CAMPUR ADUK

Wednesday, July 31, 2019

PUTUSKAN AKU

Malam itu Dono hanya bisa terdiam di seberang jalan melihat Wulan sedang di datengin oleh seorang cowok yang ingin bertamu ke rumahnya. Padahal Dono baru pulang dari luar kota untuk urusan kerjaan sekaligus urusan keluarga. Karena sibuk, maka melupakan Wulan sejenak....urusan pacaran si pending dulu. 

Baru satu bulan Dono ingin memberi kejutan pada Wulan dateng ke rumahnya....malah Dono yang terkejut sekali. Padahal info yang di berikan Kasino tidak gubris oleh Dono....alias tidak percaya lebih percaya Wulan...orang yang di cintai Dono.

Kenyataannya....Kasino bener setelah melihat sendiri. Dono bersikap dewasa banget tidak....seperti cowok zaman sekarang menangis kalau patah hati gara-gara cinta ini dan itu berdasarkan pengalaman teman penulis yang curhat pada penulis. 

Dono meninggalkan tempat tersebut dan dalam hatinya berkata "Gadis lain banyak yang mampu menjaga satu cinta."

Sampai di rumah. Dono duduk seperti biasanya di ruang tamu sambil memainkan gitar dan menyanyikan sebuah syair lagu.

Isi syair lagu yang dinyanyikan :

"A...ku slalu saja
Mengalah untukmu
Di setiap pertengkaran kita....kita
Woo.....wooooo
Mungkin kah tak mungkin
Kita kan berakhir
Bila kau tak pernah berubah
U...bah si...kapmu
Apakah kau su....dah
Mungkin pada...ku.....padaku

Putuskan saja....bila ka....mu
Sudah tak mencin.....tai......ku lagi
Hapuskan semua......tentang ki....ta
Di hatimu
Putuskan saja.......bila kamu
Sudah tak mencin.....tai...ku lagi
Hapuskan semua.....tentang kita di hatimu
Di hatimu
Hapuskan semua.......tentang kita di hatimu
Di hatimu"

Selesai menyanyikan syair lagu. Dono terdiam. Indro pun duduk di sebelah Dono.

"Kenapa Dono...murung?" kata Indro melihat keadaan Dono.

"Kayanya...saya...ingin putus dari Wulan...aja," kata Dono.

"Kenapa...Dono...kamu ingin putus dari Wulan?" tanya Indro.

"Hati Wulan mendua. Saya lebih baik menghindari masalah dulu. Menunggu waktu yang tepat....apa saya mengucapkan putus atau kah Wulan," kata Dono.

"Kalau...begitu kamu bisa bersabar menghadapi ujian dari percintaan kamu. Tapi menurut....saya...Ikhlasan...Wulan dari sekarang. Agar tidak jadi beban dalan menjalani aktivitas," kata Indro.

"Saya terima saran kamu....Indro," kata Dono.

Indro meninggalkan Dono dan melanjutkan pekerjaannya di dapur yang sedang membuat sesuatu yang enak. Dono pun menaruh gitarnya pergi ke rumah Rara untuk ngobrol.

Sampai di rumah Rara. Niatnya sesuai rencana awal untuk ngobrol dengan Rara di rumahnya, tapi lebih baik ngobrol di kafe tempat biasa Dono menghabisi waktu. Sampai di kafe Dono dan Rara bercerita banyak hal seperti biasanya selayaknya teman. Sampai ketika Wulan dateng bersama cowoknya ke kafe tersebut dan melihat Dono dan Rara.

Dono tidak peduli dengan Wulan mau jalan dengan siapa pun karena dapet saran terbaik dari temannya untuk mengikhlaskan hubungannya dengan Wulan. Dono dan Rara jojong aja bicara tidak mengumbar kemersaan seperti Wulan dengan cowoknya. Pada akhirnya Wulan malu sendiri dengan tingkah cowoknya dan segera meninggalkan kafe.

Rara sebenarnya tahu Wulan melihat Dono sedang mengobrol dengannya. Dalam hati Rara "Apa saya...ini yang perusak hubungan Dono dan Wulan". Tapi ternyata Dono bisa membaca espresi Rara dan berkata "Jangan terbawa suasana....santai".

Rara pun paham yang di omongin Dono. Setelah itu Dono mengantar Rara pulang karena urusan dengan Rara hanya sekedar ngobrol saja. Sampai di rumah. Dono mengambil leptopnya dan duduk di ruang tamu. Mulai Dono mengetik sesuatu yang menarik dengan judul "Putuskan Aku.

Kasino pun baru pulang dari urusan kerjaanya dan mengucap salam masuk rumah "Asalamualaikum".

"Waalaikum salam," jawab Dono.

Kasino pun duduk di sebelah Dono dan membaca tulisan yang sedang ketik Dono di leptopnya.

"Putuskan Aku," kata Kasino.

"Iya," saut Dono.

"Jadi....kamu...sudah putus sama Wulan atau belum?" tanya Kasino.

"Belum...saya belum memutuskan untuk putus dengan Wulan....tapi Wulan belum bilang putus juga," kata Dono.

"Jadi...gitu sih urusannya gantung hubungan kamu Don. Tapi saran saya....lupakan saja. Masih banyak cewek....bisa bertahan dengan satu cinta," kata Kasino.

"Sebenarnya....saya sih sudah dapet...cewek tersebut. Tapi tetap...saya lebih baik waktu yang menjawab segalanya," kata Dono.

"Kalau...begitu...sih jalanin aja. Gak perlu ....di kejar target untuk pernyatan putus atau enggaknya," kata Kasino.

"Iya," jawab Dono.

Kasino pun beranjak duduk dari Dono menuju kamar untuk mengerjakan sesuatu. Dono melanjutkan mengetiknya. 

***

Wulan pun merasa gelisah di kamarnya hampir fustasi dengan keadaan percintaannya dan berkata "Seandainya saya...tidak jodoh...kan orang tua dengan John urusan bisnis. Saya...tidak akan mengalami keadaan percintaan sama Mas Dono....seperti ini. Mau putus bingung. Gak putus juga bingung".

Wulan pun keluar dari kamarnya dan berusaha bicara Ayahnya baik-baik di ruang tengah untuk menggagalkan pertunangan dengan John. Tetap hasilnya Ayah Wulan tidak bisa menerima permintaan Wulan. Pada akhirnya Wulan tidak bisa membantah Ayahnya dengan alasannya "Semua ini demi masa depan kamu. Hidup bukan makan cinta tapi kenyataannya yaitu uang...itu bisa membahagiakan kamu...agar tidak hidup miskin".

Wulan diam dan diam saja. John pun dateng ke rumah Wulan biasa untuk mengajak Wulan jalanan-jalan. Seperti biasa Wulan berakting di hadapan John agar terlihat menyakinkan. John dan Wulan pun jalan-jalan ke Mall. Lagi-lagi Wulan bertemu dengan Dono berpapasan. Tetap saja Dono tidak menggrubis dan membiarkan Wulan jalan dengan cowoknya. Dono pun sibuk dengan urusannya.

Wulan pun bingung dengan sikap Dono dalam hatinya berkata "Mas Dono..ini aneh gak ada cemburu-cemburunya. Padahal saya jalan dengan cowok lain".

Wulan akhirnya tidak peduli dengan perasaannya dan tetap menjalani hidupnya yang telah di atur orang tua demi kebaikan dirinya.

***

Dono pun bertemu dengan Rara di Mall karena tidak di rencanakan. Seperti biasa dengan sikap baik Dono mengajak Rara ngobrol di kafe. Rara pun menerima ajakan Dono. Dengan asiknya Dono ngobrol di kafe dengan Rara. Wulan pun dateng kafe tersebut bersama John. Baru duduk perasaan Wulan sangat gelisah banget, lalu Wulan pun bicara ke John "Saya...ada..urusan dengan cowok di sana urusan pekerjaan. Jadi....Abang John nunggu sebentar....di sini. Cuma sebentar kok".

"Iya...baiklah," kata John.

Wulan pun mendatengi Dono yang bicara dengan Rara. Terkejut Rara di hadapannya Wulan dalam hati Rara "Apa saya perusak hubungan Mas Dono dengan Wulan?".

"Mas..bisa bicara sebentar gak," kata Wulan memaksa.

"Boleh. Di sini," kata Dono.

"Di tempat lain," kata Wulan.

"Baiklah," kata Dono.

Dono menyuruh Rara menunggunya karena ada yang harus di bicarakan dengan Wulan. Rara pun mengerti dengan santai sambil minum. Dono pun beranjak dari duduknya mengikuti Wulan. Sampai di tempat yang cukup baik untuk ngobrol dekat lif. 

"Mas... Wulan ingin kejelasan hubungan..kita," kata Wulan.

"Mau....kamu apa? Saya ikut saja," kata Dono.

"Bawa...lari...Wulan dan nikahi Wulan," permintaan Wulan.

Terkejut Dono mendengar permintaan Wulan dan berkata "Gimana dengan cowok yang bersama Wulan sekarang ini?".

Wulan pun menjelaskan semuanya tentang keadaan dirinya sebenarnya. Dono baru mengerti bahwa keadaan Wulan sebenarnya, maka itu Dono bisa aja mengikuti maunya Wulan.Tapi Dono pun bersikap dengan bijaksana dan berkata "Maaf Wulan...Mas gak bisa. Lebih baik urusan cinta kita selesai di sini aja. Karena....hubungan yang tidak di restui orang tua....gak baik. Saya Ikhlas kamu...bersama cowok yang telah di jodohkan orang tua kamu demi kebaikan kamu. Orang tua kamu lebih.....berhak untuk menentukan masa depan terbaik untuk anaknya".

"Jadi....hubungan kita putus," kata Wulan sambil meneteskan air matanya.

Dono pun meninggalkan Wulan karena urusan pembicaraan selesai. Dono pun kembali ke tempat di mana Rara menunggu Dono dan segera mengajak Rara meninggalkan tempat tersebut secepat mungkin.

Wulan yang kecewa dengan sikap Dono yang tidak ingin memperjuangkan cinta. Jadi dengan tegar Wulan pun meneruskan hubungan dengan John karena urusannya Wulan dan Dono sudah selesai dengan kesepakatan putus.

***

Selesai mengantar Rara pulang ke rumahnya.....Dono segera pulang ke rumah. Duduklah Dono sambil menonton Tv. Indro pun selesai masak gorengan di taruh di meja baru duduk bersama Dono.

"Don cobain...gorengan saya," kata Indro.

"Iya," jawab Dono.

Indro melihat Dono sedikit aneh dan bertanya "Kalau ada masalah cerita Don....siapa tahu saya bisa menolong?".

"Masalahnya...cuma satu. Saya putus dengan Wulan. Alasannya...saya mengikhlaskan Wulan bersama cowok lain....yang di jodohkan orang tuanya," cerita Dono.

"Kalau...begitu sih. Gak usah di pikirkan lagi....jalanin hidup dengan santai....aja. Nanti hilang sendiri," kata Indro yang menasehati Dono.

"Iya....," saut Dono.

Dono menikmati gorengan buatan Indro sambil nonton Tv begitu juga dengan Indro.


Karya : No

BETAPA AKU MENCINTAIMU


Suasana hati lagi senang Dono memutuskan mengetik di mengetik di depan leptopnya. Sedangkan Indro main gitar di teras depan sambil melantunkan sebuah syair lagu.

Isi syair lagu yang dinyanyikan Indro :

Beta....pa....aku mencinta....imu
Dengan se....pe....nuh hatiku
Beta...pa aku menyayangi....mu
Lebih da....ri yang kau tahu

Ingiku....bahagiakan di....rimu
Setiap....sa.....at....bersama...mu
Seper....ti janjiku kepa..mu
Takkan per....nah ku ingkari

Aku kan slalu.....A....da di dekatmu
A.....ku kan selalu menemani harimu
Kau harus tahu
Be....pa aku mencin.....taimu
Wooohoo

Beta....pa......aku mencintai....imu
With Everyday
In Said Of Me

Selesai menyanyikan lagu Indro langsung masuk rumah dan duduk bersama Dono sambil membaca tulisan di Blog Dono.

"Wulan....Don," kata Indro.

"Iya....," saut Dono.

"Jadi beneran nulis cerita Wulan lagi," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

"Konsisten banget. Sampai membangkitkan kisah Wulan dengan alur cerita beda lagi, tapi menarik kalau di baca. Karena....paling menarik saya baca...sih Don. Jadi cewek menunjukkan pesona kecantikan dirinya pada cowok yang di sukai....berarti membuka dirinya untuk di pilih," kata Indro.

"Iya. Berdasar survei yang saya kumpulkan....kenyataannya seperti itu," penjelasan Dono.

"Itu sama...aja kamu membuka rahasia cewek. Karena gelagat cewek sama aja dengan rahasia hatinya," kata Indro.

"Emang kenyataannya...begitu....kan. Jadi gak perlu di sembunyikan," kata Dono.

"Ya..., tapi kenapa Wulan diangkat cerita lagi bukan Rara...aja? Jadikan cerita berlanjut," kata Dono.

"Jawabannya.....sama dengan lagu yang kamu nyanyikan Indro," kata Dono.

"Betapa aku mencintaimu," kata Indro.

"Benar sekali," saut Dono.

"Kalau....begitu...sih gak ada komentar deh. Terusin aja...tulisan kamu Don. Pada hal saya...tahu...kamu lagi mengenang Wulan," kata Dono.

"Ya.... begitu lah," saut Indro.

"Kalau begitu..saya nonton Tv aja deh.....karena....ada kartun baru," kata Indro.

"Dasar anak kecil," kata Dono.

"Biarin aja....saya suka," jawab Indro.

Indro beranjak dari duduk bersama Dono menuju ruang tengah dan langsung menyetel Tv untuk menonton kartun. Dono melanjutkan mengetiknya untuk menyelesaikan tulisannya di Blog. Kasino pun baru pulang dari kerjaannya dan mengucap salam saat masuk rumah "Asalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab Dono.

Kasino pun duduk di sebelah Dono. Tercenganglah Kasino membaca tulisan Blog....Dono "Wulan".

"Iya," saut Dono.

"Kenapa kamu mengangkat cerita Wulan tapi...kayanya alur ceritanya beda?"

"Jawabannya.....adalah.....suka aja," kata Dono.

"Suka....atau....Rindu?" kata Kasino.

"Bisa...jadi...bisa jadi....alias mengenang....seorang yang di cintai telah lama pergi," penjelasan Dono.

"Mengenang benar pernyataan kamu. Yang sebenarnya karena yang masuk ke dalam Blog kamu dan membaca....kisah Wulan. Pada akhirnya.....reting tuh naik tuh. Jadi...kamu mencoba membuat cerita baru....yang sama tokoh utama....yaitu Wulan," kata Kasino.

"Bisa jadi....bisa jadi. Ya...benarlah. Orang...kamu...Kasino...lihat reting apa yang di baca....masyarakat....lewat sistem yang di atur Blog," kata Dono.

"Ya...udah terusin....aja nulisnya!!!. Astaga...ada barang saya yang ketinggalan. Kalau...gitu saya ke kantor.....lagi," kata Kasino.

"Ya....udah.....sana berangkat," saut Dono.

"Asalamualaikum," kata Kasino.

"Waalaikumsalam," jawab Dono.

Kasino segera ke kantor dengan menggunakan motor dan di jalankan dengan kecepatan setandar. Dono masih mengetik di leptopnya untuk menyelesaikan tulisan di Blognya. Selang berapa saat selesai juga Dono menyelesaikan tulisannya dan di publikasikan dengan judul "Wulan".

Baru deh Dono membawa leptopnya dari ruang tamu di kamarnya dan di taruh di meja belajar. Baru deh Dono nonton bareng bersama Indro nonton Tv acara kartun. Lama-lama Dono nonton acara kartun boring banget dan mengambil remot.

"Don...mau ngapain?" tanya Indro.

"Ganti...chenel....ingin nonton...acara Tv yang lain!" kata Dono.

"Kan lagi bagus....acara kartunnya ....Don," kata Indro.

"Masalahnya...nonton kartun...merasa kekanak-kanakan banget," kata Dono.

"Biarin....saya suka," kata Indro.

"Ya...udah. Kalau begitu kita...nonton...Spiderman terbaru...aja gimana lemat chenel Indihome. Lebih...asik....tuh. Kan Spiderman...kartun...yang diangkat cerita...kelayar lebar dan proses alur cerita bagus di tambah denga kostumnya yang terbaru...modern ..gitu. Belum lagi musuhnya...Spiderman...lebih realita...kenyaataan gitu...kalau di tonton," kata Dono.

"Ok...kita...nonton Spiderman yang baru," kata Indro.

Dono pun mengganti chenel Tv dan memilih Film Spiderman. Mulai Film tayangan di layar Tv. Dono dan Indro mulai serius nonton Tvnya dengan acara pilihan...yaitu Film Spiderman.


Karya : No

Monday, July 29, 2019

WULAN

Dono sedang asik main mobil remot kontrol di depan rumah. Indro pun dateng ke rumah Dono dengan terburu-buru dan langsung ngomong "Film Power Ranger terbaru mau di tanyangkan di Tv."

"Power Ranger....Film ke sukaan saya," kata Dono.

Dono pun mengambil mobil mainnya dan masuk rumah bersama Indro. Saat Dono menghidupkan Tv ngomong ke Indro "Indro kenapa gak nonton di rumah kamu?".

"Tv...di rumah rusak," kata Indro.
"Oh....begitu," kata Dono.

Film Power Ranger tayang juga. Dono dan Indro asik menonton Tv karena terbawa suasana alur cerita. Kasino pun dateng ke rumah Dono tak lupa mengucap salam untuk bertamu "Asalamualaikum". 

Dono pun menjawab salam Kasino "Waalaikumsalam.......masuk aja Kasino!"

"Iya," saut Kasino.

Kasino pun masuk rumah Dono dan segera duduk di sebelah Indro.Ketiganya asik nonton Tv acara Film Power Ranger terbaru. Sampai acara Film selesai ketiga bercerita kehebatan pasukan penyelamat bumi dari serangan monster jahat ditambah robot-robot yang di kendaliin Power Ranger bagus baget.

Dono mengajak Kasino dan Indro main di taman main bola kaki. Kasino dan Indro setuju ajakan Dono. Sampai di taman. Ketiganya memutuskan jajan somay dulu. Mamang penjual somay senang dapat pelanggan karena sudah capek ngiter komples perumahan belum ada beli dagangannya baru Dono, Kasino dan Indro.

Ketiganya dengan lahap memakan somay yang enak baru deh bayar dengan mamang somay dengan uang pas. Baru Dono, Kasino dan Indro main bola kaki.
Dono jaga gawang sedangkan Kasino dan Indro bergantian menendang bola. Lagi asik-asik Wulan lewat situ di mana Dono, Kasino dan Indro main bola. Konsentrasi Dono pun bubar melihat Wulan. Bola pun masuk ke gawang yang di tendang Indro, lalu bersorak sorailah Indro dan Kasino karena bahagia membobol gawang yang di jaga Dono.

Dono terus memandang Wulan yan mulai menjauh dari keberadaan Dono. Kasino melihat tingkah Dono yang aneh dan segera mendekatinya bersama Indro. Kasino menepuk pundak Dono dan berkata "Apa yang kamu lihat Dono...?".

"Wulan," jawab Dono.

"Cah...cilik...berajak gede. Baru nonton Film Power Ranger....udah ngerti cinta....," kata Kasino.

"Gimana...ya...jelasin. Saya tertarik aja...," kata Dono.

"Tapi...inget...kita...masih SMP kelas satu....belum pantes cinta-cinta itu," nasehat Indro.

"Siapa...yang cinta? Cuma suka aja," kata Dono.

"Cuma suka aja..toh," saut Indro.

"Udah..yok...mainnya. Pulang aja," kata Kasino.

"Ayo..kita pulang udah cukup main bolanya," kata Dono.

"Idem," tambahan Indro.

Dono, Kasino, dan Indro pulang ke rumah mereka masing-masing.
7 tahun berlalu ketiganya terus berteman sampai duduk di bangku kuliah. Dono pun tetap bermain di taman bermain bola bersama Kasino dan Indro di taman. Seperti biasanya Dono jaga gawang. Kasino pun berebut bola dengan Indro untuk membobolkan gawang Dono. Wulan lewat daerah tersebut. Dono pun mengabaikan Kasino dan Indro yang sedang sibuk main bola. 

Dono pun memberanikan bicara dengan Wulan untuk menyatakan cinta yang lama terpendam. Wulan pun menolak cinta Dono dengan alasan "Saya tidak suka kamu".

Dono agak sokh mendengar perkataan penolakan Wulan. Tapi Dono tetap berusaha mendapatkan hati Wulan. Kasino dan Indro pun mendukung Dono dalam urusan percintaan dengan Wulan. Sampai suatu ketika Dono kembali menyatakan cinta lagi ke Wulan langsung main ke rumahnya. Tetap pada akhirnya Wulan menolaknya dan menutup pintu rumahnya untuk Dono dan berkata hal yang sama ke Dono "Saya tidak suka kamu."

Gagal kedua kali membuat Dono kacau. Tapi Kasino nasehatin Dono "Lupakan Wulan...banyak cewek yang lain...yang bisa menerima cinta kamu."

Tetap saja Dono kembali menyakini dirinya untuk mendapatkan hati Wulan. Kasino pun mendukung rencana Dono untuk menyatakan cinta ketiga kalinya....begitu juga Indro.
Saat di kampus Dono memberanikan diri menyatakan cintanya di ruang kelas kuliah di saat gak orang selain Dono dan Wulan. Sedangkan Kasino dan Indro berjaga di depan pintu supaya tidak ada yang ganggu.
Lagi-lagi Dono di tolak cinta sama Wulan dengan kata yang sama "Saya tidak suka kamu." 

Wulan pun meninggalkan Dono di ruang kelas kuliah begitu saja. Dono pun pupus ketiga kalinya. Kasino dan Indro gak bisa berkata apa-apa ke Dono. Pada akhirnya Dono memutuskan melupakan cinta terhadap Wulan karena di tolak ketiga kalinya.

***
Waktu berjalan dengan semestinya. Dono, Kasino dan Indro tetap bermain bola di taman. Wulan pun melewati tempat tersebut dan melihat Dono dan kawan-kawan. Wulan pun baru menyadari dirinya egois karena menolak cinta Dono sampai ketiga kalinya. Harapan Wulan  ingin Dono menyatakan cinta ke pada dirinya lagi. Tetap Dono sibuk bermain bola bersama Kasino dan Indro tidak menggrubis walau keberadaan Wulan di situ.

Dalam hati Wulan berkata "Hanya sebatas ini cinta Dono pada saya."
Wulan terus saja menjalankan aktiviasnya seperti biasanya. Terkadang bermain ke rumah Dono karena ada urusan dengan Ibu Dono berkenaan dengan urusan arisan sama Ibu Wulan. Dono pun tetap biasa menghadapi Wulan. Kadang rasa di dalam hati Wulan muncul ...ingin dekat Dono. Maka Wulan mendekati Dono menunjukkan pesona kecantikannya.

Tetap Dono tidak menggrubisnya dan sampai Wulan berkata "Dono bodoh....."

Dono terkejut perkata itu. Wulan meninggalkan rumah Dono karena urusan dengan Ibu Dono beres berkenaan dengan arisan dengan Ibu Wulan. Ibu Dono pun mendengar perkata Wulan yang jengkel sama Dono.

"Nak....kamu tidak peka dengan perasaan cewek," kata Ibu Dono.

"Maksud Ibu...apa? Jangan-jangan maksudnya...Wulan," kata Dono.

Dono yang sadar langsung mengejar Wulan dan memanggil nama Wulan dengan berteriak. Wulan tetap saja berjalan karena jengkel. Dono pun berhasil mengejar Wulan.

"Wulan," kata Dono yang masih mengatur nafas dulu.

"Dono...bodoh," kata Wulan.

"Bodoh...amat di bilang bodoh....yang penting saya tahu....Wulan suka sama saya," kata Dono.

"Iya, tapi saya...ingin  Dono...menyatakan cinta ke saya ke sekian kalinya," kata Wulan.

"Ok..tidak ada masalah. 

Wulan....saya..cinta kamu," kata Dono.

"Saya...juga," jawab Wulan.

Dono dan Wulan berpelukkan tanda jadian. Semenjak itu Wulan resmi pacaran. Pada akhirnya Dono sibuk pacaran sama Wulan dan mengabaikan Kasino dan Indro. Sebagai teman yang baik tidak jadi masalah Kasino dan Indro dengan kesibukan Dono yang baru.


Karya : No

Sunday, July 28, 2019

WAKTUNNYA BERKUMPUL


Dono memandang langit yang cerah sambi memainkan benang di tarik dan di ulur. Layang-layang terbang tinggi sekali. Dono ceria memainkan layangannya. Indro baru saja selesai dari urusannya dengan Kasino sambil membawa 2 plastik es dugan...yang satu di minum Indro yang satu lagi di berikan ke Dono yang sedang asik main layang-layang.

Dono pun minum es dugannya, lalu benang layang-layang di berikan Indro untuk mengendalikan layang-layang agar tetap melayang di udara. 

"Santai....dan segar," kata Dono sambil menikmati es dugannya.

"Don....saya mau nanya sesuatu?" kata Indro.

"Nanya...apa?" saut Dono.

"Ada....Film Kamen Raider terbaru...apa tanggapan kamu?" tanya Indro.

"Bagus....ceritanya," jawab Dono.

"Bagus toh. Gimana...dengan Film..Gundala?" kata Indro.

"Yang...lama atau yang baru?" Dono bertanya.

"Kedua-duanya!" kata Indro.

"Gundala Putra Petir...yang lawas atau lama....sebenarnya bagus di zamannya. Sedangkan Gundala.....yang baru...kalau di lihat...sih....bagus. Karena saya anak negeri..
maka saya harus menghargai karya anak negeri. Kalau dunia industri Film maju.....di Indonesia....maka akan mengurangi pengangguran," kata Dono.

"Kok sampe ke sektor situ Don?" tanya Indro.

"Ya...gimana..lagi...pasti ke situ. Urusannya menciptakan dan menjualnya ke pasar. Pada akhirnya....pasar juga menilai juga....berhasil atau tidak Film yang di produksi....," kata Dono.

"Kalau...gitu saya...cintai karya anak negeri. Agar...dunia industri Film di Indonesia maju dan sejajar dengan Hollywood," kata Indro.

"Seharus...nya begitu," saut Dono.

Dono dan Indro main layang-layang sampai sore hari, lalu layang-layang di turunkan oleh Dono di bantu Indro menggulung benang. Setelah itu baru deh pulang. Sampai di rumah duduk di teras depan rumah si Dono sedang Indro masuk ke dalam rumah dan mengambil gitar mulailah di mainkan di teras rumah. Dono dan Indro bernyanyi bersama dengan menyanyikan syair lagu.

Isi syair lagu yang dinyanyikan Dono dan Indro :

"Ku terbiasa
Tersenyum tenang walau
Aargh.....hatiku mena.....ngis
Kaulah ceri....ta
Tertulis dengan ......pasti
Sela....manya.....dalam pikiranku

Lupakan semua
Tinggalkan ini
Ku kan tenang
dan kau kan pergi

Berjalanlah walau habis te...rang
Ambil ca...haya cinta kute...rangi jalanmu
Di antara be....ribu......lainnya
Kau tetap ...kau tetap
Kau tetap.....benderang
.........O...oo"

Sampai syair lagu selesai dinyanyikan. Dono masuk ke dalam rumah untuk makan karena laper.....gara-gara main layangan seharian di hari libur tepatnya hari minggu. Indro pun ikutan juga masuk ke dalam rumah karena perutnya juga bunyi tanda laper. Gitar di taruh Indro di tempat biasa setelah di mainkan.

Dono pun masak dan bantu Indro agar cepat matang. Keduanya membagi tugas dalam memasak dengan baik. Tak memakan waktu lama masakan jadi...mateng semuanya. Dono dan Indro menyantap masakan yang enak tersebut walau hanya ala kadarnya seperti sambel terasi, ikan asin, tumis sawi. 

Keduanya menikmatinya makan tersebut sampai perut kenyang. Baru setelah itu di beresin semuanya agar terlihat semuanya bersih dan rapih. Baru Dono menyetel Tv di ruang tengah dan Indro ikut juga nonton Tv.

Dengan asik Dono dan Indro menonton acara sinetron yang di tayangkan salah satu chenel Tv. Sampai Indro bertanya ke Dono "Apa pendapat kamu dengan perkembangan....sepak bola di Indonesia dan juga jenis olah raga yang lain?".

"Bagus....tertanganin dengan baik. Karena...ada hasilnya....yaitu Prestasi yang gemilang...alias Juara olah raga namanya Bintang olah raga," kata Dono.

"Sama...gak kedudukannya dengan pemenang dalam lomba menyanyi," tanya Indro.

"Sama....aja. Tetap juga Bintang juga di tempat kerjaan yang di gelutin. Tapi...kalau menyanyikan jadi sorotan lebih tinggi karena...berkaitan dengan menghibur manusia....jadinya populer di masyarakat. Tetap saja pekerjaan yang harus di garis bawahin.....tetap kerja keras mencapai puncak karier dan bertanggungjawab. Maka itulah jata orang manis ya...belum tentu manis..., kata orang pahit belum tentu baik. Berarti hidup ada manis dan getir saling melengkapi," penjelasan Dono.

"Berarti kesimpulannya ada enaknya ada juga tidak enaknya. Seimbang," tambahan Indro.

Dono fokus lagi nonton sinetron begitu juga Indro dengan tenang banget. Kasino pun pulang ke rumah setelah menyelesaikan dari kerjaannya dan juga ikut nonton Tv bersama Dono dan Indro dengan penuh ketenangan. Karena ketiganya pun tahu tidak perlu mencari hiburan seperti zaman dulu yang harus pergi ke sana dan ke sini. Cukup duduk dengan baik di rumah.....langsung milih chenel Tv dan menentukan acara yang di tonton.


Karya : No

LIBURAN KE PANTAI

Di pinggir pantai yang indah sekali dengan pemandangan alam yang luar biasa dan sejuknya angin berhembus. Indro duduk di bawah tenda dan beralaskan tikar sambil main gitar dan menyanyikan sebuah syair lagu.

Isi syair yang di nyanyikan Indro :

"Cobalah untuk menduakan aku
Dan kau kan rasakan setianya diriku
Cobalah untuk mendustai aku
Dan kau kan mengerti kejujuran hatiku

Dan bila nanti kaupun tahu
Ku bukan terbaik untukmu
Lepaskan aku.....
Lupakan aku....
Dan jangan pernah engkau ragu
Cobalah untuk meragukan aku
Dan kau kan pahami ketulusan cintaku
Cobalah untuk menjauhi aku
Dan kau kan resapi kau dekat di hatiku

Dan bila nanti kaupun tahu
Ku bukan terbaik untukmu
Lepaskan aku....
Jangan pernah ragu....
Dan jika esok kaupun tahu
Aku yang terbaik untukmu
Cintai aku....
Sayangi aku.....
Seperti ku menyayangimu....."

Setelah bermain gitar dan bernyanyi Indro di panggil Dono dengan teriakan "Indro....ayo berenang!".

"Iya...Don....," saut Indro.

Indro langsung membuka kaosnya menuju laut yang tenang. Bermain air laut Indro dan Dono dengan kegembiraan. Kasino lagi asik makan ayam bakar yang di masaknya sendiri dan melihat Dono dan Indro bermain dan berenang di laut dengan kegembiraan.

"Dasar....anak kecil," celoteh Kasino.

Selfi pun dateng duduk bersama Kasino untuk makan ayam bakar yang enak. Dan Selfi pun memuji masakan Kasino "Abang....masakan mu enak."

"Enak...kan...ada kamu," kata Kasino.

"Bisa....aja," saut Selfi.

Selfi pun meninggalkan Kasino karena  di panggil oleh Putri. Segera Selfi menghampiri Putri. Kasino pun memaklumi kebiasaan Selfi yang senengnya ngumpul sama teman dari pada sama pacar. Kasino tetap santai makan ayam bakar buatannya.

Indro pun istirahat dari berenang di laut dan duduk bersama Kasino sekalian makan ayam bakar.

"Oh...Kasino...ngomong Selfi kemana bukannya tadi ngobrol sama kamu?" tanya Indro.

"Biasa...urusan cewek. Ngumpul sama Putri dan Aulia. Kan kamu ajak mereka...untuk liburan ke pantai....sama kita. Tapi kenapa tidak....mengajak Rara juga?" kata Kasino.

"Rara.....sibuk ada urusan keluarga...katanya," kata Indro.

"Kenapa kamu....gak ngajak..
Saskia pacar kamu....Indro?" tanya Kasino.

"Kalau...urusan...itu....sih. Saskia....ya," kata Indro yang berpikir panjang.

"Bertengkar...Indro," Kasino yang langsung menyambung omongan Indro.

"Bisa....di bilang begitu. Abisnya....saya yang salah...sih.Terlalu akrab dengan cewek alias temenan....tapi tidak mikirkan perasaan Saskia. Jadinya cemburu buta. Mau....gimana lagi...kalau cewek udah marah. Jadi saya diam...aja. Takut......!!!!" penjelasan Indro.

"Takut....di putusin. Kalau di putusin bisa cari lain...masih banyak kan...cewek....lebih baik dari Saskia," kata Kasino sekalian memberi saran.

"Waduh....itu...mah. Bener-bener patah hati. Masalahnya....sepele..kok jadi besar," saut Indro.

"Ketahuan....tidak bisa kelain hati. Cinta mati...sama Saskia," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Dono pun berhenti dari main dan berenang di laut segera duduk bersama Indro dan Kasino sekalian makan ayam bakar dan ngobrol tentang banyak hal. Sampai-sampai Indro pun bicara Dono "Apa tanggapan kamu dengan penampilan Rara, Rani, Ical....pertandingan musik dangdut?"

"Kaya...gak...ada topik lain...Indro," kata Dono.

"Bener....Indro kaya gak...ada topik lain...untuk di bicarakan," saut Kasino.

"Ada...banyak sih..topik. Masalah Pemerintahan?!" kata Indro.

"Masalah....berat lagi. Kaya orang pemerintahan...aja. Cuma rakyat kecil...kita..ini. Jadi biasa aja. Ok...saya..jawab...Netral....untuk urusan ajang musik dangdut," tegas Dono.

"Netral...gak seru," kata Indro.

"Coba..kamu minta tanggapan Kasino!" saran Dono.

"Oh..iya..bener...gimana Kasino?!" kata Indro.

"Tanggapan saya. Baiklah. Sebenernya bagus aja bagi penilaian masyarakat awam seperti kita yang kurang mengerti musik, tapi kalau di pelajari dengan baik....jadi paham dengan musik. Para peserta yang bertanding musik dangdut. Kan...di nilai oleh Juri...sebagai perwakilan masyarakat. Itu saja sudah cukup. Masalahnya....di sini Juri adil atau gak? Jujur atau enggak. Maksudnya...saat pemberian nilai pada peserta....bener-bener di perhitungkan dengan cermat atau enggak? Karena ada pemberian nilai 100 poin....padahal nilai tersebut nilai sempurna pencapaian alias nama lainnya nilai Guru. Maka perlu di bagi beberapa tahapan. Yang pertama vokal dari pencapaian not tinggi dan rendahnya. Ke dua syair lagu...yang dinyanyikan dengan baik dan benar....sesuai dengan syair lagu yang di sepakatin atau di lombakan. Dan terakhir....ini penting......ritme dari pola menyanyi dari penyanyi di iringi musik.....sesuai atau tidak. Kalau ini terpenuhilah...nilai 100 itu. Pada akhirnya Juri bertanya seperti ini "Apa kamu mengerti kamu mendapatkan...nilai 100". Peserta yang mendapat nilai 100 harus ini harus bisa menerangkan pencapaiannya. Maka itu nilai sempurna...itu sama aja nilai seorang Guru. Jadi...peserta tersebut bisa membimbing dirinya dan orang lain. Juri pun akan di tanya sama Host seperti ini "Apa...benar penjelasan dari peserta yang mencapai nilai 100?". Maka...Juri...akan menjawab seperti..ini "Iya...benar. Karena peserta tersebut berhasil mencapainya dan tahu kelebihan dari dirinya dan kekurangan dari dirinya," penjelasan Kasino panjang lebar.

"Berarti....cukup bagus aja berarti penilainya bagi...orang awam. Kalau...tahu banyak...sih...seperti Juri...sih...harus kompetenlah..hasilnya," kata Indro.

"Kan...hasilnya lebih baik...Netral. Karena cuma masyarakat awam...bukan Juri. Toh....untuk nilai yang berikutnya....vokal berkarakter...itu...nilai jual tinggi. Banyak orang pandai menyanyi, tapi tidak bisa jadi penyanyi yang terkenal....alasannya....paling utama vokal yang berkarakter, penampilan atau gaya dan terakhir keberuntungan bagi yang terjun di dunia musik. Kalau di kontrafersiin...seorang penyanyi..untuk terkenal lewat jaringan apa pun? Kalau gak ada keberuntungan...untuk terkenal...ya..gak terkenal juga. Tetap kunci...suksesnya...kerja keras dan waktu," kata Dono yang mencoba menerangkan alasannya.

"Pada...akhirnya...tetap kerja keras dan waktu. Untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan. Menggapainya susah payah mempertahankannya juga susah payah," tambahan Indro untuk penjelasan Dono.

"Harus bisa bertahan...segala ujian...kunci sukses sampai puncak keberhasilan," tegas Kasino.

"Udahlah..ngobrolnya.....main lagi," kata Dono.

"Main air laut," kata Indro.

"Ok...saya ikutan," kata Kasino.

Dono dan Indro berlari ke laut untuk berenang dan Kasino buka baju kaos dulu baru deng berenang ke laut bermain bermain bersama teman-temannya dengan penuh kegembiraan. Selfi, Aulia dan Putri sibuk jalan-jalan di pinggir pantai sambil foto-foto untuk moment kenangan bersama.


Karya : No

JANGAN PERNAH BERSELINGKUH

Indro sedang asik mendengarkan radio tentang berita yang lagi treding topik di ruang tengah. Seperti biasa Dono sedang main gitar dan bernyanyi di teras depan rumah.

Isi syair lagu di nyanyikan Dono :

".....Jangan kau dustai aku
Jangan ku sakiti aku
Bila kau cinta pa....daku
.....Jangan kau boho...ngi aku
Jangan lukai aku
Bila kau sayang padaku

...Tanpa ku tahu salahku
Tanpa ku tahu dosa....ku
Kau berbuat sema.....umu
.....Jangan pernah kau selingkuh
Jangan pernah kau men....dua
Bila kau memang cinta...ku
.....O...hooo...o...hoooo
....O...hooo...o....hoooo
....O...hooo...o....hoooo
...Jangan kau dekati aku
Jangan kau merayu aku
Bila kau terus be.....gitu
....Buanglah sifat burukmu
Buang semu.....a e....gomu
Karena ku tak suka itu"

Sampai syair lagu selesai di nyanyikan Dono. Indro pun duduk di sebelah Dono sambil membawa radio tuanya. Dono pun terdiam dan ikut mendengarkan juga. Indro mulai mengecil volume radionya. 

"Sama aja beritanya.....di radio, Tv dan koran.....," celoteh Indro.

"Jelas...sama Indro. Pokok permasalahannya....yang di beritakan lagi treding topik. Paling yang beda ada pola di beritakan dari berita tersebut agar menjadi kontrafersi. Sampai di masyarakat pun....berita pun jadinya beruba-ubah. Tetap satu pokok permasalahannya. Ya....setiap hari itu-itu saja sampai satu minggu dan juga bisa lebih.....hampir sebulan malah lebih juga dari sebulan berita yang di beritakan," kata Dono.

"Jadi...monoton dong," saut Indro.

"Berseri.....terus menerus kaya sinetron. Mereka yang bekerja di radio, Tv dan koran di tuntut bisa mengolah data yang telah di konsep segera di publikasikan. Cuma itu saja," kata Dono.

"Konsep...toh. Jadi benar kalau ada kenalan saya seorang Dosen di Unversitas dan sekaligus kerja di media Tv lokal. Dia pun di bekerja sesuai program kerja yang di sepakati. Pada akhirnya saya tonton hasil kerjanya....yang bagus tapi lama-lama monoton alias tidak perkembangan program kerja. Kalau di tanya baik-baik "Kenapa gak buat program baru?", Dia langsung menjawab "Bukan gak mau membuat program baru. Biaya produksi program baru kan di perhitungkan. Kalau ada pihak yang mau buat acara....saya langsung siap aja". Baru saya...mengerti Don....bahwa....susah juga untuk meningkatkan reting tontonan di Tv lokal....jadinya monoton alias terbentur biaya produksi...acara yang di buat," kata Indro.

"Maka...itu. Banyak orang yang bekerja di media harus dekat orang yang berkepentingan....jadi bisa mendapat hasil yang lebih baik...yaitu uang alias keuntungan," tambah Dono.

"Berarti sama aja dengan pola orang yang bekerja di Tv Ibukota yang bonafit dalam produksi program acara terus menerus alias baru gitu," kata Indro.

"Sama...aja. Cuma kreatifitaslah...yang menciptakan daya tariknya...maju gaknya dari produksi program acara Tv," tambahan Dono.

"Ya....udahlah. Saya mau dengerin radio lagi di kamar biar lebih asik....sudah waktunya musik dangdutan," kata Indro.

"Terserah kamu...Indro," saut Dono.

Indro pun masuk ke dalam rumah sambil membawa radio tua ke kamar dan membesarkan volume di radio dan asik mendengarkan musik dangdutan. Dono dapet telpon urusan kerjaan jadi segera berangkat, sebelumnya gitar di taruh dulu di meja di ruang tamu. Dono pun berangkat ke tempat kerjanya dengan motor bututnya dengan membawa hati-hati banget.

Tiba-tiba Indro mengecilkan volume radionya dan berkata "Kalau gak salah Dono...nyanyiin temanya...'Jangan pernah selingkuh'. Apa...Dono ada masalah dengan urusannya percintaannya? Ah..mana mungkin. Paling iseng aje....nyanyiin lagu tema Jangan pernah selingkuh."

Indro kembali membesarkan volume radio dan asik mendengarkan lagu dangdutan yang dinyanyikan Sule.


Karya : No

Friday, July 26, 2019

DIBAlIK AWAN

Sore hari yang cerah sekali. Dono duduk di bawah pohon sambil menatap langit.

"Aku terkenang masa lalu..," kata Dono.

Dono terus bersantai di bawah pohon sambil membaca bukunya. Tiba-tiba Dono teringat sesuatu yang membuatnya resah yaitu sebuah janji dengan temannya, tapi di pikirkan dua kali malah memilih menggagalkan pertemuan tersebut karena Dono punya pikiran yang jauh kedepan lagi dab berkata "Pasti masalah".

Dono memilih jalan terbaik untuk mengirim pesan singkat ke temannya lewat Hp dengan tujuan menggagalkan pertemuan tersebut. Sang teman pun menerima pesan dari Dono dari Hpnya dan di bales dengan baik dan memaklumi keadaan Dono.

Pesan di terima dengan balesan yang baik membuat Dono tenang. Lalu Dono beranjak dari duduknya dan segera bergerak menuju pulang ke rumah. Dengan berjalan kaki menuju rumah dan akhirnya sampai juga. Segera menaruh buku di meja dan Dono mengambil gitar di meja dan segera memainkannya sambil menyanyikan sebuah syair lagu.

Isi syair lagu di nyanyikan Dono :

Ku tak selalu berdiri
Terkadang hi...dup memilukan
Jangan yang ku lalui
Untuk seke...dar bercerita
Pegang tangan ku ini
Dan rasakan yang ku derita
Apa yang ku.....berikan
Tak pernah jadi kehidupan
Semua yang ku....inginkan
Menjauh da...ri...kehidupan

Tempat ku meli....hat di balik a....wan
Aku melihat.....di balik hu...jan
Tempat ku terdi....am....tempat bertahan
Aku terdiam....di balik hujan

Pegang tangan ku ini
Dan rasakan yang ku derita
Genggam tanganku ini
Genggam perihnya kehidupan

Selesai menyanyikan syair lagu...Dono teringat ia...belum masak untuk makan malem. Segera menaruh gitar di kursi dan langsung bergerak menuju ke dapur untuk memasak. Dari kulkas Dono mengeluarkan bahan-bahan hendak ia....masak. Dengan penuh ketelitian dan kesabaran jadilah masakan yang dibuat Dono yaitu tumis kangkung, tempe goreng dan sambel. Sedangkan nasi di masak pake macigcom. Lalu semua masakan Dono di segera di santap di meja makan.

Indro dan Kasino baru pulang dari urusan mereka berdua, langsung ikut makan malem bersama Dono. Ketiganya sambil bercerita tentang kegiatan mereka hari ini. Indro penasaran sesuatu langsung bertanya ke Dono yang lebih pribadi. Dono...seperti biasanya open aja...agar bisa saling memberikan pemahaman. Kasino dengerin pembicaraan kedua temannya sambil menikmati makan buatan Dono.

Pola pembicaraan menjurus ke sebuah nama Selfi. Kasino agak sedikit ingin tahu aja tentang Selfi cewek yang sedang di dekatinnya. Eee ternyata yang di bicarakan adalah Selfi yang lain. Kasino sedikit lega dan berkata dalam hatinya "Nama boleh sama tapi orangnya beda". Ketiganya menyelesaikan makan malam dan langsung di bereskan semuanya.

*** 

Dono pun duduk di ruang tengah untuk menonton Tv dan mencari acara yang menarik untuk di tonton. Indro masih sibuk mengetik di kamarnya karena ada urusan pekerjaannya yang belum selesai. Kasino setelah dari kamarnya langsung duduk bersama Dono....untuk nonton Tv.

Dono pun bertanya ke Kasino tentang Selfi "Sejauh mana hubungan kamu dengan Selfi......Kas?".

"Sejauh.......hati saya sudah di terima Selfi," jawab Kasino.

"Jadi....sudah....jadian...toh," kata Dono.

"Ya.....begitulah. Karena....saya...memang meminta kepastian hubungan dari Selfi. Berdasarkan info yang saya.....dapetkan...Selfi menyukai seseorang, tapi dari dulu tidak pernah di tanggapin oleh orang tersebut. Harapan sih jelas banget saya bisa kalah. Karena cinta pertama Selfi....yang membuat ia bertahan pada orang tersebut," cerita Kasino.

"Oh....jadi....kesimpulannya...'Kepastian' kaya lagu....dinyanyikan...Selfi penyanyi dangdut saat ajang lomba musik dangdut," kata Dono.

"Ya....memang benarkan....cinta butuh...kepastian....agar mudah menjalankannya," saut Kasino membenarkan omongan Dono.

Dono tidak lagi membicarakan tentang cinta Kasino....lebih baik nonton Tv. Kasino berajak dari duduk karena teringat ada kerjaan yang belum beres dan langsung masuk kamar untuk mengumpulkan data-data yang di simpan di leptopnya.

Dono tetap asik menonton sampai terbawa suasana acara yang di tontonnya tentang 'Kehidupan di alam'. Dono mulai melamun di pikirannya bahwa dirinya berdiri melayang di udara melihat semua dengan jelas. Di balik awan yang lembut kaya kapas Dono serasa seperti....seorang Dewa. Lamunan Dono pun berakhir di tepuk oleh Indro dan duduk di sebelah Dono.

"Don....nonton apa melamun?" tanya Indro.

"Ah....saya terbawa suasana....," jawab Dono.

"Sejauh mana lamunan mu Don?" tanya Indro lagi.

"Saya merasa di balik awan melihat semuanya....seperti....seorang Dewa," cerita Dono.

"Hayalan terlalu tinggi. Ya...udah..saya ganti aja chenel Tvnya," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro mengganti chenel Tv dan mendapatkan acara 'Ini talk show' yang dapat membuatnya tertawa.

"Kok....acaranya Sule dan Andre?" tanya Dono.

"Lucu.....banget," jawab Indro.

"Lucunya dimana?" tanya Dono.

"Andre....selalu mengkaitkan dengan nostalgilanya....saat Band Stingky dan selalu menyanyikan lagu....'Mungkinkah' dan Sule.....ada aja kreatif untuk membuat lawakan yang menarik. Jadi....Andre dan Sule saling melengkapi....saat melawak dari kekebihan mereka berdua....ya....jelas lucu....," penjelasan Indro.

"Oh...begitu. Ya...saya....tidak mau membohongin diri saya. Saya akui ....ya...lucu...sih," Dono yang mempertegas omongan Indro.

Dono dan Indro nonton acara lawak dengan baik sampai tertawa dengan ulah Andre, Sule, dan yang lainnya......membuat acara lawak jadi hidup dan penuh arti....jadinya lucu.


Karya : No

RAHASIA CINTA

Dono asik duduk di ruang tamu sambil membaca novel. Indro pun duduk bersama Dono setelah nyuci dan menjemur pakaian.

"Capeknya....," kata Indro.

"Capek  dari apa sih Dono?" tanya Dono yang selesai membaca buku novel.

"Capek..dari nyuci. Banyak pakaian kotor," kata Indro.

"Kenapa gak di londri saja.....," saran Dono.

"Telat...Dono...sudah saya ..cuci sampai bersih dan sudah di jemur....ya tinggal nunggu kering baru deh di gosok dan lipat rapih," penjelasan Indro.

"Lama-lama jadi cewek. Tapi itu sih gak apa-apa namanya anak bujang. Saya ingin nanya sesuatu tentang cewek dan butuh masukan dari kamu," kata Dono.

"Jangan..masih urusannya dengan Rara.....ya Dono?"

"Ya..Indro."

"Kalau urusan..Rara..ya..orang tuanya yang lebih tahu. Bukan saya. Kamu salah nanya orang untuk mencari rahasia Rara...Don."

"Kalau nanya sama orang tuanya itu gampang. Tapi persoalannya dari sudut pandang yang lain. Tanggapan kamu..Indro."

"Tanggapan..saya. Kalau begitu..cerita..Don."

"Cewek...itu kalau di sukai cowok berarti laku....kan. Walau pun gak jadi pasangan hidupnya..ya..Indro?"

"Sebenarnya memang bener..cewek itu laku. Bahwa dia ada yang menyukainya. Walau tidak jadi pasangan hidup. Tapi keinginan cewek ingin mendapatkan pasangan hidup. Walau sama aja polanya. Pilih-pilih pasangan. Cewek cantik milih yang cowok ganteng. Cewek yang standarisasi alias jelek...sih....sama milih...cowok ganteng....gitu..., kalau bisa yang kaya raya atau tajir....gitu. Ya..untuk meningkatkan taraf hidup..agar gak jadi orang miskin. Maka kadang urusan cinta..itu lebih cenderung cinta buta, cinta kepura-puraan atau cinta yang membohongi dirinya."

"Jadi jatuhnya. Asal comot jadi atau milih..ini kalau di sisi kecenderungan sesuai pemahaman kamu Indro."

"Kalau..itu..sih. Keadaan yang menentukan hubungan manusia jadi dengan kata akhir cinta. Itu saja....sih Don."

"Kalau..begitu sih....urusan saya dengan Rara harus di Ikhlaskan. Benar-benar di Ikhlaskan..lebih baik. Ya..benar. Jadi saya harus memilih Wulan jadi nomor satu bukan ke dua atau seterusnya."

"Ya.iya...lah. Sama..aja cewek mana pun yang kamu pilih jadi pasangan hidup. Mau cantik atau jelek sekalipun tetap cewek. Masalah apa kamu bisa mencintainya setiap saat demi kelahiran baru yang di berikan banyak cinta.....Don."

"Maksud..mu anak...Indro?"

"Iya..lah....anak. Semua dasar cinta pada akhirnya cinta..lah terlahir..anak. Tapi ya..di jagalah anak....dengan baik dan berikan cinta yang luar biasa..ya Don."

"Jadi....benar..buku novel..ini. Endingnya juga anak," kata Dono.

"Jadi..kamu mengajak saya ngobrol untuk....mengetahui pendapat..saya dan sesuaikan dengan buku yang kamu baca Dono," kata Indro.

"Iya..Indro. Sudah...lah. Sebelum dan sesudahnya terima kasih. Saya mau main ke rumah Rara," kata Dono.

"Sama-sama. Loh..kok Rara..bukan Wulan?" kata Indro.

"Wulan itu hanya masa lampau di ambil oleh penulis...aslinya kenyataannya telah meninggal dunia karena sakit. Sedangkan yang benar untuk penulis masa depannya adalah Rara. Dunia tulisan ada rahasia perasaan seorang penulis...Indro."

"Saya.sudah tahu..endingnya. Jika waktu di bisa berubah. Penulis ...lebih baik bersama Wulan bukan bersama Rara. Tapi..karena Wulan tidak ada dan jadi kenangan hidup di dalam diri penulis. Maka Rara..lah..pengganti yang pantas jadi pasangan penulis. Benar-benar..hidup sangat ironis..tapi nyata dalam perjalanan hidup penulis." kata Indro.

"Yo.i. Asalamualaikum," salam Dono.

"Waalaikum salam." jawab Indro.

Dono keluar dari rumah dan pergi main ke rumah Rara. Sedangkan Indro mulai mengambil leptop di kamar dan mulai mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan.


Karya: No

HERCULES DAN ANJING NERAKA

Hercules adalah salah satu kisah yang melegenda di antara kisah-kisah kerajaan yunani kuno. Hercules di ceritakan sebagai manusia peranakan Dewa Zeus. Ibunya adalahseorang manusia sedangkan ayahnya adalah pimpinan dari para Dewa, yaitu Dewa petir Zeus.Walupun Hercules lahir sebagai manusia,dia juga mewarisi kekuatan para Dewa karena darah keturunan ayahnya, dia mempunyai kelebihan yaitu mempunyai kekuatan yang sangat besar diatas manusia normal.

Karena kesalahanya di masa lalu, Hercules di hukum para Dewa untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh raja Eurytheus, yaitu pamanya sendiri.

Raja Eurytheus sangat membenci Hercules karena takut Hercules akan merebut tahtanya. Maka raja Euretheus memanfaatkan hukuman Hercules dengan memberi.....nya tugas-tugas yang sangat berat dan berbahaya, dengan harapan Hercules akan binasa.

Tapi raja Eurytheus harus selalu menelan kekecewaan, sudah 9 tugas yang di laksanakan Hercules semua berhasildengan baik.
Dari menangkap babi hutan Erymanthus yang berukuran raksasa dan hobi memakan manusia. Menangkap ceryneia rusa bertanduk emas dan berkuku perak yang dapat lari secepat angin.

Mengusir burung raksasa yang memiliki paruh, sayap, serta bulu dari tembaga yang tajam seperti anak panah.

Danmasih banyak petualangan yang telah di lalui Hercules, hingga pada ahirnya tinggal satu tugas terahir.

"Hercules keponakan ku, kau telah berhasilmemenuhi semua permintaan.....ku. Ikat pinggang Hyppolita dan apel emas jupiter yang di jaga oleh para Hesperides pun telah berhasil kau persembahkan pada ku. Sekarang tinggal tugas terahir dari ku yang harus kau lakukan..," kata raja Eurytheus pada Hercules.

"Sekarang tugas apa yang harus aku lakukan paman?" tanya Hercules.

"Aku ingin sekali melihat anjing penjaga gerbang neraka, Cerberus yang di miliki pluto.
Aku ingin kau menangkap dan membawa anjing cerberus itu dan membawanya ke hadapan ku," kata Eurytheus. Dia tahu bahwa ini adalah tugas yang sangat mustahil dan Hercules pasti akan binasa.

Sedang Cerberus sendiri adalah anjing raksasa berkepala tiga dan dapat menyemburkan api, jika satu kepala di potong maka akan tumbuh dua kepala dari bekas potongan tadi. Maka tak heran jika anjing ini layak di jadikan penjaga gerbang neraka, kerajaan Dewa Pluto.

Tapi Hercules menyanggupi permintaan pamanya yang mustahil ini. Hercules pun pergi ke kerajaan Dewa Pluto untuk meminta izin meminjam dan membawa Cerberus bersamanya. Karena tak pantas tentunya jika dia mengambil peliharaan seorang dewa tanpa meminta izin, itu adalah suatu hal yang sangat lancang.

Karena sikap Hercules yang rendah hati, Dewa Pluto pun memberi izin pada Hercules.
Tapi syaratnya Hercules harus menangkapnya sendiri tanpa membawa senjata apapun alias tangan kosong. Dan Hercules menyanggupinya.

Hercules pun pergi menuju gerbang neraka di mana ciberus berada. Pertarungan sengit terjadi. Ciberus yang berukuran raksasa dan selalu menyemburkan lidah api membuat Hercules kualahan, apa lagi dia harus melawanya dengan tangan kosong.

Hingga pada suatu waktu Hercules dapat melompat menaiki punggung Cerberus dan menangkap pangkal leher ketiga kapala Cerberus, tentu saja cerberus meronta dan berusaha melepaskan diri.
Tapi cengkeraman Hercules yang sangat kuatmembuat perlawanan Cerberus sia-sia dan ahirnya menyerah pada Hercules.
Lalu Cerberus pun mengikuti Hercules dengan patuh dan pergi menghadap raja Eurytheus.
Melihat Cerberus yang datang bersama Hercules, raja Eurytheus pun menjadi sangat ketakutan dan bersembunyi di balik kursi tahtanya.

"Bawa pergi binatang itu hercules..!! Pergi lah..kini kau bebas,tugas mu telah usai. Segera singkirkan binatang menyeramkan itu dari hadapan ku..!!" teriak raja Eurytheus ketakutan.

Akhirnya tugas Hercules pun usai, dia mengembalikan cerberus pada Dewa Pluto.
Kemudian setelah itu Hercules pergi mengembara, berkeliling dunia melakukan petualangan-petualangan yang mengagumkan dan menyelamatkan siapa pun yang butuh pertolongan...

PATAH HATI

Indro lagi asik main gitar di ruang tamu dan menyanyikan syair lagu.

Isi syair lagu yang di nyanyikan Indro :

"...Kau sering pergi tinggalkan aku
....Ku juga suka meninggalkanmu
....Lama-lama kamu dan kau menjauh

Hati bagai air dan api yang tak bisa menyatu
Akhirnya cinta putus lagi

Mencari cari cinta yang pasti
....Mungkin tak semudah yang kau alami
....Cinta sejati datang dan pergi

Cinta bisa ke mana saja yang mungkin dia sukai
Yang di tinggalkan patah hati

Bukannya aku tak takut mati
Hanya karena sering patah hati
Yang aku takut bila patah hati
Engkau nekad lalu bunuh diri

wouooo.....yeye...hii
wouooo.....oohh...ohh..o.."

Indro menyelesaikan nyanyiannya. Dono baru pulang dari urusan kerjaannya dan mengucap salam masuk rumah "Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Indro.

Dono duduk langsung di sofa.

"Capek bener....hari ini," kata Dono.

"Dono.....kaya...orang kerja rodi...aja....sampe ngeluh...seperti itu," kata Indro.

"Ya....begitulah....kenyataannya......
saya....dapet kerjaan tambahan. Lumayan hasilnya...sih," kata Dono.

"Kalau....puas hasilnya dari kerjaan...itu...mah baguslah....jadi pekerjaan yang kamu kerjaan seimbang dengan hasilnya," kata Indro.

"Yo...i...., oh...iya ngomong-ngomong tumben...nyanyi lagu patah hati dari Radja....? Atau...jangan-jangan lagi patah hati...ya...? Di tinggal menikah....sama Saskia.....ya....karena cinta di tolak....makanya tenda biru di depan rumah Saskia terpasang di tambah janur kuning....lagi?" kata Dono.

"Iya....Dono....saya gagal mendapatkan....Saskia. Malah....milih..si...Tejo.....orang kampung yang kaya raya karena Bapaknya...punya usaha...minyak wangi cap nyongyong," kata Indro hampir mengeluarkan air mata.

"Saya....sedih..juga dengernya Indro....sebagai...temen....turut berduka cita....atas kepergian Saskia," kata Dono.

"Tunggu....dulu....apa saya gak salah...denger....Don. Turut berduka cita.....kayanya maksudnya...Saskia meninggal dunia. Padahal.....kan enggak," kata Indro.

"Saskia....gak meninggal. Cuma....kamu...bohong....patah hati...karena cinta...kamu di tolak Saskia," kata Dono.

"Kan...cuma...becanda. Eee..malah di patahin...ceritanya....gak seru...main...bohong-bohongannya. Saya....cuma...iseng aja...nyanyi lagu...Patah Hati," kata Indro yang menjelaskan semuanya.

"Ya...saya sudah tahu kamu...Indro. Oh....iya ada makan gak saya laper?" tanya Dono.

"Ada...di meja makan. Saya...masak sayur asem, ikan asin dan sambel terasi yang saya ulek sendiri....yang pastinya enak deh," kata Indro.

"Kalau...gitu saya makan..dulu ah," kata Dono.

Dono pun beranjak dari dapur menuju meja makan ya...untuk makanlah. Sedangkan Indro menyetel Tv untuk menonton acara kesukaannya. Dengan asiknya Indro nonton Tv sampai terbawa suasana gitu.

"Oooo...ada penampilan...Rara toh...hari ini," kata Indro.

Indro tetap menyaksikan tontonannya dengan santai. Dono selesai makannya langsung duduk bersama Indro nonton Tv.

"Asik bener...nontonnya..
Indro sampai....terbawa suasana," kata Dono yang mengajak bicara Indro.

"Iya...Don...penampilan mereka bagus. Tapi saya mau tanya....apa pendapat kamu dengan penampilan mereka....yang lagi tanding musik dangdut?" tanya Indro.

"KDI....kan?!" jawab Dono.

"Bukan...D Star?" tegas Indro.

"Oh...acara yang kamu tonton...toh Indro. Saya..kirain...acara KDI. Ya...jawabnya...
Netral," kata Dono.

"Kok...Netral....jangan-jangan karena ada Rara...tampil..ya?" tanya Indro.

"Enggak...juga. Saya...ingin.....Netral aja," kata Dono.

"Atau....jangan-jangan...ada..Rani...yang salah satu tokoh yang kamu tulis di Blog Don...?" tanya..Indro.

"Enggak..juga. Cuma..ingin...Netral aja. Alasannya....saya....merasa ada yang ganjil...aja," kata Dono.

"Jangan-jangan....karena tulisan kamu tentang....Pendapat Dono...ya? Pastinya...kamu...resah. Karena biasanya....tujuan nulis Blog...kan mengungkapkan perasaan aja....dan lebih cenderung....Netral. Tapi...berpihak....kaya...membela...Selfi?" kata Indro.

"Ya....begitulah. Saya...merasa...ada rasa bersalah aja. Padahal...tulisn Blog yang di kaitkan ke artis itu hanya....sekedar permainan teka-teki aja. Agar lebih menarik aja. Contoh....saya menulis Dwi Persik cantik penampilannya...di acara D Star....alasannya...yang jujur ya...memuji aja. Tapi....yang bohong...nya nanti di kirain gombal alias mengambil hatinya. Padahal...itu...semua cuma teka-teki dalam tulisan mengungkapkan perasaan...aja," penjelasannya Dono.

"Pada...akhirnya...jujurkan..........
bahwa penampilan...Dwi Persik cantik di acara D star....bukan bohongan...kan niat tidak mengambil hati....hanya...memuji," Indro mempertegas omongan Dono.

"Ya...begitu..lah," saut Dono.

"Oh..iya...Dono kenapa kamu...tidak memberi pendapat...pada cowok...yang sedang bertanding di musik dangdut?" tanya Indro.

"Karena...eeee...karena. Agak...gimana muji....cowok...gitu ganjel di hati....," kata Dono.

"Kalau...begitu...sih..jawabannya...diperhitungkan....semua...yang kamu tulis....menjadi tokoh di dalam tulisan Blog kamu," kata Indro.

"Tepat...sekali. Rasa...gak enak gitu...artinya...saya...males berkomentar atau saya....males memasukkan dalam Blog saya....itu saja," penjelasan Dono.

"Bener-bener di perhitungkan....semuanya. Ah....sudah ngobrolnya. Nonton lagi...acara Tvnya," kata Indro.

"Iya," saut Indro.

Dono dan Indro asik nonton Tv yang acara berlangsung dengan baik. Tetap Dono bersifat....Netral dan tidak ingin berpendapat tentang penampilan para artis di Tv.


Karya : No

SULAP

Indro di suruh Dono duduk dengan baik di sofa untuk menonton pertunjukkan sulap Dono. Mulai Dono dengan sulap topinya. Indro malah ganggu permain sulapnya Dono dengan berkata "Dono topinya ada rahasia tersembunyikan."

"Iya....jangan di ungkapkan rahasianya....nanti saya gak jadi main sulap.... Diam!!!," kata Dono.

"Iya," saut Indro.

"Suttt," kata Dono sambil mengacungkan telunjuk ke mulutnya untuk memberi isyarat diam.

Indro langsung mengerti dan segera menutup mulut dengan kedua tangannya. Dono meletakkan topi di atas meja.

"Biasanya topi....sulap keluarnya kelinci. Tapi...kali..ini saya buat alternatif lain yang menyenangkan.....," kata Dono.

"Apa itu?" tanya Indro dan langsung menutup mulutnya pake dua tangannya.

"Yang...enak gitu," kata Dono.

"Saya....mau!!," saut Indro dan kembali menutup mulutnya dengan ke dua tangannya.

"Bayar...dulu!!!" kata Dono.

"Ini...mau main sulap apa jualan?" tanya Indro yang kesel.

"Sabar....becanda..... Ok saya...mulai. Kosentrasi. Saya ucapkan mantra. Eee...tapi sebelum itu saya taruh dulu kain...ini menutupi topi," kata Dono.

"Iya," saut Indro dan kembali menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Saya...baca mantra dengan juga tongkat yang saya pegang ini sebagai alat sihir....yang di gunakan di film Hary Potter. Agar lebih meyakinkan sulapnya.

"Bimsalabim.....jadi....sesuai keinginan saya," kata Dono.

"Haaaa.......!!!," kata Indro yang membuka mulut lebar-lebar.

"Husss....gak segitunya...kali...espresinya.....Indro," kata Dono.

"Dono...agar terlihat terpukau....sulau kamu..aja," kata Indro.

"Dorrrr," suara ledakan.

"Astafirohulazim....apa itu Dono....kok..ada ledakan mercon. Kalau begini mah....bukan sulap yang menyenangkan yang saya tonton....tapi...sulap yang bikin saya terkejut ....bisa serangan jantungan," kata Indro.

"Ya...itu..maksud...saya Indro ada sedikit kejutan," kata Dono.

Tongkat di pegang Dono mengeluarkan percikan kembang api.

"Hore....hebat Dono....tongkat sihirnya mengeluarkan percikan kembang api," pujian Indro sambil tepuk tangan.

"Bagus...kan. Saya buat sendiri...agar terlihat beneran," kata Dono.

"Hebat ..Don. Saya...salut dengan tongkat sihir kamu. Tapi ...ini...kan cuma kejutan yang biasa aja. Yang....bener-bener sulap dari topi ini..mana Don?" tanya Indro.

"Sabar....masih proses," kata Dono.

"Ok...,"saut Indro.

Dono menaruh tongkat sihirnya di meja. Lalu segera Dono membuka kain yang menutupi topi. Dono mulai mengambil sesuatu dari dalam topi.....segelas minum white coffee tarik malaka di berikan Indro.

"Silakan...di minum...Indro!" kata Dono.

"Ini...minuman untuk saya?" tanya Indro.

"Iya,"jawab Dono.

"Ah...jangan-jangan ini jebakan...Dono?" prasangka Indro.

"Bukan jebakan....benaran...minuman..enak white coffee tarik malaka....khusus untuk kamu. Tujuannya....sulap yang menyenangkan dan enak," kata Dono.

"Kalau....gitu saya minum white coffee tarik malakanya," kata Indro.

"Silakan....!" ujar Dono.
Indro minum white coffee tarik malaka.

"Enak," kata Indro.

"Enakkan...Indro!!" kata Dono.

"Iya....enak...Dono," kata Indro.

"Bayar......!!!" kata Dono.

"Wah...wah.....ini...sulap...apa...jualan minuman....?" tanya Indro.

"Becanda....Indro. Sulap...baru di mulai," kata Dono.

"Kira..in...beneran," kata Indro.

"Saya...akan mengeluarkan lagi...yang lain dari topi," kata Dono.

Indro asik minum sambil memperhatikan ulah Dono dengan sulap topinya. Dono mengeluarkan sebuah mangkuk mie dan di berikan ke Indro.

"Ini...mie untuk saya...Dono?" tanya Indro.

"Iya," jawab Dono.

"Bayar..gak....nanti di tagih lagi.....mie," kata Indro.

"Gratis.....," kata Dono.

"Saya....makan...mie. Tapi...ada jebakannya...gak....Don?" kata Indro.

"Gak.. ada," tegas Dono.

"Ok ..kalau gitu saya...makan," kata Indro.

Indro makan mie enak buatan Dono dari....teknik sulap topinya.
"Dono....mie...apa..ini..Don?" tanya Indro sambil mengunyah mie di mulutnya.

"Mie...ayam geprek," jawab Dono.

"Mie....ayam geprek. Pantes...enak. Padahal....ini..mie..instan........tapi...emang...enak..kok. Saya....laper..belum..makan siang...yang penting enak....deh," kata Indro.

Indro menikmati makan mie dengan penuh kebahagian. Dono pun turut seneng melihat temannya bahagia juga.

"Saya...lanjutkan...sulap saya," kata Dono.

"Iya...Don..," saut Indro.

Dono mulai memasukkan tali ke dalam topi lalu di tutup dengan kain dan segera membaca mantra "Bimsalabim....jadi sesuai keinginan saya," kata Dono.
Indro sudah siap menutup kupingnya dengan kedua tangannya....takutnya suara mercon lagi.

"Ngapain...Indro tutup kuping?" tanya Dono.

"Nanti...ada...ledakan..........mercon lagi...Don....," kata Indro.

"Gak....!!!" kata Dono.

"Kalau...begitu...saya tidak...menutup kuping lagi pake kedua tangan saya," kata  Indro.

Dono melanjutkan sulapnya dan membuka kain yang menutupi topi sulapnya. Lalu Dono mengeluarkan benda langsung dengan cepat di lempar ke Indro. Dan...Indro segera menangkap benda yang di lempar...Dono.

"Ular.........," teriak Indro yang ketakutan.

Indro yang mati ketakutan sama ular langsung bergerak kesana-kesini dan langsung keluar rumah dan sambil berteriak "Ular.......".
Dono pun tertawa dengan ulah Indro yang ketakutan dengan ular.

"Padahal...ular....itu bohongan... kalau...beneran gimana....ya...jadinya!?" kata Dono.

Dono menyelesaikan permainan sulapnya dan segera di bereskan semua alat-alat sulap.


Karya : No

Thursday, July 25, 2019

PENDAPAT DONO

Dono duduk depan teras rumahnya sambil memainkan sebuah gitar dan menyanyikan sebuah syair lagu yang membuatnya tenang banget di dalam dirinya.

Isi syair yang di nyanyikan Dono :

"Akhirnya ku hanya memilikimu
Dalam hidupku kini
Dan akhirnya hanyalah tentang dirimu
Yang meyakini setiap langkahku

Setelah aku munafikkan dirimu
Setelah aku meninggalkanmu

Ya Tuhanku ampuni segala dosaku
Tunjukan ku jalan kembali untukmu
Ya Tuhanku ragmati segala langkahku
Agar ku temukan indahnya cintamu
Ku sadari hanyalah pada dirimu
Ku kan temukan cinta sejatiku
Ku sadari hanyalah tentang dirimu
yang mendamaikan seluruh jiwaku

Ya Tuhanku....Ya Tuhanku"

Dono selesai menyanyi di teras depan masuk ke dalam rumah dengan membawa gitarnya, lalu duduk bersama Indro yang sedang nonton Tv acara D Star. 

"Belum tidur Indro?" tanya Dono.

"Asik nonton Tv," jawab Indro.

"Oh...begitu," saut Dono.

"Dono ....apa pendapat kamu penampilan Selfi .....meneteskan air matanya karena komentar....nyelekitnya Soimah?" tanya Indro.

"Oh...masalah itu. Saya udah baca....komentarnya di jaringan sosial media.....untuk pendapat orang banyak baru....pendapat saya. Jawabannya....sih....relatif dari jaringan sosial media. Kalau...saya....terus berjuang ....aja tanpa pantang menyerah. Toh...masalahnya juga....sepele. Kalau di usahakan semua pasti bisa mencapai....puncak....dari keberhasilan," kata Dono.

"Berarti tanggapan kamu positif," kata Indro.

"Yo....i," saut Dono.

"Gimana penampilan Selfi....selanjutnya...Dono?" tanya Indro.

"Ya....berdasarkan sosial media sih relatif. Kalau pendapat saya....bagus aja," kata Dono.

"Jadi....positif lagi," kata Indro.

"Yo.....i," kata Dono.

"Don...apa pendapat kamu....penampilan....Maria?" tanya Indro.

"Berdasarkan sosial media ....relatif. Kalau...saya bagus," kata Dono.

"Jadi....positif...dong," kata Indro.

"Yo...i," saut Dono.

"Oh....iya....Don...yang...terakhir....?"

"Jangan-jangan....cowok kan?" Dono memotong omongan Indro.

"Iya....Don."

"Kalau...cowok males bahasnya. Karena saya....cowok. Gak penting. Karena....cowok itu lebih kuat dari cewek....dalam menghadapi ....sesuatu yang telah di sepakatin dalam dirinya....untuk menggapai mimpi dan masa depan alias....Tegar menghadapi hidup.....yang penuh dengan segala ujian hidup," penjelasan Dono.

"Kalau..gitu...gak jadi deh...Don," saut Indro.

Dono beranjak dari duduk menuju masuk kamar dan membawa gitarnya. 

"Don mau kemana?" tanya Indro.

"Tidur.....," saut Dono.

Dono masuk kamar dan menaruh gitarnya di meja belajar dan langsung rebaan di kasur. Indro masih asik nonton Tv sampai acara yang di tontonnya Indro selesai.


Karya : No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK