Suatu rumah yang cukup minimalis dan nyaman. Anita sedang duduk santai di sofa sambil mengetik sesuatu. Lila sedang sibuk membersihkan rumah dengan baik sampai semuanya bersih dan semua sampah di masukkan ke dalam kantong plastik dan dibuang di tempat sampah. Lila pun mendatangin Anita yang sedang bersantai.
"Maaf menggangu. Pekerjaan saya bersih-bersih sudah selesai."
"Iya..iya...iya," saut Anita sambil menaruh leptopnya dan bergerak ke kamar untuk mengambil uang.
Anita langsung membayar upah buat Lila yang membersihkan rumahnya. Dengan senang hati Lila menerimanya. Sebenarnya Anita sedang kesulitan dalam tulisannya. Sampai berucap "Agak sedikit gak ngonek ini."
Lila mendengar dengan seksama omongan Anita "Bisa saya membantu menolong kamu dalam menulis cerita."
"Maaf..saya bisa sendiri. Cukup menenangkan diri aja nanti juga ide mengalir."
"Ya..sudah ...kalau begitu saya permisi pulang karena urusan saya di sini sudah selesai."
"Iya silakan."
Lila pun bergerak untuk keluar dari rumah Anita. Sedangkan Anita langsung melanjutkan kerjaannya dan bersantai dulu di sofa. Lila balik lagi.
"Anita....jika ada beras lebih. Boleh saya meminta."
"Ya...boleh. Saya ambilkan."
Anita pun mengambil beras di tempat penyimpanan dan di masukkan ke dalam plastik. Lila pun senang dan tak lupa mengucap "Terima kasih." , lalu Anita pun menjawabnya dengan sopan "Ya...sama-sama."
Lila pun keluar dari rumah Anita. Terus berjalanlah Lila dengan santai membawa sepelatis beras. Tapi ternyata plastik bocor. Lila tidak mengetahuinya. Terus berjalan santai Lila. Beras terus berjatuhan sepanjang jalan sampai burung-burung datang untuk menikmati beras yang berceceran di jalan.
"Wah.....makan-makan," kata burung-burung bergantian bicara sambil menikmati beras yang enak.
Lila sampai di rumah baru sadar bahwa beras yang di bawanya habis yang tersisa hanya plastik yang kosong dan bolong.
"Eeee....sia-sia saja. Kerjaan saya hari ini," celoteh Lila sambil membuang sampah plastik ke dalam tempat sampah.
Lila membereskan rumahnya dengan baik dan rapih. Baru pergi ke kafe untuk mencari makan yang enak. Sampai di depan pintu kafe yang harga makannya cukup mahal Lila pun berpikir "Saya ini kerja susah payah. Kalau saya makan di kafe langganan saya pasti cepat habis uang saya. Besok saya makan apa ya?"
Lila akhirnya bergerak ke warung makan yang tidak jauh dari kafe. Di depan pintu masuk warung Lila berpikir lagi sejenak "Kalau makan di sini....mah murah meriah. Uang saya bisa di hemat untuk esok hari."
Lila pun akhirnya memesan makan dan minuman yang cukup standar tapi menyenangkan hatinya. Lila menikmati makan dan minuman tersebut sampai kenyang. Rasa kegelisannya pun hilang gara kebodohan dirinya tidak tahu plastik bocor.
Lila segera membayar apa yang di makannya. Sang pemilik warung sedang dengan Lila makan dan minum di tempatnya. Lila pun pulang ke rumahnya. Selang berapa saat sampai di rumah. Ternyata kekasih Lila yang bernama Toha sudah di depan pintu rumah.
"Saya sudah lama menunggu. Kok baru muncul?" tanya Toha.
"Saya ngari makan sebentar," jawab Lila.
Lila pun membuka pintu rumah dengan kunci.
"Ayo..masuk!"
"Iya....."
Dalam rumah Toha dan Lila bermain kartu remi. Sampai suasana mulai terjadi yang luar biasa. Lila dan Toha mulai ada yang bergolak dari dalam dirinya. Setan terus saja membisikkan pada 2 anak manusia yang awalnya bisa menjaga dirinya dan mulai untuk melakukan perbuatan sebelum menikah.
Lila mulai berdiri dan Toha pun berdiri. Keduanya pun membuka bajunya. Setan bergembira ria mengelilingi Lila da Toha.
"Saya berhasil menjerumuskan 2 anak manusia ke dalam lumpur kehidupan," kata Setan.
Lila dan Toha mulai lebih dekat lagi. Pada hal ke duanya tinggal satu helai baju di badan. Tiba-tiba "Stoooooopppppppppppppp. Penulis.......ceritanya mulai keluar dari jalurnya ini...... porno....tahu. Jadi Stoppppp. Dilarang tahu," kata Lila dan Toha.
Penulis berpikir keras "Saya atur ulang lagi ceritanya."
Toha dan Lila mulai bermain kartu remi. Tapi pikiran mereka berdua ada keinginan untuk melakukan hubungan badan. Tapi ternyata gak jadi. Toha dan Lila terselamatkan. Karena ada teman Lila yang bertamu ke rumahnya. Dengan penuh rendah hati Lila mempersilakan temannya bernama Yuli. Sedangkan Yuli pun sudah tahu hubungan Lila dan Toha jadi tidak kaget.
Ketiganya melanjutkan permainan kartu reminya dengan penuh kegembiraan. Selang waktu ketiganya bercerita satu dengan lain tentang problema dalam menjalankan hidup.
"Penulis ini baru cerita yang baik. Bukan tadi. Pikiran kotor," kata Lila.
"Ini yang benar," saut Toha.
"Saya ikutan," saut Yuli.
Setelah bermain kartu remi ketiganya keluar rumah dan menikmati malam dengan menonton live musik di sebuah kafe. Tapi yang traktir adalah Toha.
"Benar itu penulis..... Cowok itu yang baik loyal sama pasangannya," kata Lila.
"Iya.... saya ikutan," saut Yuli.
"Iya..loyal. Belum apa-apa sudah traktir kekasih dan temannya. Cekak deh.........," kata Toha.
Toha, Lila dan Yuli menikmati malam dengan suka ria di sebuah kafe yang ada live musik.
Setan pun murung sekali.
"Gagal deh memasukkan anak-anak manusia ke dalam neraka," celoteh setan.
Karya: No
No comments:
Post a Comment