Pada tahun 1993, Rajakannu dan Sengeni, pasangan dari suku Irula, bekerja di ladang kasta yang menindas laki-laki untuk mengendalikan infestasi tikus dan menangkap ular berbisa. Rajakannu dipanggil ke rumah orang kaya untuk menangkap seekor ular yang menyelinap di dalam sebuah ruangan. Keesokan harinya, kasus perampokan dilaporkan ketika istri pria tersebut melaporkan perhiasan yang hilang dari lemarinya dan meragukan Rajakannu. Polisi menyerbu rumah Rajakannu dan secara brutal memukuli dan menahan Sengeni yang hamil secara tidak sah. Polisi juga menangkap saudara laki-laki Rajakannu Iruttappan, saudara perempuannya Pachaiammal, dan saudara iparnya Mosakutty dan menyiksa mereka untuk mengakui keberadaan Rajakannu. Polisi memenjarakan Rajakannu. Mereka menyiksanya untuk membuatnya mengaku melakukan kejahatan tetapi membebaskan Sengeni. Belakangan, dia diberi tahu bahwa ketiga pria yang ditahan itu melarikan diri, dan polisi mengancamnya lebih jauh untuk membocorkan keberadaan mereka.
Mythra, yang mengajar orang dewasa dari suku Irula, mempelajari tentang Chandru, seorang pengacara yang memperjuangkan kasus untuk komunitas suku, dan meyakinkannya untuk mencari keadilan bagi Sengeni. Setelah mendengarkan narasi peristiwa Sengeni, Chandru mengajukan kasus habeas corpus ke pengadilan, namun pengadilan menyarankan mereka untuk mengajukannya di pengadilan yang lebih rendah. Chandru meminta pemeriksaan saksi, yang bukan prosedur dalam kasus habeas corpus. Tapi Chandru mengutip kasus Rajan, dan pengadilan menghasilkan. Jaksa Agung muncul untuk polisi, berdasarkan bukti petugas polisi, berpendapat bahwa Rajakannu dan dua lainnya telah melarikan diri dari tahanan polisi pada malam mereka ditangkap. Chandru mengetahui bahwa mereka melakukan sumpah palsu dan meminta pengadilan untuk menyelidiki Sub-Inspektur Gurumurthy, kepala polisi Veerasamy, dan polisi Kirubakaran.
Advokat Jenderal Ram Mohan mengambil alih kasus hukum dan mengklaim bahwa ketiga terdakwa telah melarikan diri ke Kerala. Varadarajulu, majikan Iruttapan, mengakui bahwa Iruttapan memberitahunya bahwa dia telah melarikan diri setelah melakukan perampokan. Chandru mengetahui bahwa ketiga polisi tersebut pergi ke Kerala untuk melakukan panggilan telepon ke Varadarajulu, dan Guru menirukan suara Iruttapan. Pengadilan menunjuk IG Perumalsamy sebagai pimpinan dalam kasus ini atas permintaan Chandru. Setelah mencari selama berminggu-minggu, Chandru, Perumalsamy, dan Mythra menemukan mayat Rajakannu di tengah jalan dekat perbatasan Pondicherry sehari setelah dia seharusnya melarikan diri, dan mereka mengkremasi tubuhnya. Keduanya percaya bahwa Rajakannu meninggal bukan karena kecelakaan mobil melainkan karena pembunuhan di penjara.
Chandru berbicara dengan ahli patologi yang melakukan postmortem. Rajakannu. Dia yakin kematian Rajakannu disebabkan oleh patah tusuk rusuk tetapi yakin sebuah mobil bisa saja menabraknya dan menyebabkan cedera ini. Veerasamy mengaku kepada Ram Mohan bahwa Rajakannu meninggal dalam tahanan. Veerasamy menelepon Guru setelah kematian Rajakannu. Guru memberi tahu Veerasamy ke panggung bahwa keduanya telah melarikan diri dan meninggalkan Rajakannu di jalan, membingkai kematiannya karena kecelakaan mobil. Mosakutty dan Iruttapan dikirim ke penjara lain di Kerala. Setelah mendengar ini, Ram Mohan menasihati mereka untuk mempertahankan narasi mereka di pengadilan. Chandru memeriksa riwayat panggilan kantor polisi dan memberi tahu pengadilan bahwa panggilan ke kediaman Guru dilakukan pada pukul 21:10, yang tidak menguatkan bukti Veerasamy. Chandra meminta lebih banyak waktu untuk menyelidiki.
Chandru, Mythra, Sengeni, dan suku Irular berkampanye melawan ketidakadilan yang terjadi. Chandru menemukan bahwa Irutappan menelepon Varadarajulu, tetapi polisi memaksanya untuk menelepon. Mythra menemukan Iruttapan dan Mosakutty, dan mereka bersaksi di pengadilan tentang penyiksaan yang dialami ketiganya dan bagaimana petugas polisi membunuh Rajakannu. Perumalsamy mengatakan petugas polisi menerima suap dari pencuri yang sebenarnya. Chandru juga mengatakan bahwa di jalan tempat mereka menemukan bekas ban di dekat mayat Rajakannu. Jejak kaki itu cocok dengan jejak kaki Guru dan Kiruba. Setelah mendengar bukti tersebut, pengadilan mengumumkan putusan: mereka menangkap petugas polisi yang membunuh Rajakannu. Sengeni akan mendapatkan ₹3 lakh (setara dengan ₹18 lakh atau US$23.000 pada tahun 2020) dan setengah tanah sebagai kompensasi, dan Iruttappan, Mosakutty, dan Pachaiamma akan mendapatkan ₹2 lakh (setara dengan ₹12 lakh atau US$15.000 pada tahun 2020) setiap. Sengeni berterima kasih kepada Chandru atas bantuannya, dan Chandru menghadiri peresmian rumah baru Sengeni, mewujudkan impian Rajakannu untuk mendapatkan rumah baru Sengeni.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Tali Pocong," kata Budi.
"Ada apa dengan kata-kata itu?" kata Eko.
"Sebuah cerita," kata Budi.
"Oooo sebuah cerita. Permainan seadainya, ya Budi?" kata Eko.
"Ya memang permainan seandainya!" kata Budi.
"Gimana ceritanya?!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Seorang pemuda yang aneh kelakuannya bernama Tony. Ya Tony menyukai seorang cewek yang cantik bernama Jasmin. Jony, ya cowok ganteng dan keren dekat dengan Jasmin gitu. Tony mencari cara untuk mendapatkan Jasmin, ya karena pernah di coba di tolak gitu. Tony tetap jadi teman baik Jasmin gitu. Ada kecelakaan mobil, ya mengendarai mobil mati gitu. Kepolisian Lapor Pak!, ya mengusut kecelakaan mobil tersebut, ya ternyata cewek yang mengendarai mobil dalam keadaan mabok gitu. Polisi Surya yang memeriksa dengan baik, ya ada barang di dalam mobil ada minuman keras, ya arak gitu. Cewek yang kecelakaan mobil bernama Agnes gitu. Ya mobil ambulan membawa Agnes ke rumahnya. Orang tuanya bersedih karena Agnes meninggal karena kecelakaan mobil gitu. Ya Agnes di kuburkan dengan baik gitu. Tony yang menemukan buku tua di sebuah gudang tua. Buku tersebut menjelaskan dengan baik, ya mendapat cewek yang di sukai dengan Tali Pocong Perawan.Tony menjalankan rencana dengan baik, ya mencari kuburan yang baru gitu. Dengan usaha yang baik, ya ada kuburan baru, ya kuburan itu, ya kuburan Agnes gitu. Tony membongkar kuburan Agnes dan mengambil Tali Pocong Perawan. Setelah di ambil tuh Tali Pocong Perawan, ya Tony di mulai di teror dengan makhluk halus gitu. Tony pergi dari kuburan, ya segera ke rumahnya. Mulai Tony membuat air untuk mempelet cewek dengan Tali Pocong Perawan. Setelah jadi air untuk mempelet cewek, ya Tony ke rumah Jasmin untuk sekedar main dan berteman baik gitu. Jasmin dan Tony ngobrol bareng gitu, ya jadi akrab gitu. Air minumnya Jasmin di berikan air Tali Pocong Perawan gitu. Ternyata air itu, ya di minum Jasmin. Dengan sabar Tony menunggu hasil dari reaksi air Tali Pocong Perawan tersebut, ya 24 jam. Jasmin jatuh hati pada Tony, ya berarti usaha untuk mendapatkan Jasmin berhasil, ya terpelet gitu. Jasmin pun putus hubungan dengan Jony gitu. Jasmin menjalankan hubungan pacaran dengan Tony dengan baik. Pocong Agnes terus menteror Tony karena ingin Tali Pocongnya di kembalikan gitu. Sampai-sampai Jasmin di kendalikan sama pocong Agnes gitu. Tony makin takut karena teror pocong Agnes gitu. Jasmin yang di kendalikan sama pocong Agnes, ya di sadarkan sama seorang guru ngaji bernama Budi gitu. Karena terbebas dari ilmu pelet Tali Pocong Perawan, ya Jasmin di bimbing dengan baik sama guru ngaji Budi, ya ibadah dengan baik gitu. Tony terus di teror sama pocong Agnes. Sampai akhirnya Tony mati kecelakaan motor gitu. Tali Pocong yang di simpan dengan baik di sebuah kotak ada di kamar Tony, ya tuh Tali Pocong menghilang tanda telah di ambil pemiliknya. Jasmin jadi baik dengan ibadah dengan baik, ya mendapatkan jodoh yang baik. Cowok baik itu bernama Reza. Ya Jasmin dan Reza, ya menikah dan hidup bahagia gitu!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Di tolak sama cewek yang di sukai, ya cowok pake cara ilmu gaib, ya mempelet cewek dengan air dari Tali Pocong Perawan gitu," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA. Jadi permainan seandainya selesai gitu!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main permainan Jumanji," kata Budi.
"OK. Main permainan Jumanji!" kata Eko.
Budi mengambil permainan Jumanji di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Ya Eko dan Budi main permainan Jumanji dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment