Cerita tentang Budi dan teman-teman yang tinggal di kota Bandung, ya hanya lulusan SMA. Ya Budi kerjaan sebagai buruh di perusahaan, ya begitu juga dengan Eko kerja jadi buruh. Sedangkan Abdul, ya kerja jadi pedagang di pasar gitu. Seusai kerja jadi buruh, ya Budi pulang ke rumahnya. Ya di rumah, ya biasa sih Budi duduk di ruang tengah nonton Tv yang acara sinetron yang bertema cinta. Ya memang sih cerita sinetron cerita bagus-bagus karena orang-orang yang buat ceritanya memang pinter-pinter gitu. Cukup lama Budi menonton Tv, ya akhirnya matiin pake remot gitu, ya pindah duduk ke depan rumah sambil membawa gelas berisi kopi dan juga piring yang ada singkong rebus. Piring dan gelas di taruh di meja, ya Budi duduk dengan baik dan segera mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya cerpen di baca dengan baik karena memang ceritanya memang menarik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Mogambo adalah penjahat yang tujuannya adalah untuk menaklukkan India. Dari pulau tersembunyinya, dia memantau semua kejahatan yang dilakukan anak buahnya. Slogannya, "Mogambo khush hua" ("Mogambo senang") dan "Salam Mogambo!", digunakan oleh bawahannya, menunjukkan otoritas penuhnya atas antek-anteknya. Di sisi lain, Arun adalah seorang pemain biola jalanan dan dermawan yang menyewa sebuah rumah tua yang besar untuk merawat sepuluh anak yatim piatu dengan bantuan juru masaknya yang bernama "Calendar". Arun jarang bisa memenuhi kebutuhan dan berutang banyak, jadi dia memutuskan untuk menyewakan kamar di lantai pertama. Seema, penyewa pertamanya, adalah jurnalis lokal yang akhirnya berteman dengan semua orang. Arun jatuh cinta padanya.
Dia menerima surat misterius dari seorang teman keluarga, Profesor Sinha, yang mengungkapkan bahwa mendiang ayah Arun — yang adalah seorang ilmuwan terkenal — telah menciptakan perangkat penyelubungan yang membuat penggunanya tidak terlihat. Itu masih perlu dipatenkan, dan karena Arun adalah anak laki-laki satu-satunya, dia bertanggung jawab untuk menyelesaikan protokol dan menandatangani dokumen untuk itu. Arun melihat ini sebagai peluang dan segera menyusun rencana untuk mendapatkan perangkat tersebut. Dengan petunjuk di surat itu, dan ditemani bangsalnya, Arun memasuki laboratorium tua milik ayahnya. Saat perangkat diaktifkan, itu membuat pemakainya tidak terlihat kecuali lampu merah difokuskan pada pemakainya. Arun memutuskan untuk merahasiakannya.
Setelah beberapa bulan sebagai penyewa, Seema diundang ke pesta mewah yang diselenggarakan oleh seorang kenalan, dan dia membawakan lagu dengan menyamar sebagai penari Hawaii terkenal, yang tidak dapat hadir di pesta tersebut. Setelah pertunjukan, dia hampir dibunuh oleh penjahat yang mengira dia adalah mata-mata, tetapi Arun datang untuk menyelamatkannya, menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak terlihat dan memperkenalkan dirinya kepada mereka sebagai "Tuan India". Seema kemudian jatuh cinta pada penyelamatnya, namun, Arun merahasiakan identitasnya sebagai Tuan India selama beberapa bulan lagi. Suatu hari, Arun menggunakan perangkat tersebut untuk mengelabui salah satu antek Mogambo untuk menggagalkan rencana kriminalnya; dia melaporkan kejadian itu kepada pemimpinnya.
Setelah itu, Mogambo memasang bom yang disamarkan sebagai mainan yang ditanam di tempat umum. Tina — salah satu anak yatim piatu yang tinggal di rumah Arun — menemukan jebakan dan mengambilnya, mengakibatkan kematiannya. Arun, Seema, Kalender, dan anak yatim piatu lainnya semuanya ditangkap oleh anak buah Mogambo sebagai tersangka utama dan dibawa untuk diinterogasi di hadapannya. Mogambo menyiksa mereka agar dia bisa mengungkapkan identitas Mr. India dan lokasi perangkat tersebut. Arun akhirnya mengakuinya ketika Mogambo mengancam akan membunuh dua anak; tetapi karena Arun telah kehilangan perangkat tersebut dengan tidak sengaja menjatuhkannya di suatu tempat selama penangkapan, dia tidak dapat menjadi tidak terlihat untuk membuktikan dirinya. Mogambo mengirim mereka ke ruang bawah tanah untuk sementara.
Namun, mereka dapat melarikan diri dengan mencuri kunci dari seorang penjaga. Sementara itu, Mogambo mengaktifkan empat rudal balistik antar benua, yang siap menghancurkan seluruh India. Arun menghadapkannya, keduanya bertarung, dan Arun berada di atas angin. Tapi saat dia hendak menghentikan misil, Mogambo memperingatkan bahwa setiap orang yang hadir akan mati jika Arun berhasil. Namun demikian, Arun menonaktifkan peluncuran, dan misil meledak di landasan peluncuran. Arun, Seema, Kalender, dan anak-anak melarikan diri; Benteng Mogambo hancur, dan Mogambo mati.
***
Cukup lama Budi membaca cerpen, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motor dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Impian," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Hidup ini tetap sama. Manusia terlahir di dunia ini, ya berharap impian yang diinginkan tercapai dengan usaha kerasnya," kata Budi.
"Ya realita tetap realita. Perlombaan manusia di segala bidang, ya menggerakkan roda ekonomi dengan baik, ya agar tercapai impian manusia dengan baik," kata Eko.
"Impian itu, ya bisa punya rumah atau menikah," kata Budi.
"Kalau punya rumah atau menikah, ya seperti kisah berita di Tv saja tentang kegiatan manusia ingin impiannya tercapai. Naik haji atau liburan ke luar negeri, ya impian manusia juga yang di usahakan tercapai dengan baik gitu," kata Eko.
"Enak bagi yang kaya, ya impiannya cepat tercapai dari pada kelahiran yang miskin," kata Budi.
"Kaya memang enak cepat dapat keinginan impiannya tercapai dengan baik gitu," kata Eko.
"Harapan di masa depan, ya impian ku tercapai seperti orang-orang telah mencapai impiannya dengan baik, ya sampai mati dasar Takdir dari Tuhan, ya tidur tenang di kuburan gitu," kata Budi.
"Doa dan usaha di jalankan dengan baik, ya agar impian tercapai dengan baik," kata Eko.
"Memang harus doa dan usaha, ya di jalankan dengan baik gitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang dengan judul cerita Misteri dari Gunung Merapi : Penghuni Rumah Tua !" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik dari pertunjukkan wayang Budi!" kata Eko.
Budi mengambil wayang di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Wayang di mainkan dengan baik sama Budi, ya bercerita dengan baik. Wayang yang di mainkan Budi terbuat dari kardus gitu, ya kreatif gitu. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi, ya sambil menikmati minum aqua gelas dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di ceritakan Budi pake wayang :
Penguasa hutan larangan, Kakek Jabat, mengangkat anak, Sembara. Untuk meningkatkan kesaktiannya, Sembara diharuskan menjelajah pedalaman hutan larangan menuntut ilmu. Demi menjalankan tugas itu, ia meninggalkan kekasihnya, Farida, yang berjanji akan setia menunggu. Rosminah dan Raisman, orang tua Farida, berusaha menggagalkan niat Sembara, sekaligus memutuskan hubungannya dengan Farida. Untung, Sembara ditolong Datuk Panglima Kumbang, Si Manusia Harimau. Usai menuntut ilmu, Sembara keluar hutan dengan tugas membunuh Mardian, manusia harimau lain yang haus darah. Mardian ternyata telah mengawini Farida secara paksa, hingga Sembara kecewa. Kesempatan membunuh Mardian datang juga, ketika manusia harimau itu menjadi buas dan hendak memangsa Farida. Sembara berhasil membunuh Mardian dan menyelamatkan Farida. Mereka bersatu kembali.
***
Budi cukup lama bercerita dengan wayang terbuat dari kardus dan wayang di taruh di bawah meja, ya tepatnya di dalam kotak kardus gitu.
"Cerita yang bagus!" kata Eko, ya sambi bertepuk tangan gitu.
"Sekedar cerita saja pake wayang. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku dengan wayang. Ya maksud ku, ya dalang yang asli yang di bayar setiap pertunjukkan wayang gitu. Kalau aku sih, ya permainan saja gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu. Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"OK. Main ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Terkadang impian harus di relakan atau di lepaskan dengan baik. Walau sudah di usahakan dengan baik," kata Budi.
"Terkadang mengubur impian," kata Eko.
"Salah satunya itu, ya impian harus di lepaskan dengan baik. Cewek yang di nikahi ternyata kembali ke mantannya," kata Budi.
"Kaya berita Tv atau sinetron atau film, ya contoh Budi. Lebih baik itu terjadi pada saat pacaran dari pada urusan nikah," kata Eko.
"Memang lebih baik saat pacaran dari pada urusan nikah," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Cukup lama Eko dan Budi main ular tangga. Abdul datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Abdul duduk bersama dengan Eko dan Budi. Ya karena ada Abdul, ya permainan ular tangga di mulai lagi dari awal sama Budi dan Eko. Ketiga main ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment