Rafi pulang ke rumahnya langsung tidur di kamarnya karena capek aktivitas seharian kerja. Esok paginya. Rafi bangun dari tidurnya dan melihat keadaan sekitarnya.
"Laut, pasir pantai....kok bisa aku berada di pantai seharusnya aku di kamar," kata Rafi.
Rafi pun memilih main di pantai sampai ia capek dan tiduran di pasir pantai.
"Gimana cara aku pulang dari sini ya," kata Rafi berpikir.
Perut pun bunyi "Keriuk", tanda perut Rafi lapar. Rafi pun mencari makan untuk mengisi perutnya. Rafi mencari kayu untuk di jadikan senjata dan juga untuk berburu ikan di pinggir pantai. Eeee melihat kepiting gede banget lagi membuka kelapa pake capitnya yang kuat. Rafi pun senang banget menemukan makan yang enak untuk mengisi perutnya yang kosong. Di tangkap kepiting besar alias ketam. Ya ketam pun di tangkap Rafi, lalu segera untuk di masak dengan cara di bakar gitu.
Rafi pun inget masa ia sekolah, ya kemping gitu kegiatan Pramuka. Rafi segera mengunpulkan kayu kering dan mulailah membuat api. Dengan susah payah Rafi membuat api, ya jadi juga sih. Mulailah Rafi memanggang ketam. Dengan sabar mengolenin ketam dan akhirnya masak juga.
"Waktunya makan," kata Rafi.
Rafi mulai menyantap makannya sampai perutnya kenyang. Setelah itu Rafi mencari jalan untuk bisa pulang ke rumah. Rafi sambil berjalan ke sana ke sini untuk mencari petunjuk dan akhirnya menemukan petunjuk gitu. Ada cewek cantik di sanpan gitu. Rafi mendekati cewek tersebut dan mencari tahu daerah tersebut. Cewek itu memberitahu tentang Rafi tapi lama kelamaan suara cewek yang ngobrol dengan Rafi menghilang dan keadaan menjadi gelap banget.
"Rafi bangun," kata Lisa.
Rafi pun bangun dari tidurnya dan berkata "Aku di mana?".
"Di rumah," kata Lisa.
"Rumah, berarti aku bermimpi berada di pantai," kata Rafi.
Rafi pun segera ke kamar mandi untuk mandi pagi. Lisa memasak di dapur untuk sarapan pagi. Rafi di dalam kamar mandi masih bingung dengan mimpinya. Setelah mandi Rafi membuka album foto untuk mencari tahu tentang mimpinya dan akhirnya ia menemukan foto yang benar-benar petunjuk mimpinya.
"Aku pernah berada di pantai ini, ya jejak petualangan ku dan juga cewek yang duduk di sanpan sama dengan mimpi aku. Diana, teman baik dan cinta ku. Diana meninggal karena tenggelam di lautan. Aku gagal menyelamatkannya," kata Rafi.
Rafi menutup album foto kenangannya dan segera berpakaian yang rapih untuk kerja. Setelah itu. Rafi, ya sarapan pagi di ruang makan bersama Lisa. Diana, roh pun masih di kamar Rafi sambil melihat langit cerah dari jendela kaca.
"Aku tetap bersama cinta ku," kata Diana, roh.
Rafi pun selesai sarapan pagi segera pergi ke kantor dan Lisa, ya membereskan rumah seperti biasanya. Sampai di kantor, ya Rafi melihat sosok cewek yang mirip dengan Diana, ya cinta masa lalunya. Ternyata bukan Diana, melainkan Melinda....cuma mirip wajahnya saja. Melinda ada mitra kerja yang mau investasi ke perusahaan di mana Rafi bekerja. Obrolan di ruang kerja berjalan dengan baik dan akhirnya...ya Melinda jadi investasi di perusahaan di mana Rafi bekerja.
Setelah urusan kerjaan. Rafi pun ngobrol dengan Billy, ya ngajakin untuk liburan ke tempat yang menarik gitu, ya seperti jejak petualangan gitu. Rafi setuju dengan ajakan Billy untuk bertualang gitu kaya ia masih sekolah, kemping jadi Pramuka. Waktu berjalan dengan semestinya, ya waktunya pulang. Segera Rafi pulang ke rumahnya. Sampai di rumah. Rafi melihat bayangan Diana.
Awalnya Rafi tidak percaya dengan bayangan Diana, tapi Lisa melihatnya dan berteriak "Hantu", Lisa pun pingsan. Rafi menolong Lisa dan di bawa ke kamar. Baru setelah itu bicara dengan rohnya Diana.
"Maaf Diana...alam kita beda," kata Rafi.
"Aku tahu, alam kita beda. Aku tetap mencintai mu Rafi," kata roh Diana.
"Aku juga," kata Rafi.
Diana pun mencium Rafi dan menghilang. Lisa pun sadar dari pingsannya, ya Rafi ada di sisi Lisa. Masalah pun telah selesai dengan baik. Hari minggu tiba, ya Rafi dan Billy kemping ke hutan bersama teman-teman semasa sekolah, ya Pramuka. Rafi menikmati petualangan dan melupakan penatnya hidup ya kerja dan kerja di kantor tujuannya target ini dan itu.
CAMPUR ADUK
Sunday, June 28, 2020
Saturday, June 27, 2020
SANTAI DI RUMAH
Dono duduk di halaman belakang sambil menikmati keadaan. Kasino, ya sedang asik mengurus tanaman ya di potnya dan juga tanaman di pot pun ada yang mulai buah. Indro sedang asik baca komik. Mulai Dono untuk nonton Youtobe di Hp-nya dan film kartun yang di tonton 'One Punch Man'.
Saitama sedang asik di rumah, ya nonton Tv. Monster muncul dari dari tanah dan langsung menghancurkan kota. Warga kota panik karena serangan monster. Para pahlawan pun bertarung melawan monster. Ternyata para pahlawan kalah dengan kekuatan monster. Saitama pun mulai menghadapi monster. Sang monster menyerang Saitama dengan membabi buta. Tapi Saitama mampu menahan serangan monster. Saitama pun meninju monster dengan pukulan yang kuat banget. Monster pun hancur berantakan. Saitama pun meninggalkan tempat pertarungan.
***
Dono selesai nonton film kartun 'One Punch Man'. Hp pun di taruh di meja sama Dono dan segera membuka minuman teh botol.
"Segernya minuman teh botol ini," kata Dono.
Dono menikmati keadaan dengan minum teh botol. Indro pun selesai baca komiknya dan buku di taruh di meja, lalu mengambil Hp di meja untuk membacara artikel yang menarik. Indro pun menemukan artikel menarik tentang artis yang ganti namanya Brisia Jodie. Indro pun bertanya ke Dono "Don, penting enggak sih seorang artis ganti namanya?"
"Ya, penting enggak penting pastinya penting juga tujuannya menunjukkan jadi diri orang kan sebuah nama agar di kenal orang," kata Dono.
"Penting. Jadi artikel ini menjelaskan artis Brisia Jodie mengganti nama tujuannya agar hoki," kata Indro.
"Beruntung toh," saut Dono.
"Memang Don...beruntung jadinya. Apa pendapat mu tentang artis Brisia Jodie?" kata Indro.
"Yang jujur atau bohong?" kata Dono.
"Yang bohong dulu Don!" kata Indro.
"Anak baik dan cantik," kata Dono.
"Anak baik dan cantik. Itu untuk yang bohong. Kalau yang jujur Don!" kata Indro.
"Yang jujur ya. Anak baik dan cantik," kata Dono.
"Jujur dan bohong sama aja. Anak baik dan cantik," kata Indro.
"Ya....kenyataannya begitu kalau aku nonton di Tv. Kalau aku survei ke lapangan baru aku tahu karakter aslinya," kata Dono.
"Iya juga, cuma tanggapan kita dari sisi kita nonton Tv saja kan. Kalau aslinya penuh rahasia jadi lebih menarik," kata Indro.
Dono pun meminum teh botolnya. Indro, ya menghentikan baca artikel di Hp-nya dan segera main game di Hp-nya. Kasino pun telah memilih buah yang matang di petik dari hasil tanaman di potnya dan segera di cuci dengan bersih. Setelah itu buah pun di taruh di meja.
"Don, Indro nikmati hasil dari tanaman ku di pot!" kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
"Iya," kata Indro menghentikan main game di Hp-nya.
Dono, Kasino dan Indro memakan buah yang baru di petik dari pohonnya.
"Manisnya," kata Dono, Kasino dan Indro bersamaan.
Ketiganya menikmati makan buah di hari minggu yang tenang dengan keadaan lingkungan yang tenang.
"Ya, penting enggak penting pastinya penting juga tujuannya menunjukkan jadi diri orang kan sebuah nama agar di kenal orang," kata Dono.
"Penting. Jadi artikel ini menjelaskan artis Brisia Jodie mengganti nama tujuannya agar hoki," kata Indro.
"Beruntung toh," saut Dono.
"Memang Don...beruntung jadinya. Apa pendapat mu tentang artis Brisia Jodie?" kata Indro.
"Yang jujur atau bohong?" kata Dono.
"Yang bohong dulu Don!" kata Indro.
"Anak baik dan cantik," kata Dono.
"Anak baik dan cantik. Itu untuk yang bohong. Kalau yang jujur Don!" kata Indro.
"Yang jujur ya. Anak baik dan cantik," kata Dono.
"Jujur dan bohong sama aja. Anak baik dan cantik," kata Indro.
"Ya....kenyataannya begitu kalau aku nonton di Tv. Kalau aku survei ke lapangan baru aku tahu karakter aslinya," kata Dono.
"Iya juga, cuma tanggapan kita dari sisi kita nonton Tv saja kan. Kalau aslinya penuh rahasia jadi lebih menarik," kata Indro.
Dono pun meminum teh botolnya. Indro, ya menghentikan baca artikel di Hp-nya dan segera main game di Hp-nya. Kasino pun telah memilih buah yang matang di petik dari hasil tanaman di potnya dan segera di cuci dengan bersih. Setelah itu buah pun di taruh di meja.
"Don, Indro nikmati hasil dari tanaman ku di pot!" kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
"Iya," kata Indro menghentikan main game di Hp-nya.
Dono, Kasino dan Indro memakan buah yang baru di petik dari pohonnya.
"Manisnya," kata Dono, Kasino dan Indro bersamaan.
Ketiganya menikmati makan buah di hari minggu yang tenang dengan keadaan lingkungan yang tenang.
Friday, June 26, 2020
VIDIO BAYI
Dono lagi asik nonton Tv di ruang tengah bersama Indro dan Kasino. Hp-nya Dono di kirimin vidio lewat WA. Dono menonton vidio kiriman dengan seksama.
Sabila sedang asik nonton Youtobe lagu anak-anak di Hp-nya Fadli, Ayahnya Sabila. Sabila pun bergoyang-goyang mendengarkan musik dan tontonan di Youtobe. Fadli, Ayahnya Sabila menghentikan Youtobe jadi musik dan gambar berhenti. Sabila nangis karena tontonan dan musiknya berhenti. Fadli menekan lagi tombol di Hp jadi musik berbunyi dan gambar pun jalan. Sabila pun tidak menangis lagi, ya senang sih mendengarkan musik dan tontonan di Youtube sambil ngeyot jarinya.
***
Dono pun selesai nonton vidio kiriman.
"Kelakuan ponakan....masih bayi," kata Dono.
Indro dan Kasino, ya tertarik untuk menonton vidio kiriman di Hp-nya Dono. Dengan seksama Indro dan Kasino menonton tuh vidio sampai selesai.
"Kelakuannya Sabila," kata Indro.
"Nama juga bayi. Berapa umurnya Sabila Don?" kata Kasino.
"17 bulan," kata Dono.
"Bayi...baru mengerti musik dan tontonan di Youtobe yang di tontonnya ya lagu anak-anak," kata Kasino.
"Bayi....lucu dan pintar," kata Indro.
"Lucu dan pintar. Benar omongan mu Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro.
Dono, Kasino dan Indro...ya kembali fokus lagi nonton Tv, berita ini dan itu di chanel CNN. Saat Iklan. Dono dapet kiriman vidio di Hp-nya ya di WA. Dono dengan seksama nonton vidio kiriman.
Sabila sedang makan buah pepaya yang di potong kecil-kecil, dadu dengan sendok plastik. Fadli, Ayah Sabila membimbing Sabila untuk makan pake sendok dengan baik. Kadang Sabila mengambil buah potongan buah pepaya pake tangan.
"Anak baik, makannya pake sendok," kata Fadli membimbing.
Sabila ya belajar lagi makan pake sendok. Kadang sendok di buang Sabila, ya kembali pake tangan lagi. Fadli, Ayahnya Sabila...ya membimbing Sabila lagi makan pake sendok. Sabila pun pelan-pelan, ya ngerti makan pake sendok tapi di bantu Fadli, Ayah Sabila.
***
Dono selesai nonton vidio kiriman.
"Bayi, belajar makan pake sendok. Sabila di bimbing dengan baik sama Fadli," kata Dono.
Indro dan Kasino, ya nonton vidio kiriman di Hp-nya Dono. Keduanya menonton dengan seksama vidio sampai selesai.
"Lucu juga tingkah Sabila," kata Indro.
"Luculah tingkah Sabila. Bayi," kata Kasino.
"Bayi itu tingkah ya lucu," kata Dono.
"Aku dulu, saat bayi..lucu Don," kata Indro.
"Kalau kamu Bayi dulunya Indro, Iya aku akui lucu. Kalau dewasa, ya gak lucu lagi," kata Dono.
"Gak lucu kamu dewasanya, Indro," kata Kasino.
"Kalau aku mau lucu, jadi pelawak aja. Jadinya lucu," kata Indro.
"Jadi pelawak. Lucu kamu Indro," kata Dono yang tegas.
"Benar Indro, jadi pelawak. Kamu Lucu Indro," kata Kasino yang tegas.
Dono, Kasino dan Indro...ya fokus lagi nonton Tv berita ini dan itu di chanel CNN.
Sabila sedang asik nonton Youtobe lagu anak-anak di Hp-nya Fadli, Ayahnya Sabila. Sabila pun bergoyang-goyang mendengarkan musik dan tontonan di Youtobe. Fadli, Ayahnya Sabila menghentikan Youtobe jadi musik dan gambar berhenti. Sabila nangis karena tontonan dan musiknya berhenti. Fadli menekan lagi tombol di Hp jadi musik berbunyi dan gambar pun jalan. Sabila pun tidak menangis lagi, ya senang sih mendengarkan musik dan tontonan di Youtube sambil ngeyot jarinya.
***
Dono pun selesai nonton vidio kiriman.
"Kelakuan ponakan....masih bayi," kata Dono.
Indro dan Kasino, ya tertarik untuk menonton vidio kiriman di Hp-nya Dono. Dengan seksama Indro dan Kasino menonton tuh vidio sampai selesai.
"Kelakuannya Sabila," kata Indro.
"Nama juga bayi. Berapa umurnya Sabila Don?" kata Kasino.
"17 bulan," kata Dono.
"Bayi...baru mengerti musik dan tontonan di Youtobe yang di tontonnya ya lagu anak-anak," kata Kasino.
"Bayi....lucu dan pintar," kata Indro.
"Lucu dan pintar. Benar omongan mu Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro.
Dono, Kasino dan Indro...ya kembali fokus lagi nonton Tv, berita ini dan itu di chanel CNN. Saat Iklan. Dono dapet kiriman vidio di Hp-nya ya di WA. Dono dengan seksama nonton vidio kiriman.
Sabila sedang makan buah pepaya yang di potong kecil-kecil, dadu dengan sendok plastik. Fadli, Ayah Sabila membimbing Sabila untuk makan pake sendok dengan baik. Kadang Sabila mengambil buah potongan buah pepaya pake tangan.
"Anak baik, makannya pake sendok," kata Fadli membimbing.
Sabila ya belajar lagi makan pake sendok. Kadang sendok di buang Sabila, ya kembali pake tangan lagi. Fadli, Ayahnya Sabila...ya membimbing Sabila lagi makan pake sendok. Sabila pun pelan-pelan, ya ngerti makan pake sendok tapi di bantu Fadli, Ayah Sabila.
***
Dono selesai nonton vidio kiriman.
"Bayi, belajar makan pake sendok. Sabila di bimbing dengan baik sama Fadli," kata Dono.
Indro dan Kasino, ya nonton vidio kiriman di Hp-nya Dono. Keduanya menonton dengan seksama vidio sampai selesai.
"Lucu juga tingkah Sabila," kata Indro.
"Luculah tingkah Sabila. Bayi," kata Kasino.
"Bayi itu tingkah ya lucu," kata Dono.
"Aku dulu, saat bayi..lucu Don," kata Indro.
"Kalau kamu Bayi dulunya Indro, Iya aku akui lucu. Kalau dewasa, ya gak lucu lagi," kata Dono.
"Gak lucu kamu dewasanya, Indro," kata Kasino.
"Kalau aku mau lucu, jadi pelawak aja. Jadinya lucu," kata Indro.
"Jadi pelawak. Lucu kamu Indro," kata Dono yang tegas.
"Benar Indro, jadi pelawak. Kamu Lucu Indro," kata Kasino yang tegas.
Dono, Kasino dan Indro...ya fokus lagi nonton Tv berita ini dan itu di chanel CNN.
PRANK
Dono menaruh ular di kotak nasi, ya di taruh di meja di ruang tamu setelah itu santai dengerin musik di Hp-nya. Indro baru pulang dari urusannya dan masuk rumah dengan mengucap salam "Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam," jawab Dono.
Indro pun duduk di ruang tamu, ya melihat kotak nasi di meja.
"Kotak nasi nie. Makan isinya ini mah. Kebetulan aku lagi keroncongan nie. Don kotak nasi untuk aku ya," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Sipp!!" kata Indro.
Indro pun mengambil kotak nasi di meja dan segera di buka.
"Ular," teriak Indro sambil melempar kotak nasi berisi ular.
Dono dengan cepat menangkap kotak nasi berisi ular.
"Gila....Don. Prank...ini mah. Jauhin itu ular. Takut," kata Indro.
"Maaf deh ngerjain kamu, Indro. Niee ularnya," kata Dono.
"Jauhin...tuh ular!" kata Indro.
"Iya, deh. Ular main aku dari kecil," kata Dono.
"Dasar anak hutan. Mainan ular," kata Indro.
"Auowoooo," kata Dono.
"Malah Tarzan," kata Indro.
"Biarin suka-suka....aku," kata Dono.
"Iiii....takut ah sama ular," kata Indro.
Indro pun langsung pindah duduknya di ruang tamu ke ruang makan, ya untuk makan gitu. Di meja ada rantang. Indro yang lapar, ya ingin membuka isi rantang tapi tidak jadi di buka takut di Prank oleh Dono. Perut Indro bunyi, jadi ya memberanikan diri untuk membuka rantang.
"Ular," teriak Indro melihat isi rantang.
Dono mendengar teriakan Indro di ruang makan, ya segera ke ruang makan untuk melihat Indro.
"Don, kamu...Prank aku lagi. Makan di dalam rantang isinya ular," kata Indro.
"Indro....aku tidak Prank lagi. Isi makan di dalam rantang itu belut goreng. Gara-Gara rasa takut mu sama ular jadi kamu melihat belut goreng kaya ular," kata Dono.
"Jadi bukan Prank toh. Cuma salah kaprah aku aja. Belut goreng ternyata. Aku kirain ular," kata Indro.
"Kalau ular yang aku pegang ular," kata Dono.
"Jauhkan ular itu dari aku!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya melupakan tentang ular jadi makan belut goreng. Dono pun kembali ke ruang tamu dan ular di taruh di kotak nasi. Dono asik dengerin musik di Hp-nya. Kasino selesai dengan urusan kerjaan ya dan pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino pun masuk rumah, ya mengucap salam "Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam," jawab Dono.
Kasino melihat kotak nasi di meja.
"Don, kotak nasi di meja untuk aku," kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
Kasino mengambil kotak nasi di meja dan membukanya.
"Ular," teriak Kasino sambil melempar kotak nasi berisi ular.
Dono, ya menangkap kotak nasi berisi ular.
Indro pun mendengar teriakan Kasino dan berkata "Kasino kena Prank...Dono".
"Don...Prank...ya!" kata Kasino.
"Iya Prank," kata Dono.
"Kelakuan.....anak kecil," kata Kasino.
"Emang aku masih kecil. Nieee ular untuk kamu!" kata Dono sambil memberikan ular ke Kasino.
"Jauhkan tuh ular atau aku lempar sepatu!" kata Kasino.
"Iya deh aku jauhin," kata Dono.
"Don dapet dari mana tuh ular?" tanya Kasino.
"Ular ini. Ular hijau. Aku tangkap saat ini ular berada pohon belimbing di rumah Heru," kata Dono.
"Kaya Panji...penjinak ular," kata Kasino.
"Iya bisa di bilang begitu. Acara di Tv sih 'Teman Panji' atau kaya Irfan Hakim suka sama ular dan acara Tvnya 'Safana'," kata Dono.
"Sama aja Don. Sama-sama pecinta hewan," kata Kasino yang tegas.
"Auowoooo," kata Dono.
"Dasar Tarzan," saut Kasino.
"Biarin aku suka," kata Dono.
Kasino pun ya ke kamarnya untuk berbenah diri. Dono pun keluar rumah dan melepaskan ular hijau ke alam bebas. Ya setelah itu Dono pulang ke rumah dan segera deh Dono nonton Tv di ruang tengah bersama Indro dan Kasino. Dalam hati Dono berkata "Hari ini niatnya bercanda aja!".
"Waalaikumsalam," jawab Dono.
Indro pun duduk di ruang tamu, ya melihat kotak nasi di meja.
"Kotak nasi nie. Makan isinya ini mah. Kebetulan aku lagi keroncongan nie. Don kotak nasi untuk aku ya," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Sipp!!" kata Indro.
Indro pun mengambil kotak nasi di meja dan segera di buka.
"Ular," teriak Indro sambil melempar kotak nasi berisi ular.
Dono dengan cepat menangkap kotak nasi berisi ular.
"Gila....Don. Prank...ini mah. Jauhin itu ular. Takut," kata Indro.
"Maaf deh ngerjain kamu, Indro. Niee ularnya," kata Dono.
"Jauhin...tuh ular!" kata Indro.
"Iya, deh. Ular main aku dari kecil," kata Dono.
"Dasar anak hutan. Mainan ular," kata Indro.
"Auowoooo," kata Dono.
"Malah Tarzan," kata Indro.
"Biarin suka-suka....aku," kata Dono.
"Iiii....takut ah sama ular," kata Indro.
Indro pun langsung pindah duduknya di ruang tamu ke ruang makan, ya untuk makan gitu. Di meja ada rantang. Indro yang lapar, ya ingin membuka isi rantang tapi tidak jadi di buka takut di Prank oleh Dono. Perut Indro bunyi, jadi ya memberanikan diri untuk membuka rantang.
"Ular," teriak Indro melihat isi rantang.
Dono mendengar teriakan Indro di ruang makan, ya segera ke ruang makan untuk melihat Indro.
"Don, kamu...Prank aku lagi. Makan di dalam rantang isinya ular," kata Indro.
"Indro....aku tidak Prank lagi. Isi makan di dalam rantang itu belut goreng. Gara-Gara rasa takut mu sama ular jadi kamu melihat belut goreng kaya ular," kata Dono.
"Jadi bukan Prank toh. Cuma salah kaprah aku aja. Belut goreng ternyata. Aku kirain ular," kata Indro.
"Kalau ular yang aku pegang ular," kata Dono.
"Jauhkan ular itu dari aku!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya melupakan tentang ular jadi makan belut goreng. Dono pun kembali ke ruang tamu dan ular di taruh di kotak nasi. Dono asik dengerin musik di Hp-nya. Kasino selesai dengan urusan kerjaan ya dan pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino pun masuk rumah, ya mengucap salam "Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam," jawab Dono.
Kasino melihat kotak nasi di meja.
"Don, kotak nasi di meja untuk aku," kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
Kasino mengambil kotak nasi di meja dan membukanya.
"Ular," teriak Kasino sambil melempar kotak nasi berisi ular.
Dono, ya menangkap kotak nasi berisi ular.
Indro pun mendengar teriakan Kasino dan berkata "Kasino kena Prank...Dono".
"Don...Prank...ya!" kata Kasino.
"Iya Prank," kata Dono.
"Kelakuan.....anak kecil," kata Kasino.
"Emang aku masih kecil. Nieee ular untuk kamu!" kata Dono sambil memberikan ular ke Kasino.
"Jauhkan tuh ular atau aku lempar sepatu!" kata Kasino.
"Iya deh aku jauhin," kata Dono.
"Don dapet dari mana tuh ular?" tanya Kasino.
"Ular ini. Ular hijau. Aku tangkap saat ini ular berada pohon belimbing di rumah Heru," kata Dono.
"Kaya Panji...penjinak ular," kata Kasino.
"Iya bisa di bilang begitu. Acara di Tv sih 'Teman Panji' atau kaya Irfan Hakim suka sama ular dan acara Tvnya 'Safana'," kata Dono.
"Sama aja Don. Sama-sama pecinta hewan," kata Kasino yang tegas.
"Auowoooo," kata Dono.
"Dasar Tarzan," saut Kasino.
"Biarin aku suka," kata Dono.
Kasino pun ya ke kamarnya untuk berbenah diri. Dono pun keluar rumah dan melepaskan ular hijau ke alam bebas. Ya setelah itu Dono pulang ke rumah dan segera deh Dono nonton Tv di ruang tengah bersama Indro dan Kasino. Dalam hati Dono berkata "Hari ini niatnya bercanda aja!".
Thursday, June 25, 2020
LUCU TINGKAHNYA
Indro lagi asik nonton Youtobe di Hp-nya di ruang tamu. Dono dan Kasino lagi asik nonton drama korea di Tv. Saat iklan. Dono pun pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu bersama Indro.
"Indro lagi asik nonton apa?" tanya Dono.
"Nonton acara Tv, Malam Malam. Ada Maria Vania," kata Indro.
"Oooo...Malam Malam di NET TV. Maria Vania," kata Dono.
"Lucu Don tingkahnya Surya dan Tora menghadapi Maria Vania yang body ya waaaw gitu," kata Indro.
"Lucu toh. Berarti menarik di tonton dong," kata Dono.
"Iya....begitu keadaannya," kata Indro.
"Ya, sudahlah terusin aja nonton acara Tv...Malam Malamnya. Aku mau istirahat," kata Dono.
"Tunggu dulu Don!" kata Indro.
"Apa?" kata Dono.
"Obrolan kita akan di tulis di Blog atau enggak?!" kata Indro.
"Demi nyenengin teman sih aku tulislah. Kalau Indro....nonton acara Tv, Malam Malam," kata Dono.
"Sipp!!!" kata Indro.
Dono pun ke ruang tengah.
"Kasino, aku tidur duluan," kata Dono.
"Don..kok tidak nonton drama koreanya sampai habis?" tanya Kasino.
"Aku mulai ngantuk berat nih. Jadinya mau tidur lah. Urusan nonton acara Tv gampang. Bisa nonton tayangan ulangnya di Youtobe," kata Dono.
"Mimpi yang indah Don!" kata Kasino.
"Iya, aku mimpi...in gadis pujaan hati," kata Dono.
"Pasti...Rara," kata Kasino.
"Yo..i," saut Dono.
Dono masuk kamarnya untuk tidur lah. Kasino, ya asik nonton drama korea. Indro tetap asik nonton acara Malam Malam di Youtobe.
"Indro lagi asik nonton apa?" tanya Dono.
"Nonton acara Tv, Malam Malam. Ada Maria Vania," kata Indro.
"Oooo...Malam Malam di NET TV. Maria Vania," kata Dono.
"Lucu Don tingkahnya Surya dan Tora menghadapi Maria Vania yang body ya waaaw gitu," kata Indro.
"Lucu toh. Berarti menarik di tonton dong," kata Dono.
"Iya....begitu keadaannya," kata Indro.
"Ya, sudahlah terusin aja nonton acara Tv...Malam Malamnya. Aku mau istirahat," kata Dono.
"Tunggu dulu Don!" kata Indro.
"Apa?" kata Dono.
"Obrolan kita akan di tulis di Blog atau enggak?!" kata Indro.
"Demi nyenengin teman sih aku tulislah. Kalau Indro....nonton acara Tv, Malam Malam," kata Dono.
"Sipp!!!" kata Indro.
Dono pun ke ruang tengah.
"Kasino, aku tidur duluan," kata Dono.
"Don..kok tidak nonton drama koreanya sampai habis?" tanya Kasino.
"Aku mulai ngantuk berat nih. Jadinya mau tidur lah. Urusan nonton acara Tv gampang. Bisa nonton tayangan ulangnya di Youtobe," kata Dono.
"Mimpi yang indah Don!" kata Kasino.
"Iya, aku mimpi...in gadis pujaan hati," kata Dono.
"Pasti...Rara," kata Kasino.
"Yo..i," saut Dono.
Dono masuk kamarnya untuk tidur lah. Kasino, ya asik nonton drama korea. Indro tetap asik nonton acara Malam Malam di Youtobe.
GUNDALA X
Batu meteor masuk obit bumi. Tiba-tiba meledak dan serpihan masuk Bumi. Serpihan baru meteor jatuh di belakang halaman Heru. Ya Heru terbangun dari tidurnya dan melihat sesuatu di halaman belakang yang hangus terbakar dan di periksanya dengan baik. Heru melihat batu kristal di tanah yang hangus, ya segera di ambil sama Heru kristal tersebut.
"Batu kristal ini bagus. Datangnya dari mana ya? Mungkin dari luar angkasa," kata Heru.
Batu kristal yang di pegang Heru, ya memuai gitu dan masuk ke ke dalam tangan Heru. Ya Heru berusaha untuk mengeluarkan batu Kristal tapi terlanjur beradaptasi dengan Heru. Tiba-tiba Heru pingsan. Esok paginya. Heru terbangun dari pingsannya.
"Kenapa aku tidur di luar," kata Heru.
Heru berusaha mengingatnya kenapa dirinya bisa tidur di luar?.
"Batu kristal masuk ke dalam tubuh ku," kata Heru.
Heru memeriksa dirinya dengan baik.
"Tidak terjadi apa-apa?!" kata Heru.
Heru segera membereskan semuanya yang ada di halaman belakang dan juga dirinya berbenah diri untuk pergi ke kuliah. Heru ke kampus, ya menggunakan motor dengan baik. Sampai di kampus. Heru melihat Amanda, ya cewek yang di sukai Heru tapi sayang sudah jadian dengan Billy. Heru mengabaikan rasa sukanya dengan Amanda jadi fokus kuliah. Seperti biasa Heru dekat dengan Lulu, teman kuliahnya tapi Lulu itu karakternya tomboy.
Perkuliahan pun berjalan dengan baik, ya sampai selesai. Heru pun meninggalkan kampus, ya mau pergi ke toko buku untuk membeli bukulah. Belum sampai di toko. Ada preman yang mengganggu cewek anak SMA di pinggir jalan. Heru, ya segera memarkirkan motornya dan segera menolong cewek anak SMA tersebut. Preman menyerang Heru dan pukulan. Tapi Heru merasa gerakan lawannya lambat gitu atau dirinya Heru terlalu cepat. Heru pun memukul di mukanya preman tersebut langsung terpental jauh banget.
"Apa yang terjadi dengan ku?!" kata Heru.
Preman pun takut dengan Heru, jadi berusaha kabur dari situ dengan keadaan dirinya terluka. Cewek anak SMA pun, ya meninggalkan tempat tersebut juga. Heru segera pergi dari tempat tersebut. Heru pun pergi ke rumah tua untuk membuktikan sesuatu. Sampai di rumah tua. Heru mulai meninju dinding rumah dengan sekuat tenaga dan akhirnya jebol.
"Aku kuat. Jangan-jangan karena batu kristal yang masuk ke dalam tubuh ku," kata Heru.
Heru pun meninggalkan rumah tua dan segera ke sebuah gedung. Sampai di puncak gedung. Heru pun mulai memberanikan diri untuk melompat dari satu gedung ke gedung yang lain. Ternyata Heru berhasil melompati gedung.
"Aku....jadi manusia super kuat dan lincah juga," kata Heru yang senang.
Tiba-tiba dari tangannya muncul percikan cahaya kaya listrik. Heru mulai memfokuskan energi di ke dua tangannya dan ternyata Heru mengeluarkan petir dan di hempaskan ke sebuah dinding dan terjadi ledakan.
"Aku...memiliki kekuatan petir," kata Heru.
Heru pun meninggalkan gedung, ya segera pulang ke rumah. Saat di rumah. Heru menonton Tv. Berita Tv ternyata memberitakan kriminalitas merajalela di mana-mana?!. Heru pun menetapkan dirinya menjadi pahlawan yang menolong manusia yang butuh pertolongan.
Heru membuat kostum. Berjam-jam berpikir tetap tidak jadi kostum di buat Heru. Saat melihat action figur Gundala yang di pajang di lemari. Heru menetapkan membuat kostum Gundala berwarna hitam. Akhirnya kostum pahlawan pun jadi dan di pakai Heru.
"Gundala X. Aku akan menolong manusia yang butuh pertolongan aku," kata Heru sambil berkaca.
Mulai Heru jadi pahlawan. Saat terjadi ke jahatan di jalanan, ya Heru pun memakai kostum Gundala X untuk memberantas kejahatan. Sampai Gundala X jadi terkenal gitu, gara-gara di liput wartawan. Suatu ketika Heru yang berkostum Gundala X, ia bertemu dengan preman yang ia kalahkan dulu di jalanan tapi kali ini lagi merampok toko perhiasaan dengan teman-temannya.
Gundala X bertarung dengan preman yang pernah ia kalahkan, tapi berbeda keadaannya ternyata preman itu meninju Heru sampai terpental jauh.
"Jangan-jangan orang itu memiliki kekuatan seperti aku," kata Gundala X.
"Hanya segitu saja kekuatan mu Gundala X. Kenal aku Bewok si kuat. Semua ini berkat batu kristal masuk ke dalam tubuh ku," kata Bewok yang sombong dan terus terang.
"Ternyata kekuatan batu kristal," kata hati Gundala X.
Gundala X mulai meningkatkan kekuatannya dan bertarunglah dengan sengit melawan Bewok. Keduanya terus bertarung dengan hebat banget. Sampai akhirnya Gundala X pun mengeluarkan petir dari kedua tangannya dan menjebol dada Bewok sampai tidak berdaya lagi alias mati. Gundala X pun mengalahkan teman-teman Bewok.
Bewok pun bangkit kembali dengan keadaan dirinya seperti Zombi.
"Jangan-jangan Bewok di kendalikan kekuatan batu kristal. Dia bukan manusia lagi, tapi monster," kata Gundala X.
Gundala X mengeluarkan kekuatan penuhnya....ya petir dari tangannya dan segera di arahkan ke Bewok. Terkenalah Bewok petir yang dasyat sampai Bewok yang jadi Zombi musnah jadi debu.
Polisi dateng menangkap semua penjahat. Gundala X pun meninggalkan tempat tersebut. Sampai di rumah.
"Jangan-jangan aku akan jadi monster seperti Bewok karena batu kristal di dalam tubuh ku ini. Berarti masih banyak orang yang memiliki kekuatan seperti aku," kata Heru.
Heru pun mulai membuat penelitian untuk dirinya dan mencari data tentang batu kristal. Heru pun membagi waktunya dengan baik untuk pendidikan dan menjadi pahlawan untuk memberantas kejahatan sekaligus mencari tahu tentang batu kristal. Usaha Heru membuahkan hasil mengumpulkan data tentang batu kristal dari sekian pertarungan melawan musuh yang memiliki kekuatan yang sama berasal dari batu kristal tapi beda tipe element ya tiap batu kristal.
Heru pun rasa senang di dalam dirinya bahwa dirinya mampu mengenalikan kekuatan batu kristal dan tidak jadi monster. Saat di kampus. Heru tetap menyukai Amanda walau ia sudah punya pacar, ya Billy. Lulu teman baik Heru selalu jadi teman baik untuk sekedar ngobrol saja atau jalan bareng gitu. Tetap saja Lulu karakternya tomboy. Suatu ketika Lulu berubah jadi feminim. Pandangan Heru tentang Lulu berubah. Amanda, ya putus nyambung putus nyambung gitu pacaran dengan Billy. Heru pernah mencoba untuk jadikan dengan Amanda, tapi pilihan Heru salah. Ternyata yang terbaik untuk Heru adalah Lulu karena Lulu berubah jadi feminim demi Heru.
Heru dan Lulu jadikan sebagai pacar gitu. Heru tetap membagi waktunya untuk menjadi pahlawan. Sampai akhirnya Lulu tahu siapa Gundala X adalah Heru.
***
Dono, ya menyelesaikan ketikannya di leptopnya dan di simpan dengan baik hasil ketikannya.
"Waktunya istirahat," kata Dono.
Dono pun mengambil cangkir berisi teh anget dan segera di minumnya. Indro, ya biasa sih menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya untuk membaca tulisannya Dono.
"Gundala X, yang di tulis Dono. Adaptasi cerita dari cerita yang sebenarnya Gundala atau Gundala Putra Petir," kata Indro.
Indro pun membaca dengan seksama tulisan di leptopnya Dono.
"Menarik," kata Indro.
Indro pun telah membaca semuanya tulisan Dono, ya kembali nonton Youtobe lagi. Dono pun menaruh gelas yang kosong di meja dan segera mematikan leptopnya dan di bawalah ke kamar tuh leptop dan di taruh di meja belajar. Dono pun keluar kamar dan duduk bersama Kasino di ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya tetap di ruang tamu sambil asik nonton Youtobe di Hp-nya.
"Batu kristal ini bagus. Datangnya dari mana ya? Mungkin dari luar angkasa," kata Heru.
Batu kristal yang di pegang Heru, ya memuai gitu dan masuk ke ke dalam tangan Heru. Ya Heru berusaha untuk mengeluarkan batu Kristal tapi terlanjur beradaptasi dengan Heru. Tiba-tiba Heru pingsan. Esok paginya. Heru terbangun dari pingsannya.
"Kenapa aku tidur di luar," kata Heru.
Heru berusaha mengingatnya kenapa dirinya bisa tidur di luar?.
"Batu kristal masuk ke dalam tubuh ku," kata Heru.
Heru memeriksa dirinya dengan baik.
"Tidak terjadi apa-apa?!" kata Heru.
Heru segera membereskan semuanya yang ada di halaman belakang dan juga dirinya berbenah diri untuk pergi ke kuliah. Heru ke kampus, ya menggunakan motor dengan baik. Sampai di kampus. Heru melihat Amanda, ya cewek yang di sukai Heru tapi sayang sudah jadian dengan Billy. Heru mengabaikan rasa sukanya dengan Amanda jadi fokus kuliah. Seperti biasa Heru dekat dengan Lulu, teman kuliahnya tapi Lulu itu karakternya tomboy.
Perkuliahan pun berjalan dengan baik, ya sampai selesai. Heru pun meninggalkan kampus, ya mau pergi ke toko buku untuk membeli bukulah. Belum sampai di toko. Ada preman yang mengganggu cewek anak SMA di pinggir jalan. Heru, ya segera memarkirkan motornya dan segera menolong cewek anak SMA tersebut. Preman menyerang Heru dan pukulan. Tapi Heru merasa gerakan lawannya lambat gitu atau dirinya Heru terlalu cepat. Heru pun memukul di mukanya preman tersebut langsung terpental jauh banget.
"Apa yang terjadi dengan ku?!" kata Heru.
Preman pun takut dengan Heru, jadi berusaha kabur dari situ dengan keadaan dirinya terluka. Cewek anak SMA pun, ya meninggalkan tempat tersebut juga. Heru segera pergi dari tempat tersebut. Heru pun pergi ke rumah tua untuk membuktikan sesuatu. Sampai di rumah tua. Heru mulai meninju dinding rumah dengan sekuat tenaga dan akhirnya jebol.
"Aku kuat. Jangan-jangan karena batu kristal yang masuk ke dalam tubuh ku," kata Heru.
Heru pun meninggalkan rumah tua dan segera ke sebuah gedung. Sampai di puncak gedung. Heru pun mulai memberanikan diri untuk melompat dari satu gedung ke gedung yang lain. Ternyata Heru berhasil melompati gedung.
"Aku....jadi manusia super kuat dan lincah juga," kata Heru yang senang.
Tiba-tiba dari tangannya muncul percikan cahaya kaya listrik. Heru mulai memfokuskan energi di ke dua tangannya dan ternyata Heru mengeluarkan petir dan di hempaskan ke sebuah dinding dan terjadi ledakan.
"Aku...memiliki kekuatan petir," kata Heru.
Heru pun meninggalkan gedung, ya segera pulang ke rumah. Saat di rumah. Heru menonton Tv. Berita Tv ternyata memberitakan kriminalitas merajalela di mana-mana?!. Heru pun menetapkan dirinya menjadi pahlawan yang menolong manusia yang butuh pertolongan.
Heru membuat kostum. Berjam-jam berpikir tetap tidak jadi kostum di buat Heru. Saat melihat action figur Gundala yang di pajang di lemari. Heru menetapkan membuat kostum Gundala berwarna hitam. Akhirnya kostum pahlawan pun jadi dan di pakai Heru.
"Gundala X. Aku akan menolong manusia yang butuh pertolongan aku," kata Heru sambil berkaca.
Mulai Heru jadi pahlawan. Saat terjadi ke jahatan di jalanan, ya Heru pun memakai kostum Gundala X untuk memberantas kejahatan. Sampai Gundala X jadi terkenal gitu, gara-gara di liput wartawan. Suatu ketika Heru yang berkostum Gundala X, ia bertemu dengan preman yang ia kalahkan dulu di jalanan tapi kali ini lagi merampok toko perhiasaan dengan teman-temannya.
Gundala X bertarung dengan preman yang pernah ia kalahkan, tapi berbeda keadaannya ternyata preman itu meninju Heru sampai terpental jauh.
"Jangan-jangan orang itu memiliki kekuatan seperti aku," kata Gundala X.
"Hanya segitu saja kekuatan mu Gundala X. Kenal aku Bewok si kuat. Semua ini berkat batu kristal masuk ke dalam tubuh ku," kata Bewok yang sombong dan terus terang.
"Ternyata kekuatan batu kristal," kata hati Gundala X.
Gundala X mulai meningkatkan kekuatannya dan bertarunglah dengan sengit melawan Bewok. Keduanya terus bertarung dengan hebat banget. Sampai akhirnya Gundala X pun mengeluarkan petir dari kedua tangannya dan menjebol dada Bewok sampai tidak berdaya lagi alias mati. Gundala X pun mengalahkan teman-teman Bewok.
Bewok pun bangkit kembali dengan keadaan dirinya seperti Zombi.
"Jangan-jangan Bewok di kendalikan kekuatan batu kristal. Dia bukan manusia lagi, tapi monster," kata Gundala X.
Gundala X mengeluarkan kekuatan penuhnya....ya petir dari tangannya dan segera di arahkan ke Bewok. Terkenalah Bewok petir yang dasyat sampai Bewok yang jadi Zombi musnah jadi debu.
Polisi dateng menangkap semua penjahat. Gundala X pun meninggalkan tempat tersebut. Sampai di rumah.
"Jangan-jangan aku akan jadi monster seperti Bewok karena batu kristal di dalam tubuh ku ini. Berarti masih banyak orang yang memiliki kekuatan seperti aku," kata Heru.
Heru pun mulai membuat penelitian untuk dirinya dan mencari data tentang batu kristal. Heru pun membagi waktunya dengan baik untuk pendidikan dan menjadi pahlawan untuk memberantas kejahatan sekaligus mencari tahu tentang batu kristal. Usaha Heru membuahkan hasil mengumpulkan data tentang batu kristal dari sekian pertarungan melawan musuh yang memiliki kekuatan yang sama berasal dari batu kristal tapi beda tipe element ya tiap batu kristal.
Heru pun rasa senang di dalam dirinya bahwa dirinya mampu mengenalikan kekuatan batu kristal dan tidak jadi monster. Saat di kampus. Heru tetap menyukai Amanda walau ia sudah punya pacar, ya Billy. Lulu teman baik Heru selalu jadi teman baik untuk sekedar ngobrol saja atau jalan bareng gitu. Tetap saja Lulu karakternya tomboy. Suatu ketika Lulu berubah jadi feminim. Pandangan Heru tentang Lulu berubah. Amanda, ya putus nyambung putus nyambung gitu pacaran dengan Billy. Heru pernah mencoba untuk jadikan dengan Amanda, tapi pilihan Heru salah. Ternyata yang terbaik untuk Heru adalah Lulu karena Lulu berubah jadi feminim demi Heru.
Heru dan Lulu jadikan sebagai pacar gitu. Heru tetap membagi waktunya untuk menjadi pahlawan. Sampai akhirnya Lulu tahu siapa Gundala X adalah Heru.
***
Dono, ya menyelesaikan ketikannya di leptopnya dan di simpan dengan baik hasil ketikannya.
"Waktunya istirahat," kata Dono.
Dono pun mengambil cangkir berisi teh anget dan segera di minumnya. Indro, ya biasa sih menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya untuk membaca tulisannya Dono.
"Gundala X, yang di tulis Dono. Adaptasi cerita dari cerita yang sebenarnya Gundala atau Gundala Putra Petir," kata Indro.
Indro pun membaca dengan seksama tulisan di leptopnya Dono.
"Menarik," kata Indro.
Indro pun telah membaca semuanya tulisan Dono, ya kembali nonton Youtobe lagi. Dono pun menaruh gelas yang kosong di meja dan segera mematikan leptopnya dan di bawalah ke kamar tuh leptop dan di taruh di meja belajar. Dono pun keluar kamar dan duduk bersama Kasino di ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya tetap di ruang tamu sambil asik nonton Youtobe di Hp-nya.
Wednesday, June 24, 2020
HANTU KERETA API
Kasino seusai main game zombi di Hp, ya mulailah membuka Youtobe dan mencari tontonan yang menarik. Di baca judul tontonan yang mau di tonton Kasino, ternyata yang menarik kartun 'Hantu Kereta Api'. Mulailah kartun 'Hantu Kereta Api' di tonton Kasino.
Bowo dan Abdul ke stasiun kereta api malam-malam dengan menggunakan taxi. Sampai di stasiun kereta api. Bowo dan Abdul keluar dari mobil taxi dan membayar biaya taxi dengan uang pas.
"Mas masih ada kereta malam-malam jam segini," tanya Pak sopir taxi.
"Masih ada. Kereta terakhir," kata Bowo.
"Oh, begitu," kata Pak sopir taxi.
Pak sopir taxi, ya membawa mobilnya dengan baik meninggalkan stasiun kereta api. Bowo dan Abdul masuk ke dalam stasiun kereta api. Saat pintu masuk stasiun kereta api di pasang selembar pengumuman dengan bahasa Inggris.
"Pengumumannya pake bahasa Inggris, ya repot banget," kata Bowo.
"Iya, bener...repot. Kita kurang memahami bahasa Inggris kalau bahasa Jawa...ya kita ngerti," kata Abdul.
"Jadi gimana ini Abdul?" kata Bowo.
"Mau gimana lagi pake teknologi lah. Pake Hp untuk mentranslate...pengumuman bahasa Inggris," kata Abdul.
Abdul mulai mentranslate pengumuman di pintu masuk stasiun kereta api. Setelah di translate, ya ternyata pengumuman biasa-biasa aja jadi Abdul dan Bowo mengerti banget. Masuklah Bowo dan Abdul ke dalam stasiun kereta api. Keadaan sepi banget.
"Kok tidak ada orang," kata Abdul.
"Iya, jangan-jangan kereta terakhir sudah jalan," kata Bowo.
Bowo dan Abdul melihat jam di Hp. Eeee ternyata waktu menunjukkan jam 12 malam.
"Jam 12," kata Abdul.
"Iya, jam 12. Pada hal jam di dinding yang di pajang di stasiun kereta api pukul 10 malem," kata Bowo.
"Telat deh," kata Abdul.
"Mau gimana lagi...telat lah," kata Bowo.
Bowo dan Abdul, ya bingung dengan keadaannya ketinggalan kereta terakhir. Tiba-tiba muncul Pak pemulung yang minta uang ke Bowo dan Abdul karena alasan tidak bisa menjual hasil mulungnya dan juga belum makan dari kemarin.
"Gimana Abdul di kasih...enggak Pak pemulung itu," kata Bowo.
"Kasih aja! Kasihan," kata Abdul.
"Ok lah," kata Bowo.
Bowo memberikan uang kepada Pak pemulung.
"Nak... Ikhlaskan ngasih uang ke Bapak?" tanya Pak pemulung.
"Iya, Ikhlas Pak," kata Bowo dan Abdul bersamaan.
"Alhamdulilah. Oh iya. Kereta api yang anak tunggu pasti dateng," kata Pak pemulung.
"Terima kasih atas pemberitahuannya," kata Bowo.
"Iya, Terima kasih Pak," kata Abdul.
Abdul dan Bowo, ya menunggu dengan sabar di stasiun menunggu kedatangan kereta api. Pak pemulung, ya tiba-tiba menghilang gitu. Kereta api pun dateng juga. Bowo dan Abdul masuk kereta api. Kereta api pun berjalan. Bowo mencium bau wangi.
"Abdul kamu mencium bau wangi?" tanya Bowo.
"Enggak tuh. Salah cium kamu, Bowo," kata Abdul.
"Masa iya," kata Bowo.
Bau wangi pun menghilang, ya Bowo pun memperhatikan para penumpang kereta api. Abdul ya memejamkan matanya karena ngantuk. Penumpang kereta api berubah jadi pocong, Bowo terkejut banget dan mengucek matanya. Eeee ternyata salah lihat Bowo, penumpang kereta api tidak berubah jadi pocong. Abdul terbangun dari tidurnya, ya karena bau busuk.
"Bowo. Aku mencium bau busuk?" kata Abdul.
"Aku tidak mencium bau busuk," kata Bowo.
Bau busuk pun menghilang, ya Abdul bingung saja. Abdul dan Bowo ke belet pipis jadi ke toilet bersamaan. Karena toilet penuh jadinya maksudnya cukup satu orang di dalam toilet, ya Abdul duluan pipis dan Bowo menunggu. Bowo bersabar menunggu giliran. Pocong muncul. Bowo pun ketakutan, jadi menggedor pintu toilet. Abdul keluar dari toilet dan melihat pocong. Bowo dan Abdul ketakutan banget di kejar pocong bukannya satu pocong tapi semua penumpang jadi pocong.
Pak pemulung muncul dan berkata "Dasar pocong nakal".
Pak pemulung menggunakan tongkatnya dan keluarlah hembusan angin yang kuat dan kilat petir yang menyambar gitu. Para pocong mental semuanya.
Bowo dan Abdul, ya terkejut dan juga bingung dengan keadaan. Tiba-tiba Bowo dan Abdul pun menghilang dan telah sampai di stasiun.
"Kita telah sampai di tujuan," kata Bowo.
"Iya, kita sampai di tujuan," kata Abdul.
Kereta api pun menghilang. Pak pemulung, ya melayang di udara dan menghilang.
***
Kasino, ya selesai nonton Youtobe kartun 'Hantu Kereta Api'.
"Menarik juga cerita. Pinter yang buat kartun yang aku tonton di Youtobe," kata Kasino.
Kasino pun menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan segera beranjak dari duduknya di halaman belakang dan masuk rumah. Indro, ya selesai masak singkong goreng. Dono baru pulang dari urusannya dan membawa tiga bungkus bakso. Ya segeralah ketiganya menyantap bakso sambil nonton Tv. Setelah makan bakso baru deh singkong goreng.
Bowo dan Abdul ke stasiun kereta api malam-malam dengan menggunakan taxi. Sampai di stasiun kereta api. Bowo dan Abdul keluar dari mobil taxi dan membayar biaya taxi dengan uang pas.
"Mas masih ada kereta malam-malam jam segini," tanya Pak sopir taxi.
"Masih ada. Kereta terakhir," kata Bowo.
"Oh, begitu," kata Pak sopir taxi.
Pak sopir taxi, ya membawa mobilnya dengan baik meninggalkan stasiun kereta api. Bowo dan Abdul masuk ke dalam stasiun kereta api. Saat pintu masuk stasiun kereta api di pasang selembar pengumuman dengan bahasa Inggris.
"Pengumumannya pake bahasa Inggris, ya repot banget," kata Bowo.
"Iya, bener...repot. Kita kurang memahami bahasa Inggris kalau bahasa Jawa...ya kita ngerti," kata Abdul.
"Jadi gimana ini Abdul?" kata Bowo.
"Mau gimana lagi pake teknologi lah. Pake Hp untuk mentranslate...pengumuman bahasa Inggris," kata Abdul.
Abdul mulai mentranslate pengumuman di pintu masuk stasiun kereta api. Setelah di translate, ya ternyata pengumuman biasa-biasa aja jadi Abdul dan Bowo mengerti banget. Masuklah Bowo dan Abdul ke dalam stasiun kereta api. Keadaan sepi banget.
"Kok tidak ada orang," kata Abdul.
"Iya, jangan-jangan kereta terakhir sudah jalan," kata Bowo.
Bowo dan Abdul melihat jam di Hp. Eeee ternyata waktu menunjukkan jam 12 malam.
"Jam 12," kata Abdul.
"Iya, jam 12. Pada hal jam di dinding yang di pajang di stasiun kereta api pukul 10 malem," kata Bowo.
"Telat deh," kata Abdul.
"Mau gimana lagi...telat lah," kata Bowo.
Bowo dan Abdul, ya bingung dengan keadaannya ketinggalan kereta terakhir. Tiba-tiba muncul Pak pemulung yang minta uang ke Bowo dan Abdul karena alasan tidak bisa menjual hasil mulungnya dan juga belum makan dari kemarin.
"Gimana Abdul di kasih...enggak Pak pemulung itu," kata Bowo.
"Kasih aja! Kasihan," kata Abdul.
"Ok lah," kata Bowo.
Bowo memberikan uang kepada Pak pemulung.
"Nak... Ikhlaskan ngasih uang ke Bapak?" tanya Pak pemulung.
"Iya, Ikhlas Pak," kata Bowo dan Abdul bersamaan.
"Alhamdulilah. Oh iya. Kereta api yang anak tunggu pasti dateng," kata Pak pemulung.
"Terima kasih atas pemberitahuannya," kata Bowo.
"Iya, Terima kasih Pak," kata Abdul.
Abdul dan Bowo, ya menunggu dengan sabar di stasiun menunggu kedatangan kereta api. Pak pemulung, ya tiba-tiba menghilang gitu. Kereta api pun dateng juga. Bowo dan Abdul masuk kereta api. Kereta api pun berjalan. Bowo mencium bau wangi.
"Abdul kamu mencium bau wangi?" tanya Bowo.
"Enggak tuh. Salah cium kamu, Bowo," kata Abdul.
"Masa iya," kata Bowo.
Bau wangi pun menghilang, ya Bowo pun memperhatikan para penumpang kereta api. Abdul ya memejamkan matanya karena ngantuk. Penumpang kereta api berubah jadi pocong, Bowo terkejut banget dan mengucek matanya. Eeee ternyata salah lihat Bowo, penumpang kereta api tidak berubah jadi pocong. Abdul terbangun dari tidurnya, ya karena bau busuk.
"Bowo. Aku mencium bau busuk?" kata Abdul.
"Aku tidak mencium bau busuk," kata Bowo.
Bau busuk pun menghilang, ya Abdul bingung saja. Abdul dan Bowo ke belet pipis jadi ke toilet bersamaan. Karena toilet penuh jadinya maksudnya cukup satu orang di dalam toilet, ya Abdul duluan pipis dan Bowo menunggu. Bowo bersabar menunggu giliran. Pocong muncul. Bowo pun ketakutan, jadi menggedor pintu toilet. Abdul keluar dari toilet dan melihat pocong. Bowo dan Abdul ketakutan banget di kejar pocong bukannya satu pocong tapi semua penumpang jadi pocong.
Pak pemulung muncul dan berkata "Dasar pocong nakal".
Pak pemulung menggunakan tongkatnya dan keluarlah hembusan angin yang kuat dan kilat petir yang menyambar gitu. Para pocong mental semuanya.
Bowo dan Abdul, ya terkejut dan juga bingung dengan keadaan. Tiba-tiba Bowo dan Abdul pun menghilang dan telah sampai di stasiun.
"Kita telah sampai di tujuan," kata Bowo.
"Iya, kita sampai di tujuan," kata Abdul.
Kereta api pun menghilang. Pak pemulung, ya melayang di udara dan menghilang.
***
Kasino, ya selesai nonton Youtobe kartun 'Hantu Kereta Api'.
"Menarik juga cerita. Pinter yang buat kartun yang aku tonton di Youtobe," kata Kasino.
Kasino pun menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan segera beranjak dari duduknya di halaman belakang dan masuk rumah. Indro, ya selesai masak singkong goreng. Dono baru pulang dari urusannya dan membawa tiga bungkus bakso. Ya segeralah ketiganya menyantap bakso sambil nonton Tv. Setelah makan bakso baru deh singkong goreng.
Tuesday, June 23, 2020
BUS HANTU
Indro sedang santai duduk di halaman belakang, ya nonton Youtobe di Hp-nya dan yang di tonton kartun 'Bus Hantu'. Di mulai kartun 'Bus Hantu' yang di tonton Indro.
Abdul duduk di ruang tamu, ya sedang asik nonton Youtobe yang viral-viral gitu.
"Ternyata vidio yang viral adalah 'Bus Hantu' iiiii serem banget," kata Abdul.
Tiba-tiba pintu depan di ketuk, tapi tidak orang yang mengucap salam. Abdul jadi ketakutan sekali sambil menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya. Rasa takut itu makin jadi-jadi pada Abdul. Pintu terus di ketuk tetap tidak ada suara salam. Abdul pun memberanikan diri untuk membuka pintu depan. Di pikiran Abdul setelah di buka pintu depan muncul Hantu. Ternyata terlihat di pandangan Abdul, ya Bowo.
"Alhamdulilah, bukan Hantu...melainkan Bowo," kata hati Abdul.
Bowo meminta Abdul untuk menemani dirinya ke halte untuk naik bus jurusan Bekasi-Garut. Tapi Abdul memperingatkan Bowo tentang 'Bus Hantu' jurusan Bekasi-Bandungnya. Ya Bowo tidak ada masalah dengan 'Bus Hantu' yang omongin Abdul dan jurusanya juga beda. Saat mau pergi ke halte. Abdul menyarankan sholat isya dulu ke Bowo agar selamat, ya tidak di gangu Hantu. Bowo, ya menunda sholat isya karena takut ketinggalan bus jadi Abdul ikutin maunya Bowo. Diantarlah Bowo sama Abdul ke halte bus.
Di tunggu dengan baik bus di halte. Ternyata bus datengnya lama banget. Tetap Saja Bowo dan Abdul bersabar. Bus dateng juga. Bowo naik bus. Abdul ya pulang ke rumah. Bowo di dalam bus dengan penumpang yang penuh. Rasa kantuk pada diri Bowo. Tetap Bowo berusaha tidak tidur di bus. Saat mata Bowo terpejam. Penumpang pun berubah jadi pocong semuanya termasuk supirnya. Bowo pun membuka matanya, terlihat samar gitu apa yang di lihat Bowo?!.
"Pocong," kata Bowo.
Bowo mengucek-ngucek matanya agar melihat jelas apa yang di lihatnya?! Ternyata benar-benar Pocong. Bowo pun ketakutan sekali berada di dalam bus yang penuh dengan pocong. Berusahalah Bowo untuk keluar dari bus. Ya bus pun berhenti. Bowo keluar dari bus. Langsung lari ngebecir agar menjauh dari 'Bus Hantu'. Sedangkan 'Bus Hantu' ya berjalan lagi.
***
Indro pun menghentikan tontonan Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.
"Menarik juga kartun misteri karya anak negeri," kata Indro.
Kasino...ya ke halaman belakang dan menepuk pundak Indro.
"Haaaa, hantu," kata Indro yang terkejut.
"Siang bolong gini mana ada hantu," kata Kasino yang duduk di sebelah Indro.
"Aku kirain hantu," kata Kasino.
"Nonton Youtobe...misteri. Pantes terbawa keadaan. Lebih baik nonton Youtobe tema cinta tentang cinta segitiganya Billy Syahputra, Amanda Monopa dan Amanda Caesa. Jadinya timbul rasa menggelitik gitu tentang rasanya cinta," kata Kasino.
"Aku terima saran kamu, Kasino. Aku mau masak," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
Kasino, ya main di game di Hp-nya ya tema game ya horor juga sih....Zombi gitu. Indro ke dapur untuk masak.
Abdul duduk di ruang tamu, ya sedang asik nonton Youtobe yang viral-viral gitu.
"Ternyata vidio yang viral adalah 'Bus Hantu' iiiii serem banget," kata Abdul.
Tiba-tiba pintu depan di ketuk, tapi tidak orang yang mengucap salam. Abdul jadi ketakutan sekali sambil menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya. Rasa takut itu makin jadi-jadi pada Abdul. Pintu terus di ketuk tetap tidak ada suara salam. Abdul pun memberanikan diri untuk membuka pintu depan. Di pikiran Abdul setelah di buka pintu depan muncul Hantu. Ternyata terlihat di pandangan Abdul, ya Bowo.
"Alhamdulilah, bukan Hantu...melainkan Bowo," kata hati Abdul.
Bowo meminta Abdul untuk menemani dirinya ke halte untuk naik bus jurusan Bekasi-Garut. Tapi Abdul memperingatkan Bowo tentang 'Bus Hantu' jurusan Bekasi-Bandungnya. Ya Bowo tidak ada masalah dengan 'Bus Hantu' yang omongin Abdul dan jurusanya juga beda. Saat mau pergi ke halte. Abdul menyarankan sholat isya dulu ke Bowo agar selamat, ya tidak di gangu Hantu. Bowo, ya menunda sholat isya karena takut ketinggalan bus jadi Abdul ikutin maunya Bowo. Diantarlah Bowo sama Abdul ke halte bus.
Di tunggu dengan baik bus di halte. Ternyata bus datengnya lama banget. Tetap Saja Bowo dan Abdul bersabar. Bus dateng juga. Bowo naik bus. Abdul ya pulang ke rumah. Bowo di dalam bus dengan penumpang yang penuh. Rasa kantuk pada diri Bowo. Tetap Bowo berusaha tidak tidur di bus. Saat mata Bowo terpejam. Penumpang pun berubah jadi pocong semuanya termasuk supirnya. Bowo pun membuka matanya, terlihat samar gitu apa yang di lihat Bowo?!.
"Pocong," kata Bowo.
Bowo mengucek-ngucek matanya agar melihat jelas apa yang di lihatnya?! Ternyata benar-benar Pocong. Bowo pun ketakutan sekali berada di dalam bus yang penuh dengan pocong. Berusahalah Bowo untuk keluar dari bus. Ya bus pun berhenti. Bowo keluar dari bus. Langsung lari ngebecir agar menjauh dari 'Bus Hantu'. Sedangkan 'Bus Hantu' ya berjalan lagi.
***
Indro pun menghentikan tontonan Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.
"Menarik juga kartun misteri karya anak negeri," kata Indro.
Kasino...ya ke halaman belakang dan menepuk pundak Indro.
"Haaaa, hantu," kata Indro yang terkejut.
"Siang bolong gini mana ada hantu," kata Kasino yang duduk di sebelah Indro.
"Aku kirain hantu," kata Kasino.
"Nonton Youtobe...misteri. Pantes terbawa keadaan. Lebih baik nonton Youtobe tema cinta tentang cinta segitiganya Billy Syahputra, Amanda Monopa dan Amanda Caesa. Jadinya timbul rasa menggelitik gitu tentang rasanya cinta," kata Kasino.
"Aku terima saran kamu, Kasino. Aku mau masak," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
Kasino, ya main di game di Hp-nya ya tema game ya horor juga sih....Zombi gitu. Indro ke dapur untuk masak.
PENTINGNYA DISIPLIN
Indro memasak di dapur. Dono masih sibuk mengetik di ruang tamu. Kasino lagi asik main PS 4 di ruang tengah. Selang berapa saat masakan Indro telah matang, jadi taruh semuanya di meja makan. Indro pun berkata cukup keras memanggil Dono dan Kasino "Don, Kasino...makan!".
Dono dan Kasino mendengar omongan Indro, ya menghentikan apa yang kedua lakukan?! Dono pun ke ruang makan begitu juga Kasino.
"Hari ini masak enak, Indro, " kata Dono.
"Makan buatan Indro...enak semuanya," kata Kasino.
"Silahkan di nikmati masakan buatan ku!" kata Indro.
Dono, Kasino dan Indro...ya makan dengan penuh kenikmatan sampai perut ketiganya keyang. Baru deh di beres-beres. Dono dan Kasino, ya nyuci piring dan gelas di belakang. Indro, ya duduk santai di ruang tamu untuk nonton Youtobe dan ia tonton adalah kartun 'Legends OF Monkey King'. Dono dan Kasino telah selesai mencuci piring dan gelas, ya sudah di taruh di rak piring. Kasino kembali main game PS 4 di ruang tengah. Dono melanjutkan mengetiknya di leptopnya di ruang tamu.
Dono belum mulai mengetik cuma duduk bersama Indro dan melihat apa yang di tonton Indro di Hp-nya? Ternyata nonton Youtobe kartun 'Legends OF Monkey King'.
"Indro, suka banget nonton Go Kong-nya?" kata Dono.
"Aku suka sih. Kehebatan Go Kong," kata Indro sambil menghentikan tontonannya di Hp-nya.
"Suka....toh," kata Dono.
"Go Kong itu Kera yang nakal ya," kata Indro.
"Iya, Go Kong itu Kera yang nakal," kata Dono.
"Pantes di kepalanya Go Kong di taruh gelang untuk membimbing Go Kong supaya tidak bertindak semaunya," kata Indro.
"Namanya juga Kera, pasti nakal semua. Susah di atur. Binatang gitu. Kalau manusia nakal susah di didik...ya sama seperti Kera," kata Dono.
"Zaman sekarang ini pentingnya disiplin alias aturan untuk mengatur manusia jadi lebih teratur. Kalau tidak mengikuti aturan, ya liar seperti binatang contohnya Kera gitu," kata Indro.
"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Biksu Tong, ya mendidik Go Kong dengan penuh kebaikan maksudnya kasih sayang," kata Indro.
"Mendidik itu harus dengan kasih sayang. Kalau mendidiknya keras pastinya patah, jadi mendidiknya salah. Banyakkan berita tentang kekerasaan di dunia pendidikan dan jadi sorotan semua masyarakat. Apa yang terjadi di dunia pendidikan sampai kerasan pun terjadi? Berarti kegagalan dalam hal mendidik. Baik di sekolah, di rumah....dan terakhir di lingkungan masyarakat," penjelasan Dono.
"Nakal yang ke lewat batas jadi merusak tatanan di kehidupan sehari-hari. Bener omongan mu Don. Pentingnya disiplin untuk mengatur manusia jadi teratur dan dengan cara pendekatan kasih sayang," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.
"Ya, sudalah lanjutin nonton kartun 'Legends Of Monkey King'!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Indro, ya melanjutkan nonton Youtobe kartun 'Legends Of Monkey King' di Hp-nya. Dono segera mengetik di leptopnya.
Monday, June 22, 2020
LEGENDS OF MONKEY KING
Indro lagi santai di ruang tamu, ya nonton Youtobe di Hp-nya...yang di tonton kartun Legends Of Monkey King. Di mulailah kartun Legends Of Monkey King.
Sun Go Kong menghancurkan kerjaan langit dan hukum Budha di gunung lima jari selama 500 tahun. Sun Go Kong bersabar di bawah gunung lima jari untuk menunggu orang akan membebaskan dirinya dari hukuman Budha.
***
Biksu Tong meminta izin ke Kaisar Tang untuk melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci demi menyelamatkan umat manusia. Kaisar Tang pun mengizinkanku Biksu Tong untuk melakukan perjalanan ke barat. Dengan menunggangi kuda putih Biksu Tong.
***
Dewi Kwan Im dateng ke tempat Sung Go Kong di mana dirinya Sun Go Kong di hukum di bawah gunung lima jari untuk memberitahu bahwa Biksu yang akan membebaskan Sun Go Kong sudah melakukan perjalanan. Setelah Dewi Kwan Im pun meninggalkan gunung lima jari. Sung Go Kong pun bersabar menunggu orang yang akan membebaskan dirinya. Hari di tunggu telah datang. Biksu Tong dengan mengendarai kuda melewati daerah gunung lima jari dan Sun Go Kong melihatnya, ya berusaha memanggilnya. Biksu Tong tidak menggrubis panggilan Sun Go Kong, tetap saja Biksu Tong berjalan menjauh dari gunung lima jari.
Sun Go Kong memanggil Dewa Bumi dengan menggetarkan tanah. Dewa Bumi pun keluar dari tanah dan menemui Sun Go Kong.
"Dewa ada apa memanggil aku?" kata Dewa Bumi.
"Dewa Bumi, ada Biksu yang lewat daerah sini. Bawa ke sini untuk membebaskan aku dari hukuman Budha!" kata Sun Go Kong.
"Baik Dewa, aku akan membawa Biksu ke sini!" kata Dewa Bumi.
Dewa Bumi masuk ke dalam tanah. Biksu Tong menunggangi kudanya. Tiba-tiba Dewa Bumi keluar dari tanah untuk mengahalangi perjalanan Biksu Tong.
"Biksu anda...harus kembali ke gunung lima jari untuk membebaskan Dewa," kata Dewa Bumi.
"Tapi, aku sedang melakukan perjalanan ke barat jadi tidak ada urusan untuk membebaskan Dewa di gunung lima jari," kata Biksu Tong.
Dewa Bumi tidak ingin menyakiti Biksu Tong tetap Biksu Tong harus ke tempat Sun Go Kong, jadi tanah di naikkan oleh Dewa Bumi dengan kekuatannya. Biksu Tong terjatuh ke tanah dan merosot meluncur sampai gunung lima jari di mana Sung Go Kong.
"Guru bebaskan aku dari hukuman gunung lima hari. Setelah bebas aku akan menemani Guru sampai ke barat untuk mendapatkan kitab suci," kata Sun Go Kong memohon.
"Baiklah aku akan menolongmu. Tapi cara menolongmu gimana caranya?" kata Biksu Tong.
"Guru ke atas gunung dan di atas gunung ada tulisan. Ya Guru memohon pada Budha untuk membebaskan aku, karena hukuman telah selesai," kata Sun Go Kong.
"Baiklah," kata Biksu Tong.
Biksu Tong pun berjalan ke atas gunung. Sampai di atas gunung ada tulisan, jadi segera meminta pada Budha untuk di bebaskan Sung Go Kong. Kain yang ada tulisannya pun terlepas dari batu, ya terbang ke langit dan menghilang. Biksu Tong turun dari atas gunung lima jari. Sun Go Kong pun mulai bergerak untuk mengangkat gunung lima jari dan akhirnya terbebas, ya langsung terbang ke langit dan turun ke sungai.
"Aku senang telah bebas," kata Sun Go Kong.
Biksu Tong pun menemui Sun Go Kong. Ya Sun Go Kong pun sedang memakai baju, layaknya seperti manusia padahal keralah.
"Guru, ayo kita ke barat dengan ilmu terbang aku," kata Sun Go Kong.
"Go Kong, melakukan perjalan ke barat harus tahap demi tahap sampai ke barat," kata Biksu Tong.
"Kalau begini bisa lama. Aku telah berjanji dan juga di perintahkan Budha untuk menemani Biksu Tong dalam perjalanan ke barat," kata Sun Go Kong.
Sun Go Kong dan Biksu Tong melakukan perjalanan. Di tengah jalan ada Siluman Harimau menghadang perjalanan. Sun Go Kong mengeluarkan senjatanya dari telinganya dan segera di ubah jadi besar dan memukul Siluman Harimau. Ternyata Siluman Harimau berubah jadi kecil, ya jadi kadal dan meninggalkan baju Harimau di tanah.
"Jadi kadal itu berubah jadi Siluman Harimau karena memakai baju yang terbuat dari kulit Harimau. Baju ini bagus jadi aku pakai saja," kata Sun Go Kong.
Sun Go Kong pun melanjutkan perjalanan bersama Biksu Tong ke barat. Sun Go Kong adalah kera yang susah di atur mau cepat ke barat, jadi perselisihan dengan Biksu Tong terjadi. Sun Go Kong meninggalkan Biksu Tong, ya terbang ke langit dan main di pinggir pantai.
Biksu Tong terus bersabar menghadapi muridnya Sun Go Kong. Dewi Kwan Im dateng menyamar jadi nenek tua dan memberikan sebuah topi kepada Biksu Tong. Awalnya Biksu Tong tidak sadar dengan penyamaran Dewi Kwan Im, akhirnya tahu kalau nenek tua itu adalah Dewi Kwan Im. Ya Dewi Kwan Im memberikan selembar kertas berisi tulisan pada Biksu Tong untuk di hafalnya agar bisa mengenalikan Sun Go Kong.
***
Buah jatuh ke laut. Ya Sun Go Kong masuk laut untuk mengambil buah tersebut. Eee malah di bawa lari sama gurita, jadi kejarlah gurita sama Sun Go Kong. Raja Naga lewat situ dengan naik penyu yang besar banget, ya buah terlepas dari gurita dan mengenai Raja Naga tepat di kepalanya. Raja Naga marah dan ingin menghukum gurita. Sun Go Kong meminta Raja Naga untuk membebaskan gurita, jadi ya di bebaskan oleh Raja Naga.
"Dewa, kenapa ada di daerah sini?" tanya Raja Naga.
"Sebenarnya aku lagi kesal sama guruku Biksu Tong, karena ke barat harus tahap demi tahap," kata Sun Go Kong.
"Oh begitu. Seharusnya anda Dewa mengikuti alur perjalanan sesuai dengan Biksu Tong, karena ia adalah gurumu Dewa," kata Raja Naga.
Sun Go Kong mengerti omongan Raja Naga, jadi pamitan untuk kembali ke Biksu Tong. Sun Go Kong menemui gurunya dan melihat ada sebuah topi dan pakai oleh Sun Go Kong. Biksu Tong membaca mantra untuk mengenalikan Sun Go Kong. Topi berubah jadi gelang kepala. Sun Go Kong kesakitan saat Biksu Tong membaca mantra. Sun Go Kong memohon ampunan Biksu Tong jadi di henti kan baca mantranya.
Sun Go Kong tidak lagi sakit lagi di kepalanya. Perjalanan ke barat pun di lanjutkan. Sampai di sebuah sungai. Muncul seekor Naga Putih, ya Sun Go Kong bertarung sih. Naga Putih memakan kuda putih. Jadinya Sun Go Kong marah besar dan mengaduk-aduk sungai dengan senjata toyanya. Naga Putih marah besar karena di gangu. Keluarlah Naga Putih dari sungai dan segera Sun Go Kong bertarung dengan Naga Putih. Pertarungan sengit banget. Naga Putih dapat di kalah kan oleh Sun Go Kong, tapi kabur ya bersembunyi lagi di dasar sungai.
Sun Go Kong kesal banget menghadapi Naga Putih, jadi memanggil Dewa Bumi dengan memukul tanah pake toyanya. Dewa Bumi keluar dari tanah dan menghadap Sun Go Kong. Dewa Bumi pun menceritakan asal usul Naga Putih yang di hukum di sungai. Setelah dapet penjelasan siapa Naga Putih, ya Sun Go Kong langsung terbang menuju kediaman Dewi Kwan Im. Ternyata Dewi Kwan Im sudah tahu dengan kesulitan Sun Go Kong.
Dewi Kwan Im pergi bersama Sun Go Kong. Sampai di sungai di bawah sungai ada Naga Putih yang bersembunyi. Sun Go Kong memancing Naga Putih keluar dari persembunyiannya di dasar sungai. Naga Putih pun keluar dari sungai dan segera Dewi Kwan Im mengubah Naga Putih jadi kuda untuk menemani Biksu Tong ke barat untuk mengambil kitab suci. Dewi Kwan Im memberikan tiga helai rambut untuk Sun Go Kong, jika terjadi masalah digunakan lah tiga helai rambut tersebut.
Dewi Kwan Im pun meninggalkan Sun Go Kong dan kuda putih kembali kediamannya. Masalah telah teratasi dengan baik, jadi segeralah Biksu Tong melanjutkan perjalanan ke barat dengan menunggangi kuda putih alias Naga Putih wujud aslinya beserta Sun Go Kong.
***
Kartun yang di tonton Indro di Youtobe telah selesai, jadi di matikanlah Youtobe di Hp-nya Indro. Ya Indro beranjak dari duduknya di ruang tamu ke dapur untuk memasak.
Sun Go Kong menghancurkan kerjaan langit dan hukum Budha di gunung lima jari selama 500 tahun. Sun Go Kong bersabar di bawah gunung lima jari untuk menunggu orang akan membebaskan dirinya dari hukuman Budha.
***
Biksu Tong meminta izin ke Kaisar Tang untuk melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci demi menyelamatkan umat manusia. Kaisar Tang pun mengizinkanku Biksu Tong untuk melakukan perjalanan ke barat. Dengan menunggangi kuda putih Biksu Tong.
***
Dewi Kwan Im dateng ke tempat Sung Go Kong di mana dirinya Sun Go Kong di hukum di bawah gunung lima jari untuk memberitahu bahwa Biksu yang akan membebaskan Sun Go Kong sudah melakukan perjalanan. Setelah Dewi Kwan Im pun meninggalkan gunung lima jari. Sung Go Kong pun bersabar menunggu orang yang akan membebaskan dirinya. Hari di tunggu telah datang. Biksu Tong dengan mengendarai kuda melewati daerah gunung lima jari dan Sun Go Kong melihatnya, ya berusaha memanggilnya. Biksu Tong tidak menggrubis panggilan Sun Go Kong, tetap saja Biksu Tong berjalan menjauh dari gunung lima jari.
Sun Go Kong memanggil Dewa Bumi dengan menggetarkan tanah. Dewa Bumi pun keluar dari tanah dan menemui Sun Go Kong.
"Dewa ada apa memanggil aku?" kata Dewa Bumi.
"Dewa Bumi, ada Biksu yang lewat daerah sini. Bawa ke sini untuk membebaskan aku dari hukuman Budha!" kata Sun Go Kong.
"Baik Dewa, aku akan membawa Biksu ke sini!" kata Dewa Bumi.
Dewa Bumi masuk ke dalam tanah. Biksu Tong menunggangi kudanya. Tiba-tiba Dewa Bumi keluar dari tanah untuk mengahalangi perjalanan Biksu Tong.
"Biksu anda...harus kembali ke gunung lima jari untuk membebaskan Dewa," kata Dewa Bumi.
"Tapi, aku sedang melakukan perjalanan ke barat jadi tidak ada urusan untuk membebaskan Dewa di gunung lima jari," kata Biksu Tong.
Dewa Bumi tidak ingin menyakiti Biksu Tong tetap Biksu Tong harus ke tempat Sun Go Kong, jadi tanah di naikkan oleh Dewa Bumi dengan kekuatannya. Biksu Tong terjatuh ke tanah dan merosot meluncur sampai gunung lima jari di mana Sung Go Kong.
"Guru bebaskan aku dari hukuman gunung lima hari. Setelah bebas aku akan menemani Guru sampai ke barat untuk mendapatkan kitab suci," kata Sun Go Kong memohon.
"Baiklah aku akan menolongmu. Tapi cara menolongmu gimana caranya?" kata Biksu Tong.
"Guru ke atas gunung dan di atas gunung ada tulisan. Ya Guru memohon pada Budha untuk membebaskan aku, karena hukuman telah selesai," kata Sun Go Kong.
"Baiklah," kata Biksu Tong.
Biksu Tong pun berjalan ke atas gunung. Sampai di atas gunung ada tulisan, jadi segera meminta pada Budha untuk di bebaskan Sung Go Kong. Kain yang ada tulisannya pun terlepas dari batu, ya terbang ke langit dan menghilang. Biksu Tong turun dari atas gunung lima jari. Sun Go Kong pun mulai bergerak untuk mengangkat gunung lima jari dan akhirnya terbebas, ya langsung terbang ke langit dan turun ke sungai.
"Aku senang telah bebas," kata Sun Go Kong.
Biksu Tong pun menemui Sun Go Kong. Ya Sun Go Kong pun sedang memakai baju, layaknya seperti manusia padahal keralah.
"Guru, ayo kita ke barat dengan ilmu terbang aku," kata Sun Go Kong.
"Go Kong, melakukan perjalan ke barat harus tahap demi tahap sampai ke barat," kata Biksu Tong.
"Kalau begini bisa lama. Aku telah berjanji dan juga di perintahkan Budha untuk menemani Biksu Tong dalam perjalanan ke barat," kata Sun Go Kong.
Sun Go Kong dan Biksu Tong melakukan perjalanan. Di tengah jalan ada Siluman Harimau menghadang perjalanan. Sun Go Kong mengeluarkan senjatanya dari telinganya dan segera di ubah jadi besar dan memukul Siluman Harimau. Ternyata Siluman Harimau berubah jadi kecil, ya jadi kadal dan meninggalkan baju Harimau di tanah.
"Jadi kadal itu berubah jadi Siluman Harimau karena memakai baju yang terbuat dari kulit Harimau. Baju ini bagus jadi aku pakai saja," kata Sun Go Kong.
Sun Go Kong pun melanjutkan perjalanan bersama Biksu Tong ke barat. Sun Go Kong adalah kera yang susah di atur mau cepat ke barat, jadi perselisihan dengan Biksu Tong terjadi. Sun Go Kong meninggalkan Biksu Tong, ya terbang ke langit dan main di pinggir pantai.
Biksu Tong terus bersabar menghadapi muridnya Sun Go Kong. Dewi Kwan Im dateng menyamar jadi nenek tua dan memberikan sebuah topi kepada Biksu Tong. Awalnya Biksu Tong tidak sadar dengan penyamaran Dewi Kwan Im, akhirnya tahu kalau nenek tua itu adalah Dewi Kwan Im. Ya Dewi Kwan Im memberikan selembar kertas berisi tulisan pada Biksu Tong untuk di hafalnya agar bisa mengenalikan Sun Go Kong.
***
Buah jatuh ke laut. Ya Sun Go Kong masuk laut untuk mengambil buah tersebut. Eee malah di bawa lari sama gurita, jadi kejarlah gurita sama Sun Go Kong. Raja Naga lewat situ dengan naik penyu yang besar banget, ya buah terlepas dari gurita dan mengenai Raja Naga tepat di kepalanya. Raja Naga marah dan ingin menghukum gurita. Sun Go Kong meminta Raja Naga untuk membebaskan gurita, jadi ya di bebaskan oleh Raja Naga.
"Dewa, kenapa ada di daerah sini?" tanya Raja Naga.
"Sebenarnya aku lagi kesal sama guruku Biksu Tong, karena ke barat harus tahap demi tahap," kata Sun Go Kong.
"Oh begitu. Seharusnya anda Dewa mengikuti alur perjalanan sesuai dengan Biksu Tong, karena ia adalah gurumu Dewa," kata Raja Naga.
Sun Go Kong mengerti omongan Raja Naga, jadi pamitan untuk kembali ke Biksu Tong. Sun Go Kong menemui gurunya dan melihat ada sebuah topi dan pakai oleh Sun Go Kong. Biksu Tong membaca mantra untuk mengenalikan Sun Go Kong. Topi berubah jadi gelang kepala. Sun Go Kong kesakitan saat Biksu Tong membaca mantra. Sun Go Kong memohon ampunan Biksu Tong jadi di henti kan baca mantranya.
Sun Go Kong tidak lagi sakit lagi di kepalanya. Perjalanan ke barat pun di lanjutkan. Sampai di sebuah sungai. Muncul seekor Naga Putih, ya Sun Go Kong bertarung sih. Naga Putih memakan kuda putih. Jadinya Sun Go Kong marah besar dan mengaduk-aduk sungai dengan senjata toyanya. Naga Putih marah besar karena di gangu. Keluarlah Naga Putih dari sungai dan segera Sun Go Kong bertarung dengan Naga Putih. Pertarungan sengit banget. Naga Putih dapat di kalah kan oleh Sun Go Kong, tapi kabur ya bersembunyi lagi di dasar sungai.
Sun Go Kong kesal banget menghadapi Naga Putih, jadi memanggil Dewa Bumi dengan memukul tanah pake toyanya. Dewa Bumi keluar dari tanah dan menghadap Sun Go Kong. Dewa Bumi pun menceritakan asal usul Naga Putih yang di hukum di sungai. Setelah dapet penjelasan siapa Naga Putih, ya Sun Go Kong langsung terbang menuju kediaman Dewi Kwan Im. Ternyata Dewi Kwan Im sudah tahu dengan kesulitan Sun Go Kong.
Dewi Kwan Im pergi bersama Sun Go Kong. Sampai di sungai di bawah sungai ada Naga Putih yang bersembunyi. Sun Go Kong memancing Naga Putih keluar dari persembunyiannya di dasar sungai. Naga Putih pun keluar dari sungai dan segera Dewi Kwan Im mengubah Naga Putih jadi kuda untuk menemani Biksu Tong ke barat untuk mengambil kitab suci. Dewi Kwan Im memberikan tiga helai rambut untuk Sun Go Kong, jika terjadi masalah digunakan lah tiga helai rambut tersebut.
Dewi Kwan Im pun meninggalkan Sun Go Kong dan kuda putih kembali kediamannya. Masalah telah teratasi dengan baik, jadi segeralah Biksu Tong melanjutkan perjalanan ke barat dengan menunggangi kuda putih alias Naga Putih wujud aslinya beserta Sun Go Kong.
***
Kartun yang di tonton Indro di Youtobe telah selesai, jadi di matikanlah Youtobe di Hp-nya Indro. Ya Indro beranjak dari duduknya di ruang tamu ke dapur untuk memasak.
Sunday, June 21, 2020
INUYASHA
Kasino sedang santai ya istirahat dari ia bekerja gitu, jadi nonton Youtobe di Hp-nya kartun Inuyasha. Di mulailah kartun Inuyasha.
Inuyasha bergerak cepat ke kulil. Penduduk desa menyerang Inuyasha dengan panah untuk menghentikan pergerakan Inuyasha. Keinginan Inuyasha yang kuat untuk mendapatkan Shikon no Tama terus menuju kuil dan di dobrak pintu kuil. Inuyasha mencari Shikon no tama di dalam kuil. Shikon no Tama di temukan segera di bawa kabur oleh Inuyasha. Kikiyo, pendeta kuil...ya memanah Inuyasha tepat di jantungnya sampai ke pohon untuk menyegel pergerakan Inuyasha yang setengah Siluman. Kikiyo yang terluka di serang Siluman. Para penduduk dan Kaide, adik Kikiyo mendatengin Kikiyo yang terluka.
"Kaide, bakar Shikon no Tama dengan jasadku!" kata Kikiyo yang sekarat.
Kaide mengikuti perintah Kakaknya. Segera lah Kikiyo di bakar bersama Shikon no Tama.
"Shikon no Tama, akan ku bawa ke dunia lain," kata hati Kikiyo.
Kikiyo musnah bersama Shikon no Tama karena di bakar.
***
Kakek Kagome membuat Shikon no Tama untuk di jual. Kagome malah berkata "Ada-ada Kakek menjual Shikon no Tama. Zaman sekarang masih percaya dengan cerita tahayul."
"Shikon no Tama ini bisa melindungi manusia," kata Kakek Kagome yang meyakinkan Kagome.
"Sudahlah Kakek," kata Kagome.
Kagome pun sarapan pagi dengan keluarga. Saat mau berangkat sekolah. Kagome mencari Sota, adik Kagome yang mencari kucing di kuil kecil. Kagome menemukan kucing dan juga Sota dengan membawa mangkuk berisi makan kucing. Tiba-tiba dari sumur tua yang ada di kuil kecil muncul siluman menarik Kagome ke dalam sumur.
"Akhirnya aku menemukan Shikon no Tama," kata Siluman Kelabang.
Kagome menggunakan tangan kirinya untuk menjauh diri dari Siluman Kelabang, ya terpentallah Siluman Kelabang karena kekuatan yang keluar dari tangan kiri Kagome sampai satu tangan Siluman Kelabang terputus.
Kagome pun sampai di dasar sumur dan berusaha keluar dari sumur. Terlihat oleh Kagome hutan belantara. Kagome pun berjalan dan melihat manusia berbaju merah di pohon. Penduduk desa memanah Kagome, untung tidak kena dan segera menangkap Kagome. Kaide, pendeta kuil pengganti Kakaknya segera melemparkan bubuk penghusir makluk jahat. Saat memperhatikan wajah gadis tersebut ternyata mirip Kikiyo, Kakaknya Kaide. Maka itu Kaide membebaskan Kagome dan di jamu di rumahnya, makan malam gitu. Siluman Kelabang menyerang desa. Kaide dan Kagome keluar dari rumah. Siluman Kelabang menghancurkan desa. Siluman Kelabang mengejar Kagome. Ya Kagome berlari dengan sekuat tenaga menjauh dari Siluman Kelabang.
"Tolong aku," teriak Kagome.
Inuyasha bangun dari tidur panjangnya dan mencium bau orang yang menyegelnya. Kagome sampai di tempat Inuyasha di segel. Siluman Kelabang dateng menyerang Kagome. Penduduk desa bersama Kaide memanah Siluman Kelabang. Kagome selamat dari serangan Siluman Kelabang. Ternyata Siluman Kelabang mengamuk jadi menyerang Kagome sampai melukai Kagome dan keluarlah Shikon no Tama dari tubuh Kagome. Siluman Kelabang menelan Shikon no Tama dan meningkatkan kekuatannya jadi Siluman Kelabang berubah jadi buas banget.
Inuyasha meminta Kagome untuk melepaskan panah yang berada di dada Inuyasha untuk melepaskan dari penyegelan. Kagome mengikuti perintah Inuyasha untuk mencabut panah yang ada di dada Inuyasha. Kaide berusaha mencegah Kagome untuk tidak mencabut panah yang menyegel Inuyasha tapi tidak bisa karena di halangin Siluman Kelabang. Siluman Kelabang menyerang Kagome. Kagome pun berusaha mencabut panah di dada Inuyasha. Panah yang menyegel Inuyasha pun hancur. Inuyasha pun terbebas dari menyegel dirinya selama 5O tahun. Dengan cakarnya yang kuat langsung menyerang Siluman Kelabang, jadi Siluman Kelabang tercabik-cabik.
Kaide menyuruh Kagome melihat di mana Shikon no Tama berada pada potongan tubuh Siluman Kelabang, karena Siluman Kelabang mau menyatukan tubuhnya lagi.
"Di sana!" kata Kagome.
Kaide segera mengambil Shikon no Tama dari potongan tubuh Siluman Kelabang. Ya Siluman Kelabang pun musnah. Penduduk desa membereskan kerusakan yang di akibatkan Siluman Kelabang. Kagome, ya menginap di rumah Kaide. Inuyasha menikmati kebebasannya.
***
Kasino selesai nonton Youtobe di Hp-nya, kartun Inuyasha.
"Waktunya bekerja lagi," kata Kasino.
Kasino pun mematikan Youtobe-nya di Hp-nya dan segera melakukan pekerjaannya.
Inuyasha bergerak cepat ke kulil. Penduduk desa menyerang Inuyasha dengan panah untuk menghentikan pergerakan Inuyasha. Keinginan Inuyasha yang kuat untuk mendapatkan Shikon no Tama terus menuju kuil dan di dobrak pintu kuil. Inuyasha mencari Shikon no tama di dalam kuil. Shikon no Tama di temukan segera di bawa kabur oleh Inuyasha. Kikiyo, pendeta kuil...ya memanah Inuyasha tepat di jantungnya sampai ke pohon untuk menyegel pergerakan Inuyasha yang setengah Siluman. Kikiyo yang terluka di serang Siluman. Para penduduk dan Kaide, adik Kikiyo mendatengin Kikiyo yang terluka.
"Kaide, bakar Shikon no Tama dengan jasadku!" kata Kikiyo yang sekarat.
Kaide mengikuti perintah Kakaknya. Segera lah Kikiyo di bakar bersama Shikon no Tama.
"Shikon no Tama, akan ku bawa ke dunia lain," kata hati Kikiyo.
Kikiyo musnah bersama Shikon no Tama karena di bakar.
***
Kakek Kagome membuat Shikon no Tama untuk di jual. Kagome malah berkata "Ada-ada Kakek menjual Shikon no Tama. Zaman sekarang masih percaya dengan cerita tahayul."
"Shikon no Tama ini bisa melindungi manusia," kata Kakek Kagome yang meyakinkan Kagome.
"Sudahlah Kakek," kata Kagome.
Kagome pun sarapan pagi dengan keluarga. Saat mau berangkat sekolah. Kagome mencari Sota, adik Kagome yang mencari kucing di kuil kecil. Kagome menemukan kucing dan juga Sota dengan membawa mangkuk berisi makan kucing. Tiba-tiba dari sumur tua yang ada di kuil kecil muncul siluman menarik Kagome ke dalam sumur.
"Akhirnya aku menemukan Shikon no Tama," kata Siluman Kelabang.
Kagome menggunakan tangan kirinya untuk menjauh diri dari Siluman Kelabang, ya terpentallah Siluman Kelabang karena kekuatan yang keluar dari tangan kiri Kagome sampai satu tangan Siluman Kelabang terputus.
Kagome pun sampai di dasar sumur dan berusaha keluar dari sumur. Terlihat oleh Kagome hutan belantara. Kagome pun berjalan dan melihat manusia berbaju merah di pohon. Penduduk desa memanah Kagome, untung tidak kena dan segera menangkap Kagome. Kaide, pendeta kuil pengganti Kakaknya segera melemparkan bubuk penghusir makluk jahat. Saat memperhatikan wajah gadis tersebut ternyata mirip Kikiyo, Kakaknya Kaide. Maka itu Kaide membebaskan Kagome dan di jamu di rumahnya, makan malam gitu. Siluman Kelabang menyerang desa. Kaide dan Kagome keluar dari rumah. Siluman Kelabang menghancurkan desa. Siluman Kelabang mengejar Kagome. Ya Kagome berlari dengan sekuat tenaga menjauh dari Siluman Kelabang.
"Tolong aku," teriak Kagome.
Inuyasha bangun dari tidur panjangnya dan mencium bau orang yang menyegelnya. Kagome sampai di tempat Inuyasha di segel. Siluman Kelabang dateng menyerang Kagome. Penduduk desa bersama Kaide memanah Siluman Kelabang. Kagome selamat dari serangan Siluman Kelabang. Ternyata Siluman Kelabang mengamuk jadi menyerang Kagome sampai melukai Kagome dan keluarlah Shikon no Tama dari tubuh Kagome. Siluman Kelabang menelan Shikon no Tama dan meningkatkan kekuatannya jadi Siluman Kelabang berubah jadi buas banget.
Inuyasha meminta Kagome untuk melepaskan panah yang berada di dada Inuyasha untuk melepaskan dari penyegelan. Kagome mengikuti perintah Inuyasha untuk mencabut panah yang ada di dada Inuyasha. Kaide berusaha mencegah Kagome untuk tidak mencabut panah yang menyegel Inuyasha tapi tidak bisa karena di halangin Siluman Kelabang. Siluman Kelabang menyerang Kagome. Kagome pun berusaha mencabut panah di dada Inuyasha. Panah yang menyegel Inuyasha pun hancur. Inuyasha pun terbebas dari menyegel dirinya selama 5O tahun. Dengan cakarnya yang kuat langsung menyerang Siluman Kelabang, jadi Siluman Kelabang tercabik-cabik.
Kaide menyuruh Kagome melihat di mana Shikon no Tama berada pada potongan tubuh Siluman Kelabang, karena Siluman Kelabang mau menyatukan tubuhnya lagi.
"Di sana!" kata Kagome.
Kaide segera mengambil Shikon no Tama dari potongan tubuh Siluman Kelabang. Ya Siluman Kelabang pun musnah. Penduduk desa membereskan kerusakan yang di akibatkan Siluman Kelabang. Kagome, ya menginap di rumah Kaide. Inuyasha menikmati kebebasannya.
***
Kasino selesai nonton Youtobe di Hp-nya, kartun Inuyasha.
"Waktunya bekerja lagi," kata Kasino.
Kasino pun mematikan Youtobe-nya di Hp-nya dan segera melakukan pekerjaannya.
DORAEMON
Dono sedang santai di ruang tamu, ya nonton kartun di Hp-nya, Youtobe. Kartun Doraemon di mulai.
Nobita sedang santai tidur-tiduran di kamarnya di lantai dua. Doraemon bertemu dengan tikus, ya ketakutan gitu jadinya Doraemon berlari ke lantai dua dan masuk kamar Nobita. Doraemon mengeluarkan alat-alat dari kantung ajaibnya untuk mengusir tikus.
"Aku akan hancur kan rumah ini," kata Doraemon mengeluarkan bom.
"Doraemon kan ada cara untuk mengusir tikus tidak harus menghancurkan," kata Nobita.
"Ada sih caranya," kata Doraemon.
Doraemon mengeluarkan sebuah terompet dari kantung ajaibnya dan terompet di berikan kepada Nobita. Doraemon dan Nobita ke ruang tengah di mana ada tikus bersembunyi. Nobita meniup terompet, jadinya tikus keluar. Doraemon melihat tikus sangat ketakutan dan menyuruh Nobita mengusir tikus.
"Tikus pergi ke belakang gunung!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya, jadinya tikus terhipnotis dan berjalan menuju belakang gunung. Tikus sudah pergi, jadinya Doraemon sudah tenang. Nobita dan Doraemon ke lantai dua, ya kamarnya Nobita. Di keluarkan hasil ulangan Nobita yang nilai nol.
"Banyak juga hasil nilai ulangan yang nol," kata Doraemon.
"Aku akan membuangnya ke belakang gunung, biar tidak di marahin Ibu. Kertas ulangan ke belakang gunung!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya dan kertas ulangan pun berjalan menuju ke belakang gunung. Anak-anak saat melintas rumah Nobita jadi melihat nilai ulangan Nobita yang nol. Nobita berusaha keras untuk mengejar kertas ulangannya sampai ke belakang gunung. Setelah urusan Nobita selesai dengan kertas ulangannya, ya segera pulang ke rumah dan masuk kamarnya.
"Kalau melakukan sesuatu pikir dulu," kata Doraemon.
"Iya," kata Nobita.
Nobita ingin memulangkan buku yang ia pinjam sama Shizuka.
"Buku-buku pulang ke rumah Shizuka!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya. Buku-buku pun bergerak dan berjalan menuju rumah Shizuka dengan panduan Nobita yang meniup terompet, ya Doraemon ikutlah. Sampai di rumah Shizuka. Nobita dan Doraemon mengetuk pintu jadi di bukakan pintu sama Shizuka.
"Aku memulangkan buku yang aku pinjam," kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya, ya buku-buku berjalan masuk rumah Shizuka.
"Lucunya," kata Shizuka melihat buku-buku yang berjalan menuju kamar Shizuka dan langsung ke rak buku Shizuka. Nobita dan Doraemon ya berjalan menuju rumah setelah memulangkan buku ke Shizuka. Di tengah jalan bertemu dengan Suneo yang murung durja.
"Suneo kenapa kamu?" tanya Nobita.
"Gaint mengambil mainan ku," kata Suneo.
"Komik ku yang di pinjam Gaint belum di pulang kan juga. Ayo ke rumah Gaint!" kata Nobita.
"Ayo!" kata Suneo dan Doraemon bersamaan.
Nobita, Suneo dan Doraemon ke rumah Gaint. Sampai di rumah Gaint. Nobita, Suneo dan Doraemon masuk kamar Gaint lewat jendela dengan diam-diam.
"Semua barang-barang kembali ke rumah masing-masing!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya. Barang-barang yang di pinjam Gaint.....ya bergerak menuju rumah masing-masing. Gaint melihat semua barang-barang yang di pinjamnya berjalan gitu, jadi di kejar Gaint. Nobita, Suneo dan Doraemon melihat Gaint mengejar barang-barang tersebut. Nobita dan Doraemon pulang ke rumah. Sampai di rumah. Halaman samping kotor dengan daun-daun.
"Daun-daun ke belakang gunung!" kata Doraemon.
Doraemon meniup terompetnya. Daun-daun bergerak dan berjalan menuju belakang rumah. Doraemon bertemu dengan Kucing yang cantik, Mii-chan pacarnya Doraemon....jadi mau jalan-jalan gitu. Terompet mau di masukkan ke dalam kantung ajaib, tapi Nobita meminjamnya sama Doraemon. Ya Doraemon memberikan terompet itu ke Nobita. Doraemon, ya pergi dengan pacarnya. Nobita ke dalam rumah menemui Ibunya. Sang Ibu sedang asik makan ubi di ruang makan, ya Nobita menemuinya.
"Ibu ada yang harus di bereskan," kata Nobita.
"Ada sih, barang-barang bekas di gudang," kata Ibu.
Ibu dan Nobita ke gudang. Ibu mengeluarkan barang-barang bekas dari gudang.
"Semua barang bekas ke belakang gunung!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya. Barang-barang bekas bergerak menuju belakang gunung. Gaint dan Suneo melihat barang-barang bekas ke belakang gunung, jadi dengan gerobak membawa barang bekas ke rumah Nobita.
"Nobita tolong buang barang bekas ini ke belakang gunung!" kata Gaint.
"Punya aku juga!" kata Suneo.
"Baiklah. Semua orang yang membuang barang bekas ke rumah aku!" kata Nobita dengan suara lantang.
Semua orang mendengarkan omongan Nobita. Jadi setelah meniup terompet untuk membuang barang bekasnya Gaint dan Suneo. Warga sekitar berbondong-bondong ke rumah Nobita dengan membawa barang bekas. Nobita pun membuang barang bekas dengan di meniup terompet.
"Akhirnya selesai juga," kata Nobita yang kelelahan meniup terompet.
Terompet pun di ambil anak kecil dan berkata "Kebelakang gunung".
Anak kecil meniup terompet. Nobita pun bergerak atas perintah terompet yang di tiup anak kecil, walau sudah melawannya untuk mengambil terompet dari anak kecil. Ternyata pengaruh dari terompet besar banget, jadi Nobita bergerak ke belakang gunung. Hari berganti malam. Doraemon pulang dari kencannya. Ibu mencari Nobita, karena belum pulang gitu. Doraemon mencari Nobita. Saat di depan rumah. Doraemon menemukan terompet di depan rumah.
"Kemana Nobita," kata Doraemon.
Doraemon pun bergerak ke belakang gunung. Nobita berteriak keras sekali memanggil "Doraemon".
Doraemon melihat Nobita di kumpulan barang bekas. Jadi Doraemon pun menolong Nobita dengan cara meniup terbalik terompet. Barang-barang bekas bergerak bersama Nobita dan Doraemon menuju rumah. Tikus pun muncul juga, ya Doraemon ketakutan dengan tikus jadinya paniklah Doraemon dan akhirnya pingsan.
***
Dono selesai nonton kartun Doraemon di Hp-nya, ya Youtobe jadi di matikan gitu.
"Nostalgia saat masih SD...aku sering nonton Doraemon di Tv. Setiap hari minggu pagi di tayangkan RCTI," kata Dono.
Dono pun bergerak ke kamarnya untuk tidur karena hari sudah larut malam.
Nobita sedang santai tidur-tiduran di kamarnya di lantai dua. Doraemon bertemu dengan tikus, ya ketakutan gitu jadinya Doraemon berlari ke lantai dua dan masuk kamar Nobita. Doraemon mengeluarkan alat-alat dari kantung ajaibnya untuk mengusir tikus.
"Aku akan hancur kan rumah ini," kata Doraemon mengeluarkan bom.
"Doraemon kan ada cara untuk mengusir tikus tidak harus menghancurkan," kata Nobita.
"Ada sih caranya," kata Doraemon.
Doraemon mengeluarkan sebuah terompet dari kantung ajaibnya dan terompet di berikan kepada Nobita. Doraemon dan Nobita ke ruang tengah di mana ada tikus bersembunyi. Nobita meniup terompet, jadinya tikus keluar. Doraemon melihat tikus sangat ketakutan dan menyuruh Nobita mengusir tikus.
"Tikus pergi ke belakang gunung!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya, jadinya tikus terhipnotis dan berjalan menuju belakang gunung. Tikus sudah pergi, jadinya Doraemon sudah tenang. Nobita dan Doraemon ke lantai dua, ya kamarnya Nobita. Di keluarkan hasil ulangan Nobita yang nilai nol.
"Banyak juga hasil nilai ulangan yang nol," kata Doraemon.
"Aku akan membuangnya ke belakang gunung, biar tidak di marahin Ibu. Kertas ulangan ke belakang gunung!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya dan kertas ulangan pun berjalan menuju ke belakang gunung. Anak-anak saat melintas rumah Nobita jadi melihat nilai ulangan Nobita yang nol. Nobita berusaha keras untuk mengejar kertas ulangannya sampai ke belakang gunung. Setelah urusan Nobita selesai dengan kertas ulangannya, ya segera pulang ke rumah dan masuk kamarnya.
"Kalau melakukan sesuatu pikir dulu," kata Doraemon.
"Iya," kata Nobita.
Nobita ingin memulangkan buku yang ia pinjam sama Shizuka.
"Buku-buku pulang ke rumah Shizuka!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya. Buku-buku pun bergerak dan berjalan menuju rumah Shizuka dengan panduan Nobita yang meniup terompet, ya Doraemon ikutlah. Sampai di rumah Shizuka. Nobita dan Doraemon mengetuk pintu jadi di bukakan pintu sama Shizuka.
"Aku memulangkan buku yang aku pinjam," kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya, ya buku-buku berjalan masuk rumah Shizuka.
"Lucunya," kata Shizuka melihat buku-buku yang berjalan menuju kamar Shizuka dan langsung ke rak buku Shizuka. Nobita dan Doraemon ya berjalan menuju rumah setelah memulangkan buku ke Shizuka. Di tengah jalan bertemu dengan Suneo yang murung durja.
"Suneo kenapa kamu?" tanya Nobita.
"Gaint mengambil mainan ku," kata Suneo.
"Komik ku yang di pinjam Gaint belum di pulang kan juga. Ayo ke rumah Gaint!" kata Nobita.
"Ayo!" kata Suneo dan Doraemon bersamaan.
Nobita, Suneo dan Doraemon ke rumah Gaint. Sampai di rumah Gaint. Nobita, Suneo dan Doraemon masuk kamar Gaint lewat jendela dengan diam-diam.
"Semua barang-barang kembali ke rumah masing-masing!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya. Barang-barang yang di pinjam Gaint.....ya bergerak menuju rumah masing-masing. Gaint melihat semua barang-barang yang di pinjamnya berjalan gitu, jadi di kejar Gaint. Nobita, Suneo dan Doraemon melihat Gaint mengejar barang-barang tersebut. Nobita dan Doraemon pulang ke rumah. Sampai di rumah. Halaman samping kotor dengan daun-daun.
"Daun-daun ke belakang gunung!" kata Doraemon.
Doraemon meniup terompetnya. Daun-daun bergerak dan berjalan menuju belakang rumah. Doraemon bertemu dengan Kucing yang cantik, Mii-chan pacarnya Doraemon....jadi mau jalan-jalan gitu. Terompet mau di masukkan ke dalam kantung ajaib, tapi Nobita meminjamnya sama Doraemon. Ya Doraemon memberikan terompet itu ke Nobita. Doraemon, ya pergi dengan pacarnya. Nobita ke dalam rumah menemui Ibunya. Sang Ibu sedang asik makan ubi di ruang makan, ya Nobita menemuinya.
"Ibu ada yang harus di bereskan," kata Nobita.
"Ada sih, barang-barang bekas di gudang," kata Ibu.
Ibu dan Nobita ke gudang. Ibu mengeluarkan barang-barang bekas dari gudang.
"Semua barang bekas ke belakang gunung!" kata Nobita.
Nobita meniup terompetnya. Barang-barang bekas bergerak menuju belakang gunung. Gaint dan Suneo melihat barang-barang bekas ke belakang gunung, jadi dengan gerobak membawa barang bekas ke rumah Nobita.
"Nobita tolong buang barang bekas ini ke belakang gunung!" kata Gaint.
"Punya aku juga!" kata Suneo.
"Baiklah. Semua orang yang membuang barang bekas ke rumah aku!" kata Nobita dengan suara lantang.
Semua orang mendengarkan omongan Nobita. Jadi setelah meniup terompet untuk membuang barang bekasnya Gaint dan Suneo. Warga sekitar berbondong-bondong ke rumah Nobita dengan membawa barang bekas. Nobita pun membuang barang bekas dengan di meniup terompet.
"Akhirnya selesai juga," kata Nobita yang kelelahan meniup terompet.
Terompet pun di ambil anak kecil dan berkata "Kebelakang gunung".
Anak kecil meniup terompet. Nobita pun bergerak atas perintah terompet yang di tiup anak kecil, walau sudah melawannya untuk mengambil terompet dari anak kecil. Ternyata pengaruh dari terompet besar banget, jadi Nobita bergerak ke belakang gunung. Hari berganti malam. Doraemon pulang dari kencannya. Ibu mencari Nobita, karena belum pulang gitu. Doraemon mencari Nobita. Saat di depan rumah. Doraemon menemukan terompet di depan rumah.
"Kemana Nobita," kata Doraemon.
Doraemon pun bergerak ke belakang gunung. Nobita berteriak keras sekali memanggil "Doraemon".
Doraemon melihat Nobita di kumpulan barang bekas. Jadi Doraemon pun menolong Nobita dengan cara meniup terbalik terompet. Barang-barang bekas bergerak bersama Nobita dan Doraemon menuju rumah. Tikus pun muncul juga, ya Doraemon ketakutan dengan tikus jadinya paniklah Doraemon dan akhirnya pingsan.
***
Dono selesai nonton kartun Doraemon di Hp-nya, ya Youtobe jadi di matikan gitu.
"Nostalgia saat masih SD...aku sering nonton Doraemon di Tv. Setiap hari minggu pagi di tayangkan RCTI," kata Dono.
Dono pun bergerak ke kamarnya untuk tidur karena hari sudah larut malam.
PSBB
Melukis berjalan dengan baik gitu. Maria Vania, ya mampir ke rumahnya Dono, Kasino dan Indro untuk sekedar bertamu saja karena teman gitu. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro kembali melukis lagi. Selang berapa saat jadi lukisan ketiganya.
"Kasino, lukisan tidak sesuai dengan objek yang kamu lukis," kata Dono.
"Don, kamu juga tuh objek yang di lukis....luar biasa beda," kata Kasino.
"Don, Kasino. Salfok, dua-dua nya," kata Indro.
"Salfok...emang apa Don?" tanya Kasino.
"Tahu...Salfok. Aku bukan anak gaul, anak biasa-biasa aja!" Indro tuh tahu Salfok apaan?" kata Dono.
"Indro...apaan?" tanya Kasino.
"Ini...nie. Anak kurang gaul. Salfok itu, Salah Fokus," kata Indro menjelaskan.
"Salah fokus sih memang benar sih. Aku akui. Di di lukis apa jadi apa?!" kata Dono.
"Iya, aku salah fokus. Ini...gara-gara Maria Vania bertamu ke rumah kita, cuma sekedar ngobrol. Jadi begini. Melukis Maria Vania," kata Kasino.
"Maria Vania itu cantik, body waaaw gitu," kata Indro.
Dono dan Kasino melihat lukisan Indro.
"Indro, sama aja kamu ini Salfok juga," kata Kasino tegas.
"Salfok juga," kata Dono yang tegas.
"Iya deh, aku Salfok juga. Abisnya dipikiran ku kebayang Maria Vania yang gimana gitu, jadinya yang di lukis Maria Vania. Padahal objek buah-buahan," kata Indro.
"Dasar PSBB," kata Dono yang kesal.
"PSBB, Don. Maksudnya Don, PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar)," kata Kasino.
"Pembatasan Sosial Bersekala Besar, Don. Kan gak nyambung...Don," kata Indro.
"Bukan itu PSBB yang di jalanan pemerintahan dan juga bukan PSBB yang di bahas Sule dan Maria Vania. Tapi PSBB (Perumpaan Seputar Buah-Buahan," kata Dono yang tegas.
"Perumpaan Seputar Buah-Buahan. Maksudnya Don?" tanya Indro.
"Indro lihat lukisan kamu itu!" kata Dono.
"Lukisan aku," kata Indro memperhatikan lukisan yang di buatnya.
"Waduh Indro lukisan mu itu bener omongan Dono. PSBB!" kata Kasino yang tegas banget.
"Aku akui sih. Emang PSBB sih lukisan Aku. Maklum fokusnya berlebihan di bagian dada jadinya gede banget gitu," kata Indro.
"Dasar...pikiran Indro," kata Kasino.
"Lain kali kalau belajar melukis jangan ada cewek bertamu ke rumah. Nanti Salfok lagi!" kata Dono.
"Iya, bener deh omongan Dono. Ini semuanya gara-gara cewek," kata Kasino menegaskan omongan Dono.
"Ya, sudah terjadi sudah terjadi. Tapi aku sukai lukisan yang aku buat. Khusus untuk laki-laki dewasa," kata Indro.
Indro, Kasino dan Dono....ya membereskan semua alat-alat lukisan. Hasil lukisan di pajang di kamar Dono, Kasino dan Indro untuk menghargai diri sendiri dalam hal melukis. Buah-buahan yang jadi objek lukisan di makan Dono, Kasino dan Indro sambil nonton Tv di ruang tengah.
Saturday, June 20, 2020
PERUMPAMAAN BUAH-BUAHAN
Dono lagi asik duduk di halaman belakang sambil nonton Youtobe di Hp-nya. Kasino lagi asik mengurus tanaman di potnya. Ya Indro lagi asik baca komik.
"Seru juga obrolan Maria Vania dan Sule," celoteh Dono.
Indro mendengarkan omongan Dono, jadi menghentikan baca komiknya dan komik di taruh di meja dan berkata "Don, lagi nonton apa?"
"Aku lagi nonton Youtobe, Chanel Sule. Obrolan Sule dengan Maria Vania...ya seru aja gitu," kata Dono.
"Coba aku lihat Don!" kata Indro.
"Niee, tonton sendiri," kata Dono sambil menyerahkan Hp-nya ke Indro.
Indro, ya nonton Youtobe, Chanel Sule dengan seksama sampai selesai.
"Iya, Don seru obrolan Sule dengan Maria Vania. Polanya lucu dan serius tetap nilai kedewasaan gitu," kata Indro.
Indro pun menyerahkan Hp ke Dono, ya segera di ambil Dono dan tontonan Youtobe di matikan dan Hp di taruh di meja.
"Serukan. Maria Vania itu cantik dan body ya waaaw gitu," kata Dono.
"Maria Vania itu cantik dan bodynya waaaw. Maria Vania nyari tipe cowok setia gitu," kata Indro.
"Semua cewek kalau bicara, ya nyari cowok tipe setia lah mana mau di duain. Sakit hati itu bisa bunuh diri," kata Dono.
"Beneran omongan mu Don. Aku tertarik juga sama Maria Vania. Adai aku jadian gitu. Aku bimbinglah menjadi seorang istri yang baik. Kan kewajiban seorang suami membimbing istri agar jadi baik. Tentang masa lalunya cewek yang ini dan itu....lupakan lah. Aku cinta otomatis menerima kekurangan dan kelebihan cewek," kata Indro.
"Sudah main suami istri, andainya serius banget. Boleh juga seadainya....kamu Indro. Sebagai teman sih, ya benar lah omongan mu Indro. Cowok yang baik bisa menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya dasar cinta penuh dengan kesetiaan, ya mau ya cewek kaya Maria Vania," kata Dono.
"Obrolan Sule dan Maria Vania....agak nyerempet gitu ke hal yang kurang lazim gitu lebih cenderung sifat kedewasaan," kata Indro.
"Ah, itu biasa. Aku menanggapin positif, ya lucu aja. Seperti cowok suka buah melon dan cewek buah pisang," kata Dono.
"Buah melon dan buah pisang, maksudnya Don?!" kata Indro.
"Perumpaan aja. Pikirkan kalau negatif!" kata Dono.
"Pikiran negatif ya Don. Bener Don. Cowok itu suka buah melon lebih besar semangka lah jadi ngiler gitu. Kalau cewek malu-malu tapi mau jadi milih buah pisang yang besar gitu, pisang tanduk," kata Indro.
"Benerkan. Obrolan dewasa banget," kata Dono.
"Dewasa banget. Jadi Youtobe yang di tonton sih temanya ya bener sih 'Maria Vania Panas Ngobrol Sama Sule?!'," kata Indro.
Kasino, ya selesai ngurus tanaman di potnya sudah cucu tangan dengan sabun dan air mengalir gitu, baru duduk bersama Dono dan Indro.
"Ngobrol apa Don, Indro? Kayanya asik banget!" kata Kasino.
"Biasa ngobrol cewek," kata Dono.
"Cewek Kasino. Maria Vania," kata Indro yang tegas.
"Maria Vania. Cantik sih Maria Vania, ya bodynya...waaaw gitu. Siapa sih cowok yang tidak tertarik dengan cewek cantik. Tetap saja cewek punya selera dan memilih pasangannya, begitu juga dengan cowok punya selera memilih cewek," kata Kasino.
"Selera, kaya makan ya," kata Indro.
"Bener omongan Kasino. Selera!!!" kata Dono menegaskan omongan Kasino.
Kasino, ya mengambil Hp-nya di meja dan segera main game di Hp-nya.
"Jadi....selera aku, ya Maria Vania lah. Oke juga. Dono dan Kasino, juga setuju gitu. Maria Vania itu cantik dan bodynya waaaw gitu. Jujur lebih baik dari pada bohong. Jujur tujuannya menyenangkan orang yang di sukai," kata Indro.
"Setuju!" kata Dono yang tegas.
"Setuju!" kata Kasino sambil main game di Hp-nya.
"Aku baca komik ah!" kata Indro sambil ngambil komik di meja langsung di baca Indro.
"Aku mau main game di Hp...ah!" kata Dono sambil mengambil Hp di meja dan segera main game di Hp.
Dono, ya asik main game di Hp-nya. Kasino, ya asik main game di Hp-nya. Indro, ya asik baca komik. Keadaan lingkungan tenang banget di hari minggu yang tenang.
Kasino, ya selesai ngurus tanaman di potnya sudah cucu tangan dengan sabun dan air mengalir gitu, baru duduk bersama Dono dan Indro.
"Ngobrol apa Don, Indro? Kayanya asik banget!" kata Kasino.
"Biasa ngobrol cewek," kata Dono.
"Cewek Kasino. Maria Vania," kata Indro yang tegas.
"Maria Vania. Cantik sih Maria Vania, ya bodynya...waaaw gitu. Siapa sih cowok yang tidak tertarik dengan cewek cantik. Tetap saja cewek punya selera dan memilih pasangannya, begitu juga dengan cowok punya selera memilih cewek," kata Kasino.
"Selera, kaya makan ya," kata Indro.
"Bener omongan Kasino. Selera!!!" kata Dono menegaskan omongan Kasino.
Kasino, ya mengambil Hp-nya di meja dan segera main game di Hp-nya.
"Jadi....selera aku, ya Maria Vania lah. Oke juga. Dono dan Kasino, juga setuju gitu. Maria Vania itu cantik dan bodynya waaaw gitu. Jujur lebih baik dari pada bohong. Jujur tujuannya menyenangkan orang yang di sukai," kata Indro.
"Setuju!" kata Dono yang tegas.
"Setuju!" kata Kasino sambil main game di Hp-nya.
"Aku baca komik ah!" kata Indro sambil ngambil komik di meja langsung di baca Indro.
"Aku mau main game di Hp...ah!" kata Dono sambil mengambil Hp di meja dan segera main game di Hp.
Dono, ya asik main game di Hp-nya. Kasino, ya asik main game di Hp-nya. Indro, ya asik baca komik. Keadaan lingkungan tenang banget di hari minggu yang tenang.
SUARA HATI ISTRI
Indro pun duduk di ruang tengah untuk nonton Tv, jadi pilih chanel Indosiar...ya nonton 'Suara Hati Istri'. Dono, ya sibuk mengetik di leptopnya ya di kamarnya. Kasino, ya sibuk di ruang tamu membuat pembukuan gitu. Di mulai sinetron 'Suara Hati Istri', yang di tonton Indro di Tv.
Setelah kepergian Ayah, Amanda berjuang keras membantu Ibu untuk memenuhi kebutuhan rumah. Toni menyukai Amanda terus-terusan menemui Amanda di rumah sampai di tempat kerjaan. Sebenarnya Amanda tidak ingin bersama Toni, tapi omongan orang-orang membuat resah banget....akhirnya Amanda menerima cinta Toni. Pernikahan pun terjadi antara Toni dan Amanda yang cukup mewah tapi sederhana banget, ya Ibu Amanda senang anak gadisnya bahagia. Sampai-sampai dalam hati Ibu Amanda berkata "Ayah kau telah menghadap Tuhan Yang Maha Esa, anak mu Ayah....sekarang bahagia di pelaminan dengan suaminya yang mencintainya".
Acara pernikahan berlangsung dengan penuh kebahagian. Setelah itu, jalan rumah tangga Amanda pun berjalan dengan baik. Amanda di suruh di rumah saja, maka itu Amanda mengikuti mau ya Toni, suami Amanda. Amanda tidak bekerja lagi, jadi setiap hari menyibukkan diri ngurus rumah dan sering ke rumah Ibu. Suatu ketika Amanda dapet kiriman vidio dari Lestari tentang Toni yang selingkuh. Amanda sakit hati di khianati Toni.
"Tuhan, cobaan yang kau berikan padaku," kata hati Amanda.
Amanda pun tegar mengikuti ujian dari biduk rumah tangganya, sampai Ibu pun terus menasehatin Amanda untuk menjadi istri penyabar. Toni yang sudah ketahuan selingkuh oleh Amanda, bukannya sadar tapi malah menjadi-jadi ya...ingin menikahi Mita. Sontak hati Amanda sebagai istri terpukul banget "Tuhan ujian mu terlalu berat".
Toni pun memenuhi niatnya, jadi Amanda pun di cerai dan segera menikahi Mita, ya selingkuhan Toni. Amanda menerima keadaannya dengan penuh keikhlaskan banget. Ibu Amanda pun terus menasehatin Amanda tetap sabar dalam menjalani hidup dan berkata tegas banget "Orang berbuat jahat pada mu nak pasti kena karma".
Amanda berjuang kembali memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya dengan melamar pekerjaan di sebuah restoran mewah. Usaha Amanda pun berhasil, ya di terima di restoran sebagai pelayan. Setiap hari Amanda bekerja dengan baik untuk melayanin pelanggan restoran sampai pemilik restoran senang dengan kerjaan Amanda.
Suatu hari, Toni dan Mita makan di restoran di tempat Amanda bekerja. Dengan sabar dan penuh keikhlasan tetap melayanin pelanggan restorannya sebenarnya mantan suami Amanda dengan istri barunya. Seusai kerja dari restoran, ya biasa Amanda langsung pulang ke rumah. Tahu-tahu Amanda menemukan Ibu terkapar di lantai dan tidak bernyawa.
"Ibu," kata Amanda dengan air mata yang mengalir di pipi.
Ibu yang telah meninggal dunia, ya segera di makam dengan baik. Amanda terus menjalankan hidupnya walau tidak ada orang tua lagi. Billy pemilik restoran senang dengan kerja Amanda, jadi di angkat jadi orang kepercayaannya untuk mengelola restoran karena Billy sibuk ngurus Abangnya yang terbelakang mental. Usaha restoran pun berjalan baik di kelola Amanda, maka itu niat Billy pun di jalankan untuk menikahi Amanda.
Sebenarnya Amanda, ya mau menolak permintaan Billy karena alasan dirinya seorang janda. Ternyata Billy sungguh-sungguh cinta sama Amanda dan tidak peduli status janda. Jadi Amanda menerima niat baik Billy yang menikahinya. Acara pernikahan pun di buat secara sederhana banget. Abangnya Billy, Yoga senang dengan pernikahan Billy dan Amanda.
Setelah itu. Amanda pun tinggal di rumah mewahnya Billy, ya bersama Abangnya Billy yang keterbelakangan mental. Biduk rumah tangga di jalanin Amanda bersama Billy berjalan dengan baik banget. Abangnya Billy, Yoga suka dengan Amanda yang selalu baik dengannya. Amanda terus membimbing dirinya menjadi istri yang baik dan adik yang baik juga.
***
Toni mengalami kebangkrutan usahanya, jadi rumahnya di sita bank untuk membayar hutang. Mita, ya kecewa jadi miskin karena kebangkrutan Toni dalam usaha. Toni pun keluar dari rumah mewahnya bersama Mita, ya kontrakanlah. Mita tetap kesal dengan keadaannya. Sampai ingin ke mall dan berkumpul bersama teman-temannya yang kaya, ya minder dengan keadaannya. Toni pun masih berusaha untuk membangun usaha lagi dari nol. Mita, ya pada akhirnya melamar kerjaan ke sebuah restoran dan di terima jadi pelayan restoran.
Saat Amanda ke restoran untuk memeriksa kerja para karyawan, ternyata ia mengenal pelayan baru...ya Mita. Dengan baiknya Amanda mencari tahu tentang Mita dari Mita sendiri. Mita pun menceritakan keadaan dirinya bahwa Toni telah bangkrut dari usahanya jadi Mita kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Amanda pun mengerti keadaan Mita sebenarnya. Padahal niat Mita, ya ingin menggaet suaminya Amanda yang kaya raya.
Mita pun berhasil mendapat kepercayaannya Billy. Suatu ketika, ya Mita pulang kerja dengan membawa belanjaan yang banyak dan juga mahal. Toni, ya curiga dengan tingkahnya Mita. Tapi Mita terus terang kepada Toni dengan berkata "Kerjalah aku mendapatkan semua barang yang aku ingin kan. Emangnya aku ngarepin dari kamu, Bang."
Toni yang di remehkan Mita, jadi kalap dan di pukul lah Mita.
"Kamu jahat," kata Mita.
"Maafkan aku khilaf Mita," kata Toni.
Mita yang kecewa banget dengan perlakuan kasar dari Toni, ya masuk kamarnya. Esok harinya. Mita tetap bekerja di restoran dengan luka memar di pipinya. Billy ingin menolong Mita dengan keadaan urusan rumah tangganya, jadi Mita di suruh tinggal di rumahnya. Amanda yang tahu, bahwa Mita tinggal di rumah atas permintaan Billy...ya sudah khawatir sih. Amanda membiarkan Mita tinggal di rumahnya.
Mita pun dateng ke rumah Billy yang megah dan melihat sekeliling rumah.
"Aku akan mendapat semua kemewahan ini dengan cara mengambil hatinya Billy," kata hati Mita.
Mita pun bertemu dengan Abangnya Billy yang keterbelakangan mental. Yoga pun memperhatikan Mita dan berkata "Wanita jahat."
Amanda pun mendengar omongan Yoga "Wanita jahat", Amanda pun memahami omongan Yoga, jadi tidak perhitungkan dulu jadi di terima Mita tinggal di rumahnya. Dalam hati Mita kesal dirinya di bilang "Wanita jahat", tapi apa boleh buat dirinya Mita...ya numpang di rumah Amanda.
Mita mulai rencana untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari Billy dengan cara memasak gitu, ya untuk sarapan. Billy ya memuji masakan Mita di hadapan Amanda. Ya Amanda pun paham gitu dengan suami sekedar pujian saja. Mita, ya rencana berhasil untuk mendapatkan perhatian Billy. Saat Amanda sibuk dengan urusan restoran. Mita, ya mulai pendekatan ini dan itu dengan Billy. Tetap saja Billy seperti biasa menganggap Mita biasa aja. Mita pun benar-benar jadi wanita jahat untuk memenuhi ambisinya jadi mencelakai Amanda dengan menyerempetnya dengan motor, karena Amanda pernah menyinggung Mita dengan kata "Jangan-jangan kamu ingin mengaet suami aku. Kaya gak mungkin".
Amanda yang mengalami tabrak lari, ya di rawat di rumah sakit. Ya Billy khawatir dengan keadaan Amanda ya di jenguklah, tapi setelah itu yang di khwatirkan Amanda sebenarnya Billy satu rumah dengan Mita yang ingin mendapatkan Billy.
"Tuhan, ujian apalagi kau berikan padaku?!" kata hati Amanda resah.
Billy memang dekat banget dengan Mita, tetapi Billy lebih meninggalkan Mita di rumah dan menemani Amanda di rumah sakit, jadi Amanda senang dengan kehadiran Billy menemaninya. Mita pun gagal untuk mendapatkan Billy, pada sudah terus terang mau jadi istri keduanya. Billy menolak Mita mentah-mentah. Mita pun tiba-tiba mual gitu, jadi di periksalah ke rumah sakit ternyata Mita hamil. Rencana jebakan di buat Mita untuk mendapatkan Billy dengan kehamilannya.
Mita pun memberikan surat hasil kehamilan pada Amanda dan berkata "Anaknya Pak Billy".
Amanda sebenarnya tidak percaya omongan Mita, tapi keadaan yang sebenarnya Mita di rumah Amanda. Ya Amanda pun kecewa dengan Billy, jadi menangis di kamarnya. Billy pun mendatangi istrinya, Amanda untuk mengetahui keadaan istrinya. Amanda pun menceritakan kehamilan Mita, ya Billy menyangkalnya tentang kehamilan Mita. Amanda tetap rasa di dirinya sakit di bohongan Billy.
Billy pun telah berkata jujur, tapi tidak bisa membalikkan keadaan yang mulai keruh urusan rumah tangganya. Billy, ya bersabar menjalankan biduk rumah tangganya yang riak.
***
Toni pun tahu kehamilan Mita, jadi di samperin Mita di rumah Billy tetapi Mita tidak mau pulang ke kontrakan. Amanda mengetahui pertengkaran Toni dan Mita, jadi sampai terjadi kecelakaan gitu Mita terpeleset saat melangkah dan jadi keguguran dan di bawa ke rumah sakit. Toni, yang gak habis pikir dengan tingkah Mita, jadi di cerailah Mita. Amanda mengetahui kebenaran tentang Mita yang sebenarnya, jadi di biarkan saja Mita dengan penderitaannya.
Amanda pun menemui Billy dan menceritakan kebenaran tentang Mita dengan suaminya yang ini dan itu. Hubungan Amanda dan Billy kembali seperti biasanya bahagia. Yoga pun senang dengan kebahagian Billy dan Amanda.
Tamat
***
Indro pun senang dengan tontonan Tv yang ia tonton 'Suara Hati Istri'. Dono, ya selesai buat susu setelah selesai mengetik dan duduk bersama Indro di ruang tengah untuk nonton Tv.
"Indro gimana dengan sinetron 'Suara Hati Istri'?" tanya Dono.
"Bagus Don, alur ceritanya di buat penulisnya. Para aktor yang memerankan karakter benar - benar menjiwai perannya. Sutradaranya pandai," kata Indro.
"Bagus toh," saut Dono.
Dono pun mimum susunya, ya sambil menonton Tv 'Suara Hati Istri'. Indro pun fokus dengan tontonan Tv yang bagus banget. Kasino sedang sibuk di ruang tamu ya mengatur pembukuan gitu.
Setelah kepergian Ayah, Amanda berjuang keras membantu Ibu untuk memenuhi kebutuhan rumah. Toni menyukai Amanda terus-terusan menemui Amanda di rumah sampai di tempat kerjaan. Sebenarnya Amanda tidak ingin bersama Toni, tapi omongan orang-orang membuat resah banget....akhirnya Amanda menerima cinta Toni. Pernikahan pun terjadi antara Toni dan Amanda yang cukup mewah tapi sederhana banget, ya Ibu Amanda senang anak gadisnya bahagia. Sampai-sampai dalam hati Ibu Amanda berkata "Ayah kau telah menghadap Tuhan Yang Maha Esa, anak mu Ayah....sekarang bahagia di pelaminan dengan suaminya yang mencintainya".
Acara pernikahan berlangsung dengan penuh kebahagian. Setelah itu, jalan rumah tangga Amanda pun berjalan dengan baik. Amanda di suruh di rumah saja, maka itu Amanda mengikuti mau ya Toni, suami Amanda. Amanda tidak bekerja lagi, jadi setiap hari menyibukkan diri ngurus rumah dan sering ke rumah Ibu. Suatu ketika Amanda dapet kiriman vidio dari Lestari tentang Toni yang selingkuh. Amanda sakit hati di khianati Toni.
"Tuhan, cobaan yang kau berikan padaku," kata hati Amanda.
Amanda pun tegar mengikuti ujian dari biduk rumah tangganya, sampai Ibu pun terus menasehatin Amanda untuk menjadi istri penyabar. Toni yang sudah ketahuan selingkuh oleh Amanda, bukannya sadar tapi malah menjadi-jadi ya...ingin menikahi Mita. Sontak hati Amanda sebagai istri terpukul banget "Tuhan ujian mu terlalu berat".
Toni pun memenuhi niatnya, jadi Amanda pun di cerai dan segera menikahi Mita, ya selingkuhan Toni. Amanda menerima keadaannya dengan penuh keikhlaskan banget. Ibu Amanda pun terus menasehatin Amanda tetap sabar dalam menjalani hidup dan berkata tegas banget "Orang berbuat jahat pada mu nak pasti kena karma".
Amanda berjuang kembali memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya dengan melamar pekerjaan di sebuah restoran mewah. Usaha Amanda pun berhasil, ya di terima di restoran sebagai pelayan. Setiap hari Amanda bekerja dengan baik untuk melayanin pelanggan restoran sampai pemilik restoran senang dengan kerjaan Amanda.
Suatu hari, Toni dan Mita makan di restoran di tempat Amanda bekerja. Dengan sabar dan penuh keikhlasan tetap melayanin pelanggan restorannya sebenarnya mantan suami Amanda dengan istri barunya. Seusai kerja dari restoran, ya biasa Amanda langsung pulang ke rumah. Tahu-tahu Amanda menemukan Ibu terkapar di lantai dan tidak bernyawa.
"Ibu," kata Amanda dengan air mata yang mengalir di pipi.
Ibu yang telah meninggal dunia, ya segera di makam dengan baik. Amanda terus menjalankan hidupnya walau tidak ada orang tua lagi. Billy pemilik restoran senang dengan kerja Amanda, jadi di angkat jadi orang kepercayaannya untuk mengelola restoran karena Billy sibuk ngurus Abangnya yang terbelakang mental. Usaha restoran pun berjalan baik di kelola Amanda, maka itu niat Billy pun di jalankan untuk menikahi Amanda.
Sebenarnya Amanda, ya mau menolak permintaan Billy karena alasan dirinya seorang janda. Ternyata Billy sungguh-sungguh cinta sama Amanda dan tidak peduli status janda. Jadi Amanda menerima niat baik Billy yang menikahinya. Acara pernikahan pun di buat secara sederhana banget. Abangnya Billy, Yoga senang dengan pernikahan Billy dan Amanda.
Setelah itu. Amanda pun tinggal di rumah mewahnya Billy, ya bersama Abangnya Billy yang keterbelakangan mental. Biduk rumah tangga di jalanin Amanda bersama Billy berjalan dengan baik banget. Abangnya Billy, Yoga suka dengan Amanda yang selalu baik dengannya. Amanda terus membimbing dirinya menjadi istri yang baik dan adik yang baik juga.
***
Toni mengalami kebangkrutan usahanya, jadi rumahnya di sita bank untuk membayar hutang. Mita, ya kecewa jadi miskin karena kebangkrutan Toni dalam usaha. Toni pun keluar dari rumah mewahnya bersama Mita, ya kontrakanlah. Mita tetap kesal dengan keadaannya. Sampai ingin ke mall dan berkumpul bersama teman-temannya yang kaya, ya minder dengan keadaannya. Toni pun masih berusaha untuk membangun usaha lagi dari nol. Mita, ya pada akhirnya melamar kerjaan ke sebuah restoran dan di terima jadi pelayan restoran.
Saat Amanda ke restoran untuk memeriksa kerja para karyawan, ternyata ia mengenal pelayan baru...ya Mita. Dengan baiknya Amanda mencari tahu tentang Mita dari Mita sendiri. Mita pun menceritakan keadaan dirinya bahwa Toni telah bangkrut dari usahanya jadi Mita kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Amanda pun mengerti keadaan Mita sebenarnya. Padahal niat Mita, ya ingin menggaet suaminya Amanda yang kaya raya.
Mita pun berhasil mendapat kepercayaannya Billy. Suatu ketika, ya Mita pulang kerja dengan membawa belanjaan yang banyak dan juga mahal. Toni, ya curiga dengan tingkahnya Mita. Tapi Mita terus terang kepada Toni dengan berkata "Kerjalah aku mendapatkan semua barang yang aku ingin kan. Emangnya aku ngarepin dari kamu, Bang."
Toni yang di remehkan Mita, jadi kalap dan di pukul lah Mita.
"Kamu jahat," kata Mita.
"Maafkan aku khilaf Mita," kata Toni.
Mita yang kecewa banget dengan perlakuan kasar dari Toni, ya masuk kamarnya. Esok harinya. Mita tetap bekerja di restoran dengan luka memar di pipinya. Billy ingin menolong Mita dengan keadaan urusan rumah tangganya, jadi Mita di suruh tinggal di rumahnya. Amanda yang tahu, bahwa Mita tinggal di rumah atas permintaan Billy...ya sudah khawatir sih. Amanda membiarkan Mita tinggal di rumahnya.
Mita pun dateng ke rumah Billy yang megah dan melihat sekeliling rumah.
"Aku akan mendapat semua kemewahan ini dengan cara mengambil hatinya Billy," kata hati Mita.
Mita pun bertemu dengan Abangnya Billy yang keterbelakangan mental. Yoga pun memperhatikan Mita dan berkata "Wanita jahat."
Amanda pun mendengar omongan Yoga "Wanita jahat", Amanda pun memahami omongan Yoga, jadi tidak perhitungkan dulu jadi di terima Mita tinggal di rumahnya. Dalam hati Mita kesal dirinya di bilang "Wanita jahat", tapi apa boleh buat dirinya Mita...ya numpang di rumah Amanda.
Mita mulai rencana untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari Billy dengan cara memasak gitu, ya untuk sarapan. Billy ya memuji masakan Mita di hadapan Amanda. Ya Amanda pun paham gitu dengan suami sekedar pujian saja. Mita, ya rencana berhasil untuk mendapatkan perhatian Billy. Saat Amanda sibuk dengan urusan restoran. Mita, ya mulai pendekatan ini dan itu dengan Billy. Tetap saja Billy seperti biasa menganggap Mita biasa aja. Mita pun benar-benar jadi wanita jahat untuk memenuhi ambisinya jadi mencelakai Amanda dengan menyerempetnya dengan motor, karena Amanda pernah menyinggung Mita dengan kata "Jangan-jangan kamu ingin mengaet suami aku. Kaya gak mungkin".
Amanda yang mengalami tabrak lari, ya di rawat di rumah sakit. Ya Billy khawatir dengan keadaan Amanda ya di jenguklah, tapi setelah itu yang di khwatirkan Amanda sebenarnya Billy satu rumah dengan Mita yang ingin mendapatkan Billy.
"Tuhan, ujian apalagi kau berikan padaku?!" kata hati Amanda resah.
Billy memang dekat banget dengan Mita, tetapi Billy lebih meninggalkan Mita di rumah dan menemani Amanda di rumah sakit, jadi Amanda senang dengan kehadiran Billy menemaninya. Mita pun gagal untuk mendapatkan Billy, pada sudah terus terang mau jadi istri keduanya. Billy menolak Mita mentah-mentah. Mita pun tiba-tiba mual gitu, jadi di periksalah ke rumah sakit ternyata Mita hamil. Rencana jebakan di buat Mita untuk mendapatkan Billy dengan kehamilannya.
Mita pun memberikan surat hasil kehamilan pada Amanda dan berkata "Anaknya Pak Billy".
Amanda sebenarnya tidak percaya omongan Mita, tapi keadaan yang sebenarnya Mita di rumah Amanda. Ya Amanda pun kecewa dengan Billy, jadi menangis di kamarnya. Billy pun mendatangi istrinya, Amanda untuk mengetahui keadaan istrinya. Amanda pun menceritakan kehamilan Mita, ya Billy menyangkalnya tentang kehamilan Mita. Amanda tetap rasa di dirinya sakit di bohongan Billy.
Billy pun telah berkata jujur, tapi tidak bisa membalikkan keadaan yang mulai keruh urusan rumah tangganya. Billy, ya bersabar menjalankan biduk rumah tangganya yang riak.
***
Toni pun tahu kehamilan Mita, jadi di samperin Mita di rumah Billy tetapi Mita tidak mau pulang ke kontrakan. Amanda mengetahui pertengkaran Toni dan Mita, jadi sampai terjadi kecelakaan gitu Mita terpeleset saat melangkah dan jadi keguguran dan di bawa ke rumah sakit. Toni, yang gak habis pikir dengan tingkah Mita, jadi di cerailah Mita. Amanda mengetahui kebenaran tentang Mita yang sebenarnya, jadi di biarkan saja Mita dengan penderitaannya.
Amanda pun menemui Billy dan menceritakan kebenaran tentang Mita dengan suaminya yang ini dan itu. Hubungan Amanda dan Billy kembali seperti biasanya bahagia. Yoga pun senang dengan kebahagian Billy dan Amanda.
Tamat
***
Indro pun senang dengan tontonan Tv yang ia tonton 'Suara Hati Istri'. Dono, ya selesai buat susu setelah selesai mengetik dan duduk bersama Indro di ruang tengah untuk nonton Tv.
"Indro gimana dengan sinetron 'Suara Hati Istri'?" tanya Dono.
"Bagus Don, alur ceritanya di buat penulisnya. Para aktor yang memerankan karakter benar - benar menjiwai perannya. Sutradaranya pandai," kata Indro.
"Bagus toh," saut Dono.
Dono pun mimum susunya, ya sambil menonton Tv 'Suara Hati Istri'. Indro pun fokus dengan tontonan Tv yang bagus banget. Kasino sedang sibuk di ruang tamu ya mengatur pembukuan gitu.
Thursday, June 18, 2020
NETIZEN
Dono lagi asik nonton Tv, chanel TVRI sambil minum teh dengan harumnya teh melati. Kasino dan Indro sedang asik main catur di ruang tamu. Setiap langkah catur yang di jalankan Indro, selalu di terbaca dengan baik oleh Kasino. Indro pun salah langkah gitu, jadi Kasino langsung melangkahkan caturnya dan berkata tegas banget "Skak".
"Aku, mati langkah," kata Indro kacau banget.
"Aku menang lagi," kata Kasino yang senang.
"Aku...kalah. Berhentilah main caturnya!" kata Indro yang kesal.
"Iya, berhenti main catur...tidak ada masalah," kata Kasino.
Catur, ya di beresin oleh Indro dengan baik. Kasino mengambil Hp-nya di meja dan segera memainkan game di Hp-nya. Indro pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono sedang santai nonton Tv sambil minum teh.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menaruh gelas berisi teh ke meja.
"Kita ini termasuk 'Netizen' atau tidak?" kata Indro.
"Termasuk sih. Kita selalu sering menggunakan jaringan sosial media untuk kepentingan pribadi maupun kelompok," kata Dono.
"Jadi termasuk ya. Berarti...jika obrolan kita ini di tulis kamu Don, maksudnya...di tulis di Blog....maka semua orang jadi tahu dong.....baik dan buruknya," kata Indro.
"Iya. Semua orang tahu...baik dan buruknya. Berarti acara di Tv di chanel Kompas TV membahas tentang seputar tanggapan warga net yang ini dan itu. Menarik juga!" kata Indro.
"Jelaslah menarik lah. Semua orang itu butuh tanggapan orang lain. Contohnya...apa yang di buat di acara Tv, ya di tonton warga net...jadi respon warga net ada yang positif dan negatif. Bergolaklah pendapat itu di jaringan media sosial," kata Dono.
"Sama halnya kalau ada perlombaan menyanyi. Juara satu di elu-elu kan karena menang tetap ada yang pendapat negatifnya yang ini dan itu. Sedangkan Juara dua dan tiga....ya ada pendapat negatifnya yang ini dan itu luar biasa parah gitu di jaringan internet," kata Indro.
"Seperti itulah 'Netizen'. Aku berusaha di tengah kalau menulis di Blog, jadi netral cuma sekedar cerita saja, walau kadang...negatif juga sih aku akui dengan alasan yang telah aku perhitungkan dengan baik," kata Dono.
"Aku mengerti Don. Tujuan tulisan mu di Blog...untuk merespon pembaca. Jadi mereka akan komentarin tulisan mu...yang ini dan itu. Jika telah terkumpul komentar ini dan itu, maka kamu olah jadi tulisan yang baru," kata Indro.
"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Maka itu Don, kamu sering mengangkat juara dua dalam perlombaan menyanyi untuk jadi tokoh utama di tulisan Blog hanya memberi semangat pada juara dua tersebut...bahwa masih banyak jalan untuk jadi terbaik dan mendiamkan omongan negatif yang ini dan itu di media sosial saja," kata Indro.
"Tepat sekali omongan mu Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro yang benar.
Dono pun mengambil gelas berisi teh di meja untuk di minumnya....ya kembali asik nonton acara TVRI yang bagus gitu dan Indro pun, ya kembali diam untuk fokus nonton Tv. Kasino tetap asik di ruang tamu, ya main game di Hp-nya.
"Aku, mati langkah," kata Indro kacau banget.
"Aku menang lagi," kata Kasino yang senang.
"Aku...kalah. Berhentilah main caturnya!" kata Indro yang kesal.
"Iya, berhenti main catur...tidak ada masalah," kata Kasino.
Catur, ya di beresin oleh Indro dengan baik. Kasino mengambil Hp-nya di meja dan segera memainkan game di Hp-nya. Indro pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono sedang santai nonton Tv sambil minum teh.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menaruh gelas berisi teh ke meja.
"Kita ini termasuk 'Netizen' atau tidak?" kata Indro.
"Termasuk sih. Kita selalu sering menggunakan jaringan sosial media untuk kepentingan pribadi maupun kelompok," kata Dono.
"Jadi termasuk ya. Berarti...jika obrolan kita ini di tulis kamu Don, maksudnya...di tulis di Blog....maka semua orang jadi tahu dong.....baik dan buruknya," kata Indro.
"Iya. Semua orang tahu...baik dan buruknya. Berarti acara di Tv di chanel Kompas TV membahas tentang seputar tanggapan warga net yang ini dan itu. Menarik juga!" kata Indro.
"Jelaslah menarik lah. Semua orang itu butuh tanggapan orang lain. Contohnya...apa yang di buat di acara Tv, ya di tonton warga net...jadi respon warga net ada yang positif dan negatif. Bergolaklah pendapat itu di jaringan media sosial," kata Dono.
"Sama halnya kalau ada perlombaan menyanyi. Juara satu di elu-elu kan karena menang tetap ada yang pendapat negatifnya yang ini dan itu. Sedangkan Juara dua dan tiga....ya ada pendapat negatifnya yang ini dan itu luar biasa parah gitu di jaringan internet," kata Indro.
"Seperti itulah 'Netizen'. Aku berusaha di tengah kalau menulis di Blog, jadi netral cuma sekedar cerita saja, walau kadang...negatif juga sih aku akui dengan alasan yang telah aku perhitungkan dengan baik," kata Dono.
"Aku mengerti Don. Tujuan tulisan mu di Blog...untuk merespon pembaca. Jadi mereka akan komentarin tulisan mu...yang ini dan itu. Jika telah terkumpul komentar ini dan itu, maka kamu olah jadi tulisan yang baru," kata Indro.
"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Maka itu Don, kamu sering mengangkat juara dua dalam perlombaan menyanyi untuk jadi tokoh utama di tulisan Blog hanya memberi semangat pada juara dua tersebut...bahwa masih banyak jalan untuk jadi terbaik dan mendiamkan omongan negatif yang ini dan itu di media sosial saja," kata Indro.
"Tepat sekali omongan mu Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro yang benar.
Dono pun mengambil gelas berisi teh di meja untuk di minumnya....ya kembali asik nonton acara TVRI yang bagus gitu dan Indro pun, ya kembali diam untuk fokus nonton Tv. Kasino tetap asik di ruang tamu, ya main game di Hp-nya.
MUSIK KERONCONG
Kasino sibuk mengetik di leptopnya, ya di kamar. Indro lagi masak bakwan goreng di dapur. Dono, ya sedang asik minum susu sambil mendengarkan musik dari Hp-nya dan musik yang di dengarkan....ya lagu-lagu keroncong.
"Tulisan ku sudah selesai," celoteh Kasino.
Kasino segera menyimpan hasil ketikannya baru di matikan leptopnya. Kasino keluar dari kamarnya dengan membawa Hp ke ruang tamu. Terdengar lagu-lagu keroncong dari Hp-nya Dono, jadi Kasino pun berkata "Don, tumben dengerin lagu-lagu keroncong."
Dono, ya menaruh gelas berisi susu di meja dan berkata "Suasana hati, Kasino."
"Cuma suasana hati, kaya ganjil...Don," kata Kasino.
"Iya, deh aku cerita. Sebenarnya, Ibu ku pernah cerita tentang Kakek ku yang suka musik keroncong. Jadi aku...menyukainya sih, sama dengan Ibu ku," kata Dono yang terus terang.
"Oh, begitu. Kalau...Ayah mu Don, suka musik keroncong juga?" kata Kasino.
"Suka sih musik keroncong. Ya paling Ayah sukai...musik campursari," kata Dono.
"Ya...ya...ya!" kata Kasino sambil nganguk tanda mengerti dan memahami musik yang disukai keluarga Dono.
Kasino, pun main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil gelas berisi susu di meja untuk di minum sambil asik mendengarkan musik keroncong. Indro, ya selesai masak bakwan goreng...jadi segera di bawa ke ruang tamu dan di taruh meja satu piring dan satu pairing masih di pegang Indro.
"Don, Kasino....gorengannya di makan!" kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Indro mendengarkan musik keroncong dari Hp-nya Dono.
"Tumben Dono, dengerin musik keroncong," kata Dono.
"Suasana hati aja," kata Dono.
"Cuma...suasana hati aja toh," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
"Aku mau nonton Tv ah," kata Indro.
Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Kasino, menghentikan main gamenya untuk menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Indro memilih chenel Tv, TVRI dengan acara musik gitu biasanya tapi terkejut banget musik yang di tayangkan adalah mudik keroncong.
"Apakah hari ini jadwal musik keroncong ya?" kata Indro.
Indro tetap saja asik nonton acara musik keroncong dan juga sambil makan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino, ya kembali main game di Hp-nya. Susu di gelas sudah habis di minum Dono, jadi gelas di taruh di meja. Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Hpnya di matikan jadi tidak mendengarkan musik lagi dari Hp lagi.
Dono mengikuti maunya Indro sedang asik nonton acara musik keroncong di TVRI dan kebetulan Dono senang juga musik keroncong....keadaan jadinya menikmati musik keroncong gitu. Kadang Dono pun bernyanyi mengikuti penyanyi yang menyanyikan lagu keroncong. Indro tetap santai nonton musik keroncong yang bagus sambil menikmati makanan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino tetap di ruang tamu dengan asiknya main game di Hp-nya.
"Tulisan ku sudah selesai," celoteh Kasino.
Kasino segera menyimpan hasil ketikannya baru di matikan leptopnya. Kasino keluar dari kamarnya dengan membawa Hp ke ruang tamu. Terdengar lagu-lagu keroncong dari Hp-nya Dono, jadi Kasino pun berkata "Don, tumben dengerin lagu-lagu keroncong."
Dono, ya menaruh gelas berisi susu di meja dan berkata "Suasana hati, Kasino."
"Cuma suasana hati, kaya ganjil...Don," kata Kasino.
"Iya, deh aku cerita. Sebenarnya, Ibu ku pernah cerita tentang Kakek ku yang suka musik keroncong. Jadi aku...menyukainya sih, sama dengan Ibu ku," kata Dono yang terus terang.
"Oh, begitu. Kalau...Ayah mu Don, suka musik keroncong juga?" kata Kasino.
"Suka sih musik keroncong. Ya paling Ayah sukai...musik campursari," kata Dono.
"Ya...ya...ya!" kata Kasino sambil nganguk tanda mengerti dan memahami musik yang disukai keluarga Dono.
Kasino, pun main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil gelas berisi susu di meja untuk di minum sambil asik mendengarkan musik keroncong. Indro, ya selesai masak bakwan goreng...jadi segera di bawa ke ruang tamu dan di taruh meja satu piring dan satu pairing masih di pegang Indro.
"Don, Kasino....gorengannya di makan!" kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Indro mendengarkan musik keroncong dari Hp-nya Dono.
"Tumben Dono, dengerin musik keroncong," kata Dono.
"Suasana hati aja," kata Dono.
"Cuma...suasana hati aja toh," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
"Aku mau nonton Tv ah," kata Indro.
Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Kasino, menghentikan main gamenya untuk menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Indro memilih chenel Tv, TVRI dengan acara musik gitu biasanya tapi terkejut banget musik yang di tayangkan adalah mudik keroncong.
"Apakah hari ini jadwal musik keroncong ya?" kata Indro.
Indro tetap saja asik nonton acara musik keroncong dan juga sambil makan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino, ya kembali main game di Hp-nya. Susu di gelas sudah habis di minum Dono, jadi gelas di taruh di meja. Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Hpnya di matikan jadi tidak mendengarkan musik lagi dari Hp lagi.
Dono mengikuti maunya Indro sedang asik nonton acara musik keroncong di TVRI dan kebetulan Dono senang juga musik keroncong....keadaan jadinya menikmati musik keroncong gitu. Kadang Dono pun bernyanyi mengikuti penyanyi yang menyanyikan lagu keroncong. Indro tetap santai nonton musik keroncong yang bagus sambil menikmati makanan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino tetap di ruang tamu dengan asiknya main game di Hp-nya.
Wednesday, June 17, 2020
BERKESAN SAJA!
Dono sedang asik minum teh anget sambil dengerin musik di Hpnya....ya lagunya Rara. Kasino, lagi asik nonton Tv di ruang tengah....ya drama korea. Indro lagi asik makan malam yang enak di beliin Kasino yaitu lobster saus padang.
"Bener enak banget....banget...lobster yang aku makan ini. Sausnya itu....gimana jelasinnya...ya. Sippplah!!!" kata Indro yang antusias banget.
Indro terus makan malamnya sampai selesai. Baru setelah itu di bereskan dengan baik. Indro, ya ke ruang tengah ingin nonton Tv. Drama korea bagus banget memperlihatkan adegan demi adegan yang membuat terkesan yang menontonnya. Saat iklan, ya Indro bergerak ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono. Terdengar lagu dari Hpnya Dono, ya lagunya Rara.
"Don, tumben dengen lagu Rara?" tanya Indro.
Dono pun menaruh gelas berisi teh di meja dan berkata "Suasana hati aja...agak sedikit resah gitu."
"Suasana hati yang resah memikirkan Rara, ya!" kata Indro.
"Bisa...jadi-jadi," kata Dono.
"Serius...Don!" kata Indro.
"1000...serius, ya enggaklah mikiran Rara....cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas tapi sedikit becanda.
"Kebiasaan becandaan," kata Indro.
"Yo, i," saut Dono.
Dono, ya mengambil gelas berisi teh di meja untuk diminumnya. Indro, ya membuka Hp untuk melihat Blog-nya Dono, ya membacanya. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.
"Ada yang baru toh yang di tulis Dono. Konsepnya tetap sama. Ada yang ngacok sampai yang serius. Bener-bener suasana hatinya Dono....sebenarnya suasananya penulislah," celoteh Indro.
Indro, ya terus membaca tulisan Blog-nya Dono sampai selesai. Setelah itu Blog di tutup dan Hp di taruh di meja sama Indro.
"Oh, ya Don...kenapa kamu menulis daerah...kota Bandar Lampung di Blog mu Don....atau ada kaitannya dengan Andika Maesa?" tanya Indro.
Dono, ya menaruh gelas berisi teh di meja.
"Cuma cerita aja! Tidak ada kaitannya dengannya Andika Maesa, cuma kamu yang mengkaitkan," kata Dono.
"Maksudnya?" tanya Indro.
"Maksudnya! Aku tetap menulis aja sesuai keinginan aku. Seperti ini, kita berdua lagi ngobrol....nanti di tulis," kata Dono.
"Kebiasaan. Tetap aja di kaitan ini dan itu," kata Indro.
"Yo,..i...adanya itu," kata Dono.
"Berarti benar Don, kamu tahu data Andika Maesa?" tanya Indro.
"Kaya wartawan aja nanya gitu," kata Dono.
"Cuma nanya Don, siapa tahu tahu beneran gitu..berdasarkan informan kamu Don?" kata Indro.
"Rahasialah!!!!" kata Dono yang tegas.
"Kebiasaan, penuh rahasia. Sampai-sampai Pak Herman HM, Wali kota Bandar Lampung di tulis," kata Indro.
"Kalau masalah itu sih hal biasa-biasa Indro. Pak Joko Widodo, Presiden sering juga di tulis," kata Dono.
"Iya, aku tahu. Oh, Iya Don...kamu nulis tentang Billy, Amanda Manopo dan Amanda Casea...tujuannya apa Don?" kata Indro.
"Tujuannya sih seperti biasa...berkesan aja yang di tonton Tv, jadi aku tulis aja...cerita cinta yang aku ingin kan," kata Dono.
"Berkesan langsung di tulis. Berarti sama dong dengan cerita Rara...gitu," kata Indro.
"Iya, sama aja!" kata Dono yang tegas.
"Kenapa kamu tidak nulis cerita Rara lagi?" tanya Indro.
"Lagi males membuatnya," kata Dono.
"Males toh!!! Positif kapan-kapan di buatlah?!" kata Indro.
"Yo,...i," kata Dono.
"Padahal kemungkinan sih, kalau menceritakan keadaan kita ngobrol membicarakan Rara, pasti di tulis juga. Itu sih tandanya sudah berjalan," kata Indro.
"Itu...tahu," saut Dono.
"Ya, sudah lah aku nonton Tv aja. Drama koreanya bagus," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya beranjak dari duduk ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton drama korea yang bagus. Dono mengambil gelas berisi di meja untuk di minumnya sambil mendengarkan lagu di Hp-nya...ya lagunya Rara.
"Suasana hati ku tenang banget," celoteh Dono.
"Bener enak banget....banget...lobster yang aku makan ini. Sausnya itu....gimana jelasinnya...ya. Sippplah!!!" kata Indro yang antusias banget.
Indro terus makan malamnya sampai selesai. Baru setelah itu di bereskan dengan baik. Indro, ya ke ruang tengah ingin nonton Tv. Drama korea bagus banget memperlihatkan adegan demi adegan yang membuat terkesan yang menontonnya. Saat iklan, ya Indro bergerak ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono. Terdengar lagu dari Hpnya Dono, ya lagunya Rara.
"Don, tumben dengen lagu Rara?" tanya Indro.
Dono pun menaruh gelas berisi teh di meja dan berkata "Suasana hati aja...agak sedikit resah gitu."
"Suasana hati yang resah memikirkan Rara, ya!" kata Indro.
"Bisa...jadi-jadi," kata Dono.
"Serius...Don!" kata Indro.
"1000...serius, ya enggaklah mikiran Rara....cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas tapi sedikit becanda.
"Kebiasaan becandaan," kata Indro.
"Yo, i," saut Dono.
Dono, ya mengambil gelas berisi teh di meja untuk diminumnya. Indro, ya membuka Hp untuk melihat Blog-nya Dono, ya membacanya. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.
"Ada yang baru toh yang di tulis Dono. Konsepnya tetap sama. Ada yang ngacok sampai yang serius. Bener-bener suasana hatinya Dono....sebenarnya suasananya penulislah," celoteh Indro.
Indro, ya terus membaca tulisan Blog-nya Dono sampai selesai. Setelah itu Blog di tutup dan Hp di taruh di meja sama Indro.
"Oh, ya Don...kenapa kamu menulis daerah...kota Bandar Lampung di Blog mu Don....atau ada kaitannya dengan Andika Maesa?" tanya Indro.
Dono, ya menaruh gelas berisi teh di meja.
"Cuma cerita aja! Tidak ada kaitannya dengannya Andika Maesa, cuma kamu yang mengkaitkan," kata Dono.
"Maksudnya?" tanya Indro.
"Maksudnya! Aku tetap menulis aja sesuai keinginan aku. Seperti ini, kita berdua lagi ngobrol....nanti di tulis," kata Dono.
"Kebiasaan. Tetap aja di kaitan ini dan itu," kata Indro.
"Yo,..i...adanya itu," kata Dono.
"Berarti benar Don, kamu tahu data Andika Maesa?" tanya Indro.
"Kaya wartawan aja nanya gitu," kata Dono.
"Cuma nanya Don, siapa tahu tahu beneran gitu..berdasarkan informan kamu Don?" kata Indro.
"Rahasialah!!!!" kata Dono yang tegas.
"Kebiasaan, penuh rahasia. Sampai-sampai Pak Herman HM, Wali kota Bandar Lampung di tulis," kata Indro.
"Kalau masalah itu sih hal biasa-biasa Indro. Pak Joko Widodo, Presiden sering juga di tulis," kata Dono.
"Iya, aku tahu. Oh, Iya Don...kamu nulis tentang Billy, Amanda Manopo dan Amanda Casea...tujuannya apa Don?" kata Indro.
"Tujuannya sih seperti biasa...berkesan aja yang di tonton Tv, jadi aku tulis aja...cerita cinta yang aku ingin kan," kata Dono.
"Berkesan langsung di tulis. Berarti sama dong dengan cerita Rara...gitu," kata Indro.
"Iya, sama aja!" kata Dono yang tegas.
"Kenapa kamu tidak nulis cerita Rara lagi?" tanya Indro.
"Lagi males membuatnya," kata Dono.
"Males toh!!! Positif kapan-kapan di buatlah?!" kata Indro.
"Yo,...i," kata Dono.
"Padahal kemungkinan sih, kalau menceritakan keadaan kita ngobrol membicarakan Rara, pasti di tulis juga. Itu sih tandanya sudah berjalan," kata Indro.
"Itu...tahu," saut Dono.
"Ya, sudah lah aku nonton Tv aja. Drama koreanya bagus," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya beranjak dari duduk ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton drama korea yang bagus. Dono mengambil gelas berisi di meja untuk di minumnya sambil mendengarkan lagu di Hp-nya...ya lagunya Rara.
"Suasana hati ku tenang banget," celoteh Dono.
KEPUTUSAN CINTA
Rafa terdiam seribu bahasa saat melihat Amanda Manopo bersama Billy di lokasi suting film. Rini pun mendekati Rafa dan berkata "Kayanya Amanda Manopo merespon Billy, jadi jalan cerita cinta jadi hidup gitu."
"Iya, benar," kata Rafa menegaskan omongan Rini.
Rafa dan Rini terus menyaksikan suting film dengan baik. Datang Amanda Caesa untuk beradu akting dengan Billy dan Amanda Manopo. Pergolakan konfik percintaan antara Billy, Amanda Manopo dan Amanda Caesa...jadi jauh lebih menarik lagi.
"Rafa, gimana pendapatmu dengan Amanda Caesa, yang kamu sukai sedang beradu akting dengan Billy..terlihat mesra untuk menghidupkan suasana?" tanya Reni.
"Bagus," jawab Rafa dengan tegas.
"Adakah diri mu, Rafa cemburu karena Amanda Caesa dekat dengan Billy?" kata Reni.
"Ada, tetapi sedikit," kata Rafa.
Reni pun memperhatikan ekspresi Rafa terlihat kesal gitu tapi tertahan karena keadaan.
"Rafa. Kamu, bohong ya. Aku bisa membaca ekspresi di wajah mu. Rasa api cemburu itu mulai meledak-meledak..kan," kata Reni.
"Diamlah," kata Rafa yang agak kasar sama Reni.
"Jadi Rafa. Kamu marah padaku?" tanya Reni.
Rafa mulai menyadari dirinya dengan baik untuk menyadari kesalahan dirinya bertindak kasar pada Reni, teman baliknya.
"Maaf tidak bermaksud kasar," kata Rafa.
"Aku mengerti keadaanmu Rafa," kata Reni.
Suting film pun selesai. Billy dan Amanda Manopo pulang bareng. Rafa mendekati Amanda Caesa.
"Amanda," kata Rafa.
"Rafa, kenapa kamu ada di sini?" kata Amanda Caesa.
Amanda Caesa memegang tangan Rafa dan bergerak menuju tempat yang baik untuk bicara, ya di parkirkan gitu.
"Rafa, sudah aku bilang...jangan ke lokasi suting film. Aku tidak ingin media tahu hubungan kita," kata Amanda Caesa.
"Aku, hanya menonton saja," kata Rafa.
"Iya, aku mengerti," kata Amanda Caesa.
Parto, Ayahnya Amanda melihat Amanda sedang bicara dengan Rafa. Amanda Caesa dan Rafa pun melihat Parto, Ayah Amanda Caesa. Parto, bergerak menuju tempat Amanda Casea dan Rafa.
"Ada Ayah. Jangan Ayah tahu hubungan kita!" kata Amanda Caesa.
"Biar, Ayahmu tahu tentang hubungan kita," kata Rafa.
"Ayahku tahu hubungan kita, maka mempengaruhi keadaan karir aku di dunia hiburan. Sebaiknya hubungan kita di akhir di sini saja!" kata Amanda Caesa.
"Amanda, jangan sepihak begitu memutuskan hubungan kita, putus," kata Rafa.
"Lebih baik aku akhiri hubungan ini selamanya karena demi karir aku," kata Amanda Caesa yang tegas.
Amanda pun meninggalkan Rafa menuju Ayahnya. Rafa berusaha untuk memanggil Amanda Caesa, tetap tidak di gubris. Amanda Caesa pun pergi bersama Ayahnya menuju pulang ke rumah karena suting film sudah selesai.
Rafa kesal dengan keadaannya yang di putusin Amanda Casea. Reni melihat Rafa yang kesal di parkirkan, ya mendekatinya.
"Kenapa kamu Rafa?" kata Reni.
"Aku di putusin oleh Amanda," kata Rafa.
"Apa alasannya Rafa, kamu di putusin sama Amanda Caesa," tanya Reni.
"Aku, akan mengganggu karirnya di dunia hiburan," kata Rafa.
"Yang sabar Rafa. Mungkin jalan ini terbaik untuk Amanda Caesa, karena karirnya makin bagus di dunia hiburan," kata Reni.
"Aku mengerti. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan Amanda Caesa. Ada yang berubah pada dirinya....jangan-jangan ia ada rasa sama Billy. Jadinya aku diputusin," kata Rafa menceritakan kegelisahaannya.
"Ironis juga keadaan mu Rafa," kata Reni.
"Sudahlah. Aku lupakan Amanda Caesa," kata Rafa.
Rafa pun meninggalkan parkirkan bersama Reni, ya untuk pulang ke rumah. Sebulan berlalu. Amanda Caesa terus baik jalan karirnya di dunia hiburan bersama Billy dan Amanda Manopo. Rafa pun benar-benar melupakan Amanda Caesa. Reni sebagai teman baik selalu ada untuk Rafa untuk menghilangkan keresahan hati Rafa, jadi pada akhirnya...ya Reni dan Rafa jadikan gitu.
"Iya, benar," kata Rafa menegaskan omongan Rini.
Rafa dan Rini terus menyaksikan suting film dengan baik. Datang Amanda Caesa untuk beradu akting dengan Billy dan Amanda Manopo. Pergolakan konfik percintaan antara Billy, Amanda Manopo dan Amanda Caesa...jadi jauh lebih menarik lagi.
"Rafa, gimana pendapatmu dengan Amanda Caesa, yang kamu sukai sedang beradu akting dengan Billy..terlihat mesra untuk menghidupkan suasana?" tanya Reni.
"Bagus," jawab Rafa dengan tegas.
"Adakah diri mu, Rafa cemburu karena Amanda Caesa dekat dengan Billy?" kata Reni.
"Ada, tetapi sedikit," kata Rafa.
Reni pun memperhatikan ekspresi Rafa terlihat kesal gitu tapi tertahan karena keadaan.
"Rafa. Kamu, bohong ya. Aku bisa membaca ekspresi di wajah mu. Rasa api cemburu itu mulai meledak-meledak..kan," kata Reni.
"Diamlah," kata Rafa yang agak kasar sama Reni.
"Jadi Rafa. Kamu marah padaku?" tanya Reni.
Rafa mulai menyadari dirinya dengan baik untuk menyadari kesalahan dirinya bertindak kasar pada Reni, teman baliknya.
"Maaf tidak bermaksud kasar," kata Rafa.
"Aku mengerti keadaanmu Rafa," kata Reni.
Suting film pun selesai. Billy dan Amanda Manopo pulang bareng. Rafa mendekati Amanda Caesa.
"Amanda," kata Rafa.
"Rafa, kenapa kamu ada di sini?" kata Amanda Caesa.
Amanda Caesa memegang tangan Rafa dan bergerak menuju tempat yang baik untuk bicara, ya di parkirkan gitu.
"Rafa, sudah aku bilang...jangan ke lokasi suting film. Aku tidak ingin media tahu hubungan kita," kata Amanda Caesa.
"Aku, hanya menonton saja," kata Rafa.
"Iya, aku mengerti," kata Amanda Caesa.
Parto, Ayahnya Amanda melihat Amanda sedang bicara dengan Rafa. Amanda Caesa dan Rafa pun melihat Parto, Ayah Amanda Caesa. Parto, bergerak menuju tempat Amanda Casea dan Rafa.
"Ada Ayah. Jangan Ayah tahu hubungan kita!" kata Amanda Caesa.
"Biar, Ayahmu tahu tentang hubungan kita," kata Rafa.
"Ayahku tahu hubungan kita, maka mempengaruhi keadaan karir aku di dunia hiburan. Sebaiknya hubungan kita di akhir di sini saja!" kata Amanda Caesa.
"Amanda, jangan sepihak begitu memutuskan hubungan kita, putus," kata Rafa.
"Lebih baik aku akhiri hubungan ini selamanya karena demi karir aku," kata Amanda Caesa yang tegas.
Amanda pun meninggalkan Rafa menuju Ayahnya. Rafa berusaha untuk memanggil Amanda Caesa, tetap tidak di gubris. Amanda Caesa pun pergi bersama Ayahnya menuju pulang ke rumah karena suting film sudah selesai.
Rafa kesal dengan keadaannya yang di putusin Amanda Casea. Reni melihat Rafa yang kesal di parkirkan, ya mendekatinya.
"Kenapa kamu Rafa?" kata Reni.
"Aku di putusin oleh Amanda," kata Rafa.
"Apa alasannya Rafa, kamu di putusin sama Amanda Caesa," tanya Reni.
"Aku, akan mengganggu karirnya di dunia hiburan," kata Rafa.
"Yang sabar Rafa. Mungkin jalan ini terbaik untuk Amanda Caesa, karena karirnya makin bagus di dunia hiburan," kata Reni.
"Aku mengerti. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan Amanda Caesa. Ada yang berubah pada dirinya....jangan-jangan ia ada rasa sama Billy. Jadinya aku diputusin," kata Rafa menceritakan kegelisahaannya.
"Ironis juga keadaan mu Rafa," kata Reni.
"Sudahlah. Aku lupakan Amanda Caesa," kata Rafa.
Rafa pun meninggalkan parkirkan bersama Reni, ya untuk pulang ke rumah. Sebulan berlalu. Amanda Caesa terus baik jalan karirnya di dunia hiburan bersama Billy dan Amanda Manopo. Rafa pun benar-benar melupakan Amanda Caesa. Reni sebagai teman baik selalu ada untuk Rafa untuk menghilangkan keresahan hati Rafa, jadi pada akhirnya...ya Reni dan Rafa jadikan gitu.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...