CAMPUR ADUK

Sunday, November 22, 2020

HABIB

Gareng sedang asik nonton Tv, ya bersama Bagong.

"Gareng....kenapa nama Habib itu naik ya di beritakan?" kata Bagong.

"Habib lagi. Habib lagi. Cuma gelar keturunan Muhammad SAW, katanya aku baca di artikel di jaringan internet," kata Gareng.

"Cuma gelar saja toh. Kalau nama aku Habib, ya main ganti nama gitu. Jadi aku akan di sanjung-sanjung keturunan Muhammad SAW?!" kata Bagong. 

"Ya...gak juga kan. Aku saja bisa ganti nama juga Muhammad. Tapi tetap tidak di sanjung ini dan itu. Apalagi di panggil Nabi. Walau aku jadi imam pun tetap saja aku tidak di sanjung ini dan itu," kata Gareng. 

"Katanya Muhammad makluk sempurna," kata Bagong. 

"Pahami dulu kata-kata itu. Memang Muhammad makluk sempurna. Aku yang make namanya sementara gimana....Bagong?!" kata Gareng. 

"Iya, juga ya. Gareng jadi Muhammad, ya makluk sempurna. Bener banget. Berarti semua karena sanjungan ini dan itu, ya di idolakan jadi utusan atau imam atau pemimpin," kata Bagong. 

"Yang bahaya adalah di Tuhan kan atau di Dewa kan," kata Gareng. 

"Bener juga....yang bahaya di Tuhan kan atau di Dewa kan. Kejadiannya terjadi pada Nabi yang lainnya," kata Bagong. 

"Semua karena manusia itu sendiri yang inilah dan itulah," kata Gareng. 

"Kenyataan tetap kenyataan," kata Bagong. 

Bagong dan Gareng, ya kembali fokus nonton Tv. Petruk duduk di ruang tamu, ya sambil melihat keadaan di lingkungan di luar rumah dari jendela kaca. 

"Hujan hari ini," kata Petruk. 

Petruk pun baca artikel di Hp-nya. 

"Ooooo berita tentang Habib naik toh keturunan Nabi Muhammad SAW, katanya," kata Petruk. 

Roh muncul di sebelah kanan dan berkata "Wahai makluk yang di muliakan Tuhan Yang Maha Kuasa yang di berikan kemampuan kodar bisa melihat aku dan juga bicara dengan aku lebih baik dari makluk yang lain". 

Petruk mengerti omongan Roh. 

"Aku melebihi makluk yang lain karena kodar ku bisa melihat dan bicara dengan makluk gaib. Aku tidak di panggil Habib dan juga tidak di sanjung orang-orang. Tetap seperti biasanya," kata Petruk. 

Petruk pun memahami tentang dirinya yang berbeda dengan makluk yang lainnya dan juga bisa di anggap Nabi. Petruk pun tetap biasa aja dengan keadaan hidupnya sederhana dalam menjalankan hidup. Petruk menghentikan baca artikelnya di Hp-nya dan main game di Hp-nya. 

"Nikmatinlah hidup itu karena karunia Tuhan Yang Maha Kuasa yang memberikan kehendaknya pada makluk ciptaan-Nya untuk menciptakan apapun di kehendakinnya," kata Roh. 

Petruk mengerti omongan Roh, jadi terus main game di Hp-nya. Bagong pun ke dapur, ya untuk masak mie goreng. Beberapa saat mie goreng jadi. Bagong makan mie goreng di ruang makan. 

"Mie goreng....mie goreng kesukaan ku. Enak lagi!" kata Bagong. 

Bagong menikmati makan mie gorengnya. Gareng, ya ke dapur sih untuk membuat kopi. Ya kopi pun jadi, ya di bawa Gareng ke ruang tengah untuk minum kopi sambil nonton Tv. 

"Kopi ini enak!" kata Gareng. 

Gareng pun menaruh gelas kopi di meja. 

"Acara Tv....bagus, ya menghibur!" kata Gareng. 

Gareng terus menonton Tv dengan santai. Keadaan di luar rumah masih hujan, ya udara memang dingin. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK