Setelah nonton Tv yang acara sinetron tema cinta, ya Budi duduk di depan rumahnya sedang menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1885, Jonathan Harker tiba di kastil Count Dracula dekat Klausenburg untuk menduduki jabatannya sebagai pustakawan. Di dalam, dia dikejutkan oleh seorang wanita muda yang mengklaim bahwa dia adalah seorang tahanan dan memohon bantuannya. Drakula tiba, menyapa Harker, dan membimbingnya ke kamarnya. Sendirian, Jonathan menulis di buku hariannya, mengungkapkan niat sebenarnya: dia adalah pemburu vampir dan datang untuk menghancurkan Drakula.
Beberapa saat kemudian, Harker kembali dihadapkan pada wanita yang putus asa itu. Dia mengungkapkan dirinya sebagai vampir dan menggigit lehernya. Drakula datang dan menariknya pergi saat Harker pingsan. Saat terbangun di kamarnya di siang hari, Harker menemukan bekas gigitan di lehernya. Dia menyadari dia telah kehilangan hampir seluruh periode siang hari. Harker menulis entri terakhir di jurnalnya dan menyembunyikan buku itu di luar kastil. Dia turun ke ruang bawah tanah untuk menemukan Drakula dan wanita vampir yang tidak disebutkan namanya sedang beristirahat di peti mati mereka. Harker dengan bodohnya mempertaruhkan wanita itu terlebih dahulu, sebuah kesalahan yang akan mengorbankan nyawanya. Dia layu sampai tua dan mati. Saat Harker membuka peti mati Dracula, dia menemukannya kosong. Drakula, terbangun, menutup pintu ke ruang bawah tanah, menjebak Harker.
Hari-hari berlalu, dan Dokter Van Helsing tiba di Klausenburg, mencari Harker. Putri seorang pemilik penginapan memberinya jurnal Harker. Ketika dia tiba di kastil Drakula, dia menemukannya kosong, meskipun dia menemukan potret yang dimiliki Harker tentang tunangannya Lucy Holmwood, dengan foto-fotonya sekarang hilang. Van Helsing menemukan Harker di peti mati Dracula di ruang bawah tanah, berubah menjadi vampir. Dia mempertaruhkan Harker sebelum berangkat ke kota Karlstadt, di mana dia menyampaikan berita terselubung tentang kematian Harker kepada Arthur Holmwood dan istrinya Mina, saudara laki-laki dan ipar Lucy, yang sedang sakit. Saat malam tiba, Lucy membuka pintu ke terasnya dan membuka lehernya—lehernya sudah menunjukkan bekas gigitan vampir. Segera, Drakula datang dan menggigitnya lagi.
Mina mencari bantuan Van Helsing untuk mengobati penyakit Lucy, tetapi Lucy memohon kepada pelayan Gerda untuk membuang karangan bunga bawang putih yang diresepkan, dan dia ditemukan tewas keesokan harinya. Van Helsing menyerahkan jurnal Harker kepada Arthur. Tiga hari setelah Lucy dimakamkan, mayat hidup Lucy memikat putri Gerda, Tania, ke kuburan, tempat Arthur menemukan makam Lucy kosong. Van Helsing muncul dan mengusir Lucy dengan sebuah salib. Dia menjelaskan kepada Arthur bahwa Lucy menjadi sasaran untuk menggantikan wanita yang dibunuh Harker. Van Helsing menyarankan untuk menggunakan dia untuk membawa mereka ke Drakula, tetapi Arthur menolak, dan Van Helsing mempertaruhkannya di peti matinya. Arthur melihat sekali lagi tubuh Lucy dan melihatnya dengan tenang.
Van Helsing dan Arthur melakukan perjalanan ke perbatasan di Ingolstadt untuk melacak peti mati Dracula. Sementara itu, Mina menerima pesan yang diduga dari Arthur, menyuruhnya pergi ke alamat di Karlstadt, tempat Drakula menunggu. Keesokan harinya, Arthur dan Van Helsing mengunjungi pengurus tetapi menemukan peti mati Dracula hilang. Belakangan, Arthur mencoba memberi Mina salib untuk dipakai, tetapi salib itu membakarnya, mengungkapkan bahwa dia sendiri berubah menjadi vampir. Pada malam hari, Drakula muncul di dalam rumah dan menggigitnya. Arthur setuju untuk memberinya transfusi darah yang dikelola oleh Van Helsing. Ketika Arthur meminta Gerda untuk mengambil anggur, dia mengatakan kepadanya bahwa Mina telah melarangnya pergi ke ruang bawah tanah. Setelah mendengar ini, Van Helsing lari ke bawah dan menemukan peti mati Dracula, tapi kosong. Dracula telah melarikan diri ke dalam malam dengan Mina,
Pengejaran terjadi saat Drakula bergegas kembali ke istananya sebelum matahari terbit. Dia mencoba untuk mengubur Mina hidup-hidup di luar ruang bawah tanah tetapi terganggu oleh kedatangan Van Helsing dan Arthur. Mengejar Drakula di dalam kastil, Van Helsing bergumul dengan vampir sebelum akhirnya merobohkan tirai untuk membiarkan sinar matahari masuk. Van Helsing membentuk salib dengan dua kandil, mengarahkan Dracula ke sinar matahari, dan dia hancur menjadi debu saat Van Helsing melihatnya. Mina pulih dan bekas luka berbentuk salib memudar dari tangannya sementara abu Drakula tertiup angin pagi, hanya menyisakan pakaian dan cincinnya.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Eko belum datang. Kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik. Ya cerita berita koran, ya menarik-menarik sih ceritanya. Serba serbi berita, ya urusan pemerintahan ini dan itu. Cukup lama Budi baca koran, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang juga gitu, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Karena ada Eko, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budilah.
"Santai," kata Eko.
Eko mengambil singkon rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus gitu.
"Hidup ini. Di jalanin dengan baik. Dan santai," kata Budi.
Aqua gelas di ambil di bawah meja sama Eko, ya tepatnya di dalam kardus gitu. Aqua gelas di minum dengan baik, ya sama Eko. Memang aqua gelas di siapkan sama Budi satu dus di taruh di bawah meja, ya untuk tamu gitu.
"Teror," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu, ya Budi?" kata Eko.
Gelas aqua di taruh di meja gitu.
"Ya sebuah cerita," kata Budi.
"Oooo permainan Budi. Permainan seandainya toh!" kata Eko.
"Ya permainan seandainya. Teror Pocong, ya berkaitan dengan Tali Pocong Perawan," kata Budi.
"Tali Pocong Perawan. Kan kemarin-kemarin, ya Budi telah bercerita dengan baik. Dua versi gitu. Jadi satu lagi, ya versi ketiga, ya Budi?" kata Eko.
"Iya....versi ketiga. Lagian baru tiga versi. Sedangkan cerita film Drakula saja, yaaaa banyak versi," kata Budi.
"Dari dulu sampai sekarang, ya film Drakula banyak versi. Jadi tuh cerita populer banget. Cerita misteri," kata Eko.
"Populer satu cerita, ya jadinya roda penggerak roda penggerak ekonomi," kata Budi.
"Roda penggerak ekonomi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Jadi gimana ceritanya, ya Budi?" kata Eko.
"Begini ceritanya. Seorang cewek cantik bernama Lela, ya di ganggu preman pasar gitu yang bernama Firman gitu. Untung saja, ya ada Budi melihat kejadian Lela di ganggu sama preman pasar. Ya Budi kerjaannya pedagang pasar. Budi menolong Lela dengan baik dengan cara berkelahi dengan preman pasar Firman. Budi mengalahkan Firman dengan baik gitu. Jelas Budi menang lawan Firman, ya Budi belajar silat sama guru Iko gitu. Lela berterima kasih di tolong Budi gitu. Firman masih ingin mendapatkan Lela gitu. Ya Firman menjalan rencananya. Beberapa harinya kemudian gitu. Lela di ganggu Firman. Lela berusaha menghindari Firman dengan berlari. Sampai terpojok di gang buntu. Lela punya Hp, ya mau nelpon bantuan Budi yang pernah nolongnya, ya ternyata tidak pulsa, ya lupa diisi gitu. Jadi Lela cuma sempat mengetik nama preman pasar di Hp-nya gitu. Hp jatuh di tabok Firman. Ya Firman niat untuk memperkosa Lela. Ya Lela berusaha dengan baik, ya memberontak dan tidak ingin di perkosa Firman, ya preman pasar gitu. Sampai Lela menendang kantong menyannya Firman. Sakit dan juga marah, ya Firman memukul Lela dengan keras. Ternyata pukulan itu membuat Lela mati. Firman pun meninggalkan tempat tersebut dengan baik, ya meninggalkan mayat Lela tergeletak di situ saja. Ada seorang melihat mayat di gang buntu, ya jadi orang itu menelpon kepolisian Lapor Pak!. Polisi Andika ke tempat mayat yang di temukan di gang buntu gitu. Polisi Andika memeriksa mayat tersebut dengan baik dan menemukan Hp dan ada tulisan yang sempat di ketik Lela, ya tulisan itu 'Preman Pasar'. Polisi Andika mengusut dengan baik kasusnya si mayat Lela gitu. Ya mayat Lela di bawa ke rumah sakit pake ambulan untuk di periksa dengan baik. Orang tua Lela bersedih karena Lela meninggal gitu. Karena permintaan orang tua Lela, ya segera di kuburkan mayat Lela gitu. Polisi Andika masih mengusut dengan baik kasus Lela karena permintaan orang tuanya Lela. Laporan kerja Polisi Andika di ketahui dengan baik Pak Andre, ya pimpinan kepolisian Lapor Pak!. Pak Andre menyuruh anak buahnya menangkap preman pasar yang berkaitan dengan kasus Lela gitu. Kerja sama yang baik kepolisian Lapor Pak!, ya akhirnya mendapatkan petunjuk dari pedagang Budi yang kenal dengan Lela dan juga pernah berurusan dengan preman pasar bernama Firman. Setelah Firman di tangkap, ya salah satu Polisi. Ya Polisi itu, ya Wendy menangkap Firman gitu. Terbukti Firman bersalah, ya di penjara atas kesalahannya. Ya ada seorang pemuda bernama Beno yang sakit hati karena di tolak dan di hina sama cewek yang di sukainya bernama Tina, ya begitu juga sanak famili karena miskin gitu. Ya Tina memang keluarga kaya gitu. Beno pun mendapatkan informasi tentang Tali Pocong Perawan dari obrolan bujang-bujang gitu. Jadi Beno berniat mengambil Tali Pocong Perawan gitu dengan tujuan balas dendam gitu. Di carilah kuburan yang baru gitu, ya dengan baik sama Beno. Ya akhirnya ketemu kuburan yang masih baru, ya kuburannya Lela. Beno berhasil mendapatkan Tali Pocong Perawan gitu. Memang sih Beno di buat takut sama makhluk halus setelah dapet Tali Pocong Perawan gitu. Beno mulai rencana balas dendamnya, ya dengan memotong tali pocong di buat 7 gitu. Tali Pocong Perawan tersebut di sebarkan dan di tanam di rumahnya Tina gitu. Teror pun terjadi pada rumah Tina gitu. Yang membuat Tina ketakutan melihat Pocong, ya begitu dengan sanak familinya. Beno tetap di teror juga sama Pocong Lela gitu. Karena ketakutan banget dengan Pocong Lela, ya jadi Beno meminta bantuan sama dukun Mbah Mijan. Tetap saja Beno di teror sama Pocong Lela dan akhirnya, ya Beno mati di tabrak truk. Tina yang masih di teror sama Pocongnya Lela gitu. Tina meminta bantuan sama guru ngaji Eko gitu. Ya Eko membantu dengan baik Tina dan sanak familinya yang di teror Pocong gitu. Di temukan kain Tali Pocong Perawan ada 7 buah di tanam di rumah Tina. Ya Tali Pocong Perawan pun di serahkan pada pemiliknya, ya Lela. Karena Tali Pocong Perawan telah kembali ke pemiliknya, ya kehidupan Tina dan sanak familinya aman tidak di teror Pocong lagi gitu. Tina dan sanak familinya pernah berbuat salah pada orang miskin, ya Beno. Jadi Tina berbuat kebaikan dengan mengadakan pengajian yang di hadiri orang miskin gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya film atau sinetron. Ya bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Karena sakit hati di tolak cewek di sukai dan juga di hina karena keadaan miskin dari ceweknya dan sanak familinya. Jadi cowoknya menanam Tali Pocong Perawan di rumah tuh cewek. Pocong menteror tuh rumah gitu," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Berkat guru ngaji, ya jadi terlepas dari teror Pocong yang ingin meminta Tali Pocongnya di kembalikan gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Permainan seandainya selesai. Yaaaa kalau begitu main Jumanji saja!" kata Budi.
"OK. Main Jumanji!" kata Eko.
Budi mengambil permainan Jumanji di bawah meja, ya permainan Jumanji di taruh di atas meja. Budi dan Eko main permainan Jumanji dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment