai nonton Tv di ruang tengah. Petruk berhenti mengetik di leptopnya.
"Kayanya tidak pantes untuk di publikasikan....ini cerita," kata Petruk yang berpikir.
Gareng mendengarkan omongan Petruk, ya berhenti main game di Hp-nya.
"Petruk ada masalah apa, kaya orang berpikir panjang banget gitu?!" kata Gareng.
"Ini. Ceritanya kayanya tidak pantes untuk di publikasikan," kata Petruk.
"Apa yang tidak pantesnya? Jangan-jangan ceritanya tentang pembunuhan dan pemerkosaan gitu," kata Gareng.
"Pembunuhan dan pemerkosaan. Di berita kriminal itu ada juga ya. Ya sebenarnya itu parah sih. Berarti cerita ku di publikasikan tidak ada masalah ya!" kata Petruk.
"Kalau tidak ada masalah sih di publikasikan saja. Kan cuma cerita. Kebenarannya cuma Petruk yang tahu. Contohnya : artis Andika kangen band.....tinggal di Jalan Dr. Sam Ratulangi," kata Gareng.
"Iya juga sih. Orang cuma cerita di dapatkan dari berbagai cerita kriminalitas yang nyata di masyarakat ini dan itu, ya sebagian cerita saja. Kan masih banyak cerita yang ini dan itu," kata Petruk.
Petruk pun mengetik lagi di leptopnya. Gareng, ya melanjutkan main game di Hp-nya.
"Andika Kangen Band dengan kawan-kawannya...main di Santuy Malam," kata Bagong.
Bagong terus nonton Tv dengan penuh keasikkan sampai tuh acara Tv selesai. Bagong menonton acara selanjutnya, ya berita ini dan itu. Petruk selesai mengetik di leptopnya dan publikasikan.
"Beres kerjaan ku," kata Petruk.
Petruk pun main game di leptopnya dengan baik. Keadaan di lingkungan, ya tenang sih karena malam gitu.
Sunday, November 22, 2020
HABIB
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...