"Dulu sebelum di galakkan kebersihan oleh pemerintahan kota, ya kebiasaan orang kaya dan miskin membuang sampah sembarangan di mana-mana. Ya sebenarnya sekarang sih masih sih kalau tidak ketahuan alias sembunyi-sembunyi. Ya....sama aja orang kaya dan orang miskin. Perilaku yang buruk," kata Gareng.
Gareng pun lebih baik main game di Hp-nya. Bagong sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Petruk selesai mengetik di leptopnya, ya hasil tulisannya di simpan dan leptop di matikan. Petruk keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv.
"Petruk. Di dunia pergaulan banyak orang berengsek ya!" kata Bagong.
"Memang kenyataan begitu. Ya adat kebiasaan gitu. Contoh salah satu penyakit pake suku lagi : orang Jawa berteman dengan orang Lampung. Eeeee ternyata orang Lampungnya menipu orang Jawa. Kadang masalah orang Lampung urusan percintaan ini dan itu, ya memang kenyataannya sih orang Lampung diam-diam main gila. Eeee tahu-tahu di kenakan ke orang Jawa, memang masalahnya bukan urusan orang Jawa," kata Petruk.
"Di kaitkan toh. Bisa jadi melemparkan kesalahannya ke orang lain. Bisa di bilang di jatuhkan atau di fitnah kan," kata Bagong.
"Kenyataannya seperti itu. Contohnya : orang kaya membuang sampah di rumah orang miskin. Ketika di periksa sama tukang sampah, yang di salah kan orang miskin. Karena buang sampah sembarangan gitu," kata Petruk.
"Hal itu sih sering terjadi," kata Bagong.
"Belum lagi. Di tanya jawab apa. Seperti ini : Orang Jawa bertanya dengan orang China dengan baik-baik. Eeee orang China langsung marah-marah dan menunjukkan sombongnya yang punya harta ini dan itu. Orang Jawa sabar menghadapi tuh orang China. Akhirnya orang China, ya mengakui dirinya tidak punya apa-apa? Cuma menggarap lahan orang gitu!" kata Petruk.
"Menyembunyikan kenyataan siapa dirinya dengan kesombongan. Sama halnya orang Lampung yang ngaku punya ini dan itu sama orang Jawa. Ternyata kenyataan tidak punya apa-apa? Cuma kesombongan saja dan juga hidupnya susah pula. Kerjaannya ya membuat kejahatan dengan sembunyi-sembunyi, yaitu mainin sertifikat tanah. Sertifikat tanah itu, ya fotokopi jatuhnya palsu," kata Bagong.
"Kenyataan seperti itu sih sering terjadi huru hara tentang tanah di mana-mana," kata Petruk.
"Oooo iya Petruk. Obrolan kita ini sekedar obrolan saja kan, walau kenyataannya benar terjadi kan di masyarakat. Apa kita ini termasuk mengadu domba antara suku yang satu dengan suku yang lainnya?!" kata Bagong.
"Ceritanya tentang kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Banyak berita di media mana pun di buat berita kriminalitas yang ini dan itu. Vidionya di perlihatkan tata letak dari suatu daerah. Contohnya : terjadi pencurian di toko orang China di daerah Jakarta saja. Pencurinya di tangkap dan ternyata yang mencuri orang miskin dan sukunya Batak. Ternyata tuh orang Batak ada masalah dengan orang China, maka balas dendamnya dengan mencuri di toko orang China. Cerita kenyataan sih," kata Petruk.
"Iya juga ya. Tenyata benar. Kita tidak mengadu domba. Cuma bercerita berdasarkan data yang terjadi di masyarakat. Kenyataan banget memang terjadinya seperti itu," kata Bagong.
"Maka itu di pasar di jaga polisi, sapol PP, sampai tentara. Karena berita kriminalitasnya, naik ke meja kerjanya pemimpin di daerah untuk mengatasi masalah kriminalitas yang menciptakan momok bagi masyarakat setempat," kata Petruk.
"Pemimpinnya di daerah, ya senanglah ada kerjaan untuk menanggulangi masalah ini dan itu, jadi tidak di bilang makan gaji buta saja kan sama masyarakat," kata Bagong.
"Pemimpin di daerah itu butuh masukan apa yang harus di lakukan untuk pembenahan di sana sini. Termasuk akan menghukum jika anak buahnya berbuat ulah. Alias tidak pandang bulu, ya kalau ada kaitan dengan suku atau keluarga sendiri," kata Petruk.
"Jadi tegas bersikap dalam menjalankan kewajiban toh," kata Bagong.
"Benar sekali Bagong!" kata Petruk menegaskan omongan Bagong.
"Obrolan sudah, ya Petruk. Fokus nonton Tv. Acaranya bagus gitu!" kata Bagong.
"Iya!" kata Petruk.
Bagong dan Petruk, ya kembali fokus nonton Tv. Gareng di ruang tamu tetap asik main game di Hp-nya.
No comments:
Post a Comment