CAMPUR ADUK

Sunday, November 29, 2020

JALAN DAMAI

Petruk sedang bersepedah untuk senang-senang saja sambil melihat keadaan lingkungan yang ini dan itu. Berhenti Petruk dan memarkirkan sepedahnya di pinggir jalan. Duduk Petruk di pinggir kali apa sungai itu sama saja di Jalan Damai, ya kata orang-orang dekat dengan studio Tv Indosiar. Di buka botol minum yang di bawa Petruk dan segera di minumnya. 

"Segernya," kata Petruk. 

Petruk menutup botol minumnya. Di lihat dengan baik lingkungan sekitar sana dan sini. 

"Keadaan seperti biasa yang ini dan itu sesuai aktivitas manusia dengan tujuan dan harapan masing-masing," kata Petruk. 

Petruk membuka jaringan di internet di Hp-nya untuk membaca artikel berita hari ini. 

"Ooooo beritanya masih seputar ini dan itu saja!" kata Petruk. 

Petruk terus membaca artikel di Hp-nya. Bagong sedang ada urusan kerjaan, ya bawa motornya dengan baik. Saat melewati Jalan Damai, ya Bagong melihat Petruk yang duduk di pinggir kali atau di sebut sungai juga boleh lah. Bagong menghampiri Petruk dan berhenti di depan Petruk dan berkata "Petruk sedang apa di sini?!" 

"Bagong, lagi nyantai aja!" kata Petruk sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya. 

"Nyantai aja toh!" kata Bagong. 

Bagong turun dari motor yang sudah di parkirkan dengan baik. Bagong duduk di sebelah Petruk. 

"Keadaan seperti biasanya ya!" kata Petruk. 

"Memang keadaan seperti biasanya. Kehidupan manusia harus bergulat dengan waktu dengan bekerja ini dan itu. Tujuannya mencukupi kebutuhan keluarga yang ini dan itu," kata Bagong. 

"Tidak biasanya ngomong gitu. Keren abis!" pujian Petruk. 

"Keadaan lingkungan yang harus di omongin adalah kenyataan kan!" kata Bagong. 

"Memang harus kenyataan," kata Petruk. 

"Pejabat masih enak-enak menikmati gaji besar yang ini dan itu. Terlihat dari kenyataan rumah yang bagus dan punya mobil dan motor yang mahal gitu," kata Bagong. 

"Iri dengan para Pejabat!" kata Petruk. 

"Kalau iri saja boleh lah kalau ingin kaya jadi seperti Pejabat yang bekerja di Pemerintahan dengan jalan baik. Kan ada banyak cerita, ya jadi Pejabat pake uang untuk memuluskan langkahnya jadi Pejabat," kata Bagong. 

"Cerita itu ada. Dikit-dikit bayar orang ini dan itu untuk melancar urusan kerja ini dan itu. Muluslah urusan kerjaan Pejabat ini dan itu," kata Petruk. 

"Contohnya : bisa aja di ambil dari proses penangkapan Pejabat ini dan itu oleh KPK," kata Bagong. 

"Boleh tuh contoh. Kita tidak tahu mana yang benar dan tidaknya dari berita ini dan itu yang berkembang karena bukan yang menyelidiki kasus ini dan itu. Ya cuma pembaca dan nonton berita saja," kata Petruk. 

"Itulah kita. Aku ada urusan. Sudah dulu ngobrolnya Petruk!" kata Bagong. 

"Iya, aku juga sudah cukup nyantai di sini!" kata Petruk. 

Petruk naik sepedahnya. Bagong, ya sudah naik motornya dan membawanya dengan baik menuju tujuannya. Petruk menggoes sepedahnya dengan baik banget. Dengan santai mengendari sepedah sambil melihat keadaan lingkungan ini dan itu, ya walau keadaan masih sama sih tentang Covid -19. Jadi mengikuti peraturan Pemerintah. Sampai di rumah. Petruk berbenah-benah diri. 

Gareng lagi sibuk membaca buku di ruang tamu. Petruk selesai berbenah diri, ya nonton Tv di ruang tengah untuk nonton berita ini dan itu. 

"Hari ini menyenangkan, walau keadaan masih ini dan itu seperti biasanya," kata Petruk. 

Petruk terus nonton Tv, ya berita ini dan itu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK